Home / Rumah Tangga / Istri Kedua Kesayangan Suamiku / Bab.2 Menyaksikan pernikahan suaminya

Share

Bab.2 Menyaksikan pernikahan suaminya

last update Last Updated: 2025-09-23 09:04:44

Kirana kembali menangis tersedu sedu sambil memukul mukul dadanya yang terasa begitu sesak. Dia semakin yakin jika tidak ada lagi cinta suaminya untuk dirinya.

"Kenapa sesakit ini ya Allah?Aku tidak pernah menyangka jika suami yang begitu aku hormati dan pernah berjanji seumur hidup dengan ku,nyatanya sekarang ingin menikah dengan wanita lain."Lirih Kirana dengan bercucuran air mata.

Sementara itu di ruang tamu, tidak ada kesedihan yang di tunjukkan oleh Nathan. Pria itu terlihat begitu santai bersama dengan wanita yang akan dia nikahi.

"Tante,sebaiknya aku kembali."Jihan pamit kepada calon mertuanya.

"Iya nak,abaikan saja sikap Kirana.Dia memang terkadang seperti itu."

"Iya tante."Jihan tersenyum kecil dan meninggalkan rumah Nathan.

Tentu saja Nathan akan mengantarkannya.Kini keduanya sudah berada di dalam mobil.Nathan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju ke apartemen milik Jihan.

Di sisi lain,Ibu Claudia berjalan menuju ke kamar putranya. Wanita paruh baya itu jelas memiliki tujuan mengapa ia datang menemui menantunya.

Tanpa mengetuk pintu sama sekali. Claudia masuk begitu saja dan mendapati menantunya menangis seorang diri. Bukannya bersimpati tapi wanita itu justru tampak kesal.

"Jangan memulai drama Kirana.Masih untung Nathan tidak menceraikan mu.Ibu hanya ingin mengatakan sesuatu. Ibu harap kamu tidak membuat kekacauan di hari pernikahan putraku.Biarkan mereka bahagia bersama,Jihan memiliki pekerjaan yang baik begitu juga dengan Nathan. Sedangkan kamu hanya seorang ibu rumah tangga yang tidak berpenghasilan. "

Kirana menghapus air matanya dan menatap wajah ibu mertuanya. Kirana sudah terbiasa dengan sikap ibu mertuanya itu.Tapi dulu,Nathan masih berpihak kepadanya.

Sekarang laki laki tempatnya bersandar sudah tidak menghargai keberadaannya.Bahkan pria itu seolah olah melupakan semuanya. Dia tidak lagi tersenyum seperti dulu. Bahkan Kirana ingat jika belakangan ini,suaminya selalu lembur.

Sekarang Kirana mulai meragukan semua itu.Kini dia merasa jika selama ini,suaminya sudah berbohong kepada dirinya.

"Tenang saja bu.Apa yang ibu khawatir kan tidak akan pernah terjadi."Kirana menghapus air matanya dan tersenyum tipis memandang arah ibu mertuanya.

Setelah mendengar jawaban dari Kirana.Claudia meninggalkan kamar putranya dan kembali ke kamarnya. Wanita paruh baya itu menghubungi teman arisannya dan mengatakan kabar membahagiakan itu.

Satu minggu kemudian..

Kini semua orang tengah berada di dalam mesjid.Hanya keluarga inti yang hadir,Kirana mengedarkan pandangannya.

Semua orang terlihat bahagia dan menyembut kehadiran Jihan dengan sangat baik.Bebapa menit kemudian, penghulu telah datang.

Kirana berusaha menguatkan dirinya untuk tetap berada di sana.Semuanya begitu mendadak dan dia masih belum siap dengan semua ini.Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa.

"Bersabarlah nak,semua ini pasti ada hikmahnya.Maafkan kelakuan Nathan yang sudah menyakiti mu."Ucap Hermawan memandang ke arah menantunya.

"Sah."

