Share

Bab 1 Mengetahui..

Author: Mariahlia
last update Last Updated: 2025-01-17 15:22:19

Di pagi yang cerah, taman di dekat kampus itu dipenuhi dengan semilir angin yang lembut, membawa keharuman bunga-bunga musim semi yang baru mekar. Pepohonan yang rindang menambah nuansa teduh, sementara sinar matahari yang menembus celah-celah daun menciptakan pola cahaya yang bermain di jalur-jalur setapak.

Di kejauhan, beberapa mahasiswa terlihat duduk di bangku taman, ada yang sedang asyik membaca buku, sementara yang lain terlibat dalam pembicaraan serius atau sekadar menikmati suasana.

Beberapa kelopak bunga yang gugur ditiup angin, berputar-putar di udara sebelum akhirnya mendarat di atas permukaan danau kecil yang ada di tengah taman. Air di danau itu tenang, memantulkan bayangan langit biru dan awan putih yang berarak lambat. Sesekali, suara gemericik air terdengar saat ikan-ikan kecil yang berenang dengan riang. Di sisi lain taman, jajaran bunga tulip dan mawar dalam berbagai warna menyuguhkan pemandangan yang memukau.

Sementara itu, jalur setapak yang dibatasi dengan batu alam membimbing langkah para pengunjung untuk menikmati setiap sudut taman yang dirancang dengan teliti. Atmosfer taman yang indah dan damai ini menyediakan oasis kecil di tengah kesibukan kampus, memberikan ruang bagi setiap orang untuk beristirahat sejenak dari rutinitas mereka.

Ckrek

Zahra tersenyum ketika melihat hasil gambar yang baru saja dirinya ambil.. Hasilnya sangat cantik sekali, dengan view di belakangnya sebuah taman dengan banyak bunga.

Zahra langsung mengunggahnya di media sosial miliknya. Hanya memberikan sebuah caption tanda hati berwarna merah.

Tidak lama, postingannya sudah di banjiri oleh like, dan komentar. Berbagai macam komentar positif memenuhi postingan Zahra.

Banyak dari mereka memuji kecantikan Zahra.

Ya Zahra itu sangat cantik, wajahnya persis seperti almarhum ayahnya.

Zahra tersenyum, lalu tanpa sadar terfokus pada satu komentar dari seseorang yang selama ini dekat dengannya.

@Fatih_Maheswari. Kenapa cantik banget sih , calon ibu dari anak-anak saya

@Fatih_Maheswari. Kapan-kapan kita foto bareng ya sayang, kalau sudah sah.

@Tabita. Ciye, ciye, di notice sama calon imam tuh.

@Salma. Jangan kasih kendur dong om Fatih, nanti Zahra-nya ke buru di ambil orang nanti. Soalnya banyak banget ni cowok di kampus deketin dia.

@Fatih_Maheswari. @Salma. Kayak nya saya harus cepat ini. Kalau tidak saya bakalan jomblo seumur hidup.

@Salma hahaha, @Fatih_Maheswari. Ya ampun om, masa segitunya sih hahaha.

Zahra tersenyum tipis membaca komentar para sahabat dan om Fatih.. Entah lah merasa terhibur saja, dengan kegundahan di hatinya.

Sudah 20 pria datang kepada Ayah dan Bundanya, untuk meminang Zahra namun dirinya menolak pinangan semua pria itu. Entahlah, rasanya Zahra sudah menutup hatinya untuk satu orang yang tidak akan pernah Zahra gapai sampai kapanpun. Zahra berharap kepada Allah, mempertemukan dirinya dengan pria yang mampu membuat nya move on dari seseorang..

Beberapa menit yang sebelumnya...

Saat itu ketiganya sedang ada di kantin kampus, seperti biasanya, setelah jam pelajaran pertama usai, Zahra ke kantin.

"Eh dosen pembimbing lo ganteng banget ya Ra, gue baru lihat loh, di fakultas gue enggak ada tuh yang ngajar seganteng pak Abian, namanya pak Abian kan Ra?" ucap Salma, Salma sahabat Zahra, tapi tidak satu fakultas dengan dirinya..

