Share

Chapter 15

Gimana mau nggak?" Dimintai untuk membayar harga setengah dari herbal diet yang Sabrina pesan. Clarissa sejak tadi tak berhenti membolak-balik kemasan kardus mungil itu demi meneliti setiap kandungannya. "Aku coba omongin sama Adit dulu deh." Sabrina nampak tak suka, mata satunya memicing. "Ngapain bilang, Clar? Ini udah urusan kita berdua aja." "Masalahnya sekarang aku udah nggak pegang uang." "Sepeserpun?" tanya Sabrina tak percaya. Clarissa menggeleng perlahan bersama bibirnya berkata, "Masih, cuma itu uang tabungan aku sendiri." "Ya udah deh gimana caranya, tapi kamu mesti dapat itu uang." Clarissa tak punya pilihan lain selain meminta langsung pada Adit. Uang dalam celengan yang dia simpan di bawah kolom ranjang sudah dia tetapkan sebagai uang jaga-jaga kalau perekonomian keluarga merosot. "Lagian kamu ngapain si beli yang mahal banget?" "Kalau nggak mahal jarang ada yang manjur, emang kamu mau cuma sia-sia minum?" Tak punya pilihan, Clarissa akhirnya mau juga menikmati herbal di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status