Share

33. Wanita Angkuh

Penulis: rainaxdays
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-12 21:15:40
Sekarang, jelas bahwa Selena yang mengirim para wartawan itu.

“Aku tidak mengerti apa maksudmu. Posisi apa?” tanya Anna, menatap Selena dengan ekspresi pura-pura tidak mengerti. “Aku hanya heran karena ada banyak wartawan yang menunggu di sana, seolah ada yang menyuruh mereka untuk datang.” Anna beralih melirik Kaiden dan tersenyum tipis. “Padahal kau bilang tidak akan ada wartawan 'kan?”

Kaiden mengernyit. “Ya, tidak akan ada. Siapa yang menyuruh mereka datang?”

“Entahlah.” Anna mengedikkan bahunya acuh tak acuh. “Mungkin seseorang dengan kuasa yang sama sepertimu.”

Kaiden menghela napas. “Lain kali, biar Letnan Alaric yang mengantarmu. Wartawan tidak akan berani mendekat, apalagi bertanya jika kau bersamanya.”

Pantas saja, pikir Anna. Mengingat kejadian di perpustakaan, di mana para warga hanya menatapnya tanpa berani bicara. Rupanya, posisi Vargaz dan Alaric jauh berbeda.

Mungkin Vargaz adalah tangan kanan Kaiden.

“Ini bukan karena adikku yang tidak becus, tapi warga i
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Istri Kedua Sang Jenderal   58. Wanita Penggoda

    Kaiden melangkah keluar dari mobil sambil membawa pistol. Tatapannya jatuh ke Dominic yang spontan memberi hormat.Kaiden tidak mengatakan apa-apa, hanya menatap Dominic untuk waktu yang lama.Ketegangan dengan cepat memenuhi udara, membuat semua orang yang berdiri di sana berdebar-debar.Apakah Kaiden akan melepaskan peluru?Dominic berdiri dengan tegang dan gugup. Tangannya yang memegang senapan agak gemetar. Kaiden menatapnya dengan dingin— menyiratkan ancaman yang nyata.Setelah beberapa saat, Kaiden mendekat dengan lambat. Persis seperti predator yang tengah mengincar mangsanya.Ia berhenti tepat di depan Dominic yang berdiri lemas. Kaiden mengangkat pistolnya dan Dominic tersentak. Moncong pistol yang dingin diarahkan ke lehernya.Anna terkesiap. “Kaiden—”Kaiden mengangkat tangannya, mengisyaratkan Anna untuk diam. “Apa tugasmu di sini, prajurit?”“Me-menjaga mansion Anda, Tuan,” jawab Dominic, suaranya bergetar.“Apakah kau diizinkan untuk mengobrol bebas dan tidak menjalankan

  • Istri Kedua Sang Jenderal   57. Kesalahan Kedua

    “Dominic?” Wajah Anna berkerut, menatap sosok yang tengah berdiri di dekat gerbang masuk. Ia selalu melihat seorang prajurit kelas atas berjaga di sana, tetapi baru kali ini melihat Dominic yang mengambil alih tugas itu. Sepertinya, ada jadwal bergiliran menjaga mansion untuk setiap prajurit Mosirette. Dan sekarang adalah giliran Dominic. Meskipun Kaiden jelas-jelas tidak menyukai Dominic, dia masih berpegang teguh pada aturan—tidak mencampurkan masalah pribadi dan pekerjaan. Jadi, mau bagaimana pun juga, Dominic tetap berjaga di mansion miliknya. Anna memutuskan untuk mendekat, mengingat Kaiden belum kembali dari barak. Ada satu hal yang ingin ia tanyakan setelah membaca beberapa buku militer milik Kaiden. Kakinya yang masih sakit agak tertatih, dan itu membuat heels-nya menubruk lantai dengan keras. Bunyinya menarik perhatian Dominic. Dia menoleh dengan waspada, tetapi kemudian ekspresinya berubah. Senyumnya dengan cepat merekah begitu melihat Anna. “Hei, pengantin b

