Share

Ciuman kedua (34)

"Gue bosen Zia ... gue pengen pulang!" rengek Fabio.

"Iya nanti, setelah lo sembuh," sahut Zia.

"Seharusnya na, Fabio itu nggak usah datang ke taman. Karena anak om pasti cuma mau ngerjain na, Fabio," sambung Sopandi tersenyum. Lalu melihat ke arah Zia.

"Nggak ayah! Zia beneran lupa, kalau Zia punga janji sama Fabio," cela Zia. Kemudian melihat ke arah Fabio yang sedang tersenyum.

"Kenapa lo senyum?"

"Emangnya kenapa?" tanya Fabio tersenyum.

"Om, Fabio nggak boleh senyum ya, om?"

"Boleh kok dan itu hanya untuk Zia seorang," kekeh Sopandi.

"Ayah ... " ketus Zia lalu melihat ke arah Fabio. Fabio hanya membalasnya dengan menaikan kedua alisnya sembari tersenyum.

"Na, Fabio udah makan?" tanya Sopandi.

"Belum om," jawab Fabio.

"Kenapa belum? Ini udah hampir jam dua loh. Kenapa belum makan juga," ujar Sopandi.

"Soalnya makanannya nggak enak om, rasanya hambar," sahut Fabio tersenyum.

"Berarti orang kaya lo itu,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status