Home / Romansa / Istri Kedua Tercinta Tuan Muda / Dilamar Secara Dadakan

Share

Istri Kedua Tercinta Tuan Muda
Istri Kedua Tercinta Tuan Muda
Author: CacaCici

Dilamar Secara Dadakan

Author: CacaCici
last update Last Updated: 2024-04-30 16:29:36

'Aku hamil anak kamu, Mas Zay.'

"Aaaaaa …." Kina Anggita Dharmasya berteriak horor, dadanya naik turun dengan napas yang memburu. Jantung Kina berdebar kencang, wajahnya pucat dan tubuhnya tegang. Dia bermimpi yang bukan-bukan, melakukan 'itu dengan kakak iparnya lalu dalam mimpi dia berakhir hamil.

Setelah merasa sedikit tenang dari rasa syok tersebut, Kina buru-buru meraih HP. Di papan pencarian, Kina mengetik 'arti mimpi hamil. Banyak artikel yang bermunculan, namun sebagian mengatakan jika arti dari mimpi tersebut pertanda akan datangnya seorang jodoh.

"Jodoh sudah dekat?" Kina mengerutkan kening, membaca artikel di layar ponsel, "idih, dikira sumber air apa?! Gila, jodoh datang sedangkan aku masih pengangguran begini. Alah, hoaks ini!" gerutu Kina, kesal sendiri setelah membaca artikel dari arti mimpi hamil.

Tak ada yang Kina bisa benarkan. Di situ dikatakan artinya jika jodoh seseorang yang memimpikan sudah sangat dekat, si pemimpi akan menikah dalam waktu dekat, jodoh yang selama ini si pemimpi tunggu ternyata berasal dari orang terdekat.

"Huh, kampret!" umpat Kina, memilih meletakan HP di atas nakas lalu segera bangkit dari ranjang.

Kina memilih mandi kemudian segera keluar kamar. Mungkin keponakannya sudah datang, dan mereka akan bermain bersama.

Semenjak berusia lima bulan, Kina lah yang mengasuh keponakannya. Sheila–kakanya, mengidap penyakit autoimun dan semakin parah setelah melahirkan. Sedangkan kakak iparnya, dia banyak pekerjaan.

Zayyan LavRoy Azam! Kakak ipar Kina yang sangat tampan dan penuh pesona. Dia adalah makhluk tuhan yang bisa membuat perempuan menjerit hanya karena melihat rupanya. Namun, dibalik pesonanya, seorang Zayyan adalah sosok dingin, misterius dan kejam.

Rumor mengatakan Zayyan tak pernah peduli pada Sheila, dia suami yang jahat. Tetapi Kina tidak percaya, Zayyan selalu bersikap sopan padanya dan tidak pernah menunjukkan bahasa kebencian. Karena seharusnya, jika Zayyan membenci Sheila, otomatis Zayyan juga membencinya bukan. Namun ini tidak.

Walau begitu, Kina memang sedikit takut pada kakak iparnya. Pria tersebut sosok yang berbicara seadanya dan cuek minta ampun. Kina tak nyaman berada di sekitar Zayyan. Beberapa kali dia ke rumah sang kakak untuk mengasuh Zana, Kina selalu menghindar. Dia setakut itu pada Zayyan, berbicara dengan pria itu saja kadang Kina gagap.

"Untung Nona muda sudah bangun," ucap kepala pelayan di rumah Kina, berpapasan dengannya saat Kina akan turun ke lantai bawah.

"Memangnya kenapa, Kak?" tanya Kina.

"Nona Zana sudah dibawah, berserta Tuan Zay."

Kina mengerutkan kening. Tumben sekali Zayyan mau mengantar Zana ke tempat ini. Apa terjadi sesuatu?

"Yaudah deh nggak jadi turun. Kabari kalau Kak Zay pulang, baru nanti aku turun ke bawah, Kak," ucap Kina pada maid tersebut.

Namun, ketika dia melangkah untuk kembali ke kamar, maid tersebut melarang dan menghadang.

"Nona harus kebawah. Tuan besar memerintahkan," panik maid itu. 

"Ck, apa lagi sih tuh pak tua?!" ketus Kina, akan tetapi tetap menurut dengan turun ke bawah.

Kina memang menaruh perasaan benci pada orang tuanya sebab merasa kurang kasih sayang dan tak mendapat sikap adil dari orang tuanya. Sejak dulu orang tuanya hanya peduli pada Sheila (kakaknya yang sudah tiada). Kina paham kakanya butuh dukungan dan kasih sayang lebih sebab penyakit yang dia derita. Namun, haruskah itu membuat orang tua mereka tidak memberikan perhatian serta cinta pada Kina?

