Share

13. Sendu

Penulis: Hara Kiew
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-02 20:34:09

"Alda!"

Ardian yang masih berada di dalam mobil buru-buru keluar ketika melihat Alda yang nampak tergesa-gesa menuju jalanan. Pemuda itu baru saja pulang dari kantor.

"Kamu kenapa?" Segera ia cekal tangan itu. Membuat Alda mau tak mau ikut berhenti.

"Papa masuk rumah sakit."

"Kalo gitu, ayo saya antar." Begitu saja, Ardian menarik tangannya. Sementara Alda yang ditarik menuju mobil hanya mengikuti langkah pemuda itu dengan pasrah.

Setelahnya, melajulah mobil itu membelah jalan raya. Sembari menyetir, Ardian bisa melihat Alda yang duduk tak tenang di sampingnya. Wajahnya muram. Kali ini sudah tidak ada lagi celetukan-celetukan nyeleneh dari bibir gadis itu. Sejauh perjalanan, ia tetap geming dengan tatapan kosong.

"Papa sakit apa?"

Alda menoleh. Wajahnya terlihat sendu. "Aku juga nggak tau pasti. Ini aja aku bisa tau kalo papa lagi di rumah sakit karena ada tetangga yang inisiatif hubungin aku."

Ardian menghela panjang. Ternyata ucapan ibu mertuanya tidak main-main. Bah
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Istri Barbar Direktur Sad Boy    50. Putus asa

    Hari semakin gelap ketika Alda duduk memeluk lutut di trotoar jembatan dengan perasaan hampa. Kondisinya benar-benar sangat memprihatinkan. Rambutnya acak-acakan. Matanya pun sembab karena kebanyakan menangis.“Kenapa semua kesulitan menimpa aku? Aku salah apa?!” Gadis itu mendongak menatap langit. Mencari-cari pembelaan yang kiranya masih ada. Namun, tak ada sahutan. Tanyanya berbalik hampa. Yang ia temui malah suara ponselnya yang menampilkan ribuan notifikasi dari instagram. Di sana, orang-orang berbondong-bondong mengomentari fotonya dan Ardian yang beberapa waktu lalu sempat ia posting.Anathaniaaa_ Aduh, nih orang nggak ada banget malunyaIm.crrissa Tanpa Ardian, kira-kira orang ini jadi apa, ya? Chaca132 @ Im.crrissa pastinya jadi gembelArnyathama_ istrinya mungkin kurang belaianAya.ta28 Jujur, dari awal nikah emang udah nggak sreg sama istrinya. Muak liatnyaTrisha.ayn Dapet yang sesempurna Ardian, malah milih yang kentang. Emang paling bener dicerai aja @Ardianelfaero

  • Istri Barbar Direktur Sad Boy    49. Skandal

    "Alda, ngapain di sini?"Spontan Alda menoleh. Kegiatannya yang tengah sibuk memilih novel praktis terhenti. Kini di hadapannya berdiri seorang Aksa yang tersenyum begitu lebar."Lagi cari novel buat isi waktu luang." Ia tersenyum. Kembali tangannya menyentuh novel yang semula ia ambil. "Kakak sendiri ngapain di sini?""Mau liat-liat buku juga." Aksa melirik sekitar. Mencari keberadaan Ardian. "Ardian nggak ikut?""Kak Ardian lagi sibuk. Jadi, nggak bisa ikut."Tanpa Alda ketahui, diam-diam Aksa memasang senyum smirk. Jika Ardian tidak ikut, jelas ini adalah kesempatannya untuk bersama Alda."Yaudah, kalo nggak ada Ardian, gue aja yang temenin."Alda yang tak tahu menahu isi akal busuk Aksa mengangguk saja. Ia pikir, Aksa juga adalah kakak iparnya. Jadi, tidak masalah.Hingga lima belas menit kemudian, keduanya akhirnya menuju kasir untuk membayar."Habis dari sini, lo mau ke mana?" Alda yang ditanya praktis menoleh. "Langsung pulang, sih. Kenapa emang?""Em, kalo gue ajak lo makan d

  • Istri Barbar Direktur Sad Boy    48. Pelakor

    "Ini data pencatatan tahun kemarin yang Bapak minta."Ardian mengangguk. Meraih dokumen tersebut dan membacanya. "Ini udah---""Ardian!"Pemuda itu menoleh. Kontan memijat pelipisnya pelan ketika mengetahui siapa yang dengan tidak sopannya mengganggunya. Ia tatap Erna, sekretarisnya dengan helaan napas panjang. "Kamu boleh pergi. Laporan ini akan saya periksa terlebih dahulu," titahnya yang membuat wanita itu mengangguk. Setelahnya, ia pamit undur diri."Aku bawain makanan buat kamu." Sementara perempuan yang sudah mengacaukan fokus Ardian itu akhirnya mendekat. Di tangannya terdapat paper bag berisi makanan."Ini ada ayam kecap sama tumis kangkung. Kamu pasti suka," ujarnya seraya membuka isi kotak bekalnya. "Aku bawa ikan goreng ju---""Netta, stop!" Ardian dibuat kepalang kesal. Tatapannya pada perempuan itu semakin tajam saja. "Saya udah nikah. Tolong jaga jarak sama saya!""Tapi, aku masih sayang sama kamu, Ar." Perempuan itu mendekat. Mencoba mengelus rahang Ardian. "Aku juga ud

