Share

Part 21

Kedatangan mendadak Alec membuat Arsen sedikit terkejut. Seminggu sejak kematian mamanya, pria itu tak lagi menunjukkan batang hidungnya dan ia pun juga merasa tak perlu membentuk hubungan mereka menjadi lebih dekat. Alea bisa menjaga diri dengan baik, sesekali ia memang perlu menghubungi Alea, hanya sekedar basa-basi memastikan adiknya sehat dan tanpa luka lecet seujung kuku pun. Itu sudah lebih dari cukup.

“Aku tahu kau ke sini tak mungkin hendak mengucapkan selamat untukku.”

Alec mengambil tempat duduk di kepala sofa.

Ujung bibir Arsen hanya berkedut tidak senang dengan ketidaksopanan Alec, tapi tak berkata apa pun dan duduk di sofa panjang. Mengangkat tangan pada sekretarisnya untuk menyiapkan minum.

“Wine,” pesan Alec.

“Sepertinya kau sedang mengalami hari yang berat.” Arsen hanya berharap bukan Alea penyebabnya.

Alec hanya melirikkan mata, mengamati Arsen yang mencabut bolpoin di saku pria itu dan me

Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status