Selama ini Kina mengemis kasih sayang pada orang tuanya. Akan tetapi bahkan setelah Sheila matipun mereka tetap tak peduli padanya. Enam bulan yang lalu, Kina menyelesaikan pendidikannya. Namun, sampai sekarang dia masih pengangguran. Kina dilarang bekerja agar Kina fokus menjaga Zana.

Dulu, kakaknya diperbolehkan menempuh pendidikan di Luar negeri. Bahkan orang tuanya ikut tinggal di sana demi memastikan kondisi Sheila. Kina ditinggalkan di sini, dititip kepada neneknya.

Namun, saat Kina yang punya cita-cita menjadi desainer dan ingin bersekolah di Paris, di pusat dunia fashion, orang tuanya melarang. Alasan karena Kina seorang perempuan dan tidak bisa menjaga diri.

Hidupnya terasa tak adil, namun meskipun begitu Kina tak pernah menaruh kebencian pada Sheila dan Zana. Karena menurutnya yang salah adalah orang tuanya. Bukan kakak dan keponakannya.

"Kakaaaaaak …." Saat Kina tiba-tiba di bawah, suara teriakan bahagia mengalun di sana. Seorang anak perempuan cantik dengan rambut panjang–mengenakan dress berwarna pink, berlari ke arah Kina.

Kina menyambut hangat, menangkap tubuh tersebut lalu membawanya ke dalam pelukannya.

"Eih, sudah cantik ajah." Kina berkata dengan manis, nadanya senang dan wajahnya ceria. Bukan hanya sebagai keponakan, baginya Zana adalah teman untuknya. "Tumben cantik, Na, biasanya datang ke sini belum mandi, masih pake piyama."

Zana memang memanggilnya kakak, sebab Kina melarang bocah ini memanggilnya aunty atau mama. Kina merasa aneh dan tua kalau Zana memanggilnya Aunty. Sedangkan Mama, Kina merasa merebut Zana dari kakaknya. Oleh sebab itu dia menyuruh Zana memanggilnya Kakak. Dengan begitu dia berasa tetap berada awet muda serta tak merebut Zana dari ibu kandungnya.

Sejujurnya Kina memang masih tergolong muda, usianya baru dua puluh tiga tahun–masuk dua puluh empat tahun. Sedangkan Kakaknya dan sang Tuan Zay, mereka sama-sama berusia 34 tahun.

Katanya, Zayyan adalah teman kakaknya dahulu. Akan tetapi Kina tak pernah ingat jika Sheila dan Zayyan dulunya adalah seorang  teman.

"Hehehe … karena Nana ingin melamar Kakak sebagai Mommy untuk Nana." Dengan ceria, gadis kecil yang cantik tersebut berucap. Lalu dia melepas pelukan tantenya kemudian menekuk lutut dilantai, seperti gerakan bersiap-siap lomba lari. Akan tetapi tangan Zana tak menyentuh lantai, melainkan terulur ke depan Kina--menyodorkan sebuah bunga mawar serta kotak mewah terbuka berisi permen pada Kina, "maukah Kakak menjadi Mommy Kina?"

Deg deg deg'

Orang-orang tertawa sebab merasa lucu dengan tingkah Zana, tetapi tidak dengan Kina yang sudah panik sendiri. Apa ini maksud mimpinya? Menikah dalam waktu dekat dan jodohnya berada dari keluarga terdekat. Ti-tidak!

"Zana, kamu ngapain? Si--siapa yang menyuruhmu begini?" ucap Kina dengan taut muka muram serta malu secara bersamaan. 

"Daddy." Zana menjawab.

"Daddy kamu bego yah?!" galak Kina pada Zana, akan tetapi menyesali ucapannya sebab orang yang dia sebut 'bego tersebut ada di sana–duduk dengan aura alpha, menampilkan ekspresi datar serta dingin dan sedang menatap ke arah Kina. Matanya menghunus tajam ke arah Kina.

Kina langsung menutup mulut dengan tangan, membungkuk sedikit pada sosok itu sebagai tanda maaf. Sialnya, sosok itu tetap menatapnya dengan tajam.

"Daddy bilang jika Kakak mengambil bunga dan permennya, maka Kakak bersedia menikah dengan Daddy. Tapi jika Kakak tidak mengambilnya, itu artinya Kakak bersedia menjadi Mommy baru Nana," ceria anak itu dengan senyuman lebar. Tanpa peduli jika Kina sebelumnya mengatai Daddynya.

