Home / Rumah Tangga / Istri Kedua Kesayangan Suamiku / Bab.4 Nathan menolak untuk bercerai

Share

Bab.4 Nathan menolak untuk bercerai

last update Last Updated: 2025-09-23 14:53:49

Tatapan Kirana begitu terluka memandang ke arah pria yang begitu ia percayai.Tapi ternyata pria itu berkhianat kepadanya.

"Jangan bercanda Kirana,karena ini sama sekali tidak lucu."

Nathan tentu saja terkejut mendengar ucapan itu keluar dari mulut Kirana.Nathan sama sekali tidak memikirkan hal itu meskipun dia sudah memiliki istri kedua tapi Nathan sama sekali tidak ingin bercerai dengan Kirana.

"Apa aku terlihat bercanda?Aku tidak pernah main main dengan ucapan ku Nathan. Dengan kita bercerai, kamu bisa bebas bersama dengan Jihan.Aku berharap jika istri mu itu akan memberikan apa yang tidak bisa aku berikan."

Kirana berjalan masuk ke dalam kamarnya dan beberapa menit kemudian, dia kembali dengan sebuah amplop cokelat di tangannya.

Sementara Jihan yang mendengar jika Kirana ingin bercerai tampak begitu bahagia tapi dia tidak mungkin menunjukkan semua itu. Dia tidak mengatakan apa pun.

"Tanda tangani ini dan mari kita akhiri pernikahan kita."Ucap Kirana kembali yang semakin membuat Nathan kesal.

Nathan meraih amplop cokelat itu dan merobeknya tanpa melihat isinya.Kirana yang melihat sikap suaminya tentu saja merasa bingung.

"Kita tidak akan bercerai karena aku menolak untuk bercerai.Kembali ke kamar mu dan pikirkan semuanya.Jangan pernah mengatakan perceraian lagi karena hal itu tidak akan pernah terjadi."

Nathan terlihat begitu kesal, bahkan Kirana sendiri tampak terkejut dengan tanggapan Nathan yang seperti.Jihan sendiri merasa kesal dengan sikap Nathan yang menolak untuk bercerai.

Sementara itu Claudia tidak mengatakan apa pun. Dia tahu jika situasi sekarang, tidak memungkinkan untuk dirinya ikut campur dengan masalah rumah tangga putranya.

Dia melihat jika putranya sedang kesal saat ini dan dia tidak ingin semakin membuat putranya kesal.Claudia memilih untuk meninggalkan mereka.

Begitu juga dengan Jihan,Meskipun sebenarnya dia ingin mereka bercerai tapi dia tidak mungkin mengatakan hal itu secara terang terangan. Dia juga tidak ingin menunjukkan hal itu kepada mereka.

Kini hanya Kirana dan Nathan yang berada di sana.Nathan mendekat dan memeluk Kirana.

"Aku tahu jika kamu terluka tapi aku ingin memiliki seorang anak.Kamu tidak bisa mewujudkan hal itu Kirana."

"Aku baik baik saja Nathan. Kamu dengar sendiri jika dokter mengatakan jika kesehatan ku baik baik saja.Kita hanya perku berusaha dan berdoa tapi kamu menyakiti hatiku dengan mencari wanita lain."

Mata Kirana kembali berkaca-kaca mengatakan semua hal itu. Sementara Nathan terus memeluk erat Kirana.

"Maafkan aku."

Kirana melepaskan pelukan Nathan dan kembali ke kamarnya. Dia sudah mendengar ucapan maaf dari suaminya tapi tetap saja, hal itu tidak akan mengubah apa pun.Hatinya sudah terlanjur sakit dan semuanya tidak akan pernah bisa sembuh dengan semudah itu.

Nathan hanya menatap kepergian Kirana dan kembali ke dalam kamarnya. Begitu membuka pintu, dia melihat Jihan sedang merapikan tempat tidur mereka berdua.

Nathan tidak mengatakan sepatah kata pun. Pria itu berlalu begitu saja melewati Jihan dan masuk ke dalam kamar mandi. Jihan yang melihat hal itu hanya menghela nafas kasar dan berusaha menahan rasa kesal nya.

