Share

Chapter 7 - Memulai Terapi

"Wah, akhirnya tuan putri turun juga," goda Allen begitu melihat Riley muncul di ujung tangga bersama Megan dalam gendongannya.

"Kalian terlalu lama. Aku dan Tante hampir mati kelaparan," keluhnya.

Wajah keduanya sama-sama merah merona, membuat Allen curiga dan semakin semangat untuk menggoda.

Riley mendesis kesal, membulatkan matanya, melarang Allen menganggu wanita dalam dekapannya.

"Jangan pedulikan dia," bisik Riley.

"Turunkan aku," balas Megan. Desahan hangat suara Riley yang sangat dekat, nyaris membuat jantung Megan melompat keluar.

Riley mendudukkan Megan di kursi lalu beralih duduk disampingnya.

"Pagi, Megan," sapa Maria.

Megan mengangguk pelan, dia masih malu mengingat reaksinya yang berlebihan pada wanita bermata teduh itu.

"Pa-pagi Tante."

"Mama," ralat Riley.

Megan menoleh untuk protes tapi tertahan oleh tangan Maria yang menepuk lembut lengannya.

"Mama senang kama sudah ceria lagi," ucap Maria tulus.

"Kamu mau makan apa, Sayang?"

"Roti saja," sahut Riley mewakilkan Me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status