Share

Dijadikan Pembantu

Penulis: ARY
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-06 15:24:37

Putri menatap Alex dengan penuh emosi, “Apa? Kenapa? Papa mau tampar aku! Tampar aja! Tampar Pa aku nggak takut!”

            Tangan Alex tertahan di udara, tatapannya tajam penuh amarah melihat anaknya sendiri berani melawan dirinya, sekejap ia terdiam perlahan ia menurunkan tangannya lantas ia balik mencekal lengan Putri dan menarik gadis itu menuju kamar.

“Mas! Kamu mau apakan anak aku!” Aleana berlari mengejar Putri.

“Lepasin Pa! Sakit!”

“Masuk kamu! Masuk!” Mengunci pintu kamar Putri.

“Papa buka!” teriak gadis itu dari dalam kamar.

“Mas! Apa-apaan kamu!”

“Besok nggak ada les-lesan atau pun sekolah, kamu Papa tahan di kamar sampai kamu sadar dengan kesalahan kamu!”

“Mas! Sadar itu anak kamu bukan hewan yang harus dikurung kayak gini.” Aleana tak tega melihat anaknya diperlakukan seperti itu.

“Nggak ada yang boleh buka kamar ini kecuali ngasi dia makan! Kamar ini aku awasin di cctv kalau sampai ada yang berani bukain awas aja!” ancam pria kejam itu.

            Aleana tak bisa berbuat apa-apa, tubuhnya bergeming ia terkulai lemas bahkan anaknya sendiri harus ikut merasakan penderitaan seperti dirinya.

***

“Nanti sore Zaskia sama anak-anaknya mau singgah ke sini main, Lea kamu jangan lupa siapin makanan buat mereka ya!” titah Kanjeng pada menantunya.

“Iya, Ma.”

“Alex, kenapa kamu kurung Putri ini udah pagi! Dia harus sekolah.” Protes wanita 60 tahun itu.

“Ini urusan ayah dan anak jadi tolong Mama jangan ikut campur dulu, dia harus dididik biar tau sopan santun biar nggak kayak Mamanya.” Menatap sinis Aleana. Wanita itu hanya bisa tertunduk.

“Sehari aja ya! Awas aja sampai Putri kenapa-napa, Lea kamu buruan kasi Putri makan.” Wanita tua itu meskipun selalu memperlakukan menantunya buruk tetapi ia tetap menyayangi Putri layaknya seorang nenek yang tak tega jika melihat cucunya disakiti.

Tok! Tok! Tok! [Aleana mengetuk pintu]

“Putri, ayo makan sayang.”

“Nggak mau! Aku nggak mau makan!” kekehnya.

“Putri sayang Mama kan, Nak?”

            Gadis itu menatap ibunya dalam, ia perlahan mendekati ibunya dan mengambil sepiring makanan dari tangan Aleana.

“Aku mau makan, tapi Mama ikut makan bareng aku!” pintanya.

“Hmm, iya sayang.” Begitu keduanya memulai interaksi hangat antara anak dan ibu, Putri dan Aleana menyantap makanan bersama.

“Nak, kamu mau melakukan sesuatu demi Mama?”

“Apa Ma?”

“E-e, kamu mau kan minta maaf ke Papa Nak?”

“Minta maaf? Aku kan nggak salah Ma!” Putri berontak.

“Sayang, dengerin Mama dulu. Minta maaf bukan berarti kita salah justru dengan minta maaf kita selangkah lebih di depan ketimbang orang yang tidak mau mengakui kesalahannya meskipun dia salah.”

“Tapi ….”

“Mama peduli sama kamu, Mama nggak mau liat anak Mama kayak gini! Kamu masih ada pendidikan yang harus kamu ikuti, Putri emangnya mau dikurung terus di kamar dan nggak sekolah-sekolah? Mama jadi sedih liat kamu kayak gini sayang.”

Mengelus pipi ibunya, “Maafin Putri ya Ma karena Putri Mama jadi sedih dan pasti Mama jadi diomelin sama Papa dan Tante Bila.”

“Nggak papa sayang, kamu mau kan?”

“Iya, Ma.” Keduanya pun saling berpelukan.