  • Istri Barbar Direktur Sad Boy    47. Pengakuan

    “Ada, Anna punya tanda lahir. Di lengan kiri.”Alda diam memikirkan kalimat Erlin. Setidaknya sebelum wanita itu kembali berujar, “Bunda juga masih nyimpan foto Anna. Kamu mau liat?” tawarnya yang langsung diangguki oleh Alda. “Ya udah, ikut bunda yuk!” Alda mengangguk lantas mengikuti langkah sang ibu mertua. Erlin membawa Alda ke sebuah ruangan di samping kamarnya dan sang suami. Seingat Alda, selama ia di rumah ini ruangan itu tidak pernah dimasuki oleh siapapun. “Ayo masuk!” Alda mengangguk. Ketika masuk, gadis itu mengedarkan pandangannya mengamati setiap sudut ruangan. Desain kamar ini terlihat indah dengan cat berwarna biru langit dipadukan dengan warna putih. Di dalamnya terdapat satu buah ranjang dan dua buah lemari berukuran sedang. Pada sudut kamar, Alda dapat melihat jajaran boneka yang tersusun sangat rapi. “Kamar ini dulunya adalah kamar yang sudah disiapkan untuk Anna.” Erlin mulai bercerita. Ia menatap menantunya yang masih sibuk mengamati beberapa foto ya

  • Istri Barbar Direktur Sad Boy    46. Tentang Anna

    “Tau apa lo soal kebahagiaan Alda?!” Napas Ardian memburu. Ia tatap Aksa dengan tatapan berkilat tajam. Aksa tersenyum remeh. “Perlu gue perjelas? Hidupnya sekarang semakin runyam setelah nikah sama lo.” Pemuda itu mendekat. Menepuk-nepuk pelan pundak Ardian. “Udahlah, serahin aja Alda sama gue. Gue masih mau kok meski dia udah jadi janda.” “BAJINGAN!!” Tanpa babibu, begitu saja Ardian melayangkan tinjunya ke wajah Aksa. “Dengar, sampai mati pun gue nggak akan serahin Alda sama manusia berwatak setan kayak lo!!” Aksa terkekeh. Ia usap ujung bibirnya yang mengeluarkan darah. “Fine kalau gitu. Gue akan rebut dia dari lo. Pake cara apapun itu.” BUGH! Sekali lagi Ardian melayangkan tinjunya. “Jangan berani sentuh istri gue! Atau lo rasain sendiri akibatnya!” ujarnya penuh peringatan. “Liat, lo ini pemarah. Alda akan hidup sengsara sama lo.” Geram, sekali lagi Ardian melayangkan tinjunya. Tak segan menendang pemuda yang berstatus sebagai kakaknya itu hingga tersungkur

  • Istri Barbar Direktur Sad Boy    45. Iradhia Annalisca

    Sore itu, langit berwarna jingga pudar. Di taman belakang rumah mewah tiga lantai itu, dua pria dewasa berdiri dan saling tatap dalam diam yang menegangkan. Mereka adalah Ardian dan Aksa.“Langsung to the point!” Ardian memandang Aksa lurus. Sungguh tak minat sekali berbicara dengan kakaknya itu. Jika bukan karena sang bunda yang meminta ia dan Alda datang ke rumah ini, ia pasti tidak akan datang selagi Aksa ada di sana.“Lepaskan Alda!” pinta Aksa. Ia menatap Ardian tak kalah dingin.Ardian berdecih, tingkah kakaknya ini sangatlah memalukan. Dulu, segalanya sudah ia relakan. Ia selalu mengalah dari Aksa. Namun, semakin ke sini tingkah kakaknya itu semakin kelewatan.“Alda bukan barang yang bisa dimiliki, ditukar, dan diminta seenak jidat!!”Di depan Ardian, Aksa tersenyum meremehkan. Netranya menatap pemuda itu tak bersahabat.“Dia nggak pantas sama lo!”Ardian tersenyum miring. “Terus, lo kira lo yang lebih pantas?” tanyanya sarkas. “Hanya orang bodoh yang akan bilang kalo Alda pant

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status