Share

Bab 8. Peka

Ciara langsung bergegas untuk mandi. Ia orangnya mudah penasaran, apalagi ini tentang pernikahannya yang sekarang masih bermain dengan api meluluhkan. Haidar tersenyum samar, bahagia melihat senyum sang istri sudah mendarat.

"Hemm, udah mandi," kata Ciara.

"Oke, Om mandi dulu ya, entar baru cerita," jawab Haidar.

"Jangan lama-lama, Sayang!" pintanya.

"Siap."

Seperti peringatan istrinya, Haidar tidak terlalu lama di kamar mandi. Pada dasarnya, ia memang lelaki yang juga tidak suka berlama-lama di dalam kamar mandi. Istrinya sudah menunggu dengan dandannya yang mempesona. Dibilang tidak tertarik, itu munafik, Haidar tentu tertarik, tetapi tetap belum bisa melabuhkan cinta.

"Tuh ganti bajunya, mau dipakaiin?" tanya Ciara.

"Gak usah, biar cepet tak pakai sendiri saja." Haidar masuk ke ruang ganti baju.

"Yee, dah rapi. Cerita sini sambil Cia sisirin," kata Ciara.

"Cerita apa?"

"Tadi katanya mau cerita tentang pernikahan," jawabnya.

"Hehe, cuma bohongin Isbay saja, hahaha. Berchandya …
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status