Share

68. Di dalam istana

Penulis: Donat Mblondo
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-15 04:42:54

Balairung istana malam itu berat oleh bau dupa dan obat. Lentera digantung berderet, bayang-bayangnya memanjang di pilar batu. Para pejabat berdiri dalam setengah lingkaran, jubah mereka berdesis halus setiap kali bergeser. Di sisi kanan, tabib-tabib kerajaan membisiki catatan, suara mereka terpotong napas cemas.

Di ujung karpet merah, di depan singgasana berdiri Yan Zhenrui. Tatapannya dingin, garis rahang terkunci. Sekilas saja ia menunduk pada tabib yang memaparkan perkembangan, selebihnya ia diam, pria muda yang membiarkan wibawanya bekerja lebih keras daripada suaranya.

Pintu balairung terbuka.

Qin Haoran melangkah masuk, langkahnya sigap dan terukur. Di belakangnya, setengah langkah, Anli mengikuti. Kepala sedikit miring untuk menangkap gema ruang. Ketukan sepatu Haoran di lantai marmer menjadi kompasnya, aliran udara dari koridor dalam menandai arah pintu-pintu, bisik-bisik yang berhenti mendadak menandai pusat perhatian.

Mata Zhenrui spontan menoleh. Sesaat, ia seperti terhemb
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Istri Buta 100 Juta Tak Tertandingi   93. Pengakuan

    Anli duduk di sofa empuk ruang tamu, tubuhnya agak condong ke belakang. Wajahnya pucat tapi tenang, sorot matanya kosong karena gelap, namun sikapnya tetap tegak dan terjaga.Sementara itu, Yuze berdiri di depannya, hanya berjarak beberapa langkah. Tubuhnya membungkuk sedikit ke arah Anli, kedua tangannya mengepal di sisi tubuh, urat di lehernya menegang. Napasnya memburu, dada naik-turun cepat, membuat jas hitamnya tampak ketat menahan emosi.Keduanya saling berhadapan dalam diam. Jarak mereka dekat, tapi terasa seperti dipisahkan dinding tinggi.Dia tetap tenang, seolah tak terguncang. Yuze berdiri di hadapannya, tubuh besar itu seperti bayangan gelap yang menekan ruang tamu.Perlahan wanita itu menegakkan tubuhnya, jemarinya berhenti mengusap pergelangan tangan. Suaranya keluar tenang, tanpa bergetar sedikit pun.“Tuan Muda Qin…” ucapnya formal, bukan dengan panggilan pribadi. “Pernikahan kita bukanlah ikatan yang lahir dari cinta, melainkan dari transaksi.”Kata-kata itu menampar

  • Istri Buta 100 Juta Tak Tertandingi   92. Hati yang kacau

    Pintu besi ruang interogasi berderit terbuka. Udara dingin lorong istana langsung menyambut.Haoran melangkah keluar dengan langkah sedikit goyah. Wajahnya pucat, pundaknya merosot, seolah baru saja habis diguncang badai. Tatapannya kosong, seperti orang yang kehilangan pijakan.Dua pengawal langsung mengapitnya, membawa kembali ke aula resmi. Setiap langkahnya menggema, terdengar seperti ketukan vonis di lorong panjang itu.Di dalam aula, Lin Qianyi masih menunggu. Duduk anggun di kursi rendah, dengan tablet yang sudah tertutup rapi di pangkuannya. Begitu pintu terbuka dan Haoran masuk, senyumnya perlahan terbit. Senyum puas, seperti pemburu yang yakin jeratnya sudah mengikat rapat mangsa.Sorot matanya singgah ke wajah Haoran.Pucat, lemah, tak berdaya.Qianyi menunduk sedikit, pura-pura sopan, padahal dalam hati ia hampir tertawa.Haoran tidak menoleh ke arahnya. Ia hanya menunduk, mengikuti pengawal menuju kursi kayu di sisi ruangan. Tangannya bergetar halus di pangkuannya, tapi i

  • Istri Buta 100 Juta Tak Tertandingi   91. Tekanan

    Ruang interogasi seolah menahan napas ketika sosok wanita tua itu melangkah keluar sepenuhnya dari balik panel tersembunyi.Tongkat peraknya mengetuk lantai dengan ritme berat, setiap ketukan membawa wibawa yang tidak bisa disangkal.Haoran bangkit setengah berdiri, matanya berkaca-kaca. “Bagaimana… bagaimana Ibu bisa berada di sini?” suaranya serak, penuh campuran rindu dan kaget.Madam Qin Meiyun menatap putranya, lalu mengalihkan pandangan pada Zhenrui. Sorot matanya tidak menantang, tapi penuh hormat. Ia sedikit menunduk, langkahnya bergeser pelan.“Yang Mulia Raja Muda,” ucapnya lirih namun tegas, “izinkan saya berbicara sebentar dengan putra saya.”Zhenrui hanya menatapnya dengan sorot mata gelap. Tidak ada kata, hanya isyarat tipis dengan anggukan.Madam Qin berdiri lebih dekat dengan Haoran, menatap wajah putranya yang penuh emosi. Tangannya yang renta menyentuh lengan Haoran, jemari keriput itu bergetar sedikit.“Haoran,” suaranya lebih lembut, penuh beban. “Dengarkan baik-ba