Zahra fakultas manajemen bisnis, sedangkan Salma dan Tabita fakultas hukum.

Zahra menganggukkan kepalanya, sambil tersenyum-senyum tidak jelas.

"Ciye dianya senyum-senyum Bita." Ledek Salma.

Tabita menoleh, menatap ke arah Zahra. "Lo suka sama pak Abian?" Tanya Tabita.

Blush

Wajah Zahra langsung merah merona mendengar perkataan Tabita.

"Emmm, anuh"

"Gue tetanggaan loh sama Pak Abian" ucap Tabita lagi, membuat Zahra semakin penasaran di buatnya. Sama dengan Salma yang tengah asik meminum jus melon yang baru di pesan olehnya tadi.

"Pak Abian anaknya pak Landra yang pengusaha sukses itu bukan?" Sebab Zahra pernah beberapa kali melihat di sosial media wajah pria itu bersanding dengan ayahnya.

Tabita menganggukkan kepalanya. "Iya, tapi dia enggak tinggal di rumah orang tuanya deh, dia punya rumah sendiri" sahut Tabita.

"Biasanya kan gitu, apalagi pak Abian dia mandiri banget, pasti nggak mau tinggal sama orang tuanya."

"Padahal pak Landra duda ya kan? Kok pak Abian tega banget sih" sambung Salma lagi sambil menyeruput esnya.

"Terus?" Zahra semakin penasaran tentang sosok dosen yang di kaguminya selama ini. Dirinya hanya tau jika dosennya itu anak pak Landra, sang pengusaha sukses dan terkenal, soal yang lain Zahra tidak tau, karena memang kehidupan Abian itu sangat privasi. Tidak banyak orang yang tau.

"Aciye ciye, ada yang kepo nih" celetuk Salma menggoda Zahra.

"Apaan sih Salma" Zahra mencebikkan ujung bibir nya menatap Salma kesal, membuat Salma mengangkat tangannya, membentuk huruf v.

"Sorry Ra"

Zahra menatap kembali ke arah Tabita.

"Lo beneran suka sama pak Abian?" Tanya Tabita lagi.

Zahra menggigit bibir bawahnya kuat, lalu mengangguk singkat, membuat Salma terpekik lalu mengejek-ngejek Zahra.

"Diem Salma, nanti orang-orang pada tau" Zahra sampai membekap mulut Salma, tidak taukah jika pengunjung kantin saat ini tengah menatap ke arah meja mereka.

Sedangkan Tabita menghembuskan nafasnya berat.

"Ra kayak nya lo harus lupain perasaan loh ke pak Abian deh." Ucap Tabita lagi, membuat Zahra dan Salma langsung menoleh dan menatap ke arahnya.

"Lo suka juga sama pak Abian?" Tanya Salma memicingkan matanya.

Tabita langsung membulatkan kedua bola matanya lalu menggelengkan kepalanya cepat.

"Enggak lah! Ya kali gue suka sama dosen killer kayak dia"

"Terus, kenapa lo nyuruh Zahra buat lupain pak Abian?" Tanya Salma menuntut.

Tabita menatap Zahra iba. "Ra, pak Abian itu, emm anu emmmm udah punya istri" ucap Tabita pelan dan langsung sukses membuat Zahra tertegun mendengarnya....

Sedangkan Salma langsung membekap mulutnya syok, satu Fakta yang membuat dirinya tak percaya. Jika dosen yang terkenal galak itu sudah menikah.

"Tapi gue lihat pak Abian enggak pernah posting foto istrinya" ucap Salma.

Tabita mengedikkan bahunya. "Gue juga enggak tau, tapi kalau lo pada penasaran, lo mampir ke rumah gue deh, kan biasanya gue selalu yang ke rumah lo pada. Kalian berdua mah enggak pernah" sindir Tabita mengerling tajam. Rumah Abian dan Tabita tetanggaan.

"Gimana Ra?" Tanya Salma.

Zahra langsung menggelengkan kepalanya "Enggak usah aja, lain kali aja ya Bit, gue hari ada acara...." Zahra lalu bangkit dari duduknya, "oiya aku duluan ya, ada perlu" ucap Zahra beranjak pergi meninggalkan teman-temannya..