Obrolan mereka berdua terhenti ketika semua orang mengatakan sah.Itu artinya suaminya sudah selesai mengucapkan ijab kabul dan kini suaminya telah menikah dengan wanita lain.

Kirana hanya berusaha untuk menahan air matanya ketika menyaksikan momen membahagiakan bagi suaminya sedangkan itu adalah momen yang paling menyakitkan baginya.

Kirana menatap ke arah suaminya dan juga istri keduanya.Mereka terlihat begitu bahagia dan tidak ada rasa bersalah yang di tunjukkan oleh suaminya sedikit pun kepadanya.

Jihan hanya menoleh sebentar kemudian kembali memandang ke arah Jihan.Ibu mertuanya adalah orang yang paling bahagia dengan pernikahan mereka berdua.

Satu jam berlalu, kini mereka sudah kembali ke rumah.Sedari tadi Kirana tidak mengatakan sepatah kata pun. Bahkan saat ini, Kirana tidak berniat mengatakan apa pun.

Wanita itu hendak melangkahkan kakinya menuju ke kamarnya. Bahkan hari ini dia tidak ingin melakukan pekerjaan apa pun.

Kirana hendak melangkahkan kakinya menuju ke kamarnya tapi sang suami menghentikan langkahnya. Kirana menoleh dan melihat ke arah suaminya. Dia melihat istri kedua suaminya sedang bergelayut manja di lengan Nathan. Sekarang hal itu wajah untuk mereka berdua lakukan tapi tetap saja,mereka berdua tidak menghargai kehadiran Kirana.

"Mulai sekarang, kami akan tidur di kamar utama.Maafkan aku Kirana tapi Jihan harus tidur di tempat paling nyaman di rumah ini."

Kirana menoleh dan menganggukkan kepalanya. Wanita itu sudah tidak ingin memperdebatlan sesuatu lagi dengan suaminya. Hatinya sudah terlanjur hancur dan sakit hati

Cinta untuk suaminya, kini berubah menjadi rasa sakit yang paling dalam.Hati Kirana seolah olah sudah mati ketika suaminya memutuskan untuk menikah lagi.

Kirana berjalan masuk ke dalam kamar utama.Sedangkan Nathan dan Jihan hanya menatap kepergian Kirana tanpa mempedulika perasaan wanita itu.

Sementara itu, Kirana sudah tiba di dalam kamar utama. Kamar yang sudah ia tempati selama tiga tahun lamanya kini menjadi milik orang lain dalam sekejap saja.

Kirana kembali memegangi dadanya yang terasa begitu sesak.Bahkan air matanya kembali menetes meskipun dia sudah berusaha untuk menahannya.

"Semuanya akan baik baik saja kirana."

Kirana menghela nafas kasar kemudian melangkahkan kakinya menuju ke lemari. Wanita itu mengambil seluruh pakaiannya. Hanya ada satu kamar yang tersisa di rumah itu.Kamar yang berada di samping kamar utama. Meskipun dia sedikit enggan untuk kesana tapi lagi lagi dia tidak punya pilihan lain.

Baru beberapa menit setelah mengeluarkan pakaiannya. Pintu kamar terbuka,kini Kirana melihat keberadaan suaminya bersama dengan istri keduanya.

"Maaf kak Kirana. Aku sudah bilang kepada Nathan untuk tetap membiarkan mu berada di sini tapi dia tidak setuju."Jihan mengatakan hal dengan memasang ekspresi wajah bersalah.

"Tidak masalah,kalian boleh menempatinya. "Kirana jelas tahu jika wanita itu hanya berpura-pura. Jika dia wanita baik baik, tidak mungkin dia merebut milik orang lain, terlepas dari apa pun masalahnya.