  • Istri Buta 100 Juta Tak Tertandingi   90. Permainan Zhenrui

    Ruang tamu resmi istana senyap. Lampu kristal memantulkan cahaya dingin ke marmer lantai. Zhenrui duduk di kursi utama, tubuhnya tegak, sorot matanya mengunci pada Qianyi yang berdiri di seberang meja rendah.Perlahan, Qianyi meletakkan tablet tipis itu di atas meja. Jemarinya menyentuh layar, lalu menampilkan deretan dokumen digital, grafik keuangan, dan rekaman audio.“Ini… adalah transaksi rahasia milik Keluarga Qin,” katanya, nada suaranya penuh keyakinan. “Lihat, ada aliran dana besar ke rekening luar negeri tujuh tahun lalu. Dana itu digunakan untuk menyewa orang-orang bayaran yang… menyebabkan tragedi itu.”Ia menggeser layar. Muncul sebuah rekaman suara terdistorsi, samar, tapi cukup jelas terdengar nama Yan Shiming dan kalimat “hapuskan seluruh keluarga kerajaan agar tak ada pewaris.”Ruangan terasa membeku.Haoran yang berdiri di sisi dengan tangan masih terikat oleh pengawal, wajahnya pucat. “Itu tidak benar!” serunya, suaranya bergetar. “Ini fitnah! Tidak ada bukti yang me

  • Istri Buta 100 Juta Tak Tertandingi   89. Kembali ke istana

    Anli menarik napas dalam, menenangkan pikirannya. Wajahnya tetap pucat, tapi suara yang keluar dari bibirnya terdengar jernih dan penuh keyakinan.“Sejak aku mendengar suara itu… aku sudah tahu,” ujarnya pelan. “Itu suara tongkat perak Madam Qin. Aku tidak mungkin salah. Pendengaranku tidak bisa dibohongi.”Anli melanjutkan, nada suaranya semakin yakin. “Jejak Madam Qin hilang begitu saja. Seolah ada yang bertindak rapi agar tak seorang pun bisa menemukannya. Aku sudah memikirkannya berkali-kali… sampai akhirnya aku menduga hanya ada satu orang yang cukup kuat, cukup berani, dan cukup punya alasan untuk melakukannya.”Ia menoleh ke arah suara kakaknya, meski matanya tetap kosong. “Kakak yang menyembunyikan Madam Qin, bukan?”Hening panjang kembali menyelimuti. Zhenrui menutup mata sejenak, lalu membukanya lagi, sorotnya tajam namun berlapis beban. Akhirnya ia menoleh dan membuka suara.“Kau memang cerdas, Anli. Terlalu cepat menebak sesuatu yang seharusnya masih kusimpan.” Zhenrui

  • Istri Buta 100 Juta Tak Tertandingi   88. Setelah pernyataan

    Zhenrui menutup panggilan teleponnya, sorot matanya langsung tajam menusuk Haoran.“Qin Haoran, kau ikut denganku menemui Lin Qianyi. Aku ingin mendengar langsung apa yang dimaksud dengan ‘bukti’.”Haoran mengangkat wajah, cemas. “Yang Mulia, izinkan saya—”Zhenrui mengangkat tangan, menghentikan kata-kata itu. “Tidak ada izinkan. Kau ikut, atau aku akan menganggapmu sengaja menghalangi penyelidikan.”Isyarat kecil diberikan. Dua pengawal mendekat, menggenggam lengan Haoran dari kanan dan kiri. Meski tidak kasar, genggaman itu cukup tegas membuatnya tak bisa bergerak bebas. Haoran hanya bisa menghela napas berat, wajahnya muram, lalu membiarkan dirinya digiring keluar lebih dulu.Pintu ruang 203 tertutup kembali, menyisakan Zhenrui dan Anli. Suasana sejenak hening. Hanya suara mesin monitor yang berdetik pelan.Zhenrui mendekat ke ranjang, menatap adiknya lama.“Anli, jaga dirimu,” katanya pelan, tangannya terulur mengusap kepala adiknya, kebiasaan lama yang jarang sekali ia tunjukkan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status