Home / Romansa / Istri Kontrak Sang Miliarder Terkutuk / Bab 40 Menggali Akar Terlarang

Share

Bab 40 Menggali Akar Terlarang

Author: Luna Maji
last update Last Updated: 2025-07-11 13:54:08

Matahari belum tinggi ketika aroma kopi memenuhi penthouse. Meri duduk di meja makan dengan hoodie kebesaran dan rambut yang masih agak berantakan. Adrian muncul dari dapur, membawa dua mug. Ia menyerahkan salah satunya ke Meri tanpa banyak kata.

"Terima kasih," ucap Meri pelan.

Hening sejenak. Tak canggung, tapi jelas ada sesuatu yang menggantung di antara mereka—sesuatu yang perlu dibicarakan.

Adrian akhirnya duduk di seberangnya. "Aku janji kita akan bicara."

Meri mengangguk. "Aku ingat."

Adrian menatap isi cangkirnya. "Kutukannya... kadang rasanya seperti belati yang dipelintir dari dalam. Tapi yang paling menyiksa bukan sakitnya."

Meri menunggu.

"Yang paling menyiksa, Meri, itu kebohongannya. Hidup dengan banyak versi cerita untuk setiap orang. Bahkan ke orang yang—" Ia menghela napas. "—yang kupikir paling peduli."

"Kamu maksud Cassie?"

Ada jeda kecil. Adrian tak mengelak. Tapi ekspresinya berubah—bukan nostalgia, tapi lelah.

"Dia tahu aku terkutuk, tapi tidak pernah tahu sebera
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri Kontrak Sang Miliarder Terkutuk   Bab 58 Masa Lalu yang Kejam

    Lampu gantung di langit-langit ruang bawah tanah itu berpendar redup. Bau logam, darah kering, dan dupa sihir memenuhi udara. Beberapa artefak tua berserakan di meja panjang—botol darah, pecahan kristal, dan satu gulungan kontrak sihir yang mulai rapuh.Lysander Vale duduk di kursi tinggi, tubuhnya membungkuk lelah. Tangan kanannya gemetar saat menuangkan cairan ungu pekat ke cawan kecil. Wajahnya pucat, mata kelabunya tenggelam dalam lingkaran hitam yang dalam.Julian berdiri di sisi ruangan, memandangi ayahnya dengan raut gelisah.“Ayah,” katanya akhirnya. “Kau tak kelihatan baik.”Lysander mengangkat cawan, meneguk cairan itu tanpa ragu. Rasa pahit menyeringai di wajahnya, tapi ia menahannya.“Serangan tadi malam,” gumamnya. “Menghabiskan lebih banyak dari yang kupikirkan. Kutukannya... tidak seperti dulu lagi.”Julian mendekat. “Bukankah efeknya berhasil?”Lysander menggeleng pelan. “Itu hanya ilusi, dibentuk dari sisa-sisa kontrak darah lama. Tapi ikatannya dengan si gadis—dengan

  • Istri Kontrak Sang Miliarder Terkutuk   Bab 57 Manipulasi Mematikan

    Langit di luar jendela gelap pekat, hanya dihiasi kilat sesekali di kejauhan. Meri berdiri di dapur, menuang teh chamomile ke cangkir. Tangannya bergetar sedikit, bukan karena panas... tapi karena pikirannya belum berhenti memutar ulang kata-kata pria tadi siang."Kalau kau tidak percaya... perhatikan malam ini."Suara itu masih mengendap di telinga. Dingin. Yakin. Mengancam.Ia menatap jam dinding. Hampir tengah malam.Adrian sudah tidur. Meri memutuskan untuk tetap terjaga, berjaga-jaga. Ia duduk di sofa, cangkir teh di tangan, mata tak lepas dari Adrian yang sedang terlelap.Lima menit berlalu. Lalu sepuluh.Lalu—Kutukan BangkitJeritan.Bukan suara. Tapi rasa. Gelombang tekanan tiba-tiba menghantam seluruh ruangan seperti angin dari neraka. Lampu berkedip satu kali sebelum padam total.Meri langsung berlari mendekat.Adrian menggeliat di ranjang, tubuhnya kejang-kejang, keringat membanjiri dahinya. Matanya terbuka tapi kosong—terpaku ke langit-langit dengan pupil menyusut jadi ti

