Share

Bab 5. Bayangkan

Penulis: Ipak Munthe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-09 17:58:33

"I-iya, Nyonya." Dengan tangan yang bergetar hebat, Salsa pun mulai berjongkok dan meletakkan cangkir di meja.

Gadis itu fokus pada pekerjaanya.

Sayangnya, Indri tampak belum puas.

Entah mengapa, dia tak suka tatapan Salsa pada suaminya tadi.

Jadi, menyembunyikan senyum, wanita itu mendadak mendapatkan ide.

Dilemparkan ular mainan yang biasa dia simpan ke arah Salsa saat Raka fokus dengan pekerjaanya!

Prang!

"Aaaa...!" panik Salsa melemparkan gelas di tangannya yang ternyata terkena Raka.

Tanpa kata, pria itu pun meletakkan tab di tangannya sambil berdiri menepuk-nepuk kemejanya.

Indri sendiri langsung menyembunyikan kembali ular itu.

"Ma-Maaf, Tuan." Salsa pun ketakutan setelah mengetahui bahwa Raka terkena siraman kopi panas karena dirinya.

Namun, pria itu hanya diam dan memilih untuk masuk ke dalam kamar mandi tanpa melirik ataupun berbicara sama sekali pada Salsa.

Justru, Indri yang memekik kesal. "Bisa kerja nggak? Makanya kalau kerja hati-hati!" ucapnya penuh drama.

Brak!

Setelah dipastikan kamar mandi tertutup rapat barulah kini Indri berdiri di depan Salsa.

"Ingatlah hari ini. Posisimu di mata Raka sudah jelas, kan? Jadi, jangan sampai kau merasa setara denganku, paham?!" ucap Indri dengan senyuman miring.

"PAHAM?!" Indri pun menaikkan nada bicaranya karena Salsa hanya mengangguk.

"Pa-paham, Nyonya," jawab Salsa dengan rasa takut.

"Bagus, bersihkan itu! Dan, setelah itu persiapkan malam ini diri mu!"

Salsa pun mengangguk cepat sebagai jawaban.

Jujur, dia tak mengerti dengan perubahan mendadak istri pertama suaminya ini.

Apakah karena tadi dia sempat bengong memerhatikan keduanya?

Tapi, tak mungkin Salsa menanyakannya....

Oleh karena itu, Salsa memilih mengangguk cepat sambil memegang gelas kotor dan nampan.

"Cepat bersihkan ini!" bentak Indri.

"I-Iya, Nyonya," gegas Salsa pun pergi ke dapur untuk mengambil peralatan yang dibutuhkan untuk membersihkan noda kopi yang tertumpah.

Tak menyadari bahwa Indri tersenyum puas.

"Mainan baru yang menyenangkan," gumamnya.

Dia membayangkan hal-hal apa yang dapat dia lakukan untuk istri kedua suaminya itu.

Hanya saja, Indri mengatur ekspresinya kala Raka telah kembali dengan pakaian bersihnya.

Pria itu duduk kembali di sofa dengan televisi yang menyala.

Tanpa basa-basi, Indri memeluk Raka yang sibuk dengan tab nya karena bekerja dari rumah.

Salsa yang baru kembali dari dapur, hanya bisa membersihkan lantai tanpa berani melihat wajah dua orang itu.

Dalam diam, dia mempercepat pekerjaanya, lalu pergi ke kamar–meninggalkan suami dan istri pertamanya itu di sana.

'Sabar, Salsa. Hanya sampai kamu melahirkan anak laki-laki untuk mereka,' ucapnya menenangkan diri.

Entah mengapa, hatinya berdenyut nyeri?

Mengapa dia harus diperlakukan seperti ini?

***

"Sayang, malam ini kamu akan melakukannya, kan?"

Tak terasa, malam pun semakin larut.

Namun, Raka masih sibuk dengan pekerjaannya.

Kemarin sih dia senang-senang saja kalau Raka gagal menyentuh Salsa.

Tandanya, pria itu masih di genggamannya dan tak mudah pergi.

Tapi, tidak dengan sekarang!

Indri ingin Raka segera pergi menuju kamar pembantu untuk menemui Salsa dan menyentuhnya.

Sudah banyak uang yang dikeluarkan untuk istri kedua suaminya yang jelek itu, masa dia tak mendapat apa yang diinginkan?

Anak laki-laki dari rahim Salsa yang akan membuat posisinya aman sebagai Nyonya Januartha dan membuat orang-orang hormat padanya sekalipun rahasia-rahasia miliknya terbongkar!

"Em," deham Raka tiba-tiba.

Pria itu mendadak meletakkan tab di tangannya pada meja nakas.

Hanya saja, Raka tampak berkeinginan menindih tubuh Indri.

"Tunggu! Bukan dengan aku," tolak Indri sambil bergerak turun dari ranjang menghindar.

Senyum di bibir Raka seketika menghilang karena kini dia tahu maksud Indri apa.

