Home / Romansa / Istri Kontrak Presdir Arogan / Bab 4. Masih Ada Kesempatan

Share

Bab 4. Masih Ada Kesempatan

Author: Bluemoongirl
last update Last Updated: 2023-03-06 19:41:03

Lucas melirik Albert. Kedatangan pria itu telah ia tunggu-tunggu sejak ia mengistirahatkan diri di kantor.

"Ini, Tuan." Albert menyerahkan sebuah berkas kepada Lucas. "Keluarga Chiara mengalami kecelakaan tunggal lima belas tahun yang lalu. Ayah Chiara bernama Ernest meninggal di tempat, sedang Ibu Chiara mengalami koma," jelasnya.

Lucas mengangguk paham. Ia menerima berkas tersebut dan membukanya. Selagi ia membaca, Albert bertanya padanya.

"Tuan, kenapa Anda memilih gadis itu? Padahal banyak sekali gadis yang lebih cantik dan dari keluarga berada." Albert merapatkan bibirnya setelah mengeluarkan pikiran yang terus mengganggu kepalanya. Biar bagaimana pun ia merasa aneh dengan tuannya yang langsung memilih Chiara, alih-alih gadis lain yang lebih pantas bersanding dengan tuannya itu.

Lucas menyandarkan punggungnya di kursi kebesarannya. Ia menarik turun kertas yang ia baca dan perhatiannya kini penuh kepada Albert. "Karena dia mirip dengan Lala."

Suara Lucas berubah murung. "Jika Lala masih hidup, tentu aku sudah menikahinya."

Albert meremas kedua tangannya. Ia tahu siapa itu Lala. Berulang kali Lucas menceritakan tentang gadis kecil itu padanya. Lala adalah teman masa kecil Lucas dan cinta pertamanya. Namun, takdir berkata lain. Gadis kecil itu meninggal tertabrak kereta api dan meninggalkan luka yang mendalam bagi Lucas. Hingga pria itu enggan menerima cinta dari wanita mana pun. Bagi Lucas hanya ada Lala di hatinya.

"Lalu, bagaimana jika Nona Chiara menolak Anda lagi? Apa Anda akan mencari wanita lain?" Albert terus bertanya untuk memenuhi keingintahuannya.

Lucas tersenyum dengan salah satu ujung bibirnya. "Dia tidak akan menolakku lagi. Aku yakin."

Baru saja Lucas berhenti berucap, ponselnya berdering nyaring.

"Tuan... Apa tawaranmu masih berlaku?" Suara seorang perempuan langsung menyapa telinga Lucas saat ia menerima teleponnya.

Tahu siapa yang sedang berbicara padanya, Lucas mengulas senyum menang. "Aku hanya memiliki satu kesempatan. Dan kau sudah melewatkannya," balasnya mencoba untuk mempermainkan.

"Aku mohon, Tuan. Berikan satu kesempatan lagi untukku. Aku mohon." Isak tangis mengikuti suara Chiara yang bergetar. Ia sudah putus asa. Ia tak memiliki jalan keluar lagi. Ia tak boleh membiarkan alat penunjang hidup ibunya dilepas. Hanya Lucas yang bisa membantunya. Chiara tak lagi memikirkan harga diri dan egonya. Yang ia pikirkan hanyalah cara untuk menyelamatkan ibunya.

"Baiklah. Karena kau memohon aku akan memberikan kesempatan padamu."

"Terima kasih, Tuan," balas Chiara penuh syukur.

"Tapi, ada satu hal yang ingin aku pastikan darimu."

"Apa itu, Tuan?" Chiara menunggu jawaban Lucas dengan gelisah. Semoga bukan hal yang sulit, batinnya mempererat pegangannya pada ponsel.

"Kau harus mengikuti semua perintahku. Apa kau sanggup?"

Tanpa pikir panjang, Chiara menjawab dengan yakin. "Sanggup, Tuan. Apapun itu akan aku lakukan."

"Baiklah. Aku akan menemuimu besok untuk menyerahkan surat kontrak yang akan kau tanda tangani."

"Iya, Tuan. Terima kasih. Terima kasih." Chiara menarik turun ponsel dari telinganya setelah menutup sambungan. Ia merasa lega karena pria itu masih mau memberikannya kesempatan.

