Home / Romansa / Istri Eksklusif sang CEO / Bab 3. Memikirkan Gadis Asing

Share

Bab 3. Memikirkan Gadis Asing

Author: Lucy Amadeus
last update Huling Na-update: 2024-03-05 18:35:40

Tidak mungkin jika kedua temannya itu hendak mencelakai dirinya. Charlene cukup mengenal mereka. Ia yakin bahwa pasti ada penjelasan di balik semua hal ini.

"Apa mereka berniat menjebakmu?" Axel seakan bisa membaca pikiran Charlene. Ia mengenal Lucy dan Christine karena pernah beberapa kali bertemu dengan mereka.

Charlene menggeleng. "Seperti katamu tadi, sepertinya ini hanya masalah salah paham."

"Apa kau sudah menghubungi mereka?"

"Tidak. Aku belum menghubungi mereka. Aku tidak ingin membuat mereka cemas, apalagi ini sudah malam."

Well, Charlene percaya pada teman-temannya. Ia tidak ingin membuat mereka merasa bersalah karena telah mengakibatkan dirinya kini terkena masalah hukum.

Axel mengangguk samar, masih belum melepaskan tangannya dari pipi Charlene. Wajahnya tampak menyimpan beban.

"Katakan saja yang sebenarnya," tandas Charlene yang sudah pasrah.

Axel menatapnya dengan lembut. "Aku sungguh minta maaf, karena malam ini, kemungkinan besar kau harus berada di sini." Axel tidak ingin menyebutnya dengan gamblang. Charlene gadis yang cerdas, jadi ia sudah pasti mengerti dengan maksud ucapan Axel.

Malam ini Charlene harus tidur di balik jeruji besi. Hal itu terdengar buruk dan menakutkan untuk gadis sepolos Charlene.

Axel menarik tangannya dari wajah Charlene. "Menurutku, ada baiknya jika kau menghubungi temanmu, agar mereka bisa bersaksi bahwa ini hanyalah salah paham."

Pria itu tidak ingin Charlene menetap terlalu lama di dalam sel. Lebih cepat Charlene dibebaskan, maka hal itu lebih baik.

"Aku akan bicara dengan pengacara," putus Axel secara sepihak.

Namun, ternyata Charlene memberikan anggukan sebagai tanda persetujuan. Axel bergegas keluar untuk bicara dengan pengacara. Tidak sampai satu jam, kedua teman Charlene telah berada di kantor polisi untuk memberikan kesaksian.

"Maafkan aku sehingga kau sampai salah paham. Seharusnya aku mengatakannya dengan jelas," sesal Lucy. Sebab, dialah yang memberitahu Charlene informasi tentang Lee.

Charlene menggeleng pelan dan tersenyum tipis. "Tidak apa-apa. Aku yang salah menangkap maksudmu. Kau bilang kalau Tuan Montana adalah bos dari bos URead Novel, tetapi aku malah mengira kalau kau mengatakan bahwa Tuan Montana adalah bos URead Novel."

"Semoga dengan kesaksian dari kami, Tuan Montana bersedia mempertimbangkan untuk mencabut tuntutannya," harap Christine.

"Entahlah. Semoga saja." Charlene tampak pasrah.

***

Sejak tadi Lee bolak-balik di atas tempat tidur, berusaha untuk terlelap, tetapi pikirannya terus tertuju kepada gadis yang ditemuinya tadi. Ia turun dari atas ranjang, kemudian berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya. Ada beberapa hal yang terasa sangat mengganggu dirinya.

Jam menunjukkan hampir pukul 10 malam ketika Lee memutuskan untuk menghubungi Marvin. Namun, ponselnya berdering terlebih dahulu sebelum ia meraihnya. Lee melihat nama yang tertera di layar telepon.

Well, sepertinya Marvin memiliki kemampuan telepati.

"Ada apa, Marvin?"

Lee tampak menyimak informasi yang Marvin berikan dari seberang sana.

"Aku ingin bicara dengannya," ujar Lee lagi.

"Baik, Tuan," balas Marvin di ujung telepon. "Saya akan menghubungi Anda kembali."

"Emmm ...." Hanya itu yang keluar dari bibir Lee sebelum memutus sambungan telepon.

Lee mendudukkan dirinya di ujung tempat tidur dengan ponsel yang masih berada di tangannya.

"Astaga ... ada apa denganku?" Ia meletakkan satu tangannya ke dekat jantung. Sejak bertemu dengan Charlene— tadi Marvin memberitahu nama gadis itu di telepon—tubuhnya jadi mengeluarkan reaksi-reaksi aneh.

Sekarang ia bahkan merasa gemetar! Lee benar-benar tidak bisa tenang.

"Heuh! Kau harus membayarnya, Nona Flynn." Selanjutnya Lee mengumpat kesal sembari meninju udara. Hal itu dia lakukan untuk mengalihkan perhatian dari perasaan aneh yang menghinggapinya.

