Jatuh dan jatuh kembali.Luke merasa dirinya sudah tidak bisa bertahan lagi, tapi dia berusaha menguatkan dirinya untuk kembali bangkit untuk latihan koreografi lagu baru mereka.Guru koreo menatap Luke dengan tatapan tidak mengenakkan sama sekali, dia tidak peduli meski wajah anak-anak di depannya sudah pucat.Akhirnya Haru sebagai leader membuka suara agar mereka istirahat sejenak.Guru tersebut memberi waktu sepuluh menit saja.Luke segera duduk bersandar pada tembok. Minwoo memberikan satu botol air mineral pada Luke."Terimakasih," ucap Luke pada Minwoo.Anggota lain, akhirnya berkumpul di dekat mereka, menatap Luke khawatir."Kamu baik-baik saja?" Tanya anggota yang paling muda, Doyon.Luke tersenyum kecil, "aku hanya sedikit kelelahan, aku baik-baik saja kok, aku tahu kalian semua juga capek sepertiku, jangan berlebihan."Haru menepuk bahu Luke, "kami selalu mengkhawatirkan mu, jadi jika ada sesuatu, kamu selalu mengatakannya pada kami, jangan mengaggap kami orang asing."Luke
Malam itu Arga jalan-jalan dengan Noa dan Laura, tapi karena sepasang kekasih itu bersenang-senang sendiri sambil melihat pemandangan di taman dekat sungai Han, jadinya Arga memilih pergi.Arga hanya pergi ke mini market untuk membeli minuman. Di mini market bisa membuat minuman sendiri. Karena Arga ingin minum yang dingin jadi dia membeli es batu yang berada di dalam cup ukuran besar, kemudian kopi dan juga susu. Arga mencampurkan semuanya hingga menjadi kopi susu, dia diajari mbak kasir yang cantik dan baik. Tapi masih lebih cantik Lira sih, setidaknya bagi Arga begitu.Baru saja dia keluar mini market untuk kembali ke tempat Noa dan Laura, dia melihat sosok yang tidak asing baginya.Benar, Arga tidak mungkin salah lihat, itu pasti Luke.Untuk memastikan, Arga mengirimi Luke pesan, mengatakan mereka bertemu kembali.Ternyata itu berhasil, Luke mengedarkan pandangannya, lalu Arga melambaikan tangan.Luke melambaikan tangannya sambil tersenyum.Arga baru melihat saat dia berjalan mend
"Kak Noa kenapa?" Laura yang sedang asyik memakan camilan akhirnya peka dan menoleh pada suaminya yang melamun terus.Tadinya Laura hanya tertawa melihat Arga yang bermain game dengan Jihyun dan Luke.Mereka akhirnya membawa Jihyun dan Luke ke apartemen, apalagi setelah Arga bilang besok pagi mereka akan kembali ke Indonesia.Luke jadi sedih karena teman barunya akan pergi.Noa tersenyum kecil lalu menggeleng, "tidak sayang, aku ke kamar dulu ya? Jangan terlalu malam, kalian juga boleh menginap disini jika sudah terlalu malam,""Beres kak!" Arga mengacungkan jempolnya kemudian kembali pada permainannya.Noa pun pergi ke kamar, masih galau memikirkan apakah dia harus memberitahu yang sebenarnya pada Laura dan Luke, jika mereka adalah saudara kembar atau tidak.Noa menjadi berdebar-debar aneh dan takut padahal harusnya tidak ada yang bisa ditakutkan."Huh, tenang Noa, kamu tidak memiliki kesalahan, tidak seharusnya kamu takut! Okay, relax...""Kak Noa kenapa?"Noa terperanjat saat istri
"Apa yang ingin kakak bicarakan? Aku juga ingin tahu!" Ucap Arga."Apa aku boleh ada disini?" Tanya Jihyun bingung."Kamu boleh ada disini, aku yakin, aku dapat mempercayaimu," ucap Luke.Jihyun tersenyum, dia senang karena Luke mempercayai dirinya, "terimakasih," balas Jihyun.Noa pun mulai bercerita, "sebelum kakekku meninggal, aku diceritakan berbagai rahasia beliau, salah satunya adalah tentang keluarga dari sahabat kakekku sendiri, yaitu keluarga Rayvert.Keluarga ini tidak menyukai anak perempuan di keluarga mereka, karena itu, seorang anak lelaki hasil perselingkuhan diterima di keluarga itu. Yaitu ayahnya Laura dan Luke, singkat cerita, hanya Luke cucu yang dapat keluarga itu terima.Ayahnya kalian diusir bersama Laura, lalu dipekerjakan oleh kakekku hingga kemudian menjadi sukses. Ayah Laura menikah lagi, dengan seorang wanita yang Laura pikir adalah ibu kandungnya sendiri.Setelah ayah Laura meninggal, saat itu Laura mulai h
