Share

Chapter 14

Habis sudah riwayat Clarissa, kini sang suami menatapnya nyalang. "Ayo pulang!" Meskipun suaranya tak keras, namun ada datar dalam setiap nadanya. Clarissa menenteng kotak makanan yang masih separuh itu untuk dibawa pulang. Menatap ke arah Sabrina dengan tak enak. Sabrina melambai-lambai sembari cengengesan. "Maaf." Hampir tiga puluh menit, Adit hanya mendiamkan Clarissa. Pria itu berdiri menghadap ranjang sang anak, sedangkan Clarissa duduk dengan gelisah di atas meja rias. "Kamu mar--" "Jelas!" Adit memotong perkataan Clarissa dengan suara yang syarat akan kemarahan. "Di mana pikiran kamu, Clar?" Kepala Clarissa menunduk dalam-dalam. Siap mendengarkan kemungkinan buruk dari setiap omelan suaminya. "Aku udah kasih semuanya, uang bulanan aku cukupi, kamu mau pengasuh untuk anak kita juga aku turuti. Satu yang paling penting aja kamu nggak bisa kasih?" "Sayang, aku nggak bermak--" "Aku kecewa," kata Adit lirih. Hening, kalau sudah satu kata terakhir itu yang terucap dari bibir Adit. Di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status