Share

Istri Dadakan Presdir Arogan yang Dirahasiakan
Istri Dadakan Presdir Arogan yang Dirahasiakan
Author: Rainie

Bab 1

Author: Rainie
last update Last Updated: 2024-08-20 15:26:12

"Sa-satu milyar?" Ana membelalakkan kedua matanya saat mendengar nilai yang sangat fantastis. 

Lelaki yang duduk di sebelahnya hanya menganggukkan kepala dengan perlahan sambil mengangkat sebelah kakinya.

"Apakah itu kurang?" tanyanya hendak memastikan.

Ana terdiam berpikir selama beberapa saat. Nilai uang itu sangat besar baginya. Bahkan meskipun ia menghabiskan waktu untuk bekerja, ia tidak mungkin bisa mendapatkan uang itu dalam waktu singkat.

Ana menatap lelaki itu dari ujung kepala hingga ujung kaki. Dia tidak terlihat seperti lelaki sembarangan. Pakaiannya rapi, dan gayanya sangat cool. Tapi untuk apa dia rela membayar 1 Milyar hanya untuk menikah dengan gadis biasa sepertinya? 

"Bagaimana?" Lelaki itu kembali bertanya membuyarkan lamunan Ana. 

"Aku tidak bisa menjawabnya sekarang. Aku perlu waktu untuk berpikir," jawabnya tanpa ragu.

"Baiklah, hubungi aku jika kamu sudah memutuskan."

Lelaki itu mengeluarkan sebuah kartu nama di dalam dompetnya. Lalu ia menyodorkan kartu itu di hadapan Ana. Ia hanya terpaku memandangi nama dalam kartu yang di berikan padanya.

"Lie Zifeng.” Seorang sekretaris di Sky Group, salah satu perusahaan terbesar di China.

Seperti dugaannya sebelumnya, lelaki itu bukanlah lelaki sembarangan.

Ana segera menerima kartu nama yang telah di berikan padanya. 

Sementara lelaki itu pun beranjak dari kursi yang berada di sebelahnya. Dia melangkah pergi meninggalkan Ana sendirian di Seesaw Coffee yang berada di distrik Shenzhen.

*** 

"Mahar 1 Milyar?"

Jiang Jia ㅡ  Sahabat Ana dari Negeri tirai bambu, berteriak keras usai mendengarkan cerita tentang penawaran Lie Zifeng.

Ana mengusap telinganya yang terasa sakit.

Jiang Jia adalah salah seorang teman yang dikenal olehnya di Shenzhen university. 

Mereka memutuskan untuk menyewa rumah bersama agar dapat menghemat biaya hidup.

Jiang Jia duduk di kursi yang berada di depan meja belajar. Ia menatap Ana dengan tatapan menyelidik.

Hal itu sedikit mengganggunya. Ana segera mengalihkan pandangannya untuk menghindari tatapan mata Jia. "Kenapa kamu memandangiku seperti itu?" rengek Ana dengan manja karena tidak tahan dengan tatapan mata sahabatnya yang membuat ia merasa tidak nyaman.

"Apakah lelaki itu terlihat tampan?" tanya Jia hendak memastikan.

"Bagiku, dia lumayan tampan. Dia tinggi dan sedikit kurus." Ana menjelaskan pada Jiang Jia sambil kembali mengingat-ingat kembali wajah Lie Zifeng.

"Tadi apa katamu? Dia bekerja di mana?"

"Di Sky Group."

"Menjadi petugas kebersihan di sana saja, sudah pasti hidupnya akan terjamin, apalagi kalau memiliki jabatan yang penting," ucap Jiang Jia sambil mengusap-usap dagunya. Dia tampak berpikir dengan serius. "Kamu terima saja tawaran dia!" lanjut wanita itu dengan penuh semangat.

"Hah?" Ana agak ragu setelah mendengar jawaban dari wanita itu.

Ia terdiam berpikir selama beberapa saat.

"Jangan jadi wanita bodoh! Hidup saja dengan realistis. Kita hidup memerlukan banyak uang. Untuk apa kamu menikah dengan lelaki yang kamu cintai, tapi lelaki itu miskin. Hidupmu akan melarat," cerocosnya tanpa henti menceramahi Ana. 

"Tapi apakah kamu tidak curiga?" tanya wanita itu hendak memastikan pada Jia. 

"Curiga apa? Apa kamu berpikir dia hanya mengaku-ngaku menjadi lelaki kaya? Tapi yang aku lihat kartu nama yang dia berikan ini cetakan asli dari Sky Group. Aku bisa menjamin karena salah satu temanku memiliki pacar yang bekerja di sana."

Jiang Jia tampak membolak-balik kartu nama itu sambil memperhatikannya dengan serius.

Ana berjalan menuju ke tempat tidur, dan duduk di tepinya. "Bukan itu maksudku...."

"Lalu?"

