Beranda / Rumah Tangga / Iparku Yang Menggoda / 7 Ada Yang Membelanya

Share

7 Ada Yang Membelanya

Penulis: Eunoia
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-18 12:00:10

Rumah menjadi tempat nyaman bagi Lauren untuk pulang, bisa menenangkan hati juga pikirannya yang sekarang sedang suntuk. Baru saja akan menaiki tangga menuju kamar nya, matanya tidak sengaja melihat mertuanya yang sedang bersantai di halaman belakang. Melihat itu, Lauren pun memutuskan menghampiri nya. "Mama jangan panas-panasan, nanti sakit lagi," tegur nya setelah dekat. 

Alisya menoleh dan langsung tersenyum melihat kedatangan menantunya itu. Sebelah tangannya terulur, dan Lauren yang mengerti pun langsung menggenggam nya. Bisa merasakan telapak tangan Alisya yang dingin. "Mama kenapa gak tidur siang? Biasanya jam segini suka tidur. Tadi sudah makan dan minum obat, belum?" Karena biasanya Lauren yang suapin, tapi kan hari ini Ia sudah dari kantor suaminya. 

"Sudah kok, tadi sama mbok Tati yang suapin. Kamu cepat juga pulang dari kantor nya, Mama kira akan lama. Gimana tadi sama Matthew, apa dia sedang sibuk?" Lauren tanpa sadar mendengus pelan saat mendengar satu nama itu. "Iya dia selalu sibuk." Selain sibuk dengan dokumen, juga bermesraan dengan sekertaris nya. 

Dada Lauren jadi panas lagi membayangkan perselingkuhan di antara suami dan sekertaris nya itu. Tanpa sadar genggaman tangannya dengan Mama mertuanya pun mengerat. Lauren menatap Alisya dengan pandangan sulit di artikan, jika bisa ingin sekali Ia laporkan saja tingkah Matthew pada Alisya. Lauren yakin seratus persen jika dirinya yang akan di bela. 

Lamunan Lauren terhenti saat merasakan punggung tangannya di usap, membuat nya pun kembali menatap Alisya. Setiap melihat senyuman di bibir mertuanya itu, selalu membuat hatinya tentram. "Ada apa sayang? Kok kamu kelihatan murung gitu. Apa kamu dan Matthew sedang ada masalah?" tanya Alisya yang sangat peka. 

Tetapi Lauren memilih menggeleng sambil mengatakan jika hubungannya dengan suaminya itu baik-baik saja. Ia malah beralih ke belakang kursi roda Alisya, mendorongnya membawa pergi dari dekat kolam renang karena matahari siang ini yang sangat terik. Mereka memutuskan pindah duduk di tempat yang lebih sejuk, masih di halaman belakang. 

Lauren lalu memanggil mbok Tati dan meminta dibuatkan jus jeruk, ingin mendinginkan tenggorokan juga hatinya. Terlebih dahulu Lauren menyesap sedikit jus itu, lalu baru kembali membuka suara. "Mah aku kan baru jadi istri selama satu tahun, sedangkan Mama sudah lama dan pasti lebih banyak pengalaman. Ekhem aku mau tanya, kalau misal suami kita selingkuh itu karena kita ada kekurangan?" tanya Lauren hati-hati. 

Alisya yang sedang meminum teh nya hampir tersedak mendengar pertanyaan sensitif seperti itu. Ia pun langsung menatap menantu nya dengan sorot mata bingung, seolah bisa langsung menyimpulkan sesuatu. "Kenapa kamu tanya begitu, apa jangan-jangan Matthew selingkuh? Dengan siapa, kok dia tega banget?!"

Melihat ekspresi berlebihan dari mertuanya itu, malah membuat Lauren kalang kabut karena sepertinya sudah membuat curiga. "Enggak Mah, aku cuman takut aja gitu kalau misal Matthew selingkuh, makanya aku mau jaga-jaga dan harus bagaimana supaya dia gak bosen sama aku," ucap nya segera meluruskan. 