  • Istri Kontrak Sang Miliarder Terkutuk   Bab 56 Kebenaran yang Menyakitkan

    Beberapa jam setelah Adrian bangunRuang kerja utama di penthouse nyaris gelap, hanya cahaya dari layar besar yang menyala menampilkan berkas-berkas terenkripsi.Adrian duduk di kursi dengan hoodie gelap. Tatapannya tajam menelusuri deretan nama, tanggal, dan angka yang terhubung dengan satu perusahaan: Blackmoor Ltd.Dia sengaja tidak ke kantor Montclair Group, supaya pihak lawan masih mengira dirinya lemah.Lucien berdiri di belakangnya, lengan menyilang. “Aku baru dapat salinan dokumen dari partner legal kita di Frankfurt. Blackmoor baru buka dua anak cabang dalam tiga bulan terakhir. Tapi semua dana awalnya masuk dari—” ia menunjuk layar, “Montclair East Asia.”Adrian menggeram pelan. “Jalur investasi offshore. Mereka nyamar lewat proyek energi. Tapi dananya ngalir ke eksperimen.”“Dan bukan cuma eksperimen.” Lucien meletakkan tablet kecil ke meja. Layar menampilkan blueprint bangunan bawah tanah. “Fasilitas ini ada di bawah kantor utama Blackmoor. Sistem keamanan independen. Ada

  • Istri Kontrak Sang Miliarder Terkutuk   Bab 55 Saat Aku Bangun, Kau Masih di Sini

    Lampu kamar sudah diredupkan. Bau antiseptik samar bercampur aroma lavender dari diffuser di sudut ruangan.Adrian belum bergerak. Tubuhnya masih berbaring, selang infus terpasang di punggung tangan, tapi wajahnya tak lagi sekacau sebelumnya.Meri tertidur di sampingnya, tangan masih melingkar di pinggangnya. Napasnya pelan dan stabil. Seolah setelah berhari-hari tegang, tubuhnya akhirnya menyerah untuk beristirahat.Nenek Montclair sudah pulang sejak sore, begitu juga perawat yang tadi siang datang hanya untuk memasang infus dan mengecek tekanan darah Adrian. Adrian membuka mata perlahan. Cahaya dari lampu temaram membuat siluet Meri terlihat lebih lembut. Ia bisa merasakan berat tubuh perempuan itu di sisi kirinya, hangat dan nyata.Tangannya bergerak pelan, menyentuh rambut Meri yang terurai ke bahunya. Lalu, tanpa suara, ia membalikkan tubuh, memeluk Meri erat dari depan. Meri mengerjap pelan. “Adrian?”“Hm.” Suaranya parau, tapi tak lagi berat. “Aku bangun.”Meri langsung bangu

  • Istri Kontrak Sang Miliarder Terkutuk   Bab 54 Sebuah Keputusan yang Menyakitkan

    Udara kamar itu pengap oleh aroma keringat, minyak kayu putih, dan sisa dupa yang sudah padam. Meri duduk bersandar di sandaran ranjang, Adrian masih tertidur.Dada pria itu naik turun tak teratur, napasnya pendek dan berat seperti tertahan di kerongkongan. Keringat membasahi pelipisnya. Kulitnya memucat.Meri mengecup ubun-ubunnya, lalu menutup mata. Ia meletakkan telapak tangan di dada Adrian, tepat di atas detak jantung yang melemah.Dari dalam dirinya, aliran hangat mulai bergerak—energi sihirnya. Bukan mantra, bukan ritual, hanya niat dan ikatan yang tak bisa dijelaskan. Adrian mengerang pelan, lalu napasnya mulai lebih teratur. Tubuhnya tak lagi menggigil hebat.Tapi efeknya datang ke Meri. Pundaknya mulai berat, jantungnya berdebar lebih cepat dari normal. Pandangannya sedikit berkunang. Ia tidak peduli.Ia menarik selimut lebih rapat, lalu membaringkan tubuhnya di samping Adrian dan memeluknya dari belakang. Wajahnya menempel di punggungnya.Seolah dengan memeluk lebih erat,

  • Istri Kontrak Sang Miliarder Terkutuk   Bab 53 Pengorbanan yang Tersembunyi

    Meri mengguncang tubuh Adrian lagi, lebih kuat kali ini.“Adrian, buka matamu! Hei!”Tak ada respons. Napasnya dangkal, dan keringat dingin membanjiri dahinya. Simbol di telapak tangan kirinya masih menyala, garis-garis bercahaya merambat samar ke sepanjang lengannya—seperti sihir yang belum selesai terbentuk. Meri menggigit bibir bawahnya, panik, lalu menyambar ponsel dari nakas dengan tangan gemetar.Ia menekan nomor.Suara di seberang terdengar serak dan berat, tapi waspada. “Ya?”Meri tak menyia-nyiakan waktu.“Dr. Zhu—tolong datang. Sekarang. Adrian... dia—” Suaranya patah. Ia menarik napas cepat. “Dia pingsan. Tangannya ada pola, menyala. Aku nggak tahu harus ngapain.”Hening sepersekian detik di seberang.“Aku akan ke sana.” Klik.Meri langsung membuka sistem keamanan dari panel di samping kamar. Jari-jarinya nyaris terpeleset karena basah oleh keringatnya sendiri. Ia membuka akses darurat ke penthouse, mengatur lift agar langsung terbuka saat Dr. Zhu tiba.Ia kembali ke sisi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status