Ana kembali terdiam selama beberapa saat. Ia menarik nafas panjang, dan menghembuskan kembali secara perlahan.

"Maksudku.... apakah mungkin, lelaki kaya dan juga tampan, rela memberikan mahar 1 Milyar pada gadis biasa sepertiku? Dia bahkan tidak mengenalku. Dia tiba-tiba saja datang menghampiriku, menawarkan aku sebuah pernikahan dengan mahar yang fantastis," ucapnya menjelaskan dengan panjang dan lebar.

Jiang Jia tampak kembali berpikir dengan serius sambil memegangi dagunya. "Masuk akal juga. Paling tidak, lelaki itu harus sudah mengenali dulu karakter kamu."

"Benar kan? Dia kaya dan juga tampan. Tentu saja dia bisa mendapatkan wanita yang sebanding dengannya. Kenapa aku yang dipilihnya?"

"Atau.... Jangan-jangan...." Ucapan Jiang Jia terhenti.

Dia mendadak bungkam, tidak melanjutkan ucapannya. Wanita itu menatap wajah Ana dengan raut wajah yang terlihat serius.

"Jangan-jangan apa?" tanya Ana dengan penasaran.

"Atau jangan-jangan, dia tidak mencari istri. Tapi dia mencari tumbal?"

Deg!

Jantung Ana mendadak terasa seperti terhenti. Bagaimana bisa ia tidak terpikir sampai sejauh itu? 

"Atau.... Dia adalah seorang psikopat? Dia ingin mencari wanita untuk menjadi pelampiasan aksi gilanya," lanjut Jiang Jia tanpa ragu, yang membuat Ana tiba-tiba saja membayangi Lie Zifeng mengikat kedua tangannya ke atas, dan mencambuknya dengan tali pinggang yang di kenakan.

Ana menggelengkan kepalanya dengan cepat, berusaha menepiskan pikiran yang menakutkan itu dari benaknya. 

“Pun misal dia orang jahat, keuntungan apa yang bisa dia dapatkan dari gadis piatu dan miskin sepertiku?”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Dadakan Presdir Arogan yang Dirahasiakan   Bab 33

    Saat Zhichun menuruni anak tangga, hendak bersiap pergi ke kantor, ia sedikit tersentak melihat Ana duduk di sofa sambil menonton televisi. Tidak seperti biasa ia menonton sepagi itu. "Kamu.... tidak kuliah?" tanya lelaki itu telah menyita perhatian Ana. Ia menoleh sesaat, sebelum ia kembali memalingkan pandangannya. "Tidak, aku sudah dikeluarkan." Ana menghembuskan nafasnya dengan berat. Zhichun tak menyahut. Ia hanya melenggang pergi begitu saja. Saat ia berada di ambang pintu, langkahnya tiba-tiba terhenti. Ia teringat insiden semalam, saat ia melihat seprei di kamarnya, ada noda darah tertinggal di sana. Ia tidak menyangka bahwa wanita itu masih virgin. "Masalah semalam...." Zhichun kembali menoleh menatap Ana yang balas menatapnya. "Tolong kamu jangan membawa perasaan. Aku melakukan itu bukan karena aku menyukaimu," ucapnya sebelum ia kembali melanjutkan langkahnya. Ana hanya terpaku menatap kosong, bayangan lelaki yang telah menjauh dari pandangannya. Ana kem

  • Istri Dadakan Presdir Arogan yang Dirahasiakan   Bab 32

    "Tuan...." Belum sempat Ana melanjutkan ucapannya, Zhichun telah membungkam mulut wanita itu dengan ciuman penuh gairah. Ana berusaha melepaskan dekapan lelaki itu yang semakin mengencangkan cengkeramannya pada pinggang Ana. "Hmm.... hm....." Wanita itu berusaha untuk berbicara, tapi ia tidak mampu karena ciuman itu semakin memanas. Ana mulai pasrah. Ia menyesali ucapannya yang membuat ia berada dalam situasi seperti ini. Ia memejamkan kedua matanya, membiarkan lelaki itu membasuh wajahnya dengan air saliva. Ciuman itu bergerak turun ke lehernya. Zhichun membuat tanda merah di sana. Ciuman yang semakin liar pada bagian sensitive-nya, membuat Ana merasakan sensasi aneh. Tubuhnya bergetar. "Ahhh...." desahnya panjang. Ia mulai terangsang, menikmati ciuman yang menghujani seluruh wajah dan lehernya. Tiba-tiba saja, Zhichun menghentikan kegiatannya. Hal itu membuat Ana terbengong. Ia pikir semuanya sudah berakhir. Tapi hal tak terduga, lelaki itu membopong tub