Rasanya canggung. Saat Laura dan Luke hanya jalan berdua. Mereka tidak jalan-jalan jauh, hanya ke pusat perbelanjaan di sekitar sana, membeli makanan jalanan dan melihat-lihat sekitar. Mereka berdua hanya jalan kaki. Keduanya memakai masker untuk menutupi wajah mereka. Walaupun begitu, keduanya tetap menjadi pusat perhatian. Awalnya baik-baik saja, tapi setelah beberapa lama mereka jalan, kemudian capek dan berhenti di sebuah taman, mereka menjadi canggung. Keduanya tidak tahu harus mengobrolkan apa, bingung untuk memulai sebuah pembicaraan. Seumur hidup, menjadi bagian dari keluarga Rayvert, membuat Luke sulit mendekati wanita, karena memang pergaulannya dibatasi. Luke selama ini selalu disekolahkan di sekolah khusus pria, kecuali saat TK. Interaksinya dengan perempuan asing itu ya saat dia masuk agensi, karena beberapa staff dan pelatih itu wanita, selain itu ya dengan penggemarnya sendiri. Agensi Luke memberikan image untuk masing-masing membernya. Misalnya Haru yang harus
"Kalian dari mana aja sih?" Arga berkacak pinggang saat Laura dan Luke kembali lagi ke apartemen."Jalan-jalan aja kok disekitar sini," jawab Laura.Arga menggelengkan kepalanya, antara gemas dan kesal, campur menjadi satu.Gemas karena keduanya terlihat manis, semakin dekat tapi masih terlihat canggung, lucu sekali.Sedangkan kesalnya, karena Arga tidak diajak. Padahal Arga mau ikut."Kalian ga diikutin orang aneh kan?" Tanya Noa, dari dalam apartemen. Pagi ini saat Laura dan Luke jalan-jalan, Arga dan Jihyun bermain game, sedangkan Noa memeriksa pekerjaannya yang belum dia urusi, karena itu mereka terlihat mengantuk dan bosan."Kalian mau kopi?" Tanya Jihyun, yang sedang membuat kopi dengan mesin pembuat kopi."Aku mau! Kita berdua juga membeli banyak makanan ini, ayo kita makan bersama," Laura mengeluarkan makanan yang dia beli di jalanan selama jalan-jalan dengan Luke."Wah, gitu dong, jadi kakak ipar yang berguna, aduh!" Arga mengusap kepalanya yang barusan dijitak oleh Laura."K
.."Luke, apa-apaan ini? kami sudah mengijinkanmu untuk keluar sesukamu selama istirahat, tapi kenapa kamu malah sungguhan berkencan dengan seorang gadis? karir grupmu masih terlalu dini, bisa-bisa kita terpaksa mengeluarkanmu!" ucap CEO agensi, di sebelahnya berdiri manager yang terlihat pasrah.Luke padahal baru saja datang bersama Jihyun, ingin memberitahukan apa yang sebenarnya terjadi, namun CEO sudah lebih dulu memarahi Luke."Dan kamu juga, Jihyun, kenapa tidak bisa mencegah Luke? harusnya kamu -""Tunggu dulu, kami bisa jelaskan!" sambar Luke."Kamu berani menyela ucapanku?"Mendengar bentakan itu, Luke pun terdiam, tidak berani bicara maupun membantah sedikitpun. Namun, seseorang datang untuk menyelamatkan Luke.Yaitu Noa, Laura dan Arga, mereka terlambat tiga menit karena Laura ingin membeli ice cream mint choco dulu di luar agensi."Kenapa tidak berani? anda tidak mengijinkannya untuk menjelaskan, bagaimana anda bisa tahu situasinya?" ucap Noa.CEO tersebut menatap Noa, me
"Aku senang karena masalah Luke sudah selesai, grup mereka akan sukses kan?" Tanya Laura dengan semangat.Arga melirik pada kakak iparnya tersebut, kemudian berdecih malas."Apa apaan reaksimu ini?" Laura menyenggol lengan Arga malas."Dia lagi sensi sayang, biarin aja, mending kamu peluk aku aja," sahut Noa.Saat itu mereka berada di mobil dalam perjalanan pulang ke rumah. Ketiganya duduk di jok belakang, dengan Laura berada di posisi tengah.Laura segera memeluk lengan suaminya dengan mesra, membuat Arga berdecak malas lagi.Jika tahu akan seperti itu akhirnya, Arga akan memilih tidak mendesak kakaknya untuk ikut.Beban yang ia berikan sangat berat bagi Arga.Tadinya Arga pikir Noa akan mempekerjakan CEO profesional berpengalaman atau semacamnya.Tidak pernah terpikir jika itu akan menjadi posisi Arga, bocah ingusan yang belum terlalu paham akan kejamnya dunia.Bukankah itu berlebihan? Arga tidak mungkin main CE