Share

Bagian 8

Author: SILAN
last update Last Updated: 2024-10-03 18:28:40

"Nanti kalau Rania udah lulus SMP bakalan lanjut di mana?" tanya Liora.

Gim menoleh, "Aku gak maksain pilihan Rania, kalau dia mau di sekolah internasional silahkan, kalau mau di sekolah swasta juga gak masalah, tergantung anaknya mau pilih mana."

Kevin menghentikan mobil di depan restoran kemudian turun dari kendaraan, "Varka masih belum aku kasih tau."

"Rania juga belum dikasih tau, tapi kemarin pas aku bicara sama Omanya dia gak sengaja dengerin," balas Airin.

"Jadi Rania tau kalau Varka yang bakalan dijodohkan sama dia?" tanya Liora lagi.

Airin menggeleng, "Soal itu masih belum, Rania juga gak marah kalau tahu dia bakalan dijodohkan. Kira-kira nanti reaksinya kayak apa yang kalau tau cowok itu adalah Varka."

Para orang tua serempak melihat kedatangan Varka, kedua remaja itu terlihat sangat romantis padahal hanya berboncengan, tapi Varka juga membantu Rania turun dari motor serta melepaskan helm di kepala gadis itu.

Kevin tersenyum tipis, putranya sudah besar meski rasanya baru kemarin ia menggendong Varka yang masih bayi. Terlihat Rania berjalan lebih dulu sementara Varka dibelakangnya sambil menyugar rambut yang berantakan.

"Aku mau bebek goreng," ucap Varka.

"Tunggu dulu lah, Ka. Kita aja belum masuk ke dalam kok kamu udah pesen makanan di sini, emang papi yang jualan." sahut Kevin.

Yang lain tertawa kecil, mereka berjalan masuk dan memesan meja untuk di satukan agar semuanya cukup saling berhadapan di meja yang sama.

"Saga mana?" tanya Varka.

"Loh iya, coba kamu telpon saudaramu itu." ucap Kevin.

Tidak akan seru kalau gak ada Saga, Varka mencoba menghubungi remaja itu namun kenapa ponselnya gak aktif. Tiga kali panggilan, Saga tetap tidak bisa dihubungi.

"Gak aktif hpnya."

"Ya udahlah, nanti kita makan bareng aja di rumah sama tante kamu juga. Ayo silahkan pilih menunya." kata Kevin.

Rania memegang buku menu, tapi diam-diam gadis itu melihat ke arah Varka yang duduk berseberangan meja sehingga mereka berhadapan, namun tanpa gadis itu sadari kalau Liora juga memperhatikan.

Varka memang tipe cowok yang tidak peka, tapi Rania sudah menunjukkan ketertarikan pada cowok di depannya itu. Liora tersenyum tipis, tampaknya perjodohan ini akan berjalan dengan lancar.

"Lihat mereka," bisik Liora pada Kevin.

Kevin dan Liora pun tersenyum tipis, "Kayaknya yang bakalan maju duluan ceweknya," bisik Kevin sambil terkikik geli sedangkan Gim penasaran apa yang membuat pasangan di depannya ini tertawa.

Liora pun memberikan kode lewat pupil matanya, akhirnya Gim mengerti setelah menoleh dan melihat tatapan putrinya untuk Varka.

"Ehm! Rania, kamu mau pesen apa?" tanya Gim.

Gadis itu terlihat gelagapan karena kaget, "Aku pesen apa aja deh," jawabnya asal, Rania tak begitu memperhatikan buku menu kalau di depannya ada banyak menu untuk ia lihat.

Setelah pesanan di buat, Varka sengaja melihat ke arah Rania tapi gadis itu langsung menunduk menyembunyikan rasa malunya, remaja cowok di depannya pun hanya bisa menaikkan alisnya bingung.

"Kamu kenapa?" tanya Varka.

Rania menggeleng, "Gak kok, cuman agak gimana gitu karena kita pertama kali makan bareng keluarga kayak gini. Oh ya, Ka. Selamat yang buat juara kamu hari ini, tadi itu kamu keren loh."