*

“Kia, duh Mama kangen banget sama anak-anak. Papanya anak-anak nggak ikut?”

“Nggak Ma, lagi ada kerjaan jadi nggak bisa ikut.”

“Duh, sayang banget. Ayo sini kita makan, makanannya udah disiapin sama Lea.”

“Oh, Lea ada di rumah Ma?”

“Ada, dia lagi di belakang tuh.”

            Zaskia langsung mencari Aleana sembari membawa satu bungkus plastik besar ditenteng di tangannya yang entah apa isi di dalamnya.

“Lea.”

“Iya, Mbak kenapa?”

Menyodorkan bungkusan plastik itu pada Aleana.

“Ini apa Mbak?”

“Itu pakaian anak-anak aku sama ada beberapa punyaku, cuciin ya! Soalnya hari ini aku sama anak-anak mau me time jadi nggak sempat ngurusin pakaian.”

Aleana bengong dengan tatapan kosong.

“Kamu denger kan? Cuciin!” titah Zaskia-adik pertama Alex.

“Eh, ma-maaf Mbak bukannya aku nggak mau tapi … kerjaan aku di rumah juga udah banyak takut nggak sempat ngambil.”

“Ya kan harus disempet-sempetin dong gimana sih! Udah ya, aku nggak mau tau sebelum aku balik bajunya udah beres, disetrikain sekalian!”

            Setelah kejadian semalam yang sampai menyebabkan Putri mendapatkan hukuman dari Alex, wanita itu hanya bisa pasrah menerima pekerjaan tambahan dari Zaskia.

“I-iya, Mbak.” Wanita itu hanya bisa pasrah.

            Semua orang sudah duduk di meja makan, Kanjeng, Salsabila, Alex, Zaskia dan anak-anaknya semuanya berkumpul kecuali Aleana karena ia disibukkan dengan perabotan kotor di dapur dan Putri yang masih menerima hukuman dari ayahnya. Dari pagi hingga sore ini, wanita 35 tahun itu tak henti-hentinya mengambil pekerjaan rumah tangga karena tak ada satu pun orang yang membantunya dan kini malah datang satu lagi beban untuk Aleana di mana Zaskia membawakannya sebungkus plastik besar yang berisi pakaian untuk dicuci.

            Aleana hampir selesai mencuci perabotan wanita itu segera mengeringkan tangannya untuk segera bergabung di meja makan, belum saja tangannya benar-benar kering anak-anak Zaskia sudah memberikannya piring kotor, Aleana dengan senang hati mengambilnya untuk dicuci, namun hal itu berlanjut Kanjeng, Salsabila dan Alex menyusul memberikan piring kotor pada Aleana. Wanita itu mulai merasakan sesak di dadanya karena dirinya merasa tak dianggap dan tidak dipedulikan padahal ia sudah lelah menyiapkan makanan untuk semuanya.

Aleana mendengus, “Sebenarnya aku dianggap apa sih sama mereka?.”

            Setelah menyelesaikan semuanya, Aleana pergi ke meja makan hendak ingin mengisi perutnya yang lapar, namun lagi dan lagi yang tersisa hanya semangkok nasi dan sup yang bahkan isinya sudah tinggal kuahnya saja. Dada wanita itu terasa makin berat dan tak terasa ia meneteskan air mata, Aleana mau tidak mau hanya menyantap makanan yang tersisa.

PYANG! [suara gelas pecah]

“Astaga! Lea cepat sini!”

“Iya Mbak, kenapa?.” Aleana tergesa.

“Ini dipel ya! Si Azka numpahin jus jadi pecah itu gelasnya nanti takut diinjak sama anak-anak.”

“Iya Mbak.” Aleana pergi mengambil serok sampah untuk mengamankan pecahan gelas lantas mengepelnya.

            Azka dan adiknya berlari-lari di sekitar tumpahan jus tadi, tempat Aleana sedang mengepel melihat hal tersebut wanita itu menegur ponakannya.

“Azka jangan lari-lari Nak, ajak adeknya jauh-jauh dari sini.” Entah mengapa setelah Aleana berusaha menegur, Azka langsung menangis.

“Mama,” teriak Azka.