Namun sepertinya Alisya belum bisa percaya sepenuh nya pada menantunya itu, apalagi alasan Lauren agak tidak masuk akal. Untuk menghilangkan gugup nya, Lauren pun kembali meminum jus nya sambil tersenyum tersenyum canggung. Tidak, Mama mertuanya tidak perlu tahu masalahnya ini, karena Lauren ingin menyelesaikannya sendiri. 

Hembusan nafas lirih terdengar keluar lewat celah bibir Alisya, sebelah tangannya terulur lagi untuk mengusap tangan Lauren. "Mama kira Matthew tidak mungkin selingkuh dari kamu sayang, dia sangat mencintai kamu. Selama kalian pacaran saja dulu, dia selalu menceritakan sebesar apa perasaan dia dan serius ingin hidup selamanya dengan kamu," ujar nya dengan suara lembut berusaha menenangkan. 

Alisya bisa mengerti ke-khawatiran Lauren itu, karena dulu Ia pun sering mengalami hal ini. Tetapi bukankah suami istri harus saling mempercayai? Apalagi Ia menjadi saksi bisu kisah percintaan anak-anaknya ini. "Kamu jangan khawatir dengan perasaan Matthew, Mama yakin dia gak akan mungkin selingkuh dari kamu," lanjut Alisya. 

Senyuman miris hanya Lauren berikan sebagai reaksi nya, tidak mengatakan apapun karena sangat bingung, dadanya sekarang campur aduk sekali. Inginnya Lauren juga berpikir begitu, jika selamanya Matthew akan selalu mencintainya. Tetapi Ia bukan wanita bodoh dan berpikir naif begitu. Buktinya Matthew memang selingkuh. 

***

Siang pun berganti menjadi malam, langit yang tadinya cerah kini sudah gelap gulita tanpa dihiasi bulan maupun bintang. Lauren yang sedang berdiri di dekat jendela kamar nya, tidak sengaja mendengar suara pintu kamar yang terbuka. Saat membalikan badan, dugaannya benar jika itu adalah suaminya yang baru pulang bekerja. 

"Tumben pulang jam enam, biasanya juga kamu selalu lembur," ucap Lauren dengan nada agak sinis nya menyambut, sebelah sudut bibir nya bahkan terangkat mengejek. Ia tahu alasan lembur Matthew hanya bualan, nyatanya pasti pria itu bermesraan dengan Anne di kantor. 

Matthew memilih menyimpan terlebih dahulu tas kerja dan membuka sepatu di ikuti jas nya. Matanya tidak beralih sedikit pun dari sang istri, melihat senyuman sinis di bibir perempuan itu entah kenapa membuatnya sedikit tersinggung. "Hari ini aku capek banget, jadi pulang lebih cepat. Sebenarnya tugas kantor masih banyak, tapi aku mutusin untuk lanjut besok," sahut nya menjelaskan. 

Lauren hanya mengangguk-anggukan kepalanya berusaha terlihat percaya, tapi ekspresinya itu tidak berubah membuat Matthew kembali tersinggung. Tidak tahukah istrinya itu jika tubuhnya sekarang sangat lelah? Seharusnya sebagai istri yang baik menyambut dengan hangat dan melayani nya. Namun Matthew terlalu malas untuk meminta, berpikir jika seharusnya Lauren lah yang peka sendiri. 

Baru saja akan masuk ke kamar mandi, langkah Matthew terhenti karena baru mengingat sesuatu. Ia kembali memfokuskan pandangan pada Lauren yang kini sudah berpindah duduk sambil bersender di kepala ranjang seraya memainkan ponselnya. "Lauren, tadi siang apa kamu marahin Anne? Dia bilang sikap kamu agak kasar pas negur dandanan dia. Aku pikir juga begitu, kamu seharusnya bisa menjaga sikap apalagi kamu istri aku," ujar nya dengan suara berat seperti sedang menahan marah. 

Perhatian Lauren pun langsung teralih dari ponsel menjadi pada Matthew. Rasanya ingin tertawa keras karena ternyata si jalang Anne itu mengadukan sikapnya tadi pada suaminya. Bisa Ia bayangkan pasti sambil merengek dan bergelayut manja. "Aku pikir untuk negur orang gak tahu diri kaya dia harus keras. Bukannya seharusnya kamu yang negur bawahan kamu itu karena cara pakaiannya sangat tidak pantas. Kenapa hanya diam saja, apa kamu malah ikut menikmati?"

