Share

Bab 30|Hari Pertama

Seorang wanita berwajah ramah berambut pendek di atas bahu, tersenyum kepada Nelson. Dia memakai setelan dengan rok sepan yang ujungnya sedikit di atas lutut dilengkapi dengan sepatu berhak tinggi. Meskipun begitu, tubuhku masih lebih tinggi darinya.

“Selamat pagi, Puput.” Nelson menatapnya sambil mengangkat kedua alisnya. “Aku sudah lama mengenal kamu, sejak kamu masih memakai seragam putih hitam. Naik jabatan tidak membuat kamu pantas aku panggil dengan sebutan ibu.”

“Ha! Ucapan apa itu? Lihat saja nanti kalau aku sudah naik menggantikan posisimu. Kamu tidak akan bisa memandang rendah aku lagi.” Wanita itu mengibaskan rambutnya ke belakang dengan tangan kirinya. Aku tersenyum melihatnya.

“Puput, andai kamu tahu. Aku akan sangat senang kalau bisa lepas dari pekerjaan yang melelahkan ini.” Nelson membuat gerakan menyeka keringat dengan mengusap keningnya. “Ah, bos sudah memanggil.” Dia melirik ke arah ponselnya yang bergetar. “Aku harus pergi, jadi aku akan cepat. Ini Delima Aruna,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status