Hanya pernikahan kontrak kan? Tidak akan ada hal-hal yang ia takutkan terjadi. Ia hanya perlu berpura-pura menjadi istri pria itu. Ucap Chiara dalam hati yang terus ia ulang untuk menenangkan hatinya yang sekali lagi gelisah karena keputusannya.

"Semoga ini keputusan terbaik," ucapnya meletakkan ponselnya ke meja, kemudian menggiring langkah dengan pasti menuju kamarnya.

Tapi, ketukan di pintu mengurungkan langkah Chiara. Ia bergerak menuju pintu yang baru saja diketuk oleh seseorang dari luar. Matanya langsung melebar.

"Patrick? Kenapa dia ada di sini?"

-Bersambung-

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 113. Memulai dari Awal (TAMAT)

    Robert menekuk wajahnya. Ia lalu mengalihkan tatapan ke arah Zyan yang baru saja mengulum senyum saat menatap kepergian Lucas. Setelahnya, pria itu justru membalas tatapan Robert sambil mengedikkan bahu.Sontak Robert menggertakkan gigi. Ia segera menggerakkan tangan demi menjalankan kursi rodanya. Sedangkan Sarah bingung dengan apa yang tengah dilakukan Robert."Sayang, kau mau kemana?" tanyanya. Karena Robert tak meresponnya sama sekali, ia jadi khawatir.Sarah kemudian harus membungkukkan badan berkali-kali demi meminta maaf kepada tamunya karena ia akan menyusul Robert. Lantas, Sarah bergerak cepat untuk membantu mendorong kursi roda Robert."Kau mau pergi kemana, Sayang? Biar aku bantu," desis Sarah."Antarkan aku kepada Zyan," tegasnya.Meskipun bingung, tapi Sarah tetap mengikuti permintaan suaminya tersebut. Mendekat ke posisi Zyan, Robert sudah bersiap-siap."Apa yang kau lakukan sampai adikmu pergi begitu saja, hah?!" gertak Robert langsung.Zyan justru memiringkan senyum. "

  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 112. Bebas dan Mengejar Keinginan

    "Dad, kau menaruh kamera CCTV mikro di sini?"Pertanyaan Poppy seketika langsung menghentikan perbincangan kedua pria di depannya. Kedua orang itu tampak saling melempar pandang sekarang.Chen Ze kemudian segera melangkahkan kaki untuk memeriksanya. Ia pun jadi sedikit terkejut."Tuan, ada yang mengawasi kita!" celetuk Chen Ze yang membuat napas Franklin tercekat.Franklin mau tak mau berderap mendekat juga. Ingin membuktikan langsung dengan mata kepala sendiri. Setelah mengamati CCTV tersebut, bibirnya tekatup rapat."Sial! Siapa yang melakukannya?! Sejak kapan kamera itu berada di sini!" umpat Franklin kesal. Ia berkacak pinggang dengan sesekali membuang napas gusar.Chen Ze juga terlihat berpikir keras. Ia terdiam selama sepersekian detik sebelum menyebutkan sebuah nama."Menurut Anda, apakah Albert adalah anak Ashley, Tuan?"Mendengar itu, perhatian Franklin akhirnya tersedot kepada Chen Ze juga. Kedua matanya saling mencari-cari jawaban ketika saling berhadapan."Seharusnya kita

  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 111. Pergi dari Sini!

    Sambil mengatupkan rahangnya, Sarah duduk di jok penumpang belakang dengan tubuh yang menegang. Bahkan pemandangan di sisi kanan dan kirinya tak mampu mengalihkan rasa emosinya. Masih terbayang-bayang olehnya tentang perkataan Poppy tadi pagi."Lucas dan Lala ternyata selama ini membohongi kita, Bu. Mereka hanya menikah secara kontrak."Waktu itu, kedua mata Sarah langsung terbelalak lebar. Rasanya kecewa dibohongi oleh anaknya sendiri. Apalagi itu Lucas.Sarah menggertakkan gigi. Ini semua pasti karena pengaruh gadis miskin itu. Padahal dari dulu, ia membenci Lala sekaligus keluarganya. Ia takut jika Lucas terpengaruh karena pola pikir orang miskin dan keluarganya berbeda. Apalagi sampai tertular penyakit mereka. Bulu kuduk Sarah meremang. Pokoknya, ia sangat anti dengan Lala yang miskin, kotor dan liar.Tak terasa mobil yang ia tumpangi sudah tiba di depan mansion Lucas. Si pegawai membukakan pintu, memberi jalan kepada Sarah. Sekarang wanita itu mendaratkan kakinya dengan yakin.Sa