“Astaga Azka kamu kenapa?” Zaskia panik.

            Azka menunjuk ke arah Aleana.

“Kamu apain anak aku?” tanyanya geram.

“Aku nggak ada ngapa-ngapain Mbak, aku cuma negur anak-anak buat nggak lari-larian ini lantainya licin! Lagi aku pel nanti anak-anak ke pleset gimana?”

“Oh kamu berani-beraninya bentak anak aku!”

Aleana terkejut, “Hah! Aku nggak ada ngebentak Mbak, harusnya Mbak ngasi tau ke anak-anak kalau itu bahaya bukannya malah nyalahin aku.”

“Udah ngebentak anak aku! Malah doain anak aku ke pleset lagi! DENDAM KAMU SAMA AKU?”

Bersambung …

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Istri Kucelku Ternyata Pewaris Tunggal   Akal Bulus!!!

    ***[Halo, Putri!][Ini siapa?][Ini Papa Nak! Kamu apa kabar?][Kenapa nelpon-nelpon Putri lagi? Selama ini Papa ke mana saja?] tanyanya kesal.[Kamu kan tahu akses Papa ke kamu susah, jadi Papa susah juga hubungin kamu,] jelasnya.[Mau apa? Langsung to the point saja, Putri sibuk!] balasnya datar.[Kok Putri begitu sih ke Papa Nak? Papa kan selama ini sayang sama Putri terlebih lagi eyang,] jelasnya, Alex mencoba merayu Putri.[Hmpp, Papa sudah lupa ya sama perbuatan keluarga Papa ke aku dan Mama? Jangan tiba-tiba lupa ingatan begitu dong Pa! Emang selama ini aku nggak bisa nilai bagaimana cara keluarga Papa memperlakukan Mama seperti pembantu di rumah? Untung-untung masih aku anggep sebagai orang tua aku! Ngapain sih pakek cari-cari aku segala sekarang dari dulu ke mana saja?] Putri mengeluarkan unek-uneknya.[Putri-Putri, stsss! Kasi Papa ngasi kamu penjelasan dulu, Papa kayak begitu itu dulu dan sekarang Pa

  • Istri Kucelku Ternyata Pewaris Tunggal   Kehidupan Rumah Tangga Baru

    ***“Zahra! Kamu dari tadi diem di kamar aja, memang kamu nggak tau apa makanan sudah habis?”“Hubungannya sama saya apa?”“Kurang ajar kamu ya! Kamu tu memang nggak tau sama sekali tugas kamu di rumah ini sekarang apa ya?” tanyanya tegas.“Loh emangnya apa? Saya merasa nggak ada tugas apa pun yang harus saya kerjakan!” jawabnya santai.“Kayaknya Alex harus benar-benar ngasi tahu kamu, sebelum darah tinggi saya naik harus ngomong ini itu ke kamu!” jelasnya.“Mau ngasi tahu apa hah? Saya nikah dengan Alex ya dijadikan istri sama anak Mama, jangan harap saya mau dijadikan babu sama seperti Aleana sebelumnya!” tekannya.“Kamu!”“Apa? Mama mau marah? Jangan lupa ya anak kesayangan Mama itu lagi di bawah kendalinya siapa?” Ya kalau Mama mau anak Mama itu hancur lagi silahkan saja!” ancamnya.“Sialan, saya kira dia seperti Aleana yang bisa diatur seenaknya! Tahu begitu saya tidak akan pernah memberikan restu kepada Alex pada saat ia mendekati wanita licik ini!” celetuknya dalam hati.“Kenap

  • Istri Kucelku Ternyata Pewaris Tunggal   Terbakar Api Cemburu!!!