"Wah jadi malu aku kalau dipuji langsung begitu, tapi makasih loh udah datang. Eh iya, akhir pekan ini biasanya aku sama temen-temen bakalan jalan-jalan ke puncak, kamu mau ikut gak?"

"Gimana caranya aku izin?" Rania balik bertanya.

Varka melihat Gim, "Om, Om!" panggilnya.

Gim menoleh, "Ada apa, Ka?"

"Om, weekend aku ajak rania jalan-jalan sama temen boleh gak. Cuman semalam kok di bandung barat sambil wisata."

Gim malam menatap Kevin, pria itu lalu menatap Varka, "Temen kamu kan cowok semua, masa mau bawa cewek sendirian, bahaya loh."

"Eh iya juga, tapi kan temen cowok itu cuman Saga." jawab Varka.

Para orang malah saling bertatapan seolah sedang memutuskan jawaban apa yang harus mereka berikan, Rania sendiri juga belum pernah jalan-jalan bareng sama teman apalagi sama Varka.

"Kayaknya gak dibolehin deh, soalnya aku gak pernah keluar bareng orang selain keluarga."

"Mereka belum jawab loh, tunggu aja jawaban orang tua kamu. Lagian kamu sendiri bilang pengen temenan sama aku dan Saga, nah aku mah ayo aja sih, kayaknya kamu juga bukan anak yang punya banyak temen gitu." jawab Varka.

Rania mengangguk pelan, ia memang tidak punya banyak teman. Justru yang banyak adalah saingan di sekolah, banyak orang pintar di sekolah internasional, karena itu Rania selalu fokus untuk membuat nilainya bagus.

Tapi itu juga yang membuatnya gak punya temen, padahal usia lima belas tahun paling bagusnya nyari temen biar masa remaja lebih berwarna, namun yang Rania dapatkan malah berita perjodohan.

Cewek itu menghela nafas.

"Kalau cuman kamu sama Saga, Om bolehin kalian pergi bareng, tapi ingat kalian itu harus jagain Rania karena anak Om ini gak pernah pergi sendirian."

Varka menoleh, "Oh aman kalau gitu, Om. Lagian aku sama Saga juga gak bakalan aneh-aneh kok, omong-omong Rania kan anak pindahan di sekolah internasional pasti dia gak punya banyak temen luar."

"Kok kamu ngerti aja sih soal itu." kata Airin.

Varka tersenyum sambil mengusap tengkuknya, "Gak enakan aku orangnya, Tante. Apalagi liat anak yang gak punya temen."

"Ka, kamu udah dikasih kesempatan main sama Rania. Di jagain loh anaknya Om Gim." pesan Kevin.

"Siap, Pi. Nanti aku kasih tau ke Saga biar tambah seru."

Bibir Rania tersenyum, tentu saja ia senang kalau punya waktu lebih banyak bareng Varka. Siapa sih yang gak suka sama cowok berprestasi, ganteng terus modelannya kayak Varka, ketus-ketus gemesin gitu anaknya.

"Rania kayaknya seneng banget bisa jalan sama Varka," goda Airin.

"Ih mama apaan sih, jelas aku senang lah, kan selama ini Rania gak punya temen yang bisa pergi keluar bareng, tiap hari kalau keluar sendiri pasti ada om bodyguard yang jagain."

Airin tersenyum geli, ia tahu kalau anaknya sedang menahan malu karena tatapan Rania untuk Varka terdapat ketertarikan di sana walaupun Varka sendiri masih masa bodoh.

"Varka, menurut kamu putri tante gimana?"

"Maksudnya gimana kayak apa? Aku belum begitu kenal sama anaknya tante, tapi kalau ditanya kepribadiannya sih kayaknya baik." ucap Varka.

Kevin dan Liora tak bisa menahan tawanya, "Varka itu gak peka, mohon dimaklumi ya. Nanti dia juga bakalan paham sendiri kok anaknya." kata Liora.

Varka menaikkan kedua alisnya tinggi, ketika menatap Rania, gadis itu hanya mengedikkan bahu. Beruntung tak lama makanan tiba, Varka sudah sangat lapar sampai tak sabar mencoba bebek goreng andalannya.

Para orang tua masih sibuk saling bercerita, kalau Varka tentu saja fokus pada makanan. Namun Rania sesekali masih curi pandang ke arah Varka, kira-kira cowok itu udah punya pacar apa belum ya.