  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 110. Pengaduan Poppy

    Pagi buta sekali, dua mobil hitam berkilat meluncur cepat ke salah satu bangunan yang tinggi besar. Bangunan tersebut didominasi oleh dinding warna cream dengan sebagian catnya terkelupas. Sedang di depannya, hanya ada rolling door abu-abu tua yang menggantikan fungsi pintu pada umumnya.Pintu mobil akhirnya terbuka, menampilkan sejumlah pria yang berpakaian serba hitam memasuki bangunan tersebut secara diam dan cepat. Saking heningnya, kaki-kaki mereka tak terdengar menapak tanah.Sebagian dari mereka menjebol pintu samping. Sisanya memasuki bangunan itu dengan memanjat balkon dan menyusup dari atas.Berikutnya, mereka dengan gerakan cepat dan hening menangkap dan membius orang-orang yang ada di dalam. Hanya ada tiga pria dan satu wanita di dalam sana. Lantas pasukan pria yang memakai serba hitam mengumpulkan sejumlah korbannya di dalam gudang yang berisi banyak produk minuman berkarbonasi.Setelah orang-orang ditangkap tersebut siuman, salah satu pria melangkah maju. Menyodorkan seb

  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 109. Memang Keras Kepala!

    Beruntung, Zyan tangkas menangkap tubuh Chiara. Pria itu langsung menggendong Chiara dan melangkahkan kaki cepat menuju ke dalam mansion Lucas.Zyan harus melewati beberapa penjaga dulu. Baru saat Melly muncul di permukaan, Zyan diperbolehkan masuk. Melly mengekor di belakang Zyan sambil memasang ekspresi cemas.Mereka berlari menaiki tangga hingga akhirnya tiba di kamar Chiara. Perlahan Zyan menurunkan Chiara di atas ranjang. Sementara Melly langsung berhambur keluar untuk menghubungi Lucas yang masih berada di kantor.Zyan menumpukan kedua tangan ke permukaan kasur sambil memandang Chiara yang terpejam dan berwajah pucat. Perasaannya campur aduk. Sedih, frustasi dan marah. Ia akhirnya mendengus kasar dan memutuskan untuk berdiri. Begitu Zyan bangkit, Chiara yang masih lemah memanggil Zyan."Zyan…" lirih wanita tersebut hingga membuat langkah Zyan terhenti.Mau tak mau, Zyan berpaling lagi ke arah Chiara. Chiara tampak memijat pelipisnya, lantas membuka kedua mata sayunya perlahan. S

  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 108. Mati Saja Kau!

    Wajah Lucas merah padam. Ia menggeram karena masa lalu tak mengenakan tersebut akhirnya menghampiri ingatannya kembali. Sejak saat itulah, Lucas tak mau berurusan dengan Zyan lagi. Beruntung waktu itu nyawa Lucas dapat diselamatkan karena Sarah mencari dua anaknya tersebut.Tapi, setelahnya Zyan dihajar habis-habisan oleh Robert. Sementara Sarah hanya tergugu, tak tega melihat anaknya dihajar. Jangan tanya dimana Lucas. Lucas kecil masih terlentang tak berdaya di kamar sambil menjalankan perawatan intensif dari dokter Isaac.Zyan yang waktu itu hanya selisih dua tahun dari Lucas menahan setiap cambukan yang Robert tancapkan ke setiap permukaan kulit hingga menganga, menghasilkan luka seperti terbakar. Zyan mengatupkan rahang. Wajahnya sudah merah padam. Ia bahkan tak bisa menangis lagi. Kedua mata hazelnya tajam memandang lurus. Sedangkan rasa bencinya terhadap Lucas kian bertumbuk."Bisakah kau mencari wanita lain dan itu bukan Chiara?!" sentak Lucas kepada Zyan. Mereka saling berhad