"Yah patah hati tuh anak" cetus Salma.

Tabita menganggukkan kepalanya lalu menghembuskan nafasnya kasar. "Kalau gue enggak bilang langsung, nanti perasaan Zahra malah makin dalem lagi. Gue takut Zahra lebih sakit dari pada sekarang" ucap Tabita menatap punggung Zahra yang menghilang di balik pintu kantin.

Salma menganggukkan kepalanya. Setuju dengan Tabita.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 60 season 2

    "Ya Tuhan Dira? Ini kamu nak? Ya Tuhan," Zahra tidak bisa menahannya lagi, air matanya langsung luruh lanta, Zahra langsung menarik tubuh gadis yang ada di hadapannya saat sekarang ini dan memeluknya dengan sangat erat. Sungguh rasa nya masih tidak mungkin kalau menantunya masih hidup. Padahal dirinya sendiri yang menyaksikan pemakaman sang menantu beberapa tahun yang lalu. Delia yang mendapatkan pelukan itu hanya diam mematung, dirinya juga bingung harus bereaksi seperti apa pada wanita paruh baya yang tengah memeluknya itu. "Ya Tuhan, mami mimpi apa, bisa bertemu dengan kamu lagi nak." Ucap Zahra lagi, air matanya sudah menetes membasahi baju milik Delia. "Ya Tuhan, Dira. Pasti suami dan anak kamu bahagia banget bisa bertemu dengan kamu lagi. Ya Tuhan, Mami masih kayak mimpi" ucap Zahra lagi. Delia mengerutkan keningnya bingung mendengar kata suami dan anak yang keluar dari wanita yang masih memeluknya dengan sangat erat itu. Dirinya belum pernah sama sekali menikah, tapi k

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 59 season 2

    "Hari ini ada jadwal operasi besar. Dan kayaknya Azzam bakalan pulang malam, Papi. Jadi maaf, Azzam enggak bisa ikut Papi sama mami ke acara penyambutan kepulangan eyang" ucap Azzam. Abian menganggukkan kepalanya. "Tidak apa-apa nak. Biar mami dan mami yang pergi. Nanti Ameera biar kami bawa. Kamu tidak perlu khawatir tentang Ameera." Sahut Abian. "Iya, nanti mami bawa aja, mamin takut Ameera histeris kayak kemarin lagi kalau di rumah. Di sana dia kan bisa main sama yang lain eyang kamu." tambah Zahra. Azzam menganggukkan kepalanya, Azzam meletakkan sendok makannya saat mengingat sesuatu. "Papi, mami, ada yang mau Azzam bicarakan" ucap Azzam, membuat Zahra dan Abian langsung menghentikan aktivitas makannya. "Iya Azzam, ada apa?" Tanya Zahra. "Azzam sudah mencarikan pengasuh untuk Ameera, jadi papi dan mami tidak perlu khawatir lagi." Ucap Azzam. Zahra langsung menghela nafasnya kasar, bukannya dirinya tidak senang, sebab dirinya juga sangat lah sibuk, karena Zahra juga

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 58 season 2

    "Bagaimana ? Jika anda setuju silahkan tanda tangan di sini . Saya akan mengurus semua nya . Biaya rumah sakit , maupun biaya psioterapi adik kamu . Dan kehidupan kamu saya jamin akan layak . Saya juga akan memenuhi kebutuhan kamu " Ucap seorang pria yang tidak di kenal oleh Delia .Delia tercengang dengan mulutnya yang menganga saat diri nya mendengar perkataan pria asing yang ada di hadapannya saat sekarang ini . Tidak menyangka jika pria itu akan menawarkan sesuatu yang di luar prediksi . Namun Delia juga belum tau apa isi map yang di sodorkan pria itu di atas meja .Ya saat ini kedua ny berada di kantin rumah sakit .Delia melirik sekilas map yang di sodorkan oleh pria asing bagi nya itu , lalu menatap lekat wajah tampan nan berkarisma di hadapannya saat sekarang ini ."Boleh saya baca dulu om ?" Tanya Delia ."Om ?" Azzam terkekeh mendengar nya , membuat ketampanan nya berkali-kali lipat , Azzam mendengar nya merasa lucu sekali , usia nya paling bertaut dengan gadis yang mirip d