Kirana menoleh ke arah suaminya tapi pria itu sama sekali tidak mau melihat ke arahnya. Melihat sikap suaminya, Kirana tersenyum kecut dan melangkahkan kakinya keluar dari kamar tersebut dengan membawa pakaian miliknya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Kedua Kesayangan Suamiku   Bab.7 Ucapan suami yang yang menyakitkan

    Kirana menoleh kepada ayah mertuanya yang berdiri tidak jauh darinya.Kirana tersenyum tipis memandangi wajah ayah mertuanya yang terlihat begitu tenang. Bahkan pria paruh baya itu itu tidak pernah menunjukkan kemarahannya di depannya. Kirana mendekati ayah mertuanya dan meraih tangannya. Laki-laki yang sudah di anggap seperti ayahnya sendiri. "Maafkan putraku nak karena sudah menyakiti hatimu.Ayah tahu jika kamu begitu terluka saat ini.Tapi ayah tidak bisa menentang pernikahan mereka ketika ada bayi di dalam perut Jihan." Kirana menatap ayah mertuanya, ternyata dia sudah tahu.Apa mungkin hanya dirinya yang tidak tahu.Kirana semakin merasakan sakit hati ketika mengetahui sebuah fakta. Hermawan memandang wajah menantunya yang terlihat menyimpan sebuah kesedihan yang begitu dalam.Pria paruh baya itu jelas bisa merasakan kesedihan menantunya. Hermawan menepuk bahu Kirana dan tersenyum. "Jika kamu tidak sanggup,ayah tidak bisa memaksa mu nak.Kamu juga berhak bahagia, Nathan s

  • Istri Kedua Kesayangan Suamiku   Bab.6 cemburu

    Di satu sisi,Nathan dan Jihan sudah berangkat ke kantor. Kini hanya Claudia yang berada di meja makan. Sedangkan Hermawan lebih dulu berangkat ke toko roti. Selesai membersihkan di dapur, Kirana hendak menuju ke kamarnya tapi langkahnya terhenti ketika mendengar ucapan dari ibu mertuanya. "Kamu harus sadar posisi mu Kirana.Kamu tidak bisa memberikan Nathan keturunan setidaknya jadilah istri yang penurut. Jangan keluyuran tidak jelas. "Ucapan ibu mertuanya jelas menyakiti hati Kirana. Bukan keinginannya untuk tidak memiliki seorang anak.Semua itu sudah di takdirkan oleh sang pencipta. Kirana merasakan hati sakit saat setiap kali ibu mertuanya mengatakan hal seperti itu tapi semua yang dikatakan oleh ibu mertuanya benar adanya. Dia tidak bisa memberikan keturunan kepada Nathan. "Itu bukan keinginan ku bu.Aku juga ingin memiliki seorang anak seperti wanita yang lain.Tapi tampaknya bukan takdir ku menjadi seorang ibu." Mata Kirana tampak berkaca-kaca mengatakan semua hal itu. Me

  • Istri Kedua Kesayangan Suamiku   Bab.5 Kehamilan Jihan

    "Sudah terlambat untuk memberi mereka selamat.Mereka Sudah menikah beberapa hari dan kamu baru memberi mereka selamat."Timpal Claudia terus menyantap makanannya. "Selamat juga untuk ibu karena akan segera menggendong cucu."Kini pandangan Kirana beralih kepada ibu mertuanya. Dari pandangan Kirana,tampaknya ibu mertuanya tidak tahu apa apa tentang kehamilan Jihan.Kini pandangan Kirana beralih kepada. Kekecewaan terpancar jelas di mata wanita itu. Kirana menyelesaikan makan siangnya dan meninggalkan meja makan.Baru beberapa langkah, dia mendengar ibu mertuanya yang terlihat begitu senang dengan kehamilan Jihan. Bahkan wanita paruh baya itu kembali membandingkan dirinya dengan Jihan. Mendengar semua itu,Kirana hanya bisa menahan diri untuk tidak menangis. Entah kesalahan besar apa yang pernah ia lakukan hingga mendapatkan cobaan seberat ini.Kirana terus melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamarnya. Sementara itu di satu sisi, Claudia tidak hentinya memuji Jihan. Wanita paru