Ponsel Lee kembali berdering. Ia tidak memperhatikan siapa yang menelepon dan langsung meletakkan benda pipih tersebut ke daun telinganya.

"Halo!" suara di seberang sana terdengar sedikit ketus.

Lee menjauhkan telepon genggam itu dari telinganya. Ia mengenal suara itu. Charlene.

Gadis itu sebenarnya sangat manis, tetapi tidak ada anggun-anggunnya sama sekali. Mendadak Lee mengernyitkan dahi, merasa heran dengan dirinya sendiri. Sejak kapan ia memperhatikan lawan jenis, selain Rachel?

"Nona Flynn, ini aku, Lee Montana."

"Aku tahu. Apa yang ingin Anda bicarakan?"

"Aku akan mencabut tuntutanku—."

"Hah?! Anda bilang apa?!" seru Charlene terdengar kaget. Saking kagetnya, ia langsung berdiri, sampai menjatuhkan kursi besi yang didudukinya hingga menimbulkan suara gaduh yang sangat menusuk telinga.

Lee kembali menjauhkan telepon dari telinganya. Menunggu suara gaduh itu menghilang.

"Tuan Montana," panggil Charlene kala tidak mendengar respon Lee, setelah ia membenarkan kembali posisi kursi yang ia jatuhkan dan duduk seperti semula.

Lee meletakkan kembali benda hitam itu ke telinganya. "Jangan memotong ucapanku."

"Maaf, Tuan." Charlene terdengar menyesal, tetapi Lee tidak tahu saja bahwa di seberang sana, gadis itu memutar bola matanya karena kesal dengan ucapan Lee. Hanya saja, Charlene berusaha menahan diri karena tidak ingin Lee menarik kembali keputusannya.

"Aku akan membebaskanmu, tetapi ...." Lee sengaja menggantung ucapannya dalam waktu yang cukup lama.

Ralat, hanya beberapa detik saja, tetapi bagi Charlene, terasa seperti berabad-abad.

"Tetapi apa, Tuan?" buru Charlene.

***

<span;>***

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Istri Eksklusif sang CEO   Bab 112. Memelukku Jauh Lebih Menghangatkan

    Lee membuka pintu kamarnya dan menemukan Charlene berdiri di hadapannya. Gadis itu sedang memeluk laptop dan memegang ponselnya. "Ada apa?" tanya Lee. "Nggg ... tidak. Tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin menanyakan apakah kau butuh sesuatu," kilah Charlene. Sejujurnya, bukan itu tujuannya menghampiri kamar Lee. Setelah pembicaraan mereka tadi pagi, malam ini ia berpikir untuk tetap tidur di kamar Lee—sesuai permintaan pria itu. Namun, begitu Lee telah berdiri di hadapannya saat ini, ia justru tidak sanggup mengatakan bahwa ia menerima tawaran pria itu dan mulai malam ini ia akan tidur seranjang dengan Lee."Tidak, aku tidak membutuhkan apa-apa," balas Lee.Charlene mengangguk. "Baiklah, kalau begitu, selamat malam." Charlene memutar tubuhnya 90 derajat, berniat kembali ke kamarnya.Namun, tangan Lee bergerak dengan cepat meraih lengan atas gadis itu. Langkah Charlene pun terhenti."Ada apa? Kau teringat jika membutuhkan sesuatu?" Giliran Charlene yang bertanya."Iya.""Kau lapar? in

  • Istri Eksklusif sang CEO   Bab 111. Jatuh Cinta

    "A-aku ...." Charlene tidak tahu harus menjawab apa. Ini sangat aneh untuknya.Lee terkadang sangat berbeda. Tidak, bukan berbeda. Sikap pria itu memang agak berubah dan Charlene tidak tahu apa yang menyebabkan pria itu menjadi seperti saat ini. "Kenapa kau ingin aku tidur di sini? Jangan bilang kalau kau jatuh cinta padaku." Antara ingin mencari penjelasan sekaligus mencairkan situasi yang terasa begitu canggung baginya saat ini.Mengenai Lee yang jatuh cinta padanya, jelas tidak mungkin. Charlene tidak memiliki jawabannya. Hanya saja memang mustahil jika Lee jatuh cinta padanya. "Apakah berdosa jika aku jatuh cinta padamu?"Deg!Seketika, keyakinannya tadi goyah setelah mendengar apa yang Lee katakan selanjutnya. Tidak! Tidak!Lee mungkin hanya mengerjainya saja. Pria itu pasti sedang bercanda. Setelah itu, seperti biasanya, Lee pasti akan mengeluarkan kata-kata yang mencemooh atau apa pun itu."Tidak. Kau berdosa jika hanya berniat mengejekku," ucap Charlene."Siapa bilang aku se

