Share

Bab 49

Penulis: Rizu Key
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-27 23:13:38

"Jadi, Jelita belum bisa operasi?" tanya Royal.

Seorang dokter pria dengan sneli putihnya duduk tegap di hadapan pemimpin Infinite Corporation.

"Iya, Tuan. Mohon maafkan saya. Setelah diperiksa lagi, kornea Nyonya dan sang pendonor kurang cocok," jawabnya.

Jelita diam tertunduk. Besar harapan dia ingin segera bisa melihat dunia lagi. Namun, harapannya harus pupus saat mendengar kabar tersebut.

Royal menghela napas lalu menggenggam tangannya dengan lembut untuk menenangkannya. Ia pun menatap sang dokter.

"Tapi, istri saya masih bisa melihat lagi, kan?" tanya pria itu.

"Tentu, Tuan. Kami akan mencari pendonor yang cocok lagi. Kami akan terus berusaha. Tapi untuk ke depannya, sebaiknya Nyonya tetap melakukan pemeriksaan berkala untuk memantau keadaan pengelihatan Nyonya Jelita," papar dokter itu.

"Baik, Dokter. Saya mengerti. Saya hanya perlu bersabar. Terima kasih sudah bekerja keras," ucap Jelita sembari tersenyum. Royal sendiri sadar senyuman itu dipaksakan.

"Kami permisi," ujarnya ke
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Istri Buta Kesayangan Bos Besar   Bab 111

    Jelita menatap datar ke arah Jeni. Pandangannya benar-benar dingin mengingat bagaimana kejamnya penipuan mereka pada dirinya dan sang ibu."Kak...." panggil Jeni lagi."Kamu bukan adikku," sahut Jelita.Jeni terdiam. Kakaknya kini benar-benar berbeda dan Jelita jelas menatap langsung padanya."Kamu... bisa melihat...?" tanya Jeni mulai cemas."Ya. Aku sudah bisa kembali melihat berkat kasih sayang suamiku," jawab Jelita tanpa ekspresi.Tubuh Jeni tiba-tiba menegang sesaat. Aura kakaknya benar-benar berbeda dari sebelumnya. Dulu, apa pun akan dilakukan oleh Jelita demi kebaikan adiknya. Namun setelah segala macam pengkhianat dan juga kebohongan besar yang dilakukan, maka hati lembut Jelita tak akan pernah tersisa lagi padanya."Kak... Maafkan aku...." cicit Jeni memohon.Jelita beralih menatap wanita paruh baya di samping Jeni. Wanita itu memang cukup cantik dan wajahnya jika diperhatikan begitu mirip dengan Jeni."Jadi... Kamu adalah selingkuhan Papah...." ujar Jelita.Diana menunduk,

  • Istri Buta Kesayangan Bos Besar   Bab 110

    Hari berikutnya, Jelita meminta pada suaminya untuk membawanya bertemu dengan ayah sekaligus 'adiknya'. Wanita itu duduk dengan gelisah di dalam mobilnya, sementara Royal menggenggam tangannya dengan lembut."Tenanglah, Jelly. Mereka tidak akan bisa menyakitimu," ujar Royal."Bukan karena itu, Mas. Tapi... Bagaimana dengan Mamah nanti?" tanya wanita itu.Di sisi lain, ternyata pikiran Jelita tak bisa lepas dari ibunya. Wanita itu sudah terlalu banyak menanggung beban. Kehilangan kepercayaan suami yang nyatanya berkhianat, dikhianati anak bungsu yang ia sayangi, kini harus menerima kenyataan pahit bahwa anak yang selama ini ia besarkan bukanlah darah dagingnya dan kabarnya anak bungsunya telah tiada."Aku takut Mamah nggak sanggup menerimanya," lirih Jelita. "Mamah sudah disakiti sejak lama. Jika kebenaran ini terbuka, aku takut itu akan menghancurkan perasaan Mamah selama ini. Padahal, selama ini Mamah sangat menyayangi Jeni. Bahkan saat Jeni bermasalah pun Mamah masih menyayanginya..