  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 107. Hubungan Zyan dan Lucas

    Chiara mengeluarkan seluruh isi perutnya. Setelah mencuci bersih mulut, ia memandangi cermin kecil yang menempel dinding di hadapannya.Chiara menelan saliva saat kedua matanya beradu pada bayangan yang terpantul pada cermin. Cermin yang sebagian sudah retak tersebut secara kejam menjebol tanda tanya besar di benaknya sekarang.Lalu, suara langkah sepasang kaki terdengar tergopoh-gopoh mendatangi Chiara sekarang. Susan mendongak, memandangi Chiara dengan cemas."Sayang, apa kau tidak apa-apa? Apa kau salah makan pagi ini?"Chiara terdiam. Agak gugup jika harus memikirkannya. Kemudian ia buru-buru menggelengkan kepala agar Susan dan Alan tak khawatir."Tidak, Bu. Sepertinya hanya gangguan pencernaan biasa. Nanti juga pasti sembuh sendiri," tukas Chiara enteng.Susan masih memasang raut wajah cemasnya. "Sungguh, Chiara? Kau terlihat sangat pucat sekarang."Chiara mengulurkan kedua tangan demi menjamah bahu ibunya. Kedua matanya menatap lekat Susan. Berusaha mendapat kepercayaan dari wan

  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 106. Berubah Tujuan

    "Aku berubah pikiran, Lucas. Mari hentikan sandiwara ini," ungkap Poppy suatu pagi. Sekarang wanita tersebut dengan santai menyesap teh di hadapannya. Berusaha mengabaikan raut wajah kaget yang terpasang pada Lucas.Lucas mengernyit. Memperhatikan Poppy bergerak seenaknya. "Apa maksudmu? Kau akan menyerah?"Poppy menggelengkan kepala. Tangannya meletakkan kembali cangkir teh ke meja. Sedang mulutnya buru-buru menelan cairan teh yang telah terkumpul di rongga mulutnya."Bukan. Tapi, aku rasa perasaanku sudah berubah. Aku jadi jatuh cinta sungguhan padamu, Lucas," aku Poppy gamang. Matanya menatap lurus hingga menembus manik hazel milik Lucas.Napas Lucas tercekat. Jika ia pikir rencananya lancar, maka Poppy sudah menjadi salah satu hambatannya sekarang. Lucas menegakkan tubuhnya."Perjanjian tetaplah perjanjian. Kau harus profesional. Kau melakukan itu agar fasilitasmu tak blokir oleh Franklin. Sedang aku membutuhkan sandiwara ini untuk membungkam Robert. Kau harusnya ingat itu."Poppy

  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 105. Bertemu Wanita Itu Lagi

    "Maaf ya, Bu. Aku belum bisa menjenguk Ibu dan Ayah. Kakiku masih sakit," ungkap Chiara sedih ketika Susan meneleponnya.[Tidak apa-apa, Sayang. Yang penting kau selalu sehat. Tapi, aku harus berterima kasih banyak kepada Lucas. Ia sudah melindungimu sejauh ini.]Chiara mengulum senyum. Lucas memang sudah berbuat banyak untuk dirinya.[Halo? Kau sekarang pasti sedang tersenyum ya, Sayang. Apa kau menyukai Lucas?]Chiara terhenyak. Kemudian buru-buru menegakkan badan sambil menggeleng. Meski ibunya tak melihat, tapi Chiara refleks menggerakkan tangannya juga."Tidak, Bu. Aku tidak menyukai Lucas sama sekali, kok," tandasnya berbohong. Bagaimanapun hati Lucas tetap untuk saudara kembarnya sendiri.Namun tanpa ia ketahui, Lucas tak sengaja mendengar kalimat itu terucap dari bibirnya. Lucas membeku di tempat. Sebelah tangannya yang memegang box cincin yang telah ia beli tadi pagi terlepas begitu saja.Chiara terkesiap. Ia langsung menoleh untuk memastikan sumber suara tersebut. Namun gera

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status