"Apa kamu masih memiliki perasaan kepada istri mu?Itu sebabnya kamu menolak untuk bercerai?"Batin Jihan menatap pintu kamar mandi yang sudah tertutup.

Sementara itu di dalam kamar mandi. Nathan mengguyur tubuhnya dengan air dingin.Pikirannya sedang berkecamuk saat ini.Dia jelas marah ketika Kirana ingin bercerai dengannya.Meskipun hatinya sudah bukan untuk Kirana lagi tapi dia merasakan kesal ketika wanita itu ingin meninggalkan dirinya dan ingin bercerai.

Satu jam berlalu...

Kirana berjalan ke arah dapur. Wanita itu ingin membuat makan siang. Meskipun hatinya sedang tidak baik-baik saja. Tapi dia tetap seorang istri,dan dia memiliki tugas.

Kirana dengan telaten menyiapkan semua bahan bahan yang akan dia masak untuk makan siang. Sesekali dia melamun tapi kedatangan seseorang mengalihkan perhatian wanita berhijab itu.

"Boleh aku membantu kak Kirana?"

Kirana menoleh dan menatap istri kedua suaminya. Kirana menghela nafas berat dan berusaha tersenyum.Melihat senyuman Kirana,Jihan mendekat dan mulai membantu.

"Maafkan aku kak.Aku tahu jika kedatangan ku membuat kakak terluka.Tapi aku sedang hamil kak."

Tangan Kirana terhenti ketika dia mendengar ucapan dari Jihan.Jadi wanita itu hamil sebelum mereka menikah. Hal itu semakin membuat hati Kirana hancur tapi dia tetap berusaha bersikap tenang di hadapan Jihan.

"Jadi kamu sudah mengkhianati ku sejak lama Nathan. Kenapa aku tidak menyadari hal itu?Apa aku terlalu percaya kepada mu.Meskipun aku menyadari perubahan sikap mu selama ini tapi tetap saja aku tidak pernah memikirkan semua itu. "Mata Kirana tampak berkaca-kaca tapi dia tetap berusaha menahan air matanya agar tidak terjatuh di depan Jihan.

Sementara itu Jihan diam diam mengamati ekspresi Kirana setelah mengatakan jika dirinya sedang hamil.Nathan sudah memintanya untuk merahasiakan hal itu untuk sementara waktu dari Kirana tapi tampaknya Jihan sudah tidak sabar untuk mengatakannya kepada Kirana.

Selesai memasak untuk makan siang, Jihan menawarkan diri untuk mencuci piring bekas mereka memasak.Kirana tidak menolak dan membiarkan Jihan melakukannya.

Kirana membawa makanan yang sudah mereka masak ke meja makan. Begitu ia kembali ke dapur,dia melihat kehadiran Nathan. Bahkan Nathan memeluk Jihan dari belakang.

Melihat semua itu membuat hati Kirana sakit.Dulu,dia juga mendapatkan perlakuan seperti itu dari Nathan. Kirana tetap melangkahkan kakinya masuk ke dalam dan mengambil makanan yang akan di bawa ke meja.Wanita itu mengabaikan suaminya yang sedang bermesraan dengan istri keduanya.

Begitu juga dengan Nathan, pria itu sama sekali tidak melepaskan pelukannya kepada Jihan.Dia tetap memeluk Jihan.

"Aku mengatakan kepada kak Kirana jika aku hamil sayang. "

Nathan melerai pelukannya dan menatap wajah Jihan.Ada perasaan gugup yang terpancar di mata pria itu ketika mendengar ucapan dari Jihan.Nathan hanya tersenyum tipis dan melangkahkan keluar menuju ke meja makan.

Beberapa menit kemudian, Jihan juga menyusul ke meja makan. Nathan dan Jihan duduk berdampingan. Sedangkan Kirana duduk berdampingan dengan Ibu mertuanya.

Sesekali Nathan melirik ke arah Kirana. Semua itu terlihat oleh Jihan.Tentu saja hal itu membuat wanita itu kesal kepada suaminya.

Sementara Kirana sama sekali tidak mengatakan sepatah kata pun.Wanita itu tetap saja diam dan menyantap makanannya.