  • Istri Kedua Sang Jenderal   56. Bertengkar dengan Selena

    Foto-foto Anna bersama Kaiden dikirim ke mansion sore ini. Tetapi, bukan Anna yang menerimanya, melainkan Selena. Pelayan yang menerima paket itu sudah mengatakan bahwa isinya untuk Anna, namun Selena bersikeras ingin mengambilnya dan membukanya. Dan seperti yang Anna khawatirkan, Selena melihat semua foto itu. Semua pose mereka yang romantis, intim, dan sensual, bahkan beberapa foto candid yang Monica ambil sebagai ‘bonus’. Anna berdiri di lorong lantai dua, sementara Selena menghampirinya dengan berang. Hak sepatunya menubruk lantai dengan keras saat dia terburu-buru menghampiri Anna dengan emosi. Wajahnya memerah padam dan bibirnya berkerut kesal. Dia berhenti di depan Anna dan melemparkan foto-foto itu ke depan wajahnya dengan kasar. “Dasar jalang!” Selena meraung. “Apa kau yang meminta semua pose itu, hah?! Apa kau yang memintanya?!” “Monica. Bukan aku.” Anna bicara dengan suara tenang. Kakinya sakit dan ia hanya beranjak bangun dari tempat tidur untuk mengambil pake

  • Istri Kedua Sang Jenderal   55. Hasrat Tak Tertahankan

    Apakah... Kaiden sedang bergairah? Anna tidak ingin tahu. Ia tidak ingin tahu. Tetapi, ia sudah terlanjur tahu. Pipinya terasa panas tanpa bisa ia kontrol. Berbaring di atas tubuh Kaiden yang hangat otomatis mengingatkannya pada malam pengantin mereka. Menarik napas panjang, ia berusaha menormalkan ekspresinya. Tetapi, sulit untuk fokus ketika napas Kaiden yang terasa memberat terus menerpa kepalanya. Kaiden sedang terangsang di bawah sana. Dan Anna yang berbaring di atasnya tidak membantu sama sekali. Pose kedelapan mereka sebelumnya terlalu sensual. Mungkin itu penyebabnya. Kaiden harus memeluk tubuhnya dari belakang, sementara ia bersandar ke dada pria itu. Lehernya terekspos dan Kaiden menenggelamkan wajahnya di sana. Satu tangan Kaiden berada dekat dengan payudaranya, sementara tangan lainnya mencengkeram pinggangnya. Bagaimanapun hebatnya Kaiden dalam mengontrol diri, dia tetap pria normal yang memiliki hasrat seksual. Mereka bahkan masih harus melakukan satu

  • Istri Kedua Sang Jenderal   54. Pemotretan (2)

    Sepertinya, tidak akan ada pose normal dalam pemotretan ini. Padahal, Anna sudah berharap pemotretan ini akan cepat selesai. Kaiden tanpa basa-basi menarik pinggangnya, sementara tangannya yang lain menangkup wajahnya. Monica terus memberi instruksi sampai Anna tiba pada posisi di mana bibir Kaiden menekan mulutnya. Tidak kuat, tetapi tetap saja jantung Anna berdebar tak karuan. Tatapan mereka bertemu dan Monica berteriak heboh. “Ya! Ya! Pertahankan!” Monica melangkah mundur, lantas mengambil gambar. Bibir mereka hanya menempel satu sama lain, tetapi tatapan Kaiden yang terarah padanya cukup intens. Mereka setidaknya harus mempertahankan kontak mata selama beberapa detik. “Ubah posisi sedikit, Tuan dan Nyonya.” Kaiden memiringkan kepala Anna, dan bibirnya terasa bergerak—mengemut dan menghisap bibir Anna dengan lembut. Gambar diambil. “Ya, selesai!” Anna menghela napas dan segera menjauh dari Kaiden. Di luar panggung, Monica segera mengecek hasil fotonya di laya

  • Istri Kedua Sang Jenderal   53. Pemotretan (1)

    Fotografer yang akan memotret Anna dan Kaiden adalah setengah pria dan setengah wanita.Anna bilang begitu karena tampilan luar pria itu sangat jantan dan macho. Bahkan wajahnya terlihat seperti ‘pria normal’. Tetapi, caranya berbicara dan bertingkah persis seperti perempuan. Dia bahkan berlenggok-lenggok ketika berjalan.Dia sempat mengedipkan sebelah matanya dengan manja pada Vargaz. Tentunya, balasan Vargaz adalah tatapan sinis dan jijik.“Terima kasih sudah mempercayakan pemotretan ini lagi pada saya, Jenderal,” ucap pria itu, membungkuk rendah di hadapan Kaiden dan Anna dengan senyum lebar.Kaiden mengangguk. “Kuharap hasilnya sebagus biasanya.”“Tentu saja, Tuan! Anda akan selalu mendapat kualitas terbaik,” jawab pria itu dengan suara ceria dan feminim yang dibuat-buat. Ia menegakkan tubuhnya kembali dan beralih menatap Anna dengan senyum sopan. “Seperti yang dirumorkan, Anda memang sangat cantik, Nyonya. Lebih cantik dari saya.”Anna memaksakan senyumnya. “Terima kasih.”“Apaka

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status