  • Istri Buta Kesayangan Bos Besar   Bab 109

    Royal menarik napas dalam-dalam. Kenyataan yang selanjutnya akan lebih berat dari sebelumnya. Pria itu tak langsung menjawab, dan hal ini membuat Jelita gelisah."Mas...." panggil Jelita mencoba menarik kembali perhatian suaminya.Royal tersadar. Lalu pria itu kembali berlutut di hadapan Jelita. Lagi-lagi menggenggam tangan wanita itu dengan erat. Jelita merasakan bahwa suaminya pasti tahu apa yang sebenarnya terjadi."Mas... Tolong beri aku jawaban yang jujur. Aku ingin tahu semuanya...." pinta wanita itu dengan lembut.Royal mendongak, kembali menatap wajah sang istri yang penuh harap akan kebenaran. Royal menarik napas lagi dan mengembuskannya secara perlahan."Adik kandungmu, sekaligus anak kedua dari Mamah dan Reno... Dia sudah tiada...." Jawaban Royal menggetarkan hati Jelita. Wanita itu kini tak dapat membendung air matanya."Ya Tuhan...."Jelita menutupi wajahnya dengan kedua tangan. Air matanya jatuh deras, membasahi kedua belah pipinya. "Berarti selama ini... Selama ini aku

  • Istri Buta Kesayangan Bos Besar   Bab 108

    Malam itu, Royal duduk berhadapan dengan istrinya. Kali ini mereka akan duduk saling berhadapan ketika makan. Hal ini karena Royal ingin selalu memandangi wajah istrinya."Mas...." panggil Jelita dengan kedua alis saling bertaut."Ya?" sahut Royal sembari tersenyum penuh arti."Jangan usil. Mas kan janji mau memberi tahu aku sesuatu," ucap Jelita tampak sedikit kesal.Bagaimana tidak? Sejak tadi kak Royal terus menggesek kakinya, membuat dirinya merasa geli sendiri. "Aku hanya sedang menandai punyaku," jawab pria itu dengan santainya."Dasar. Mau ditandai sampai sebanyak apa, Mas?" keluh Jelita. Pasalnya hampir setiap kali bercinta, suaminya itu selalu memberikan tanda kepemilikannya di tubuhnya yang mulus."Sebanyak yang aku mau," jawab pria itu lagi."Hm. Apa Mas mau membuatku lelah dan tak berdaya?" tanya Jelita.Royal terkejut. "Tidak. Bukan begitu, Sayang." Pria itu menarik kakinya, menjauhi kaki Jelita.Royal kemudian meraih tangan kanan istrinya dan menggenggamnya dengan lembu

  • Istri Buta Kesayangan Bos Besar   Bab 107

    Saat Royal sedang berlari meraih puncak bersama istrinya, ponsel pria itu tiba-tiba berdering. Membuat wajahnya langsung masam."Mas... ahhh. Ada telepon...." ucap Jelita di sela-sela desahannya.Royal menghentikan sejenak aktivitasnya kemudian menilik layar ponselnya. "Sebentar," ujar pria itu sembari menyambar ponsel dan menerima panggilan dari sang asisten."Tuan–""Kalau tidak penting awas kamu!" geramnya. Sementara tubuhnya masih menyatu dengan Jelita. Dan Jelita menutup mulutnya agar tidak menimbulkan suara aneh."Begini, Tuan. Saya mau melaporkan soal Jeni dan ibu kandungnya. Jeni menuntut agar ayahnya, Reno, juga diadili seberat mungkin," papar Zain.Royal mengeraskan rahangnya. Jelita pun memilih diam sembari menggigit bibir bawahnya."Kamu kan bisa mengatakannya nanti. Sudahlah. Sekarang jangan ganggu aku!" tegas Royal dingin."Ba-baik, Tuan...." Zain pun hanya bisa menurut saja.Royal melempar pelan ponselnya ke sisi ranjang. Ia lalu menatap wajah Jelita yang memerah di ba

  • Istri Buta Kesayangan Bos Besar   Bab 106

    Royal membawa istrinya naik ke lantai dua dengan menggendongnya. Jelita hanya diam sembari memeluk erat bahu lebar suaminya. Dirinya gugup.Pintu lift terbuka dengan suara 'ting' yang khas. Royal melangkah keluar, masih menggendong Jelita di pelukannya. Langkah kakinya mantap, aroma parfum di tubuhnya yang maskulin terasa begitu dekat dan lembut, membuat detak jantung Jelita semakin tak karuan. Tangan wanita itu memeluk erat bahu lebar sang suami, takut terjatuh meski ia tahu Royal tak akan membiarkan hal itu terjadi."Ada apa, hm?" tanya Royal sambil menundukkan kepala sedikit, suaranya berat namun hangat. Ia bertanya karena sedari tadi Jelita terus memandangi wajahnya.Jelita lalu menggeleng cepat, wajahnya menunduk dengan pipi yang mulai memanas. "Nggak... nggak apa-apa...." bisiknya tersipu malu.Royal hanya tersenyum tipis, tatapannya sulit dibaca. Baiklah...." Senyuman pria itu penuh arti.Sayangnya Jelita tak menyadarinya karena masih menunduk. Sementara langkah kaki Royal suda

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status