Share

Istri Kedua Sang Duda
Istri Kedua Sang Duda
Author: Wiedy_wynk

Perjodohan Tidak Sepadan.

Ariana berdiri tegak, gaun megah itu masih dikenakannya dengan anggun. Iris mata biru itu nanar melihat jauh ke sana. Pesta anniversary kawin mutiara orang tuanya itu baru selesai digelar, kerasukan setan apa kedua orang tuanya tiba-tiba berkata seperti itu. Ini benar-benar pilihan sulit, dirinya bahkan baru 22 tahun, kenapa sudah harus menikah begini.

"Dengarlah, Jareth Lee itu orang baik, dia juga berkecukupan. Tidak ada alasan kamu menolaknya," ucap Elina, sang ibu.

"Aku bisa saja menerima, tapi tidak dengan pria seumuran ayah," kilah Ariana berusaha memberi pengertian kedua orang tuanya.

"Dia lebih muda 10 tahun dari ayahmu, Aria." Ibunya menyahut segera.

"Apa salahnya? Dia adalah kawanku, kamu juga sudah sangat mengenalnya. Dia juga sangat baik, ayah yakin Jareth akan menyayangimu," kata Irvin, sang ayah.

"Ayah tolonglah, apa tidak ada pria yang lain? Aku menganggap uncle Jareth adalah pamanku, aku mengenalnya sejak kecil," kata Ariana dengan memelas.

"Kamu mengenalnya sejak kecil, itu bagus. Lalu kenapa kamu menolak?" tanya ayahnya dengan agak marah.

Elina menggelengkan kepala dengan tidak ramah. "Mungkin dia lebih suka menghabiskan malam di bar dan tidur dengan pemabuk bodoh."

"Ibu, kenapa selalu berpikir buruk tentangku? Bukankah ibu yang sering keluar malam?" Ariana mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Kita sedang membahas kamu, jangan mengalihkan dengan bicara yang tidak-tidak," kata Elina yang sepertinya sedikit defensif.

Ariana meremas gaun yang sedang dipakainya, tadi memang terlihat ayah dan uncle Jareth itu bicara dengan serius, tapi tidak disangkanya kalau itu adalah pembicaraan tentang bagaimana nasibnya ke depan. Dia baru 22, kenapa harus menikah sekarang. Lagipula dengan pria yang berusia 45, astaga yang benar saja, rasanya seperti menikahi ayah sendiri.

Paham sekali, sikap dan hubungan kedua orang tuanya itu memburuk. Pertengkaran demi pertengkaran terjadi. Tidak sekali dua kali mereka menggaungkan kata perceraian, untung saja nenek dan kakek dengan keras melarang karena masih ada si bungsu yang masih harus dirawat, yaitu dirinya. Keberadaannya rupanya dianggap sebagai kerikil tajam bagi kedua orang tuanya sendiri. Betapa mengenaskannya. Rasanya sekarang mereka seperti sedang ingin mengenyahkannya.

"Aku, tidak akan menikah," gumam Ariana melangkahkan kaki, meninggalkan ruangan besar yang atapnya begitu tinggi itu. Helai gorden itu bergerak pelan setelah dilepaskannya perlahan.

Sudah jaman apa ini tapi mereka masih juga melakukan yang seperti ini, perjodohan macam apa. Kalau mereka betul sayang, kenapa tidak dicarikan bujangan yang tampan dan putra seorang konglomerat, itu tidak sulit pastinya. Ariana mengusap air matanya pelan, jelas sekali mereka berdua sedang ingin membuangnya dengan cepat.

Irvin tersenyum dengan sinis. "Kamu tetap akan menikah," ujarnya.

"Tidak," balas Ariana sesaat sebelum pelayan itu membukakan pintu.

"Jareth itu kaya raya, dia termasuk daftar orang yang sukses di majalah itu 3 tahun lalu. Kamu akan menjadi nyonya besar Ariana ... !" teriak Irvin kesal.

"Nyonya besar, dari seorang duda yang berusia 45 tahun, ayah sedang mengirimku ke neraka," kata Ariana dengan tegas sekaligus memelas.

"Dia sudah tua, dia sangat mengenalmu, kamu akan berlimpah uang dan cinta. Dan kamu masih menyebut kedua orang tuamu jahat? Keterlaluan," kata Elina ikut kesal.

Ariana menghentikan langkahnya sejenak ketika telah melewati pintu itu, dengan tegas dia berkata, "Aku tidak peduli."

Irvin memukul meja dengan keras. "Anak yang susah diatur."

Elina menatap punggung putri bungsunya yang semakin menjauh itu, benar-benar anak yang sulit diatur.

***

"Tidak ada orang tua yang menjerumuskan anaknya Nona," kata Wendy, sang pelayan pribadi Ariana.

"Apa kamu tidak mengenal orang tuaku?" tanya Ariana menoleh ke arah gadis yang sedang mengikir kukunya.

"Kedua kakak Nona hidup bahagia dengan pria pilihan Tuan dan Nyonya," kata Wendy lagi, hanya mengeluarkan pendapat.