Sayang banget Rania gak bisa deket sama Varka lebih dari sekedar teman karena keluarganya udah sepakat untuk menjodohkannya dengan cowok yang belum Rania kenal.

Cewek itu menunduk menyantap makanannya, kalau request anaknya kayak Varka boleh gak sih? Tanpa sadar Rania menggeleng, umurnya aja baru lima belas tahun kenapa banyak maunya.

Belum pantas anak lima belas tahun untuk pacaran, Rania mengingatkan dirinya sendiri meskipun sebenarnya ia jengkel tiap kali mengingat keluarganya udah sepakat untuk menjodohkannya saat dewasa nanti.

"Kamu kenapa, makanannya gak enak?" tanya Varka.

"Oh gak kok, masih panas sup nya." dalih Rania.

Varka mengangguk anggukan kepala, setelah itu kembali makan dengan tenang tanpa terganggu kanan kirinya sedang melakukan apa asalkan perutnya kenyang lebih dulu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Imutku (Season #2)   TAMAT

    Proses prewedding sebisa mungkin selesai satu hari karena akan ada proses calon pengantin dilarang keluar rumah selama satu minggu sebelum hari pernikahan, dan sehari setelah prewedding, Varka bersama Rania menyelesaikan dokumen pernikahan secepat yang mampu mereka lakukan dalam waktu satu hari dan itu berhasil.Selesai dua hal itu di persiapkan, kini Varka dan Rania juga memilih dekorasi seperti apa yang akan mereka gunakan untuk pesta resepsi, dan beruntungnya WO yang bekerja sama adalah kenalan dekat keluarga, pemilihan juga tidak membutuhkan waktu lama, setidaknya hanya butuh waktu kurang dari dua jam.Mengenai pemilihan gedung, itu sudah diurus oleh para orang tua karena harus memesan beberapa bulan sebelumnya sementara Varka dan Rania saat itu masih di negara orang.Dan voila, dalam waktu lima hari yang bisa dimanfaatkan Varka dan Rania untuk pesta pernikahan sudah lengkap, selebihnya di urus oleh orang tua mereka diawal. Lalu hari ini, hari dimana Varka dan Rania dilarang bertem

  • Istri Imutku (Season #2)   Bagian 60

    Lima tahun berlalu.Tepat hari ini usia Rania berusia dua puluh enam tahun dan menjadi Dosen muda di negara Singapura di bidang Artificial Intelligence yang mulai ditekuni sejak lulus pendidikan S2 di Sydney. Pembawaan saat mengajarkan materi di kelas banyak dipuji oleh mahasiswa. dan semua ini sudah berlangsung sejak satu tahun terakhir.Rania melihat jam tangannya saat keluar dari kelas, beberapa mahasiswa menyapanya dengan ramah dan dibalas tak kalah ramah juga oleh Rania.Sekarang sudah pukul tiga sore dan tunangannya mengatakan akan mendarat di bandara Soetta pada pukul empat sore. Ini adalah pertemuan pertama sejak mereka berpisah lima tahun lalu.Rania merindukan Varka, lelaki itu juga pasti demikian. Ada perasaan gak sabar untuk bertemu calon suaminya karena kedatangan Varka ke Indonesia adalah untuk membahas pernikahan yang akan dilakukan dalam waktu dekat.Sayangnya Rania belum bisa bertemu dengan Varka hari ini di Indonesia karena posisinya masih di negara lain, ia baru men

