Istri Kaya Yang Tersembunyi

Istri Kaya Yang Tersembunyi

By:  Ningrum Arumi  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating
14Chapters
655views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Karena sebuah kecelakaan, Julia yang kehilangan ibunya tidak memiliki pilihan selain menikah dengan James, Tuan Muda kaya raya yang diinginkan semua wanita. Beberapa orang berpikir bahwa Julia sangat beruntung yang lainnya mencibir. 'Yatim piatu yang merangkak menjadi seorang Nyonya keluarga kaya' rasa cemburu dan iri datang dari berbagai penjuru. Tetapi, menikah dengan keluarga kaya tidak lantas menjamin bahwa kebahagiaan akan datang juga. Pernikahan tanpa restu. Semua orang membencinya dan memperlakukan Julia layaknya sampah. Mereka menyebut Julia 'si yatim piatu dari pelayan bisu' Tetapi, siapa yang menyangka bahwa Julia adalah putri dari konglomerat kaya.

View More
Istri Kaya Yang Tersembunyi Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Yunique Djafar
ini penulis istri rasa simpanan di aplikasi sebelah kan?
2023-08-23 20:53:38
0
14 Chapters
1. Dia Istriku
"Tak, tak… tak…" Suara sendok yang beradu memecah kesunyian di ruang makan. Nyonya Riley duduk dengan raut wajah suram, dia memotong daging di piringnya dengan tangannya yang gemetar. Hatinya dipenuhi kebencian hampir sulit baginya untuk menelan makanan. Putrinya Rieta duduk dengan wajah tidak kalah suram, matanya memicing saat dia menatap Julia yang duduk dengan raut wajah ketidaknyamanan. Satu-satunya orang yang memasang wajah datar adalah James, dia duduk dengan tenang sambil melipat kakinya dan menikmati secangkir kopi di tangannya. Nyonya Riley tidak tahan dengan keheningan di meja makan, dia menyimpan set alat makannya dan menatap ke arah Julia. Memikirkan wanita miskin seperti dia menjadi menantunya membuat hatinya marah. Darahnya mendidih hingga ke atas kepala. "James, bagaimanapun Ibu memikirkannya ini semua tidak benar. Kakekmu juga sangat tidak masuk akal, jika itu hanya kompensasi kita bisa memikirkan cara yang lain, bagaimana bisa kau menikah dengan wanita seperti
Read more
2. Sadari Posisimu
Julia tersentak ketika wajahnya disiram air oleh ibu mertuanya. Sambil mengusap wajahnya, ia menatap ibu mertuanya dengan sayu, "Ibu... Kenapa..." "Kau, kau pasti menyihir putraku. James yang selalu patuh padaku bahkan membangkang." Suara kemarahan Riley naik dua oktaf. "Kau pikir kau siapa? Kau pikir kau cocok dengan putraku? Aku tidak akan pernah mengakuimu sebagai menantuku, tidak akan pernah!" Rieta tercengang dengan perubahan sikap ibunya yang tiba-tiba. Dia berpikir ibunya benar-benar menerima Julia. Tetapi ternyata itu hanya akting. Melihat Julia basah kuyup seperti tikus, Rieta dengan semangat berbicara hampir tertawa. "Wah lihatlah wajahnya, dia sangat mirip dengan tikus, dengan wajah seperti ini dia bahkan berani merayu saudara laki-lakiku? Ck, bahkan anjing lebih baik darinya." Julia yang disiram terkejut hingga membeku di tempatnya, dia menunduk dan mengepalkan tinjunya. Itu juga bukan keinginannya untuk menikah dengan pria seperti James. Saat itu dia juga tidak memil
Read more
3. Kebenaran
Semua orang menolehkan kepala. Apakah wanita itu baru saja menyebutnya sebagai kakak? "Kakak, aku sangat merindukanmu." Dahi semua orang berkerut, sang adik tampak memucat dibanding kakaknya, tidak ada kemiripan di antara mereka, meskipun sang adik juga cantik tetapi itu berbeda dengan kecantikan kakaknya. Julia menolehkan kepala dan terkejut karenanya. "Jenny… Apa yang kau lakukan di sini?" "Kakak, kau tidak pernah lagi datang ke rumah sejak kau menikah, aku hanya memilikimu tetapi kau bahkan tidak melihat adikmu." Jenny buru-buru meraih lengan Julia, memperlihatkan wajahnya yang penuh dengan kesedihan. Orang-orang menatap ke arah mereka berdua, adiknya datang dan mengeluh karena kakaknya tidak melihatnya setelah menikah. Padahal dia hanya memiliki kakaknya satu-satunya. Pandangan kekaguman mereka terhadap Julia sedikit berubah. Tidakkah sang kakak ini agak keterlaluan? Julia menatap ke arah Jenny dan menjawab. "Kakak sudah menikah jadi tidak bisa kembali sesuka hati seperti
