Share

3. Kebenaran

Semua orang menolehkan kepala. Apakah wanita itu baru saja menyebutnya sebagai kakak? 

"Kakak, aku sangat merindukanmu."

Dahi semua orang berkerut, sang adik tampak memucat dibanding kakaknya, tidak ada kemiripan di antara mereka, meskipun sang adik juga cantik tetapi itu berbeda dengan kecantikan kakaknya.

Julia menolehkan kepala dan terkejut karenanya. "Jenny… Apa yang kau lakukan di sini?"

"Kakak, kau tidak pernah lagi datang ke rumah sejak kau menikah, aku hanya memilikimu tetapi kau bahkan tidak melihat adikmu." Jenny buru-buru meraih lengan Julia, memperlihatkan wajahnya yang penuh dengan kesedihan.

Orang-orang menatap ke arah mereka berdua, adiknya datang dan mengeluh karena kakaknya tidak melihatnya setelah menikah. Padahal dia hanya memiliki kakaknya satu-satunya. 

Pandangan kekaguman mereka terhadap Julia sedikit berubah. Tidakkah sang kakak ini agak keterlaluan?

Julia menatap ke arah Jenny dan menjawab. "Kakak sudah menikah jadi tidak bisa kembali sesuka hati seperti dulu, kau juga sudah dewasa sekarang jadi kau bisa menjaga diri sendiri. Aku akan datang nanti dan menemanimu berbincang, sekarang aku harus pergi. Aku akan menghubungimu nanti."

Setelah kata-kata itu, Julia segera pergi, dia harus segera kembali sebelum ibu mertuanya mengamuk. 

"Wah lihatlah perilakunya, setelah dia menikah dan menjadi istri pria kaya dia menjadi sangat sombong bahkan terhadap adiknya sendiri." Teman Jenny mengeluh, melihat bagaimana perilaku Julia membuatnya kesal.

Jenny yang mendengar provokasi semacam itu merasa kekesalan di hatinya bertambah parah. Dia menghentakkan kakinya dan berbalik untuk pergi

"Jenny, tunggu aku."

***

Julia kembali tetapi dia berhenti di persimpangan jalan dan memilih untuk berjalan kaki di trotoar, setelah dia pikirkan, dia tidak ingin cepat pulang, rasanya sulit baginya untuk bernafas, setiap kali dia mendengar hinaan dari ibu mertuanya tubuhnya menggigil, dia marah tetapi tidak berdaya, dia tidak memiliki kekuatan untuk membela dirinya. 

Tidak jauh dari Julia, sebuah mobil terparkir di sisi jalan.

"Apakah kau yakin itu dia?" Seorang pria dengan setelan jas rapi duduk dan menatap ke arah Julia.

"Benar, saya sudah memastikannya, dia benar-benar putri keluarga Adrian. Apakah anda ingat, 25 tahun yang lalu saat peristiwa kelam itu terjadi, kita kehilangan jejaknya. Kami akhirnya menemukan bahwa Nona ditemukan oleh Norma, dia seorang wanita bisu yang merawatnya dan menamainya sebagai Julia."

"Apakah kau yakin? Kau tidak salah orang?" 

"Tuan, bahkan jika anda hanya melihatnya sekilas, anda akan tau bahwa wanita itu mirip dengan Nyonya, sekarang Norma sudah meninggal dan Nona sudah menikah dengan Tuan Muda keluarga Axelo."

"Axelo?"

"Benar, itu adalah salah satu keluarga paling bergengsi di kota A ini."

Pria itu mengangguk, dia turun dari mobil dan merapikan bajunya yang sedikit kusut, dia berjalan ke arah Julia yang saat ini berjalan sambil memegang tas belanjaan di tangannya.

"Permisi Nona, bisakah saya meminta waktu anda sebentar?"

Julia yang berjalan menunduk mengangkat kepalanya, dia menatap pria asing di depannya dan dahinya berkerut. 

