Share

Hasjun PPB Lahir

Ibuku nyengir.

"Iya nih Pak Asraja tadi si Hanum datang heboh banget, katanya ngeliat toko lagi ada yang mau bakar lagi, kami semua jadi panik dan akhirnya kami semua inisiatif ke sini bawa pasukan."

"Katanya kamu mau nginep, Num?" tanyaku.

"Gak jadi, Kak, tadi pas Hanum lewat naik grab ke sini, Hanum lihat lagi ada orang yang lagi ancam-ancam kalian pake pemantik api, Hanum cepet-cepet suruh ibu siapin pasukan karena Hanum pikir kami juga harus ikut nangkep penjahat itu dan untunglah kami sampe tepat waktu," jawab si Hanum.

Bapak menepuk pundak Hanum, "bagus, Bapak bangga sama kamu Num."

"Ya untunglah kami sampai tepat waktu, meski si Hanum nyetir mobil udah kayak orang stres," seru Ibu lagi.

Hanum tertawa.

"Untungnya Nenek sama Neng gak kenapa-kenapa," kataku.

"Gak apa-apa A, cuma ...."

Asmi mulai memegangi pinggangnya, wajahnya terlihat tak santai dan tampak kesakitan.

"Kenapa, Neng?"

"Cucuku mau lahir ini, ayo ayo bawa ke rumah sakit!" Ibu mulai heboh.

Kami semua pun mengantar A
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status