Home / Romansa / Istri Kontrak Sang Miliarder / Bab 14 – Serangan Balas Dendam

Share

Bab 14 – Serangan Balas Dendam

last update Last Updated: 2025-07-13 12:05:04

Markas Red Lotus – Pagi yang Mencekam

Pagi itu, markas Red Lotus di kawasan pergudangan Jakarta Utara terlihat tenang dari luar. Namun di dalam, puluhan anak buah Hendra bersenjata lengkap berjaga di setiap sudut ruangan. Kamera CCTV memantau setiap jalan masuk menuju markas.

Hendra duduk di ruang utamanya sambil menatap layar laptop yang menampilkan rekaman live aktivitas Arsenio di Li Group Tower.

“Dia sudah bergerak?” tanya Sienna yang berdiri di sampingnya.

Hendra mengangguk pelan. “Ya. Dia dalam perjalanan ke sini.”

Sienna tersenyum sinis. “Bagus. Saat dia datang… kita buat pertunjukan yang akan dikenang semua media nasional.”

---

Konvoi Hitam Li Group

Tiga mobil SUV hitam bergerak cepat menembus jalanan Jakarta Utara. Di mobil paling depan, Arsenio duduk dengan wajah datar dan mata yang menatap lurus ke depan.

Kevin duduk di sampingnya sambil menatap layar tabletnya. “Bos, semua tim keamanan kita sudah menempati posisi di perimeter luar markas. Unit khusus SWAT Li Group juga sia
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri Kontrak Sang Miliarder   Bab 24 – Musuh yang Tak Terlihat

    Li Tower – Pagi yang BerbedaPagi itu, suasana kantor pusat Li Group dipenuhi aura kemenangan. Para direksi dan karyawan senior menatap Arsenio dengan hormat saat ia berjalan melewati lorong utama menuju ruang rapat eksekutif. Mereka tahu, semalam CEO mereka telah menumbangkan organisasi mafia terbesar di Beijing hanya dalam satu malam.Di ruang kerjanya, Arsenio duduk menatap laporan saham Li Group yang meroket 12% sejak pagi. Kevin masuk membawa secangkir kopi hitam.“Bos, semua media memuji langkah cepat Li Group menumpas Red Lotus. Anda kini dijuluki ‘The Untouchable CEO’ di berbagai headline bisnis Asia Timur.”Arsenio menatap layar laptopnya tanpa ekspresi. “Semakin tinggi kita terbang… semakin kuat angin yang akan menjatuhkan kita.”---Shadow Guard – Laporan Ancaman BaruKomandan Shadow Guard, Yong Xi, masuk dengan raut serius. Ia meletakkan map hitam di meja Arsenio.“Bos, tim IT kami melacak sumber dana utama Red Lotus. Ternyata mereka hanya front kecil dari organisasi yang

  • Istri Kontrak Sang Miliarder   Bab 22 – Perang di Balik Senyum

    Pagi yang Mencekam – Li MansionPagi itu, Aluna menyiapkan sarapan di dapur saat Arsenio turun mengenakan setelan jas abu-abu gelap. Matanya menatap Aluna tanpa ekspresi, tapi tatapannya tajam dan menusuk.“Besok kita pindah ke penthouse Li Tower,” katanya singkat sambil mengambil cangkir kopi yang baru diseduh Aluna.Aluna menoleh cepat. “Kenapa mendadak sekali?”Arsenio menatapnya lama sebelum menjawab pelan, “Karena rumah ini sudah terlalu banyak dihuni mata-mata.”---Red Lotus – Publikasi VideoSementara itu, di markas Red Lotus, Sienna menekan tombol ‘send’ di laptopnya dengan senyum puas. Video rekaman Adrian dan Aluna di taman belakang mansion langsung terkirim ke puluhan media gosip dan influencer ternama di Beijing.“Dalam dua jam, reputasi mereka akan hancur,” ujar Sienna sambil meneguk kopinya.Hendra berdiri menatap layar, matanya menatap dingin nama-nama portal media yang menayangkan berita itu secara real-time.> “Istri CEO Li Group Ketahuan Berselingkuh dengan Mantan K

