Beranda / Rumah Tangga / Istri Kedua Kesayangan Suamiku / Bab.7 Ucapan suami yang yang menyakitkan

Share

Bab.7 Ucapan suami yang yang menyakitkan

Penulis: Armelia Melmel
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-07 20:30:15

Kirana menoleh kepada ayah mertuanya yang berdiri tidak jauh darinya.Kirana tersenyum tipis memandangi wajah ayah mertuanya yang terlihat begitu tenang.

Bahkan pria paruh baya itu itu tidak pernah menunjukkan kemarahannya di depannya. Kirana mendekati ayah mertuanya dan meraih tangannya. Laki-laki yang sudah di anggap seperti ayahnya sendiri.

"Maafkan putraku nak karena sudah menyakiti hatimu.Ayah tahu jika kamu begitu terluka saat ini.Tapi ayah tidak bisa menentang pernikahan mereka ketika ada bayi di dalam perut Jihan."

Kirana menatap ayah mertuanya, ternyata dia sudah tahu.Apa mungkin hanya dirinya yang tidak tahu.Kirana semakin merasakan sakit hati ketika mengetahui sebuah fakta.

Hermawan memandang wajah menantunya yang terlihat menyimpan sebuah kesedihan yang begitu dalam.Pria paruh baya itu jelas bisa merasakan kesedihan menantunya. Hermawan menepuk bahu Kirana dan tersenyum.

"Jika kamu tidak sanggup,ayah tidak bisa memaksa mu nak.Kamu juga berhak bahagia, Nathan sudah menyakiti mu."

Kirana menatap ayah mertuanya.Perkataan mertuanya itu jelas menyimpan makna yang cukup dalam.

"Terima kasih ayah,sepertinya hanya ayah yang mengerti aku."

Hermawan tersenyum tipis dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam. Baru beberapa langkah dia menginjakkan kakinya di ruang tamu.Hermawan sudah melihat putranya bersama dengan istri keduanya.

Saat ini, Nathan sedang memijat kaki Jihan. Hermawan menatap mereka sejenak kemudian menoleh ke arah Kirana yang baru saja masuk.Kirana jelas menyaksikan semua itu dengan matanya sendiri.Bagaimana Nathan begitu memanjakan istri barunya.

Kirana tidak menoleh sedikit pun ke arah mereka.Wanita berhijab itu melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamarnya.Kirana jelas menyaksikan semua itu tapi dia pura-pura tidak melihatnya.

Di satu sisi, Nathan terus memijat kaki Jihan. Pria itu jelas melihat Kirana yang lewat begitu saja.Bahkan Nathan memandangi kepergian Kirana sejenak sebelum ia kembali fokus pada Jihan.

"Kamu milik ku sekarang Nathan. Kirana tidak boleh mendapatkan hati mu lagi bagaimana pun caranya."Batin Kirana Jelas melihat bagaimana Nathan memandang Kirana. Jihan jelas menyadari bagaimana Nathan mencintai Kirana di masa lalu.

"Sebaiknya aku kembali ke kamar sayang. "Jihan beranjak dari tempat duduknya dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamarnya.

Nathan merebahkan tubuhnya di sofa begitu Jihan masuk ke dalam kamar. Hermawan yang terus melihat kepergian menantunya kemudian menghampiri putranya.

"Boleh ayah bicara nak?"Hermawan duduk tidak jauh dari Nathan.

Nathan tersenyum. "Silahkan ayah.Kenapa ayah malah bertanya. "

Hermawan memandang wajah putranya. Wajah yang cukup tampan dan cukup di idamkan oleh banyak wanita.Hermawan jelas tahu bagaimana para wanita menginginkan putranya. Pria paruh baya itu juga tahu bagaimana putranya begitu mencintai Kirana tapi entah mengapa putranya malah melakukan pengkhianatan kepada Kirana.

"Jangan terlalu menunjukkan bagaimana kamu begitu peduli terhadap Jihan nak.Kirana akan terluka ketika melihat kalian."Hermawan menatap putranya.

Nathan tersenyum tipis mendengar ucapan dari ayahnya.Pria itu sama sekali tidak menunjukkan ekspresi apa pun.Nathan juga tidak memikirkan bagaimana perasaan Kirana.