    ***“Gara-gara si Zahra jadi gua harus menyaksikan semua ini! Pasti Aleana sengaja ngajak Aji sialan itu untuk datang ke pernikahanku hanya untuk manes-manesin aku! Kok bisa sih wanita rendahan kayak dia bisa dapetin Aji, muak banget gua lihat wajah mereka yang puas setelah berhasil ngerendahin gua!” Tampaknya rencana kali ini benar-benar senjata makan tuan, pasalnya justru Alex yang lebih merasa terbakar perasaannya, Alex tak terima jika Aleana mendapatkan pasangan yang lebih tinggi derajatnya dari dirinya. Lelaki tak tahu diri itu merasa Aleana tak pantas mendapatkan Aji.“Mas!” pekik Zahra yang sudah sedari tadi berdiri di samping Alex.“Loh, kamu kok tiba-tiba di sini? Bikin kaget saja!” keluhnya.“Aku disuruh Papa buat nganterin bekel siang buat kamu!” ucapnya dengan terpaksa.“Tumben! Tapi ... kalau misalnya kamu ter

  • Istri Kucelku Ternyata Pewaris Tunggal   Salah Sangka

    “Iya, ini semua tentang huru-hara yang telah terjadi karena itu, saya mohon maaf mungkin setelah berita itu tersebar anda pasti merasa sangat tidak nyaman,” jelasnya. Aji tampak merasa sangat bersalah karenanya.“Oh itu, jelas. Kebetulan juga saya ingin membicarakan hal ini pada anda, saya yakin anda pasti sudah tahu ini semua bakalan terjadi kan makanya anda ngebet ngajak saya menghadiri undangan Alex!” tuduhnya kesal.Aji diam sejenak, ia mendengarkan dengan saksama celotehan Aleana.“Sudah selesai?”“Hmpp!”“Saya ke sini untuk memperbaiki itu semua, bukan untuk membuatnya semakin parah. Aleana sekali lagi saya ingin tegaskan di sini, bahwa saya tidak pernah bermaksud sedikit pun untuk mengganggu kenyamanan anda, tetapi anda kan tahu sendiri kalau saya begitu terkenal jadi tak heran jika semua orang akan membicarakan perihal kejadian beberapa hari lalu,” jelasnya. Aji sedikit menyombongk

  • Istri Kucelku Ternyata Pewaris Tunggal   Hot Gosip!!!

    ***“Kamu ni kalau ngomong emang nggak bisa disaring ya!”“Apa lagi Zahra?”“Gara-gara kamu ngomong keceplosan saat hari pernikahan kita jadinya orang-orang pada tau kamu mantan napi! Makanya kalau punya mulut itu dijaga, bikin malu aja!” keluhnya.“Lah, kamu kok jadi nyalahin aku sih! Kan kamu sendiri yang undang mereka ke pernikahan kita, emangnya aku salah apa? Coba aja kamu nggak ngundang mereka, pasti aku nggak bakalan kepancing emosi gitu!” belanya.“Kamu ni kalau dikasi tau emang suka ngeyel ya! Lagian aku cuma ngundang Aleana ya mana tau aku kalau dia pacarnya si Aji itu! Tapi toh kamu juga setuju kan, kok jadi ikut nyalahin aku juga sih!”“Ya intinya kalau kamu nggak ngundang dia, ini semua nggak bakalan pernah terjadi!” tegasnya. Alex pergi begitu saja.*“Eh-eh lihat deh itu pacarnya Aji kan?”“Eh iya, canti

  • Istri Kucelku Ternyata Pewaris Tunggal   Partner Kondangan

    Resepsi pernikahan besar-besaran digelar, tak tanggung-tanggung undangan pernikahan mencapai seribu orang. Zahra si wanita licik itu benar-benar memanfaatkan kekuasaan ayahnya.“Kira-kira Aleana punya nyali nggak ya datang ke pernikahan kita?” tanyanya pada Alex.“Apa? Aleana, kamu ngundang Aleana ke pernikahan kita?” tanya Alex meyakinkan terhadap apa yang barusan ia dengar.“Iya, emang kenapa? Kamu nggak setuju, telat Mas. Lagian pernikahan kita ini memang sengaja buat dia lihat hari kebahagiaan kita kan!” tegasnya.“Kali ini aku memang tidak turut campur tapi kalau dipikir-pikir setelah kejadian dia memenjarakan aku beberapa tahun silam rasanya undangan pernikahan ini akan menjadi hadiah yang menyenangkan untuknya hahaha,” ucapnya dalam hati. Alex merasa sangat puas.“Gimana ide aku?”“Aee, bagus! Lagi pula

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status