Share

28. Di Rumah Saja

Aarav masuk ke dalam rumahnya. Dan seperti biasa, Serena terlihat menyambutnya dari balik pintu rumah. Meskipun sambutan itu bukanlah sapaan seperti layaknya istri pada suaminya, melainkan hanya senyuman biasa, Aarav tetaplah tidak terbiasa. Sejak kecil ia selalu dibesarkan untuk menjadi seorang pria yang ditakdirkan sendirian.

Terlahir dari seorang ibu dan ayah yang selalu sibuk membuatnya merasa kesepian. Ia tidak memiliki saudara. Aarav juga jarang berteman dengan sebayanya saat anak-anak hingga beranjak dewasa. Bukan apa-apa, mereka takut jika berada dalam lingkungan Aarav. Kalaupun ada, anak-anak itu hanya memanfaatkan Aarav untuk kepentingan mereka sendiri.

Dulu Aarav pernah memiliki seorang sahabat ketika ia duduk di bangku sekolah atas. Ia temannya itu selalu bersama, bahkan Aarav yang awalnya tidak memiliki kepercayaan diri dalam pertemanan mulai percaya pada sosok sahabat yang selalu di sampingnya.

Kehidupan sahabatnya yang miris dan jauh dari kata layak membuat Aarav mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status