Read more
4. Bunga Tanpa Nama
Dirinya putri keluarga konglomerat kaya? Julia terdiam, ekspresi wajahnya berubah untuk sesaat. Pria di depannya terlihat meyakinkan, dia mengenakan setelan jas rapi dan wajahnya tidak kurang, tetapi mengapa otaknya sedikit agak aneh? Dia tidak terlihat seperti orang gila, tetapi mengapa dia mengatakan kata-kata yang tidak masuk akal? "Maaf, saya tidak mengerti apa yang anda katakan, dan dokumen ini terlihat seperti anda hendak menipu saya. Saya bukan orang kaya dan tidak memiliki uang, jika anda hendak menipu, maka anda salah orang." Julia merasa menyesal seharusnya dia tidak membuang-buang waktu untuk berbicara dengan orang aneh, bagaimana mungkin dia percaya bahwa dia adalah putri konglomerat kaya raya? Julia mulai berpikir apakah ini modus penipuan terbaru? Ataukah orang ini hendak mengajaknya masuk dalam ajaran sesat baru? Ronald tertegun, mungkin benar bagi Julia dia adalah pria aneh seperti penipu, dia menemuinya dengan terburu-buru dan tiba-tiba mengatakan bahwa Julia a
Read more
5. Ibu yang Dia Sayangi
Julia segera membalasnya. "Koki memintaku untuk pergi dan membeli beberapa bahan makanan, aku sedang dalam perjalanan kembali." Setelah mengirim pesan balasan Julia menyimpan kembali ponselnya, bahkan tidak peduli ketika ibu mertuanya kembali mengirimkannya pesan dan menghubunginya. Ketika Julia tiba di rumah, Riley, sudah berdiri di kusen pintu dan menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Matanya melotot saat dia menatap Julia yang baru saja kembali. "Lihatlah, Nyonya Muda kita baru saja kembali dari bersenang-senang. Aku tidak pernah memberinya izin keluar tetapi dia tidak tahan. Dia bertemu pria di luar ketika putraku sibuk dengan perusahaannya. Betapa tidak tau malunya dia." Julia menghentikan langkahnya dan menatap ibu mertuanya. "Aku baru saja kembali dari membeli bahan makanan, koki memintaku membelinya. Aku tidak bersenang-senang dan tidak bertemu pria di luar." "Kau pikir aku tidak tau?" Riley mendengus saat dia melemparkan foto ke wajah Julia. "Apakah ini yang kau m
Read more
6. Ceraikan Dia
"Tuan Muda, anda mau kemana?" Asistennya panik melihat James bergegas pergi."Aku memiliki sesuatu yang harus diurus." Saat James mengatakannya dia bergegas keluar dari ruangan."Tetapi, rapat masih belum selesai dan jadwal anda hari ini sangat padat. Anda masih harus bertemu investor nanti." Asistennya buru-buru berjalan di sisi James dan menyamakan langkahnya hampir seperti berlari."Batalkan semuanya dan ubah untuk jadwal besok.""Tapi …"James tidak peduli, dia pergi menuju mobilnya dan segera kembali ke rumah. Dia mengemudi dengan kecepatan penuh bahkan mengabaikan lampu lalu lintas. Polisi yang berdiri di sisi mengumpatnya dengan keras. "Hey kau, aku sudah membaca nomor mobilmu, lihat bagaimana kamu memperpanjang SIM mu nanti."James melirik belakang mobil melalui kaca spion, dia mengabaikan teriakan polisi dan masih mengemudi dengan kecepatan penuh."Apa-apaan ini?" Beberapa orang menekan klakson dengan amarah."Apa kau bosan hidup?"Banyak pengemudi mengumpat tetapi James tet
Read more
7. Perasaan Aneh yang Timbul
