Share

Api neraka

Prapto terkekeh, “Kau memang tidak tahu malu. Aku menarikmu ke sini bukan karena ingin meminta jatah darimu, tapi aku minta tanggung jawabmu, ke mana kau dari tadi hingga tak melihat majikanmu hampir melahirkan, huh?!” andai Siti lelaki, mungkin lebih baik dipukul saja agar memahami akan pekerjaannya.

Siti malah tertawa, dia melepas tangan Prapto yang menaut lengannya, dan menyeringai, “Buat apa? Bahkan sebentar lagi aku juga akan menjadi istrimu, seorang anak akan lahir dari rahimku, kenapa aku harus bekerja?”

Tidak salah, memang wanita di depannya ini bukan wanita biasa, Prapto sudah menduganya sejak lama, “Hanya sehari dan kau bilang kau mengandung anakku? Kenapa secepat itu? Kau pikir aku bodoh, huh?!”

“Lambat laun anak itu akan hadir, aku sudah menyiapkan semuanya, rahimku sangat sehat dan kau mengeluarkannya di dalam, apa lagi yang harus diragukan?” Siti tak menyangka kalau Prapto cukup kuat.

“Aku yakin—“

“Aden Prapto, ndoro Ratih sudah melahirkan, anak Njenengan seorang putra.”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status