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 57 season 2

    Fauzi tampak cemas saat mendapatkan panggilan masuk dari sang mama , jika nenek nya yang berada di Bandung meninggal. Fauzi yang memang sangat menyayangi sosok nenek nya tidak kuasa menahan air mata nya."Fauzi , kamu kenapa ?" Suara lembut Delia menyapu indera pendengaran Fauzi .Fauzi mendongak , menatap wajah cantik nan ayu, yang tertutup hijab berwarna hitam itu , sungguh ingin sekali Fauzi rengkuh tubuh mungil itu , meluapkan rasa sedih yang ada di dalam diri nya , namun apalah daya , saat ini Fauzi tidak bisa melakukan nya .Mereka bukan mahram, dan terlebih Delia pasti tidak suka . Delia gadis yang sangat terjaga . Tidak seperti gadis lainnya ."Tadi mama nelpon , Nenek aku yang di Bandung meninggal Lia . " Ucap Fauzi dengan suara serak nya . Bulir bening masih saja berjatuhan .Delia membekap mulut nya. "Innalilahi. Yaudah kamu pulang Fauzi ! Pasti kamu mau berangkat kan sama orang tua kamu , " ucap Delia ."Tapi kamu bagaimana ? Kamu enggak ada temen nya Lia. Biar aku temenin

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 56 season 2

    Malam harinya...."Aku antar ya Lia, ini udah malam, bahaya perempuan pulang sendirian." Ucap Fauzi saat dirinya dan Delia baru saja siap mencuci piring kotor.Delia menoleh sambil tersenyum. "Maaf banget Fauzi. Tapi kayaknya enggak usah deh. Arah jalan rumah kamu sama tempat aku tinggal kan berbeda. Kasihan kalau kamunya nanti muter-muter. Udah aku udah biasa kok pulang sendiri. Nanti aku biar pesan ojol deh" tolak Delia dengan halus, dirinya tidak mau merepotkan orang lain.Selagi dirinya bisa, dirinya tidak akan pernah meminta bantuan siapa pun.Fauzi menghembuskan nafasnya kasar, selalu saja seperti ini jika mengajak gadis yang ada di sampingnya ini untuk pulang bersama.Delia menolaknya dengan berbagai macam alasan, dan yang pastinya dengan senyuman manis di wajah cantiknya itu. Yang membuat siapa saja yang melihatnya langsung terpesona."Kali ini aja deh Lia. Aku juga mau main sama Ciko" Fauzi masih mencoba merayu Delia, agar mau di antar olehnya."Ciko kayaknya jam segini uda

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 55 season 2

    "Emang enak ada pacar nya si bos , rasain tuh ! Jadi enggak usah keganjenan jadi orang ! Lagak nya mau jadi pelakor!" Cetus Buk Ratih yang menghampiri Delia yang sedang mencuci piring . Delia mengabaikan apa pun perkataan nyinyir yang keluar dari buk Ratih . Gadis cantik itu malah tersenyum , lalu menghentikan sejenak pekerjaan nya . "Ada yang bisa Lia bantu buk ?" Tanya Delia sopan . Buk Ratih mendengus mendengar nya . Susah payah diri nya mencoba membuat karyawan nya ini agar cemburu dan marah-marah dan membuat image nya jelek di depan teman nya yang lain, nampak nya gagal . "Enggak ada ! Eleh enggak usah mengalihkan pembicaraan deh kamu ! Kamu kesel kan karena asik mau godain pak bos malah dateng pacar nya . " Tidak berhenti buk Ratih mengolok-olok Delia , diri nya terus menerus berusaha agar karyawan nya ini terpancing emosi . Delia menghela nafas nya kasar , lalu tersenyum kembali ke arah manager nya itu . "Itu bukan urusan saya buk . Maaf buk , tadi saya di panggil oleh

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status