Bagi Zana, Kina adalah segalanya–Kina mama maupun sahabat, wanita inilah yang membesarkannya sejak bayi. Zana takut pada Daddynya, tetapi jika Kina menjadi ibunya, maka di rumah dia tidak merasa seram lagi. Sebab Kina akan tinggal denganya dan Daddynya.

"Kedatangan Tuan Zayyan kemari adalah untuk melamarmu sebagai istri, Kina. Ambil bunganya dan kemari lah," seru Luis, ayah Kina. Di depan orang, dia memang akan bersikap manis. Tetapi jika tak ada orang, mana mau dia bersikap seperti sekarang pada Kina.

Tubuh Kina menegang kaku, jantungnya terasa akan copot dalam sana. Apa? Zayyan datang untuk melamarnya? Bagaimana bisa pria itu berpikir untuk menikahinya? Kina adik iparnya, dan bagi Kina Zayyan sudah seperti kakak untuknya. Dia menghormati pria itu serta segan.

Kina menatap ragu-ragu pada Zayyan, akan tetapi langsung memalingkan wajah sebab pria tiba-tiba menyeringai padanya. Orang-orang tak akan percaya, akan tetapi Kina melihat dengan jelas.

'Sudah dikasih isyarat dari mimpi, masih saja aku turun ke sini. Tahu gini mending tadi aku kabur dari balkon kamar.'

Mengingat mimpinya tadi, Kina jadi merinding disko saat bersitatap dengan Zayyan.

Zayyan tiba-tiba berdiri, berjalan mendekati Kina dan putrinya. Dia meraih permen di kotak putrinya lalu meletakkannya di tangan Kina.

Zayyan menyunggingkan evil smirk pada Kina, menatap adik iparnya tersebut secara deep dan penuh maksud. "Sejujurnya aku datang bukan untuk melamarmu, Angie, tetapi sedang memberitahu keluargamu jika minggu depan kita akan menikah."

Deg deg deg

Selamat datang di novel baru kita, MyRe. Semoga suka!!

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Marlien Cute
Daebak seru banget ceritanya...
goodnovel comment avatar
Bunda Wina
lah ko mendadak ya zayyan ko tiba tiba melamar kina tuh
goodnovel comment avatar
CacaCici
Hihihi ... harus sweet biar pada suka, Kak. ((⁠≧⁠▽⁠≦⁠)
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 67–Tamat

    "Seru nggak tadi mainnya sama Kak Kendrick?" tanya Zana pada putranya, mendapat anggukan dari putranya tersebut. "Selu." Abizard menjawab dengan cepat, "tapi sekalang Abi mengantuk, Mom. Abi ingin tidul." Abizard memeluk leher mommynya lalu menyenderkan kepala ke pundak sang mommy. "Hu'um. Kita sudah di rumah dan bentar lagi kita sampai ke kamar," ucap Zana, menggendong putranya. Dia tersenyum lembut, mengingat masa indah saat mengandung putranya. Ebrahim– suaminya, dulu sering muntah-muntah saat Zana mengandung Abizard. Saat melahirkan, Ebrahim menangis karena terharu. Suaminya begitu bahagia, terus mengungkapkan kata cinta pada Zana. Senyuman Zana lebih lebar saat mengingat kebaikan suaminya yang bersedia ikut menjaga Abizard. Meskipun Ebrahim sudah lelah dari kantor, malam butuh tidur, tetapi semisal Abizard terbangun di malam hari, Ebrahim bersedia menjaga putra mereka. Ebrahim bukan hanya suami yang baik, tetapi dia juga ayah yang sangat baik. Yah, walau suaminya itu semakin

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 65– Bertemu Junior

    ---Empat tahun kemudian--- "Weiiih, itu anak siapa? Tampan sekali. Ya ampun!!" pekik seorang perempuan, berlari kecil ke arah Alana untuk menghampiri anak laki-laki yang terlihat tampan dan menggemaskan tersebut. Ketika anak itu tersenyum manis padanya, perempuan cantik itu semakin dibuat meleleh. "Aaaa … tampan sekali, dan … sangat manis. Murah senyum yah," ucap Kanza, mengusap pucuk kepala anak kecil yang ia tebak berusia tiga tahun atau empat tahun tersebut. "Alan, ini anak siapa?" tanyanya kembali. Mereka semua habis foto keluarga, kemudian acara lanjut dengan makan bersama–kediaman Azam. Tadi, anak ini tak ada. Oleh sebab itu Kanza terus bertanya-tanya siapa anak kecil tampan yang menggemaskan ini. "Abizard Mahendra, putranya Kak Ebrahim dan …-" jawab Alana tetapi dipotong cepat oleh Kanza. "Hah? Kak Ebrahim sudah menikah? I--ini anak dia?" kaget Kanza yang tak tahu jika Ebrahim, kakak dari sahabatnya ini telah menikah. Kanza adalah istri Razie dan mereka sudah punya