Sesekali hanya ibu mertuanya yang memecahkan keheningan dengan mengajak mengobrol Jihan.Tapi Nathan juga tidak mengatakan sepatah kata pun.Pria itu terlihat sedang mengkhawatirkan sesuatu saat ini.

"Selamat untuk kalian berdua."

Kirana membuka mulut setelah diam selama beberapa saat. Kini dia menatap wajah suaminya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Kedua Kesayangan Suamiku   Bab.7 Ucapan suami yang yang menyakitkan

    Kirana menoleh kepada ayah mertuanya yang berdiri tidak jauh darinya.Kirana tersenyum tipis memandangi wajah ayah mertuanya yang terlihat begitu tenang. Bahkan pria paruh baya itu itu tidak pernah menunjukkan kemarahannya di depannya. Kirana mendekati ayah mertuanya dan meraih tangannya. Laki-laki yang sudah di anggap seperti ayahnya sendiri. "Maafkan putraku nak karena sudah menyakiti hatimu.Ayah tahu jika kamu begitu terluka saat ini.Tapi ayah tidak bisa menentang pernikahan mereka ketika ada bayi di dalam perut Jihan." Kirana menatap ayah mertuanya, ternyata dia sudah tahu.Apa mungkin hanya dirinya yang tidak tahu.Kirana semakin merasakan sakit hati ketika mengetahui sebuah fakta. Hermawan memandang wajah menantunya yang terlihat menyimpan sebuah kesedihan yang begitu dalam.Pria paruh baya itu jelas bisa merasakan kesedihan menantunya. Hermawan menepuk bahu Kirana dan tersenyum. "Jika kamu tidak sanggup,ayah tidak bisa memaksa mu nak.Kamu juga berhak bahagia, Nathan s

  • Istri Kedua Kesayangan Suamiku   Bab.6 cemburu

    Di satu sisi,Nathan dan Jihan sudah berangkat ke kantor. Kini hanya Claudia yang berada di meja makan. Sedangkan Hermawan lebih dulu berangkat ke toko roti. Selesai membersihkan di dapur, Kirana hendak menuju ke kamarnya tapi langkahnya terhenti ketika mendengar ucapan dari ibu mertuanya. "Kamu harus sadar posisi mu Kirana.Kamu tidak bisa memberikan Nathan keturunan setidaknya jadilah istri yang penurut. Jangan keluyuran tidak jelas. "Ucapan ibu mertuanya jelas menyakiti hati Kirana. Bukan keinginannya untuk tidak memiliki seorang anak.Semua itu sudah di takdirkan oleh sang pencipta. Kirana merasakan hati sakit saat setiap kali ibu mertuanya mengatakan hal seperti itu tapi semua yang dikatakan oleh ibu mertuanya benar adanya. Dia tidak bisa memberikan keturunan kepada Nathan. "Itu bukan keinginan ku bu.Aku juga ingin memiliki seorang anak seperti wanita yang lain.Tapi tampaknya bukan takdir ku menjadi seorang ibu." Mata Kirana tampak berkaca-kaca mengatakan semua hal itu. Me

  • Istri Kedua Kesayangan Suamiku   Bab.5 Kehamilan Jihan

    "Sudah terlambat untuk memberi mereka selamat.Mereka Sudah menikah beberapa hari dan kamu baru memberi mereka selamat."Timpal Claudia terus menyantap makanannya. "Selamat juga untuk ibu karena akan segera menggendong cucu."Kini pandangan Kirana beralih kepada ibu mertuanya. Dari pandangan Kirana,tampaknya ibu mertuanya tidak tahu apa apa tentang kehamilan Jihan.Kini pandangan Kirana beralih kepada. Kekecewaan terpancar jelas di mata wanita itu. Kirana menyelesaikan makan siangnya dan meninggalkan meja makan.Baru beberapa langkah, dia mendengar ibu mertuanya yang terlihat begitu senang dengan kehamilan Jihan. Bahkan wanita paruh baya itu kembali membandingkan dirinya dengan Jihan. Mendengar semua itu,Kirana hanya bisa menahan diri untuk tidak menangis. Entah kesalahan besar apa yang pernah ia lakukan hingga mendapatkan cobaan seberat ini.Kirana terus melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamarnya. Sementara itu di satu sisi, Claudia tidak hentinya memuji Jihan. Wanita paru