Pria itu tertegun, setelah dia melihatnya sulit baginya untuk menyangkal, wanita ini benar-benar mirip dengan Nyonya Elleys. Mereka seperti berada di cetakan yang sama.

"Perkenalan, saya Ronald, saya ingin berbincang dengan anda sebentar, bisakah anda memberikan saya waktu?"

Julia bingung, dia ragu-ragu untuk apa pria dengan setelan jas mewah berbincang dengannya? Apakah dia sales yang hendak menawarkan dagangan? Bukankah mereka juga selalu berpakaian rapi seperti ini?

Mengetahui bahwa Julia menatapnya dengan pandangan aneh, Ronald buru-buru menjelaskan. "Nona, saya bukan orang jahat, saya memiliki sesuatu untuk dibicarakan dengan anda, jadi bisakah anda memberi saya waktu? Tidak akan lama, ini hanya sebentar. Ah bagaimana jika kita duduk di kafe itu." Pria itu menunjuk kafe di belakang Julia, 

Julia menolehkan kepala pada akhirnya dia mengangguk. Keduanya duduk di kafe dan pria itu menawarkan Julia untuk memesan menu sarapan, tetapi Julia menolak. 

"Tidak terima kasih. Omong-omong apa yang ingin anda bicarakan dengan saya?"

Pria itu tersenyum, dia membuat pesanan dengan pelayan, satu cangkir kopi dan teh. Setelah pelayan pergi, dia memperkenalkan dirinya lagi dengan lebih formal dan bahkan menyerahkan kartu namanya. "Saya Ronald, saya sekretaris yang diurus oleh Tuan Jones Adrian untuk menemui anda."

Julia mengerutkan dahi, siapa itu Jones Adrian?

Melihat reaksi Julia, Ronald mengerti Julia tidak tau siapa itu Jones Adrian. 

"Apakah anda tau perusahaan milik H.M GROUP yang bergerak di bidang elektronik?"

Julia mengangguk, perusahaan itu sangat terkenal, bagaimana mungkin dia tidak tau, bahkan hampir semua produk elektronik yang dijual dipasaran memiliki nama H.M GROUP

Pria itu mengangguk dia mengeluarkan dokumen di dalam tasnya dan menyerahkannya pada Julia. 

"Nona, tuan Jones Adrian, pemilik H.M Group, tengah mencari putrinya yang telah lama disembunyikannya."

Julia mengerutkan dahi, dia menatap dokumen di depannya tetapi tidak memiliki niat untuk membukanya. Dia bingung apa hubungannya pemilik perusahaan itu dengan dirinya, lalu mengapa dia harus tau mengenai putri yang disembunyikan? Sekarang dia mulai curiga, ini pasti strategi sales yang ingin menawarkan produk padanya.

Pada saat yang sama, pelayan datang dan membawa kopi pesanan Ronald dan satu cangkir teh untuk Julia.

"Maaf, saya tidak mengerti apa maksud ucapan anda dan apa hubungannya semua itu dengan saya, jika anda hendak menawarkan produk, maaf saya tidak memiliki niat untuk membeli apapun."

Ronald yang tengah minum hampir tersedak, bagaimana mungkin dia yang begitu luar biasa dari segi penampilan dan wajah disamakan dengan seorang sales? 

"Nona, saya seorang sekretaris, saya tidak datang untuk menawarkan barang kepada anda. Mengapa anda begitu terburu-buru dan tidak membaca dokumen yang saya berikan?"

Julia ragu tetapi kemudian dia membacanya, semakin lama Julia membaca, ekspresi di wajah Julia berubah, tatapannya menjadi kaku, dia memegang dokumen di tangannya dengan erat. 

"Apa ini? Apa maksudnya ini?"

Ronald tersenyum saat dia menjelaskan.

"Seperti yang tertulis di sana, anda adalah putri dari Tuan Jones Adrian dan Nyonya Elleys, pemilik H.M Group yang merupakan keluarga konglomerat kaya raya!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status