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 64–Menuju Ending

    Hari ini adalah hari kelulusan Zeeshan. Akan tetapi karena orangtuanya sudah kembali ke Paris–setelah sehabis pesta ulang tahun pernikahan Gabriel dan Satiya, maka Zana dan Ebrahim lah yang menjadi perwakilan untuk menghadiri acara perpisahan tersebut. Ebrahim sebenarnya tak ingin Zana keluar rumah karena takut Zana bertemu dengan Jaki–sepupu jauh Zana yang suka pada Zana, saat di pesta ulang tahun pernikahan Gabriel. Ebrahim semakin posesif pada istrinya, dia sangat menggilai Zana. Namun, ini adalah hari penting adik istrinya, mau tak mau Ebrahim harus mengizinkan. "Awas saja jika matamu jelalatan," peringat Ebrahim, menggandeng erat tangan istinya. Mereka berjalan menuju aula, tempat kelulusan dilaksanakan. Zana menatap suaminya cemberut, mendengkus setelahnya. 'Setelah pulang dari pesta, Kak Ebrahim semakin galak. Dia sangat suka mengurungku dan lebih pengekang. Ck, nggak asik sekali.' batin Zana, menganggukkan kepala lesu secara pelan. Setelah sampai di tempat, Zana dan Ebrah

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 63–Api Cemburu dan Lelehan Lava

    "Lah." Zana menganga kaget, syok melihat Ebrahim ada di sana. Dia mengerjapkan mata kemudian segera bangkit, menghampiri suaminya. Namun, tindakannya tersebut ia urungkan karena banyak sepupunya yang laki-laki ada di sana. Sejujurnya Zana sedikit tak suka bertemu para keluarganya. "Kenapa tidak jadi menemui Kak Ebra?" tanya Kina, sudah berada di sebelah putrinya–ikut menatap kemana arah mata putrinya melihat. Kina dan Zayyan baru pulang dari Paris. Ada dua alasan yang membuat mereka segera pulang. Pertama, kehamilan Zana dan yang kedua ulang tahun pernikahan mertua Kina. "Aih, ada banyak abang-abang speak om-om di sana, Mom. Zana tak suka," celetuk Zana pelan, cukup kaget ketika mommynya berada tepat di sebelahnya. Kina berdecak pelan, menepuk pundak Zana lalu menarik putrinya untuk beranjak dari sana. "Mommy itu sebenarnya ingin marah sama kamu. Suami kamu kan sakit, kenapa masih dibawa kemar

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 62 – Zana sang Putri LavRoy

    "Tu-Tuan Zayyan." Tamara berdiri, menutup hidung yang mungkin patah akibat pukulan Zana. Dia menundukkan kepala pada sang Tuan Azam yang terkenal dengan rumor dark. Tamara sering mendengar rumor mengerikan tentang Zayyan LavRoy Azam, sosok dingin yang katanya mudah melenyapkan seseorang yang mengusiknya. Zayyan juga mudah marah dan tak terkendalikan, mereka bilang hanya sosok Reigha serta istri Zayyan sendiri yang bisa menenangkan Zayyan apabila marah.Sekarang sosok itu ada di hadapan Tamara. Meski sudah berumur, tak bisa Tamara pungkiri jika dia terpesona. Sosok itu luar biasa sangat tampan, berkarisma dan berwibawa. Ah iya, Zayyan LavRoy Azam memang dikenal sebagai Azam tertampan. Akan tetapi, katanya tak ada wanita yang berani mendendekati pria ini–saking banyaknya rumor mengerikan tentang Zayyan. "Tuan, perempuan ini memukulku dan hidungku …-" Tamara ingin mengadu agar Zana dimarahi oleh sosok mengerikan itu. Namun, tiba-tiba, sosok itu mengangkat tangan sehingga Tarama berhe