  • Istri Kedua Kesayangan Suamiku   Bab.4 Nathan menolak untuk bercerai

    Tatapan Kirana begitu terluka memandang ke arah pria yang begitu ia percayai.Tapi ternyata pria itu berkhianat kepadanya. "Jangan bercanda Kirana,karena ini sama sekali tidak lucu." Nathan tentu saja terkejut mendengar ucapan itu keluar dari mulut Kirana.Nathan sama sekali tidak memikirkan hal itu meskipun dia sudah memiliki istri kedua tapi Nathan sama sekali tidak ingin bercerai dengan Kirana. "Apa aku terlihat bercanda?Aku tidak pernah main main dengan ucapan ku Nathan. Dengan kita bercerai, kamu bisa bebas bersama dengan Jihan.Aku berharap jika istri mu itu akan memberikan apa yang tidak bisa aku berikan." Kirana berjalan masuk ke dalam kamarnya dan beberapa menit kemudian, dia kembali dengan sebuah amplop cokelat di tangannya. Sementara Jihan yang mendengar jika Kirana ingin bercerai tampak begitu bahagia tapi dia tidak mungkin menunjukkan semua itu. Dia tidak mengatakan apa pun. "Tanda tangani ini dan mari kita akhiri pernikahan kita."Ucap Kirana kembali yang semaki

  • Istri Kedua Kesayangan Suamiku   Bab.3 Kirana ingin bercerai

    Melihat kepergian Kirana, Nathan bergegas mengunci pintu. Bahkan Kirana mendengar suara pintu yang di kunci.Melihat sikap suaminya,Kirana semakin merasakan sakit hati. Kini Kirana tiba di dalam kamar yang akan dia tempati mulai sekarang. Wanita itu melihat kamar yang tampak sederhana dan hanya ada satu lemari dan tempat tidur yang hanya bisa di tempati oleh satu orang saja. Mata Kirana kembali berkaca-kaca. Dia sama sekali tidak pernah menyangka jika hal ini akan terjadi.Bahkan dia tidak pernah memikirkan jika suaminya akan mengkhianati dirinya. Memikirkan semua itu, membuat Kirana meneteskan air matanya kembali.Dadanya kembali terasa sesak,air matanya tidak hentinya bercucuran. Sementara itu di kamar utama, suaminya sedang bersenang senang dengan istri keduanya. Tidak ada rasa bersalah yang di tunjukkan oleh Nathan. Bahkan dia tidak memikirkan sedikit pun perasaan Kirana saat ini. Ke esokan paginya.... Kirana sengaja tidak keluar dari kamar, ,selesai shalat subuh.Kirana

  • Istri Kedua Kesayangan Suamiku   Bab.2 Menyaksikan pernikahan suaminya

    Kirana kembali menangis tersedu sedu sambil memukul mukul dadanya yang terasa begitu sesak. Dia semakin yakin jika tidak ada lagi cinta suaminya untuk dirinya. "Kenapa sesakit ini ya Allah?Aku tidak pernah menyangka jika suami yang begitu aku hormati dan pernah berjanji seumur hidup dengan ku,nyatanya sekarang ingin menikah dengan wanita lain."Lirih Kirana dengan bercucuran air mata. Sementara itu di ruang tamu, tidak ada kesedihan yang di tunjukkan oleh Nathan. Pria itu terlihat begitu santai bersama dengan wanita yang akan dia nikahi. "Tante,sebaiknya aku kembali."Jihan pamit kepada calon mertuanya. "Iya nak,abaikan saja sikap Kirana.Dia memang terkadang seperti itu." "Iya tante."Jihan tersenyum kecil dan meninggalkan rumah Nathan. Tentu saja Nathan akan mengantarkannya.Kini keduanya sudah berada di dalam mobil.Nathan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju ke apartemen milik Jihan. Di sisi lain,Ibu Claudia berjalan menuju ke kamar putranya. Wanita paruh bay

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status