Melihat raut tegang Matthew, membuat sebelah sudut bibir Lauren kembali tertarik. Yakin sekali pasti Matthew sedang mencari alasan dan pembelaan diri sekarang. Ia sih siap-siap saja berdebat dan tidak akan mau kalah, toh merasa sikapnya sudah benar. 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Iparku Yang Menggoda   55 Kebahagiaan Semakin Lengkap

    "Selamat Pak Matthias, bayinya jenis kelamin laki-laki. Tampan dan sehat," ujar Dokter Lina yang sedang menggendong bayi nya yang sudah di bersihkan dan diselimuti kain hangat. Dengan hati-hati Dokter Lina mengalihkan gendongan bayi itu darinya menjadi ke pangkuan Matthias. Melihat pria itu yang terlihat kikuk dan takut-takut, membuat nya tersenyum geli. Seperti biasa, suami dari para pasien nya selalu bereaksi seperti itu. Setelah memastikan bayi itu di gendongan orang tuanya, Ia dan suster pun memutuskan keluar memberikan waktu. Tatapan Matthias terlihat dalam pada bayi di pangkuan nya, matanya masih terpejam tapi tidak tidur karena terus menggeliat kecil. "Hei, em kenalkan aku Papa kamu," bisik nya memperkenalkan diri, membuat Lauren yang mendengar nya terkekeh kecil. Ternyata suaminya itu masih kikuk, lucu sekali. "Sayang kemarilah, aku juga mau lihat baby," panggil Lauren seraya melambaikan tangan nya, dan Matthias pun mendekati ranjang. Sedikit merendahkan tubuh nya supaya i

  • Iparku Yang Menggoda   54 Suami Siaga

    Setelah Matthew diperiksa lebih lanjut, ternyata benar jika psikis adiknya itu sedikit terganggu. Dokter yang menangani nya mengatakan semua terjadi karena pria itu yang terlalu stress memikirkan banyak hal, dan yang paling utama adalah luka batin nya yang ditinggalkan orang tercinta. Akhirnya Matthias pun memutuskan mengobati adiknya itu di luar negeri, dengan persetujuan Mama nya juga."Aku gak nyangka Matthew akan sampai begini, tapi kenapa? Aku jadi ngerasa orang jahat karena sudah buat dia begitu, apa kita terlalu berlebihan?" gumam Lauren membunuh keheningan di dalam mobil. Mereka di perjalanan pulang dari bandara, telah mengantar Matthew ke Singapura.Matthias menghela nafas nya pelan, lalu menggenggam tangan istrinya membuat perhatian wanita itu yang dari tadi tertuju keluar menjadi ke arah nya. "Tidak berlebihan kok, hukuman itu memang pantas dia dapatkan. Sekarang dia baru merasakan menyesal, sedangkan dulu menyiakan kamu," ujar nya.Memang benar sih yang dikatakan Matthias,

  • Iparku Yang Menggoda   53 Matthew Jadi Gila?

    Selama Lauren di sekap di tempat tinggal Matthew, pria itu memang tidak bertindak kejam atau menyakiti nya. Malahan sikap Matthew sangat perhatian dan memperlakukan nya dengan baik, memberikan apapun yang Lauren inginkan kecuali permintaannya untuk pulang. Lauren terus berdoa di dalam hati semoga suaminya bisa segera menemukan nya.Brak! "Matthew sialan, kamu dimana? Dimana Lauren hah? Dasar bajingan, kurang ajar!"Suara keributan di luar kamar membuat tidur nyaman Lauren terganggu. Suasana kamar yang ditempatinya gelap, tapi Lauren masih bisa melihat jelas jam di dinding yang sekarang menunjukkan pukul empat pagi. Mendengar keributan di luar semakin keras, membuatnya memutuskan beranjak untuk mengecek.Saat Lauren membuka pintu kamar, Ia dikejutkan melihat beberapa orang di ruang utama. Tidak, lebih tepat nya dua orang yang sedang berkelahi di tengah. Melihat jika salah satunya adalah suaminya, membuat Lauren bergegas mendekat untuk memisahi. Tetapi seorang pria berbadan besar langs