"Kenapa ayah begitu peduli dengan Kirana?Dia juga tidak bisa memberikan mu cucu. Aku sudah cukup lama bersabar ayah tapi dia tidak bisa memberikanku keturunan. Aku begitu mendambakan keturunan tapi dia tidak bisa mewujudkan hal itu.Seharusnya dia tidak merasa begitu di khianati karena dia tidak bisa menjadi wanita seutuhnya. "

Tanpa berpikir panjang, Nathan mengatakan hal itu.Tanpa pria itu sadari jika saat ini,Kirana sedang berdiri di belakangnya. Wanita itu hendak ke dapur tapi ketika mendengar ucapan menyakitkan itu.

Langkah Kirana terhenti,wanita itu kembali melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamarnya.Kirana kembali merasakan sakit hati ketika mendengar bagaimana laki laki yang begitu ia cintai tega mengatakan hal seperti itu.

Sementara Nathan dan Hermawan sama sekali tidak menyadari kehadiran Kirana tadi.Saat ini wanita itu sedang berdiri di balkon kamarnya. Tatapannya begitu sendu saat ini.Dia merasakan sakit hati untuk kesekian kalinya.

"Kenapa begitu menyakitkan ya Allah. "Gumam Kirana memegangi dadanya yang terasa begitu perih.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Istri Kedua Kesayangan Suamiku   Bab.39 Biarkan aku bahagia

    Ke esokan paginya.. Nathan membuka matanya, pria itu menoleh ke arah sampingnya. Pria itu kembali menghela nafas kasar. Pagi ini, dia benar-benar tidak bersemangat. Semalam pria itu baru masuk setelah jam menunjukkan pukul 12 malam. Dia sengaja melakukan hal itu untuk menghindari sang istri. "Apa dia sudah berangkat ke kantor?" Pria itu mengedarkan pandanganya. Beberapa menit kemudian, dia bangkit dari tempat tidur. Dia berjalan ke arah kamar mandi, pria itu membersihkan diri. Di sisi lain, Jihan tiba di perusahaan lebih awal. Dia melakukan hal itu karena kesal dengan suaminya. Sepanjang malam dia tidak bisa tidur. Dia begitu gelisah karena memikirkan rumah tangganya. Wanita itu melangkah masuk ke dalam lift. Pikirannya sedang begitu kacau saat ini. "Bagaimana kabarnya? Apa dia laki-laki atau perempuan?" Jihan menoleh dan melihat pak Tony yang sedang tersenyum kepada dirinya. "Apa kamu ada masalah dengan Nathan?" Pria paruh baya itu kembali bertanya. Jihan menghemb

  • Istri Kedua Kesayangan Suamiku   Bab.38 Harapan Zakki

    "Kamu benar, aku berharap jika kita akan di takdirkan untuk bersama Kirana. " Kini Zakki benar-benar telah memiliki harapan kepada wanita di sampingnya itu. Pria itu menoleh dan berharap jika wanita di sampingnya itu akan berubah pikiran suatu saat nanti. Kini pria itu mulai merasa lega setelah mendengar ucapan dari wanita di sampingnya itu. Lima belas menit kemudian, mobil mereka kembali melaju dengan kecepatan sedang. Sesekali Zakki melirik ke arah Kirana yang tidak mengatakan sepatah kata pun lagi. Setibanya di depan rumahnya, Kirana pamit kepada Zakki dan masuk ke dalam rumah. Sebelum turun dari mobil, wanita itu mengucapkan terima kasih terlebih dahulu. "Terima kasih Kirana, Aku berharap suatu saat kamu akan mencintai ku seperti aku mencintaimu."Gumam pria itu sebelum meninggalkan Kediaman Kirana. Pria itu kembali ke Kediaman miliknya dengan perasaan senang. Setelah bertahun-tahun lamanya akhirnya dia telah memiliki harapan untuk mendapatkan wanita yang dia cintai.

  • Istri Kedua Kesayangan Suamiku   Bab.37 Ungkapan perasaan Zakki kepada Kirana

    "Silahkan di nikmati pak Zakki dan bu Kirana. " Ucap pak Tony mempersilahkan mereka berdua. Nathan dan Jihan hanya diam dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Mereka berdua jelas tidak ingin banyak bicara dan menimbulkan kecurigaan Zakki. Jauh dari lubuk hatinya, Jihan merasakan sakit hati ketika melihat bagaimana orang-orang menghormati Kirana. Wanita yang selalu ia rendahkan dan merasa dirinya paling sempurna. Tapi justru hal tidak terduga terjadi. Wanita yang dia rendahkan justru adalah orang yang memiliki jabatan penting. Bahkan dia tidak akan pernah mampu menandingi wanita itu. Jihan terus saja larut dengan pemikirannya. Dia tidak begitu Fokus hingga dia tidak tahu apa yang telah mereka bicarakan. Tiga puluh menit berlalu.. "Sebaiknya kami pergi. Terima kasih atas jamuan makan malamnya pak Tony. " Ucap Kirana tersenyum kecil. Wanita itu kemudian mengajak Zakki dan meninggalkan ruangan tersebut. Begitu Kirana pergi, pak Tony menghancurkan ruangan itu. Nathan