Ariana segera menarik tangannya. "Mereka tidak dijodohkan dengan pria yang telah berusia 45 tahun Wend, kenapa kamu samakan aku dengan mereka?" tanyanya.

"Maaf Nona," ujar Wendy yang memilih diam pada akhirnya.

Memang menjengkelkan, kenapa nasib tragis ini malah menimpanya. Ariana masih ingin melanjutkan sekolah, mungkin mempelajari seni atau sastra, tapi malah disuruh menikah seperti ini. Tentu saja dia begitu kecewa. Di rumah pun tidak lagi dia menikmati hangatnya keluarga, dan mereka sekarang sudah buru-buru mengusirnya.

"Tuan Irvin sudah menunggu Anda, beliau sedang bersama dengan tuan Jareth Lee." Wendy bersuara sekali lagi.

"Bisa kamu gantikan saja aku?" tanya Ariana dengan memelas.

Wendy segera gelagapan. "Apa yang Anda bicarakan? Bahkan dari punggung tangan saja sudah bisa dibedakan mana Anda dan saya. Ini bukan kencan buta Nona, tuan Jareth telah mengenal Anda bahkan sejak usia Anda baru 5 tahun," ucap wanita itu.

"Ini yang membuat aku kesal. Aku menyayangi uncle Jareth, tapi menikahinya jelas cerita lain. Kenapa aku berpikir kedua orang tuaku sedang berusaha membuangku?" tanya Ariana entah kenapa siapa.

"Anda sudah siap Nona, sebaiknya jangan biarkan tuan-tuan itu menunggu. Anda pasti tahu, tuan Irvin kesabarannya tidak banyak." Wendy merapikan rambut itu hingga tampak sangat elegan.

"Astagaa, baru kali ini aku gugup menemui orang itu. Rasanya aku ingin memaki," gumam Ariana yang segera memakai sepatunya.

"Anda harus tetap menjaga sikap Nona, jangan sampai membuat tuan Irvin marah," ucap Wendy kembali memperingatkan.

"Sepertinya sejak kemarin kamu terlalu banyak bicara, Wen," balas Ariana dengan malas.

"Itu hanya perasaan Anda saja Nona," balas Wendy yang entah kenapa bisa begitu sabar.

"Itu kenyataannya," kilah Ariana semakin kesal.

Wendy menggandeng tangan majikannya yang berjalan dengan anggun. "Saya akan selalu berdoa untuk kebaikan Nona," ujarnya dan Ariana hanya bisa tersenyum.

Gadis itu melangkah pelan, balkon panjang ini entah berapa belas meter panjangnya. Di sana tampak dua pria yang kisaran usianya tidak jauh berbeda, tentu saja lebih tua ayahnya. Sosok yang sedang berbincang dengan ayahnya itu yang bernama Jareth Lee, kawan baik ayahnya sejak mereka masih sama muda.

Tidak ada yang salah dengan seorang Jareth Lee, dia baik, tubuh itu tegap di usianya yang semakin menua. Jangan lupakan rambutnya yang mulai diselingi dengan warna keperakan. Dahulu Ariana ingat sekali kalau pria itu begitu tampan, dia menikahi seorang bangsawan dari negeri seberang tapi dia meninggal karena kecelakaan tanpa meninggalkan putra.

Jareth Lee menduda hingga lama, tidak juga diterpa gosip miring karena membawa wanita atau skandal lain. Tapi dia sudah berusia 45 tahun, dan itu yang membuat gadis itu jadi berpikir. Kalau pekerjaan dan fiannsial, pria dengan usia begitu jelas sekali sudah lebih dari mapan. Beberapa perusahaannya bervaluasi tinggi, kabar terakhir dia juga telah mengakuisisi sebuah bank besar yang punya banyak cabang di negara ini.

Gadis itu datang tanpa suara, tapi sepertinya ayahnya telah menyadari kehadirannya. "Ariana, kami telah menunggu kamu, kemarilah," ucap Irvin dengan riang.

Jareth melambaikan tangannya dengan manis. "Halo Ariana, apa kabar?" tanyanya.

"Kabarku baik Uncle Jareth," jawab Ariana dengan sopan. "Itu terdengar bagus. Kamu terlihat segar, gaun dengan bunga itu terlihat cocok untukmu," puji pria itu seperti biasa kalau bertemu dengan putri bungsu kawannya itu.

Ariana tersenyum, orang itu bahkan masih memperlakukannya sama ketika dirinya masih berusia 10 tahun. "Terima kasih, Uncle Jareth."

Wanita muda itu tersenyum dengan sopan, dipandangnya pria yang duduk di samping ayahnya itu. Dia adalah Jareth Lee yang disebut akan menjadi suaminya kelak melalui sebuah perjodohan paksa.  Ini konyol, sangat konyol. Bagaimana caraya agar terbebas dari ini semua? 

Ariana bahkan tidak tahu harus mulai dari mana.

***

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Wiedy_wynk
bapaknya koplak kak ...
goodnovel comment avatar
Ibdaii
manggilnya paman... gitu disuruh nikah...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status