James mengambil foto yang disodorkan padanya, matanya memicing, urat sarafnya menegang seketika. "Lihat ini, dia pikir kami bodoh, dia mengatakan bahwa itu orang asing yang hanya bertanya jalan, tetapi apakah orang asing akan berbincang seperti itu? Dia jelas berselingkuh." Riley dengan semangat berbicara. Rieta berseru dengan senang. "Julia, ini akan menjadi akhirmu, kau terus berpura-pura menjadi orang baik tetapi kau tidak lebih dari seorang jalang. Kakakku bekerja keras tetapi kamu pergi bertemu pria lain." Rahang James terkatup rapat, dia memegang erat foto di tangannya. "Hanya sebuah foto, aku juga sering minum dengan klien entah itu wanita atau pria." Riley menatap putranya dengan tidak percaya, dia sengaja meminta seseorang untuk membuntuti Julia dan kebetulan Julia bertemu seorang pria, dia senang fotografer itu mengambil fotonya dan dia menjadikan ini sebagai bukti kepada putranya, dia ingin menunjukkan bahwa Julia bukan wanita yang baik, tetapi putranya seperti orang bod
Read more
8. Tawaran Kerjasama
James kembali ke kantornya dan menangani beberapa masalah. Ketika waktu makan siang tiba, dia melihat adiknya duduk di sofa ruangannya. "Rieta, apa yang kamu lakukan di sini?"Rieta menolehkan kepalanya dan menatap James, dia bangkit dari sofa dan dengan wajah sedihnya berbicara. "Aku diminta Ibu untuk datang padamu."James mengangkat alisnya kemudian duduk di kursinya. "Apa yang ingin kamu bicarakan?"Rieta duduk di kursi dan menyimpan kedua tangannya di atas meja."Ibu memintaku untuk berbicara denganmu. Ini mengenai Julia."Raut wajah James berubah ketika nama Julia disebut. Dia menatap Rieta dengan tatapan dalam."Ada apa dengannya?""Kakak, kamu lihat sendiri bagaimana perlakuannya terhadap kami, kulit kepalaku masih sangat sakit dan ibu terus-menerus menangis. Dia benar-benar wanita yang jahat, bagaimana bisa kamu tertipu oleh wanita seperti itu?"Rieta berbicara dengan raut wajah kesal, dia datang setelah dibujuk oleh ibunya, meskipun kulit kepalanya masih sakit dia tetap perg
Read more
9. Julia Pergi
Ritea menghentikan langkahnya, dia berbalik dan menatap ke arah Jenny. Dia menyapu tubuh Jenny dan rasa jijik muncul di matanya."Bekerja sama dengan orang rendahan sepertimu? Mengapa aku harus melakukannya?"Rieta kembali berbalik dan melanjutkan langkahnya. Kekesalannya bertambah berkali-kali lipat, sangat sial! Hari ini dia dijambak Julia dan bertengkar dengannya, dan saat dia menemui kakaknya untuk meminta keadilan, kakaknya tetap tidak peduli padanya dan bersikap gigih dengan keputusannya. James terus-menerus membela Julia dan sekarang, dia masih harus bertemu orang sial lainnya.Jenny terkesiap, rahangnya hampir terjatuh, dia tidak berpikir bahwa dia akan langsung ditolak, dia buru-buru pergi dan menyusul Rieta, dia berjalan disisinya menyamakan langkahnya, sementara mulutnya terus berbicara. "Kamu tidak menyukai Julia dan aku juga sama, kita berada di kapal yang sama dan memiliki tujuan yang sama. Bukankah lebih baik jika kita bersatu dan bekerja sama untuk menyingkirkan Julia
Read more
10. Tidak Lagi Mengharapkannya
Pelayan yang sedang mengelap meja tertegun, dia buru-buru menunduk dan meminta maaf. "Saya minta maaf, lain kali ketika Nyonya pergi saya akan menyampaikannya kepada anda."Pelayan bingung apakah Tuan Muda James marah karena istrinya tidak ada? Tuan Muda James yang tidak pernah mengatakan sepatah katapun ketika makan tiba-tiba mengeluh mengenai rasa masakan padahal dia selalu menyajikan rasa yang sama setiap kali dia masak. Sekarang dia memikirkannya. Apakah itu karena Nyonya Muda? Apakah dia marah karena Nyonya tidak ada?"Apa yang terjadi?" Seorang pelayan lain datang dan membantunya membersihkan meja. "Apakah Tuan Muda tidak menyukainya? Aneh, biasanya Tuan Muda makan dengan lahap.""Tuan Muda tidak puas dengan masakannya.""Tidak puas? Padahal rasanya sama dan bahan makanannya sama, aku sudah bekerja di sini lebih dari satu tahun, bahkan ketika suasana hati Tuan Muda tidak baik, dia masih makan dengan tenang dan teratur.""Itu karena masakan kita kurang, kuahnya terlalu berminyak
Read more
DMCA.com Protection Status