Share

Cerita menjijikkan

Sumi di kamarnya, pelayan pribadinya tengah memijat kakinya saat ini, “Aku sangat kesal, bagaimana bisa mbok Jum seolah memperlihatkan kekuasaannya di depanku, memangnya siapa dia?” keluh Sumi.

Pelayan itu tersenyum, “Mbok Jum ingin njenengan marah lalu aden Prapto tahu, dengan begitu nama njenengan akan buruk, dan mbok Jum tetap baik di depan aden Prapto.”

Sumi mengangguk, “Ya, kamu benar. Besok pagi cari kebayaku yang dari kain sutra, bordirannya halus, dengan benang emas di dada. aku ingin semua orang, bahkan tamu kakang Prapto mengakui kalau akulah istri yang paling cantik di rumah besar ini.” Sumi tertawa. Sejenak menyenangkan dirinya sendiri tak salah, kan? Setelah lelah di kakinya hilang, Sumi pun menyuruh pelayannya agar pergi, dia ingin istirahat cukup agar wajahnya terus berseri sepanjang hari.

***

Hari berganti, rumah besar ini lebih sibuk dari biasanya, meski sarapan tetap berjalan seperti biasa, tapi kesibukan semua pelayan dan pekerja pria kentara sekali.

Prapto menoleh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Youe
hedehhhhhhh ada ulat bulu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status