Share

Chapter 9

"Bangun, Dit! Bantuin Ibu cuci piring," omel Tamara berkacak pinggang di samping ranjang Adit. Anak semata wayangnya seperti tak mau tahu, meski saja telinganya mendengar dengan jelas, namun matanya tak sudi untuk segera terbuka. Tamara menatap anaknya dengan sengit. "Bangun!" "Cari orang buat kerja setengah hari aja, Bu." Suara Adit yang masih serak menyeruak menusuk telinga Tamara. "Apa?" Wajah ibunya kecut. "Berapa duit yang mesti kita keluarin buat bayar orang? Lagian cuci piring kerjaan gampang kok." Kali ini Adit bangun, menatap sang ibu dengan mata merah. "Kalau gampang kenapa mesti minta tolong sama yang lain?" "Jadi kamu nggak mau bantuin Ibu?" Adit menggeleng, orang tua semakin berumur memang semakin susah diajak kompromi. Padahal Tamara termasuk seorang ibu yang tak pernah memarahinya, setelah kepergian Clarissa barulah Tamara berani menyuruh Adit mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Adit berjalan gontai keluar kamar, yang diikuti Tamara mengawasi. Beberapa tumpukan piring,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status