  • Iparku Yang Menggoda   52 Bertindak Nekat

    Perlahan kelopak mata Lauren terbuka, menunjukkan bola mata kecoklatan nya yang indah. Ringisan pelan terdengar dari bibir nya merasakan pusing yang sangat di kepala. Saat menyadari sesuatu, repleks tangannya menyentuh perut nya dan bernafas lega karena masih besar dan Ia tidak merasakan sakit di sana. Dengan perlahan Lauren mendudukan tubuh nya, memperhatikan kamar yang dominan sekali dengan warna hitam. Sudah dapat dipastikan ini bukan di rumah nya, jadi kemana Matthew membawanya? Lauren ingat kejadian sebelum Ia pingsan, tidak menyangka mantan suaminya akan bertindak se-nekad ini. Bukankah sangat berlebihan? Ceklek! "Oh kamu sudah bangun? Kebetulan banget, aku bawain kamu makan siang," sapa Matthew yang masuk ke dalam kamar nya seraya membawa nampan. Senyuman cerah terlihat di bibir pria itu, berbeda sekali ekspresi nya dengan saat di rumah Lauren. Melihat pria itu mendekat, membuat Lauren bersikut sedikit menjauh memberikan jarak. Bagaimana pun Ia harus tetap hati-hati. "Kamu

  • Iparku Yang Menggoda   51 Rencana Penculikan

    Rumah mewah dengan gaya khas Eropa menjadi hadiah pernikahan yang Matthias berikan untuk sang istri. Lauren dibuat terkagum sendiri dan langsung suka, apalagi halaman nya sangat luas membuatnya sudah membayangkan akan membuat taman bunga yang beragam. Selang sebulan setelah keduanya resmi menjadi pasutri, Lauren langsung hamil. Matthias yang dari awal memang sudah posesif, kini sudah semakin meningkat menjadi protektif dan memerintahkan pada pelayan di rumah menjaga istrinya itu selama dirinya bekerja. "Kok wajahnya cemberut gitu hm? Semangat dong, kan mau berangkat keluar kota," tanya Lauren bingung memperhatikan ekspresi wajah suaminya pagi ini. Ia sedang memasangkan dasi, sudah menjadi kebiasaan. Helaan nafas panjang keluar lewat celah bibir Matthias, tangannya lalu memeluk pinggang ramping Lauren menarik nya agar menempel di tubuh nya. "Gimana aku gak sedih sayang mau ninggalin kamu? Gak tahu kenapa, perasaan aku gak enak," jawab nya dengan sorot mata dalam. "Hei jangan ngomon

  • Iparku Yang Menggoda   50 Pengantin Baru

    "Bagaimana para saksi, sah?" tanya si penghulu setelah Matthias mengucap ijab kabul nya dengan lantang dalam satu tarikan nafas.Semua orang di ruangan itu yang menyaksikan pun langsung mengangguk menjawab sah, setelah itu si penghulu pun langsung membacakan doa untuk pasangan pengantin baru itu, membuat kelegaan terasa di hati semua orang. Apalagi pada Lauren dan Matthias. Akhirnya keduanya bersama dalam ikatan yang sah, setelah ini tidak ada lagi yang bisa memisahkan."Silahkan memasangkan cincin ke pasangannya masing-masing," kata penghulu itu setelah selesai membacakan doa.Lauren dan Matthias pun duduk menghadap satu sama lain, tersenyum malu-malu saat pandangan bertemu. Para fotografer dan para tamu pun ikut mengabadikan moment menyoroti adegan romantis itu, terlihat senyuman di bibir semua orang juga tanda mereka ikut senang. Setelah pasangan pengantin itu selesai memakaikan cincin, Matthias pun tidak lupa mengecup kening istrinya membuat keluarganya bersorak menggoda."Mas ih

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status