"Ck!" decaknya kesal.

Pria itu bahkan mengambil ponselnya dan memeriksa email kantornya untuk bekerja kembali.

Tampak sekali, Raka tidak bersemangat.

Grab!

Melihat itu, Indri pun gegas merebut ponsel Raka dan meletakkan pada meja.

"Sayang, ayolah demi aku!" mohon wanita itu penuh harap.

"Indri, aku tidak bisa," tolak Raka.

"Ayolah, Raka kamu mencintai aku kan? Bayangkan saja jika kamu menyentuh aku, aku mohon."

Bugh!

Raka pun ditarik paksa untuk segera bangkit dari duduknya.

Kemudian didorong oleh Indri sampai di depan pintu kamar.

"Mari kita berharap semoga Salsa langsung hamil, jadi tidak akan lagi kamu melakukannya, Sayang," terang Indri pada Raka yang masih bergeming.

Hanya saja, istri pertama Raka itu tak kehilangan akal.

Kali ini, dia memasang wajah sedih.

"Raka, aku tau kamu hanya mencintaiku," ucapnya, meneteskan air mata buaya. "Tapi, tolong lakukan demi aku. Berjanjilah ini demi mempertahankan hubungan kita."

Cinta?

Benarkah Raka mencintai Indri?

Atau Indri yang merasa terlalu percaya diri?

Apa mungkin ada hal lain yang sebenarnya membuat Raka menikahi Indri?

Entahlah, yang jelas Indri adalah pengendali semuanya.

Ya, dan semakin cepat Salsa hamil anak Raka, artinya semakin mudah Indri untuk bisa mendapatkan tujuannya.

Syukur-syukur cukup satu kali sentuh, wanita itu langsung hamil, kan?

Sementara itu, Raka tampak menghela napas.

Jelas sekali, dia benar-benar tidak berminat untuk menyentuh Salsa.

Tapi, keinginan Indri yang begitu kuat membuatnya pun dengan terpaksa harus menemui Salsa.

“Baiklah,” ucapnya singkat, lalu beranjak dari tempatnya.

Sayangnya, Raka tak menyadari bahwa raut sedih Indri yang membuatnya iba kini sudah hilang.

Berganti dengan wajah puas ... karena semua di bawah kendalinya!

Bahkan, seorang Raka Januartha yang dielukan dan ditakuti para pengusaha dan politikus ibu kota!

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Garut Mojang
nenek sihir pd bgt
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 122

    Salsa merasa sedih karena Indri telah memutuskan untuk pergi. Tapi apa yang bisa dia lakukan untuk mencegahnya, meskipun telah berusaha untuk meyakinkan Indri tapi hasilnya tetap sia-sia. *** Kini Salsa telah menjadi istri satu-satunya, pernikahannya pun tak lagi menjadi rahasia, semua orang juga telah mengetahui bahwa Salsa lah istri Raka yang sah. Hingga beberapa bulan kemudian Salsa pun melahirkan seorang anak perempuan, keluarga besar Januartha sangat berbahagia menyambutnya. Salsa juga tidak lagi merasa takut, jelas terlihat semua anggota keluarga suaminya menerima anaknya penuh kehangatan. Salsa melahirkan anaknya secara normal, tapi Raka merasa kasihan terhadap istrinya tersebut karena menyaksikan sendiri bagaimana sebelumnya Salsa menahan sakit sendirian. Andai saja rasa sakit itu bisa dibagi dia mau mengurangi rasa sakitnya. "Terima kasih," ucap Raka sambil menggenggam tangan Salsa dengan sangat erat. Salsa pun tersenyum sebagai jawaban, dia merasa sempurna

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 121

    "Kak Indri," ucap Salsa sambil berjalan masuk ke kamar Indri. Krang! Piring di tangannya seketika terjatuh dari tangganya, tak menyangka melihat Indri telah berdiri tegak. Dirinya seperti sedang dikejutkan dengan apa yang kini dia lihat. "Salsa," panggil Indri. Saat itu Salsa pun mulai tersadar dari keterkejutannya. Dia tak menyangka jika kini Indri bisa berdiri sendiri. "Salsa, ada apa?" tanya Sinta yang menyusul masuk setelah mendengar suara pecahan. Sinta takut jika saja Salsa yang terpeleset, bagaimana dengan keadaan janinnya? Bahkan Sinta juga sangat mengkhawatirkan keadaan Salsa. Semua pikiran buruknya benar-benar membuatnya panik bukan main. Tapi dia pun dibuat terkejut melihat Indri sudah bisa berdiri. Rasanya tak percaya dengan apa yang telah dia lihat saat ini. Ini seperti tidak mungkin, tapi itulah yang terjadi. "Indri?" Sinta menatap tidak percaya tapi inilah kenyataannya. Matanya membulat sempurna tanpa bisa berkedip sama sekali, sekarang dia men