  • Istri Imutku (Season #2)   Bagian 59

    Dari Bandung ke Jakarta setidaknya memakan waktu beberapa jam, dan Varka bersama Rania duduk sebelahan. Sebenarnya perjalanan mereka baru besok sore, sengaja berangkat sekarang karena ingin menghabiskan waktu berdua sebelum menjalani hubungan jarak jauh yang tidak sebentar."Kamu jangan lupa buat hubungin aku ya, setidaknya itu sekali setiap hari, tapi kalau kamu sibuk banget, hubungi aku seminggu sekali juga gak apa-apa." ucap Rania.Varka menoleh, meraih tangan Rania dan menggenggamnya, "Pasti, aku bakalan sempatkan kirim pesan atau menghubungi kamu. Saling jaga diri baik-baik ya sampai kita dipertemukan kembali suatu hari nanti."Rania mengangguk, ia menyandarkan kepalanya ke lengan Varka menantikan kereta tiba di stasiun tujuan.Beberapa jam berlalu dengan cepat, mereka tiba saat jam makan siang. Sebelum melanjutkan perjalanan ke penginapan, keduanya memilih makan lebih dulu dan Varka memperhatikan setiap kali makan bakso, Rania selalu menyisihkan daun bawang ke pinggirnya."Gak s

  • Istri Imutku (Season #2)   Bagian 58  

    Hari yang ditunggu akhirnya tiba di mana pertunangan Varka dan Rania dilakukan hari ini. Dihadiri oleh beberapa kerabat dekat untuk memeriahkan acara tersebut dengan baik. Pesta keluarga itu berlangsung dengan bahagia, terlebih ketika Rania memamerkan cincin pertunangannya yang tampak cantik di jari manisnya.Cincin tersebut sebagai lambang kalau ia telah memiliki calon pasangan hidup, saling memegang teguh komitmen hingga pernikahan itu tiba."Kalian cocok banget," puji Airin yang berdiri bersama Liora melihat anak-anak mereka dengan bangga."Jadi harapan kita buat satuin mereka gak cuman omong kosong belaka, kan." sahut Gim.Kedua wanita di depannya menoleh, Airin dan Liora terkekeh, mereka ingat kalau orang yang paling bersemangat untuk menjodohkan Rania dan Varka adalah Gim, sekarang terlihat wajah puas melihat anaknya dan Varka sudah membuat perjanjian awal pernikahan.Kevin mendadak datang merangkul Gim dengan akrab, "Semoga dilancarkan sampai hari pernikahan ya, calon besan." k

  • Istri Imutku (Season #2)   Bagian 57

    Dua hari setelahnya, kini keluarga Varka dan Rania berkumpul bersama sambil menikmati makan malam sekaligus membahas mengenai acara pertunangan yang akan dilakukan dalam waktu dekat, di kedua keluarga sudah sepakat jika pesta dilakukan sederhana karena Varka dan Rania akan melanjutkan pendidikan kembali."Jadi kesimpulannya, baik Varka maupun Rania udah sepakat untuk pertunangan dilakukan dalam waktu dekat kan?" tanya Gim.Rania dan Varka mengangguk."Baguslah, kalau begitu ini berlangsung dengan lancar. Besok kita mulai penyusunan acaranya, pesta dilakukan dalam tiga hari lagi karena jadwal cuti kalian yang sangat sedikit." tambah Kevin.Rania menoleh sekilas ke arah Varka sebelum ke ayahnya, "Sebaiknya acaranya gak perlu mewah, ini cuman pertunangan.""Aku juga setuju, nanti aja pas acara nikahan baru dibuat mewah gak apa-apa." tambah Varka.Kevin dan Gim tertawa pelan, "Ternyata anakmu gak sabar juga buat segera bikin acara nikahan." canda Gim.Rania sendiri tersenyum malu-malu mes

  • Istri Imutku (Season #2)   Bagian 56

    Keesokan harinya, Varka turun ke ruang meja makan dimana orang tua dan adiknya ada di sana. Dengan santai Varka menarik kursi di sebelah Zaline, bahkan Varka mengusap sekilas rambut adiknya."Ka, kita bahas yang semalam. Kamu beneran serius mengenai pertunangan kamu sama Rania?" tanya Kevin.Varka menoleh, "Iya.""Gak coba kamu pikirkan lagi?" tanya Liora.Varka menggeleng, "Gak, Mam. Aku udah bilang setuju sama Rania, masa aku tarik lagi ucapan itu. Memang kalian mau bahas lebih lanjut lagi mengenai kapan acaranya ke keluarga Rania?""Kalau kalian berdua udah setuju, pertunangan secepatnya dilakukan, baik itu kamu sama Rania bakalan balik untuk melanjutkan pendidikan, waktu kalian terbatas." ucap Kevin."Terserah papi aja deh." Varka meraih roti bakar dan mengolesnya dengan selai coklat.Selesai sarapan, Varka menghampiri motor hitamnya, membersihkan dari debu yang sekiranya menempel. Bagaimanapun motor ini yang menemani masa remajanya, jadi tidak akan Varka jual."Bro!"Varka menol