  • Istri Kedua Kesayangan Suamiku   Bab.4 Nathan menolak untuk bercerai

    Tatapan Kirana begitu terluka memandang ke arah pria yang begitu ia percayai.Tapi ternyata pria itu berkhianat kepadanya. "Jangan bercanda Kirana,karena ini sama sekali tidak lucu." Nathan tentu saja terkejut mendengar ucapan itu keluar dari mulut Kirana.Nathan sama sekali tidak memikirkan hal itu meskipun dia sudah memiliki istri kedua tapi Nathan sama sekali tidak ingin bercerai dengan Kirana. "Apa aku terlihat bercanda?Aku tidak pernah main main dengan ucapan ku Nathan. Dengan kita bercerai, kamu bisa bebas bersama dengan Jihan.Aku berharap jika istri mu itu akan memberikan apa yang tidak bisa aku berikan." Kirana berjalan masuk ke dalam kamarnya dan beberapa menit kemudian, dia kembali dengan sebuah amplop cokelat di tangannya. Sementara Jihan yang mendengar jika Kirana ingin bercerai tampak begitu bahagia tapi dia tidak mungkin menunjukkan semua itu. Dia tidak mengatakan apa pun. "Tanda tangani ini dan mari kita akhiri pernikahan kita."Ucap Kirana kembali yang semaki

  • Istri Kedua Kesayangan Suamiku   Bab.3 Kirana ingin bercerai

    Melihat kepergian Kirana, Nathan bergegas mengunci pintu. Bahkan Kirana mendengar suara pintu yang di kunci.Melihat sikap suaminya,Kirana semakin merasakan sakit hati. Kini Kirana tiba di dalam kamar yang akan dia tempati mulai sekarang. Wanita itu melihat kamar yang tampak sederhana dan hanya ada satu lemari dan tempat tidur yang hanya bisa di tempati oleh satu orang saja. Mata Kirana kembali berkaca-kaca. Dia sama sekali tidak pernah menyangka jika hal ini akan terjadi.Bahkan dia tidak pernah memikirkan jika suaminya akan mengkhianati dirinya. Memikirkan semua itu, membuat Kirana meneteskan air matanya kembali.Dadanya kembali terasa sesak,air matanya tidak hentinya bercucuran. Sementara itu di kamar utama, suaminya sedang bersenang senang dengan istri keduanya. Tidak ada rasa bersalah yang di tunjukkan oleh Nathan. Bahkan dia tidak memikirkan sedikit pun perasaan Kirana saat ini. Ke esokan paginya.... Kirana sengaja tidak keluar dari kamar, ,selesai shalat subuh.Kirana

  • Istri Kedua Kesayangan Suamiku   Bab.2 Menyaksikan pernikahan suaminya

    Kirana kembali menangis tersedu sedu sambil memukul mukul dadanya yang terasa begitu sesak. Dia semakin yakin jika tidak ada lagi cinta suaminya untuk dirinya. "Kenapa sesakit ini ya Allah?Aku tidak pernah menyangka jika suami yang begitu aku hormati dan pernah berjanji seumur hidup dengan ku,nyatanya sekarang ingin menikah dengan wanita lain."Lirih Kirana dengan bercucuran air mata. Sementara itu di ruang tamu, tidak ada kesedihan yang di tunjukkan oleh Nathan. Pria itu terlihat begitu santai bersama dengan wanita yang akan dia nikahi. "Tante,sebaiknya aku kembali."Jihan pamit kepada calon mertuanya. "Iya nak,abaikan saja sikap Kirana.Dia memang terkadang seperti itu." "Iya tante."Jihan tersenyum kecil dan meninggalkan rumah Nathan. Tentu saja Nathan akan mengantarkannya.Kini keduanya sudah berada di dalam mobil.Nathan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju ke apartemen milik Jihan. Di sisi lain,Ibu Claudia berjalan menuju ke kamar putranya. Wanita paruh bay

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status