  • Istri Kontrak Sang Miliarder   Bab 22 – Perang di Balik Senyum

    Li Mansion – Pagi yang PalsuMatahari pagi menembus tirai putih kamar utama Li Mansion. Di meja rias, Aluna menatap pantulan wajahnya yang semakin pucat. Lingkar hitam di bawah matanya semakin tebal karena malam-malam tanpa tidur. Ia menoleh ke ranjang, mendapati Arsenio masih tertidur dengan wajah lelah. Sejak kemarin, Arsenio pulang larut malam setelah rapat darurat dengan tim Shadow Guard dan dewan direksi Li Group.Aluna berdiri, membetulkan gaun santainya, lalu menatap suaminya lama.> “Aku nggak boleh jadi kelemahanmu, Sen…”---Li Group HQ – Strategi BalasanJam 08.00, Kevin menampilkan laporan investigasi Adrian Wijaya di layar proyektor ruang kerja Arsenio.“Dia anak tunggal pemilik Wijaya Group di Singapura. Kekayaannya lumayan, tapi masih jauh dibanding Li Group. Riwayatnya bersih, kecuali satu kasus pelanggaran etika profesional saat magang di Hong Kong dulu, namun berhasil diselesaikan oleh ayahnya sebelum jadi skandal.”Arsenio menatap layar itu dengan mata tajam.“Tidak

  • Istri Kontrak Sang Miliarder   Bab 21 – Tumbal Kekuasaan

    Markas Red Lotus – Rapat DaruratPagi itu, Hendra duduk di meja rapat utama markas Red Lotus. Di sampingnya, Sienna duduk dengan kaki diperban, menatap layar proyektor yang menampilkan foto Zhang Wei dengan tulisan besar:> “Zhang Wei Ditemukan Tewas di Sungai – Dugaan Bunuh Diri”Hendra mengetuk meja pelan, suaranya terdengar serak menahan amarah. “Dia benar-benar membunuh Zhang Wei…”Sienna menatap Hendra tajam. “Arsenio semakin berbahaya. Kita tidak bisa lagi hanya menekannya dari sisi politik atau bisnis.”“Kalau begitu, kita tekan dia dari sisi keluarga,” desis Hendra sambil menatap foto Aluna di layar lain.“Dan… kita akan panggil dia.”Sienna menoleh cepat. “Dia…? Kamu yakin?”Hendra tersenyum kecil. “Kita butuh pion yang bisa membuat Aluna goyah. Arsenio mungkin kebal pada ancaman nyawa, tapi tidak pada ancaman hati istrinya.”---Li Mansion – Pagi yang TenangSementara itu, di Li Mansion, Aluna sedang duduk di ruang makan sambil menyuapi bayi mereka dengan bubur. Tatapannya t

  • Istri Kontrak Sang Miliarder   Bab 20 – Darah Dibayar Darah

    Li Mansion – Pagi yang MembekuUdara pagi ini lebih dingin dari biasanya. Kabut tipis menutupi taman lavender di halaman belakang Li Mansion. Dari balkon kamar utama, Arsenio berdiri mematung dengan mata tajam menatap jauh ke arah kota yang mulai sibuk. Matanya kosong, namun di balik tatapan itu berkecamuk badai dendam yang menunggu dilepaskan.Di dalam kamar, Aluna sibuk memandikan bayi mereka. Sesekali ia melirik suaminya yang berdiri membelakangi mereka. Ada aura gelap yang terpancar dari Arsenio hari ini, lebih pekat dibanding hari-hari sebelumnya.“Sen…” panggilnya pelan.Arsenio tidak menoleh. Suaranya terdengar datar dan berat, “Aku harus pergi pagi ini.”Aluna menatapnya cemas. “Kamu mau ke mana?”Arsenio menghela napas panjang sebelum akhirnya menoleh. Tatapannya tajam namun menyimpan kesedihan yang dalam.“Ke tempat masa lalu yang belum pernah selesai.”---Li Group HQ – Persiapan EksekusiJam 08.00, di ruang kerja lantai 59, Kevin menyerahkan berkas laporan keuangan Zhang W

  • Istri Kontrak Sang Miliarder   Bab 19 – Dosa Masa Lalu

    Li Mansion – Pagi yang SunyiPagi itu, hujan turun membasahi seluruh kawasan kediaman keluarga Li. Langit gelap, seolah turut menyimpan rahasia besar yang tak lama lagi akan terbongkar. Di ruang makan, Aluna duduk menatap piring buburnya tanpa selera. Bayi mereka tertidur di stroller kecil di samping kursi.Arsenio turun mengenakan setelan abu gelap dengan kemeja hitam. Tatapannya tajam, wajahnya pucat karena kurang tidur. Ia menatap Aluna dalam diam sebelum menarik kursi dan duduk di depannya.“Kamu nggak makan?” tanyanya pelan.Aluna menggeleng lemah. “Nggak lapar.”Arsenio meraih tangannya di atas meja. Jemarinya yang besar dan dingin menutupi tangan Aluna, memberi kehangatan yang sunyi.“Aku janji… semua ini akan selesai segera,” ujarnya.Aluna menatap matanya yang merah lelah. “Apa yang selesai, Sen? Kekerasan? Pembunuhan? Kamu pikir dengan membunuh mereka semua kita akan aman selamanya?”Arsenio menatap Aluna lama, napasnya berat. “Aku tidak pernah menikmati kekerasan, Lun… Tapi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status