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 61–Tamara VS Zana

    "Jika Mas Ebra masih merasa mual, Mas Ebra sebaiknya tak usah datang. Mas Ebrahim istirahat saja di rumah, aku saja yang ke sana," ucap Zana lemah lembut, mengusap pucuk surai lebat Ebrahim. Suaminya tengah berbaring di ranjang, berbantalkan paha Zana. Dia sesekali menelusup ke perut Zana, mencium dengan rakus aroma istrinya. Seperti biasa, Zana wangi dan segar. Ah yah, ada bayi miliknya yang berkembang dalam perut Zana. Bisakah Ebrahim berbangga diri? Karena bukan hanya menaklukan putri Azam yang terkenal tukang onar ini, tetapi dia juga bisa membuatnya mengandung benihnya. "Ck." Ebrahim berdecak pelan. Bagaimana bisa dia membiarkan Zana pergi sendiri tanpa dirinya? Walaupun ke kediaman Azam–untuk merayakan ulangtahun pernikahan kakek neneknya, tetapi Ebrahim tak bisa membiarkan Zana. Namun, kondisi Ebrahim beberapa hari ini semakin parah. Dia semakin sering mual dan demamnya jauh lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Apa karena bakso bakar? "Aku ikut." Ebrahim berucap serak

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 60–Ngidam

    "Humm?" Ebrahim mengerutkan kening, menatap tak percaya pada Zana. Istrinya tadi memanggilnya …- "Ahahaha … katanya Zana tak mau," ucap Lea dengan nada meledek. Zana yang menyadari panggilannya pada Ebrahim langsung melebarkan mata. Dia menatap Ebarhim cepat dan segera menggelengkan kepala. "Aku-- aku bisa jelasin, Kak," panik Zana. Lea dan Haiden terkekeh geli karena mendengar ucapan Zana. Menantu mereka sangat lucu. "Tak ada yang harus kamu jelaskan, Zana," geli Haiden pada sang menantu. "Aku salah …." Zana menutup wajah dengan tangan, "panggil," lanjutnya, menahan senyuman geli. Ebrahim tersenyum lalu mengusap pucuk kepala Zana, dia juga mencubit gemas pipi istrinya. Makhluk satu ini sangat lucu. "Tidak apa-apa kau memanggil Kakak dengan sebutan mas. Dengan begitu kakak juga akan memanggilmu Dek." "Elleh." Alana memutar bola mata jengah mendengar ucapan kakannya. Maklum, Alana jomblo dan dia sedikit mual dengan hal berbau romantis. "Muka seram sok manis," lanjut Alana

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 59–Ubah Yah

    "Kak." Panggil seseorang yang tengah Nindi dan Zana bahas. Keduanya langsung menoleh, Zana dengan tatapan penuh interogasi dan Nindi dengan muka panik serta pucat. Matilah Nindi jika sampai Zeeshan melihat gelang ini! Tunggu! Zeeshan memanggil perempuan ini dengan sebutan apa? Sayang, Kak atau apa? Saking gugupnya dia, Nindi tak ingat betul. "Kamu kenapa bisa ada di sini?" tanya Zana, memicingkan mata pada adiknya. Setelah itu melirik tipis pada gadis di samping Zeeshan, setelah itu dia senyum jahil. Zeeshan yang paham dengan lirikan kakaknya, segera menoleh pada sosok di sebelahnya–di mana gadis di sebelahnya langsung menutup wajah menggunakan novel. "Aku diminta oleh Kak Ebra untuk menyusulmu. Dia takut Kakak kenapa-napa," jelas Zeeshan. "Kak Zan sudah selesai?" "Belum." Zana menjawab santai, "aku masih ingin mencari komik kesukaanku." "Aku punya." Zeeshan menjawab cepat, langsung menggandeng tangan kakaknya–menariknya supaya beranjak dari sana. "Dek, duluan yah," pamit Zana

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 58–Antara Crush dan Saingan

    Zana berhenti sejenak di toko buku, dia ingin membelikan Alana buku. Ada sebuah novel yang menjadi incaran Alana, sudah keluar, dan Zana ingin menbelikannya pada Alana. "Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri karya CacaCici," gumam Zana, mengingat-ingat novel yang ingin ia cari tersebut. Tak lama, Zana menemukan buku itu. Dia membaca sinopsis dan dia menjadi tertarik. "Kisah seorang suami yang tiga tahun mendiami istrinya karena salah paham, dan ketika istrinya lelah barulah dia sadar akan cinta yang dia miliki pada istrinya. Dia mengejar cinta istrinya dan berupaya menjadi suami yang baik juga. Wah … menarik sekali novel ini. Penulisnya pasti keren. Ckckck …." Zana mengambil dua buku karena dia juga menginginkannya. "Permisi, Kak." Zana yang ingin beranjak dari sana untuk membayar buku yang dia ambil, seketika beranjak. Dia menoleh ke arah orang yang memanggilnya. Ada hal yang aneh, perempuan itu terlihat terkejut saat melihat Zana. Sedangkan Zana, dia merasa tak pernah mengenali

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status