  • Istri Eksklusif sang CEO   Bab 110. Permintaan Lee

    Charlene ingin menarik dirinya mundur. Namun, Lee mencegahnya dengan mempererat pelukannya. Ya! Posisi mereka saat ini sedang berbaring sambil berpelukan. "Lepas, Lee." Charlene mendorong dada pria itu. "Tidak, sampai kau tenang dulu." Lee tetap menahannya. Charlene masih terus menggeliat. Tidak mengacuhkan apa yang Lee katakan. "Teruslah melawan, tetapi kau harus tahu kalau aku tidak ingin melukaimu." Ucapan Lee seketika itu sukses menghentikan serangan yang Charlene lakukan. Gadis itu berusaha mengumpulkan udara setelah tadi mengeluarkan cukup banyak tenaga agar bisa terlepas dari belenggu Lee. Charlene harus mendongak untuk bisa menatap netra pria itu. "Kau janji akan melepaskanku, bukan? Kenapa belum dilepaskan juga?" tuntut Charlene. "Akan kulepaskan asalkan kau tidak menyerangku lagi," tawar Lee. Charlene memejamkan matanya untuk mengatur emosinya. Ia lantas kembali membuka matanya untuk menatap mata Lee. "Aku janji tidak akan menyerangmu. Jadi tolong lepaskan ak

  • Istri Eksklusif sang CEO   Bab 109. Genap 2000

    "Aturannya masih tetap sama. Jangan melewati batas yang telah aku buat," ujar Charlene. Ia lantas mengempaskan bokongnya ke atas tempat tidur Lee disusul dengan menghela napas. "Aku merasa belakangan ini ibumu terlalu sering menginap di sini." "Kenapa? Kau keberatan?" lontar Lee yang tengah bersandar pada kepala tempat tidur dengan tablet di tangan. Ia sedang sibuk mengerjakan sesuatu yang tidak Charlene ketahui. Namun, kini ia tengah mengalihkan tatapan dari tabletnya ke arah Charlene. "Tidak. Kenapa harus keberatan?" Charlene balik bertanya. "Ini rumahmu. Wajar jika ibumu datang dan menginap.""Kalau tidak keberatan, kenapa mengeluh?" tuding Lee."Aku tidak mengeluh," bantah Charlene.Ia bukan memang bukan mengeluh, tetapi hanya merasa ada sesuatu yang janggal dengan apa yang Hana lakukan."Apa yang kau pikirkan?" selidik Lee kala mendapati Charlene seperti sedang memikirkan sesuatu. "Tidak. Tidak ada." "Jangan berbohong. Kalau aku memaksamu untuk berkata jujur, nanti kau akan

  • Istri Eksklusif sang CEO   Bab 108. Jawabanku adalah 'Iya'

    Charlene menggeleng. "Kalau begitu, ayo kita makan siang bersama." Lee menawarkan tangannya. Charlene hampir tidak berani bergerak, tetapi ia mengerling ke arah rekan kerjanya. Tidak perlu waktu yang lama baginya untuk memutuskan menyambut tangan Lee. Lebih cepat, lebih baik sebelum teman-temannya itu terkena masalah.Sebab, Charlene merasa Lee sedang marah. Hal itu membuatnya yakin jika Lee cukup banyak mendengar pembicaraan mereka. Lee pun menariknya pergi setelah tangan Charlene berada di dalam genggamannya.Charlene sempat menoleh ke arah rekan-rekan kerjanya hanya untuk melempar senyuman sembari memberi isyarat 'oke' dengan jari-jarinya, agar mereka tidak cemas. Lee lantas membawa Charlene menuju ke depan gedung kantor. Di sana sudah ada Marvin yang tampak stand by di samping mobil Lee. Mereka masuk ke dalam mobil dan Marvin pun melajukan mobilnya di tengah kepadatan lalu lintas di siang hari. Setelah beberapa saat berlalu, Charlene diam-diam melirik ke arah Lee yang duduk di

  • Istri Eksklusif sang CEO   Bab 107. Pengecut

    "Kenapa dia terlihat lesu?" tanya Charlene kala bergabung dengan rekan sekantornya di salah satu kafe kantor."Dia sedang patah hati karena akhirnya kau menikah dengan bos," terang Beatrice."Padahal dari awal aku sudah katakan padanya kalau dia bukanlah saingan bos," timpal Victor.Wajah Charlene menunjukkan tanda tidak nyaman dan serba salah."Kalian ini, jangan sembarangan bicara. Ronald hanya mengganggapku sebagai teman."Sementara itu, Ronald yang sedari tadi menjadi topik pembicaraan mereka, sama sekali tidak memberikan komentar. Charlene pun menarik kursi yang ada di hadapan pria itu. "Kau tahu, kami cukup kesal karena kau tidak berkata jujur pada kami saat pertama kali bekerja di sini," tukas Rebecca yang duduk di sebelah Ronald. "Kenapa kau tidak terus terang mengatakan bahwa kau memang punya hubungan dengan bos?"Charlene menjadi semakin tidak enak. Teman-temannya menjadi salah paham dan ia sendiri tidak tahu harus bagaimana menjelaskan pada mereka bahwa dirinya memang tida

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status