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 120

    Salsa pun tersenyum bahagia karena hari ini dirinya telah menjadi seorang sarjana, tidak ada yang menyangka bahwa dirinya mampu untuk menyelesaikan pendidikan. Bahkan dirinya sendiri sekalipun merasa ini adalah sebuah hal yang mengejutkan, siapa sangka ternyata disaat dirinya merasa terjatuh-sejatuh-jatuhnya ternyata ada setitik cahaya yang membawanya sampai di hari ini. Hari dirinya menjadi salah satu dari mereka yang menyelesaikan pendidikan seperti yang diinginkan oleh sang Nenek. Ya, air mata Salsa juga menetes haru seiring mengenang kembali wajah mending sang Nenek yang telah menghadap sang illahi. Semua ini juga tak lepas dari peran penting dalam proses pencapaian pendidikannya. Mendukungnya dalam segala hal, sayang kini Neneknya tak bisa mengucapkan selamat padanya. Padahal Salsa juga ingin mengucapkan selamat juga pada sang Nenek karena perjuangan Neneknya tidak sia-sia. Kini hasilnya dirinya telah seperti ini, bahagia rasanya tak dapat terucap oleh kata-kata.

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 199

    Salsa langsung mengambil ponselnya dia tidak lagi menggunakan ponsel lamanya, karena kata Raka sudah butut. Lagi pula ponsel seharga 1 m nya juga harus digunakan, sebab dia sudah membayarnya mahal tadi malam. Tentu saja mahal karena dirinya harus bergoyang seperti orang gila, ah sudahlah. Salsa pun tidak lagi bisa berkata-kata. Dan ketika panggilan telepon tersambung dia langsung saja berbicara. "Abang, Salsa mau kasih tahu hal yang penting," ucap Salsa dengan cepat. "Kamu sakit? Mau melahirkan?" tanya Raka panik. Dia takut terjadi sesuatu pada istrinya tersebut. "Kok melahirkan? Hamil juga masih 6 bulan," gerutunya. "Jadi berapa bulan baru bisa melahirkan?" tanya Raka dengan bodohnya. Inilah Raka jika sudah berbicara dengan Salsa otaknya tak akan bisa bekerja dengan baik lagi. "Sembilan bulan, Abang!" kesal Salsa. "Oh iya, lupa," ucap Raka sambil menggaruk kepalanya. Dia sendiri bingung kenapa bisa bodoh seperti ini, tapi sudahlah saat ini dia ingin berbicar

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 198

    Salsa pun tersenyum sambil melangkahkan kakinya, dia tak dapat menahan kebahagiaan yang tengah dia rasakan. Bahkan tidak menyangka jika hari ini keluarga suaminya begitu menyayangi dirinya. Hingga akhirnya langkah kakinya pun terhenti saat melihat Indri tengah berjemur di halaman. Segera Salsa pun melangkah mendekati Indri.Dia ingin melihat bagaimana keadaan Indri, semoga saja ada kemajuan. "Nyonya Indri, apa kabar?" tanya Salsa. Sebab, kemarin tidak bertemu dengan Indri sama sekali. Rasanya ada banyak hal yang harus dia tanyakan, terutama apakah sudah ada kemajuan.Meskipun sadar Indri tidak bisa menjawab pertanyaannya, tidak apa yang terpenting adalah kesehatan Indri baik. "Sa, aku ke toilet bentar ya," kata Mayang yang bertugas membantu Indri untuk melakukan segala sesuatunya. Termasuk berjemur juga. "Iya, nggak papa aku juga pengen berjemur dulu. Kamu istirahat dulu aja sekalian, nanti kalau ada sesuatu aku panggil kamu ya," jawab Salsa. "Siap, makasih Nyonya

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 197

    Pagi ini rasanya sangat melelahkan karena malam panjang yang terlalu panas. Namun, meskipun sedemikian Salsa juga harus bangun pagi-pagi karena perutnya terasa lapar. Tentunya setelah dia mandi pagi. "Lho, kamu sudah sarapan pagi?" tanya Sinta ketika melihat Salsa sudah selesai sarapan. Padahal dirinya baru saja bangun dan sarapan pun tengah disiapkan oleh para Art. Sepertinya Salsa membuat sarapannya sendiri dan untuk dirinya sendiri saja agar lebih cepat prosesnya. "Iya, Ma. Maaf ya, Salsa sarapan duluan. Soalnya laper banget," ucap Salsa dengan perasaan tidak enak karena biasanya sarapan pagi bersama. "Tidak masalah, bahkan itu sangat bagus karena cucu Mama butuh nutrisi juga," balas Sinta. Kemudian dia pun segera duduk di samping Salsa Tentu saja karena ingin memegang perut buncit Salsa. "Cucu, Oma," katanya dengan senyuman penuh kebahagiaan. "Ma," panggil Salsa dengan ragu, dia ingin tahu apakah benar Sinta sudah tahu jenis kelamin calon anaknya seperti yan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status