  • Istri Kedua Kesayangan Suamiku   Bab.36 Suasana canggung

    "Assalamualaikum, Zakki."Ucap Kirana tersenyum kecil memandang ke arah laki-laki yang tengah berdiri di hadapannya. Pria itu mengenakan jas berwarna hitam dan juga dasi kupu-kupu yang semakin menunjang penampilannya. Senyuman pria itu sejenak membuat hati Kirana berdebar. Tapi hal itu tidak berlangsung lama, Kirana tersentak ketika pria itu membuka pintu mobilnya dan memegang tangannya. Spontan wanita itu menarik tangannya hingga membuat Zakki tersenyum tipis. Sejenak wanita itu merasa bingung dengan sikap pria di hadapannya itu. Kirana masuk ke dalam mobil begitu pria itu memberi isyarat. Sedangkan pria di hadapannya itu tidak hentinya tersenyum hingga keduanya masuk ke dalam mobil. Di perjalanan, Zakki berusaha mencairkan suasana. Bahkan pria itu melontarkan candaan yang membuat Kirana tertawa kecil. Tanpa mereka sadari kini, mereka sudah tiba di depan restoran. Begitu turun dari mobil, seorang pelayan wanita menyambut kedatangan mereka berdua. "Nona Kirana?" Pelayan

  • Istri Kedua Kesayangan Suamiku   Bab.35 Makan malam

    "Tidak ada salahnya membuka hati untuk seseorang yang begitu tulus. Aku mengerti bagaimana perasaan anda tapi setidaknya terima ajakan makan malamnya. Ini udah kesekian kalinya. "Ucap Ana tersenyum tipis. Ana meninggalkan ruangan atasannya dan kembali ke meja kerjanya. Sementara Kirana hanya menatap buket bunga itu. Hatinya di penuhi dengan perasaan gundah. Entah dia harus menyetujuinya atau tidak. Ada keraguan di dalam hati wanita itu. "Ya ,allah.Tunjukkan jalan yang benar untukku. Aku tahu jika Zakki adalah laki-laki yang baik tapi aku belum siap untuk semuanya." Tatapan wanita itu begitu sendu. Dia tidak bisa menyembunyikan kesedihannya saat ini. Dia sudah berusaha untuk bersikap biasa saja tapi tetap saja dia tidak bisa menghilangkan rasa trauma di dalam hatinya. Wanita itu menghembuskan nafas kasar sebelum dia menyalakan komputer miliknya. Dia terus saja berusaha menenangkan dirinya. Kirana menyalakan komputer miliknya dan mulai melakukan pekerjaannya yang sempat

  • Istri Kedua Kesayangan Suamiku   Bab.34 Usaha Zakki

    Ke esokan paginya.. Kirana baru saja tiba di depan perusahaan miliknya. Mobil wanita itu berhenti ketika seseorang melambaikan tangan ke arahnya. Orang itu tidak lain adalah Zakki. Pria itu sedang duduk manis di dalam mobilnya memandang ke arah Kirana yang baru saja turun dari mobilnya. Wanita itu tersenyum tipis ke arahnya. "Assalamualaikum. '' Kirana menghampiri Zakki yang masih berada di dalam mobilnya. "Waalaekum salam. Apa aku mengganggu?" Pria itu tersenyum tipis, tatapannya begitu dalam memandang wanita cantik di hadapannya itu. Rambutnya yang tertutupi hijab semakin menimbulkan kesan elegan dan anggun kepada wanita di hadapannya. Terakhir mereka berdua bertemu, empat tahun yang lalu. Wanita itu masih belum mengenakan hijab. Pakaian masih belum tertutup, Zakki tahu kebiasaan wanita itu mengerai rambut panjangnya. Sekarang, penampilan wanita di hadapannya sangat tertutup. Sejenak pria itu terpesona, tatapannya begitu dalam. Siapa pun yang melihatnya pasti bisa t

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status