  • Istri Imutku (Season #2)   Bagian 55

    Mobil putih yang Varka kendarai tiba di depan rumah Rania, "Makasih ya udah bela-belain anterin sampai rumah." ucapnya.Varka mengangguk, "Lebih aman kalau aku yang anterin kamu pulang, udah sana masuk biar aku cepet balik."Rania terkekeh, "Oke, hati-hati." lalu Rania turun dari mobil Varka sebelum kendaraan itu mulai melaju pergi, dengan senyum manis terukir di bibir Rania, gadis itu berjalan masuk ke dalam rumahnya pada pukul sebelas malam.Ternyata kedua orang tuanya sudah menantikan kedatangan Rania pulang, mereka duduk di sofa ruang tamu melihat ke arah Rania dengan sorot mata yang sulit dijelaskan."Ada apa?" tanya Rania heran.Gim menarik pelan tangan putrinya untuk duduk, "Kamu udah bicara sama Varka, jawaban dia gimana?" ucapnya tanpa basa basi.Rania tiba-tiba memeluk Gim dengan erat, "Rania seneng banget, Pa. Varka setuju buat pertunangan dilakukan dalam waktu dekat." katanya antusias."Yang bener?" sahut Airin."Iya, Varka sendiri yang ngomong." jawab Rania serius."Jadi

  • Istri Imutku (Season #2)   Bagian 54

    Rania tercengang, lebih ke arah gak percaya kalau Varka bakalan ngomong kayak barusan. Seperti mendapatkan kebahagiaan melejit tinggi, Rania berbalik ke arah Varka tanpa ragu memeluknya dengan erat.Gak ada pembicaraan, Rania buru-buru melepaskan pelukan karena mereka sedang ada di tempat umum sekarang, beberapa orang bahkan melihatnya dengan pandangan aneh barusan, tapi Rania gak peduli."Kamu serius?""Iya, aku serius. Tapi seperti yang kamu tau, perasaan aku udah gak sama lagi kayak dulu, jadi kamu harus bantu untuk perbarui." jawab Varka.Rania terkekeh, "Kamu bikin orang salah paham gampang banget ya." ujarnya."Sebenarnya kamu lebih jago bikin orang salah paham," Varka meraih tangan Rania, "jadi kita sepakat untuk terima pertunangan itu kan?"Rania mengangguk, "Tapi aku masih kuliah di Aussie, aku cuman punya libur dua belas hari.""Aku juga sama, cuti cuman dua minggu sebelum balik ke Denmark. Jadi, sementara ini kita fokus dengan dengan tujuan awal, kamu jadi dosen dan aku jad

  • Istri Imutku (Season #2)   Bagian 53

    Keluarga Rania dan keluarga Varka sudah ada di tempat yang sama, beberapa tahun tidak bertemu tapi Rania masih saja mengagumi sosok Varka sampai sekarang, justru wajah cowok itu makin dewasa dan punya tubuh lebih kekar.Namun perbedaan yang sangat terasa adalah sorot matanya yang berbeda, mungkin karena terlalu lama gak ketemu, jadi Rania merasa gak nyaman dengan tatapan Varka. Padahal saat usianya dua puluh tahun dan orang tuanya mengatakan kalau cowok yang dipasangkan untuk Rania adalah Varka, gadis itu kelihatan senang sekali.Tapi sekarang ... rasanya ada yang salah."Tadinya, tahun kemarin kita kasih tau ke kamu soal perjodohan ini, tapi kamu masih ada di Eropa dan gak punya izin cuti, dan sekarang kamu ada di sini untuk mengetahui calon istri kamu di masa depan. Hubungan kalian udah cukup baik, jadi kita para orang tua sepakat untuk mengadakan pertunangan dalam waktu dekat sebelum Varka kembali ke Eropa." ucap Kevin.Sementara sekarang ini Varka menatap Rania, gadis itu punya ra

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status