  • Istri Dadakan Presdir Arogan yang Dirahasiakan   Bab 31

    Suasana hening di ruang ICU, membuat suara mesin monitor jantung terdengar jelas. Rasa dingin yang menusuk kulit, tak membuat Zhichun menggigil. Ia menatap kosong, tubuh yang terbaring tak berdaya di atas tempat tidur yang dilengkapi dengan alat bantu pernapasan. Binar mata Zhichun memancarkan kesedihan yang mendalam. Ia meraih tangan dingin itu dengan lembut. Ia letakkan tangan itu di pipinya. Air mata mulai menetes perlahan, mengalir di punggung tangan lelaki paruh baya itu. "Pa, rasanya tidak rela jika harus melepaskan kepergian Papa dengan cara seperti ini," lirihnya sambil mencium tangan itu. "Mama bahkan sudah memanggil notaris yang mengurus surat wasiat Papa." "Aku berharap, ada keajaiban yang membuat Papa terbangun sebelum dokter melepaskan alat bantu pernafasan Papa," ucapnya sebelum ia beranjak pergi dari ruangan, meninggalkan lelaki itu kembali dalam kesendirian. *** Tin tin tin! Suara klakson terdengar berbunyi nyaring beberapa kali. Ana bergegas k

  • Istri Dadakan Presdir Arogan yang Dirahasiakan   Bab 30

    Tok tok tok Suara ketukan pintu kamar terdengar nyaring. Jantung Ana berdetak kencang, jemari Ana gemetaran saat ia membuka pintu kamarnya. "Tuan...." Ana menatap wajah lelaki itu dengan perasaan malu. "Cepat rapikan dirimu, dan keluar untuk menemui keluargaku," titah lelaki itu memberi perintah. "Tuan, kenapa tiba-tiba? Sebelumnya anda tidak memberitahukan padaku bahwa keluarga besarmu akan datang?" "Jangan banyak bicara! Rapikan dirimu dan segera keluar," ucap lelaki itu sebelum ia beranjak dari hadapan Ana yang segera bersiap. Ana melangkah ragu, perasaannya gugup saat semua mata menatap ke arahnya dengan sorot mata tajam. Hanya Nenek Zhichun saja yang tersenyum hangat pada wanita itu. Nenek memberikan isyarat pada Ana untuk duduk di sebelahnya. "Mereka adalah keluargamu juga," ucap Nenek dengan lembut. "Kamu sudah bertemu dengan Mama mertuamu, kan?" Ana hanya mengangguk lemah, sambil menatap Zhao Erxi mencibirkan bibirnya. "Wanita yang sebaya denganmu

  • Istri Dadakan Presdir Arogan yang Dirahasiakan   Bab 29

    Ana duduk di meja yang berhadapan dengan kaca di Seesaw Coffee, tempat di mana ia sering menghabiskan waktunya, saat ia sedang banyak pikiran.Dengan ditemani secangkir coffee latte yang panas, cocok di saat cuaca mendung dan sedikit dingin. Ana menghirup aroma kopinya, sebelum ia menyeruputnya dengan perlahan.Tanpa ia sadari, sepasang mata tengah mengawasinya. Lelaki dengan tubuh yang tinggi dan sedikit kurus, duduk di depan meja barista sambil terus memperhatikannya. Ia sesekali membenarkan earbuds yang terpasang di telinganya, menunggu panggilan tersambung."Halo?" Suara wanita tua yang sudah tidak asing di telinganya, terdengar menyapanya dari seberang telpon."Halo, nyonya besar? Aku sudah menemukan wanita itu. Sepertinya dia sudah tidak mengingatku. Tadi saat kami bertemu di pintu masuk, dia hanya menatapku sebentar tanpa berbicara apa-apa," ucap Sekertaris Lie menjelaskan dengan panjang dan lebar."Bagaimana dengan cucuku? Apakah dia sudah menemukan calon pengantinnya?" tanya

  • Istri Dadakan Presdir Arogan yang Dirahasiakan   Bab 28

    "Sekertaris Lie, tolong bantu aku untuk mendapatkan seseorang yang memiliki golongan darah AB negatif, yang mau mendonorkan darahnya! Buat pengumuman bahwa kita akan memberikan uang satu milyar untuk orang itu," ucap wanita tua itu dengan antusias. Ia menatap wajah lelaki muda yang berada di sebelahnya dengan tatapan yang penuh dengan harap. Lelaki muda itu hanya menganggukkan kepalanya dengan perlahan. Baru saja ia hendak pergi, Ana yang sejak tadi menguping pembicaraan mereka dari balik tembok, memberanikan diri untuk muncul di hadapan mereka, yang membuat perhatian mereka tersita padanya. "Saya bersedia membantu! Kebetulan golongan darah saya AB negatif," ucap Ana yang membuat wanita tua itu membelalakkan kedua matanya dengan lebar. Sebuah senyuman tercetak jelas di raut wajah wanita tua itu. Ia segera meraih tangan Ana yang berdiri di hadapannya, dan menatap wajah wanita itu dengan kedua mata yang berbinar. "Aku tidak tahu siapa kamu? Dari mana asalmu, tapi aku sangat yakin

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status