Share

Dibandingkan dengan pelayan

Ratih sedang malas ke luar, dia tetap di kamar dan duduk menghadap ke jendela. Langkah kaki datang, dia pun menoleh sejenak, tersenyum saat menemukan Sumi di sana. “Mbak, jangan menyibukkan dirimu sendiri.” Ucapnya sambil memberi tempat untuk istri tertua Prapto itu.

Sumi ikut tersenyum, “Ada apa? Kulihat kamu murung dari tadi, dan mata itu, aku yakin itu bukan kelelahan, tapi kamu begadang. Saat aku ke ruang makan, aku berpapasan dengan kakang Prapto, dan itu artinya semalam dia tidak tidur denganmu, kan? Ceritakan, mungkin aku bisa membantumu.”

Ratih menggeleng, “Rasanya tidak mungkin, Mbak. Semua terlalu kacau.”

“Apa maksudmu, Ratih? Kau sedang hamil besar, jangan terlalu banyak pikiran.” Sumi yang tadinya ingin menyulam, kini malah kawatir dengan keadaan dan ucapan Ratih barusan.

Ratih menghela napas, dia tak mungkin menahan beban ini sendiri, “Semalam mas Prapto memang tidur denganku,”

Mendengar itu, Sumi marah, dia cemburu, tapi semua dia tahan demi anak yang dikandung Ratih. Ba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status