Share

Tak Dianggap

Penulis: ARY
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-06 15:26:03

“Udah ngebentak anak aku! Malah doain anak aku ke pleset lagi! DENDAM KAMU SAMA AKU?”

“Astaga Mbak, mana ada aku doain anak-anak yang jelek-jelek.”

“Hah, udah-udah sana! Ganggu banget.”

            Sikap Zaskia tentu saja tidak akan jauh-jauh dari perilaku Alex-kakaknya dan Salsabila-adiknya, wanita 36 tahun yang khas dengan rambut ikal hitamnya itu tidak pernah bersikap baik sedikit pun pada Aleana. Sifat Zaskia yang pemalas terkadang membuat Aleana sering mendapatkan pekerjaan tambahan, pasalnya wanita yang sudah berumah tangga itu sering kali membawa pakaian kotor ke rumah Alex hanya untuk menyuruh Aleana membersihkan pakaiannya. Pemandangan seperti ini sudah sering terjadi dan keluarga Alex sudah menganggapnya sebagai hal yang lumrah terjadi.

“Azka, ayo udah mainnya!” Zaskia asyik berlenggak-lenggok, kakinya yang jenjang itu tak sadar sedang menyusuri lantai yang baru saja dipel oleh Aleana.

GUBRAK!

            Zaskia terpeleset, kakinya yang putih mendapat memar memerah karena terbentur dengan lantai cukup keras.

“Aaaaaa, aduh.” Zaskia mengerang kesakitan.

            Semua orang terkejut dibuatnya, Alex yang baru saja turun dari tangga langsung berlari menghampiri kakaknya-Zaskia.

“Mbak gimana sih jalannya sampai jatuh gini?” Mengulurkan tangannya.

“Nanya lagi kamu! Istri kamu tu, nggak becus banget ngepel lantai!” protesnya kesal.

“Leaaa!” Alex berteriak.

“I-iya, Mas.” Aleana tidak tahu-menahu apa yang terjadi.

“Kamu ini gimana sih! Ngepel lantai masih dibiarin basah gini, harusnya kamu lap langsung dong! Udah tau di sini tempat lalu lalang.”

“Ma-maaf Mas, aku ngambil lap dulu.” Beranjak pergi ke dapur.

Alex mencekal tangan Aleana, “Alah! Lama kamu.”

“Mas, lepas Mas. Sakit! Aleana teriak kesakitan karena Alex memegang tangannya sangat kuat hingga memerah.

            Alex menarik tangan istrinya hingga tubuh Aleana terjongkok, menempelkannya ke lantai dan menggosok-gosokkan tangan Aleana untuk mengeringkan lantai yang basah tadi.

“MAS! Keterlaluan kamu,” pekiknya, dengan napas yang tersengal.

Alex sangat kesal karena Aleana meninggikan nada bicara ketika mengumpat dirinya, tatapan tajam dengan rahang yang mengerat segera menghujam pandangan Aleana.

“Berani kamu bentak suami kamu?”

“Kamu yang semena-mena sama aku, Mas!”

Kaki kanan Alex mundur ke belakang dan mengayun ke depan ke arah lengan Aleana.

TAK!

Satu tendangan tajam mendarat di lengan sebelah kiri Aleana menyebabkan tubuhnya terjungkal hingga ke belakang. Butiran air mata mulai mengaliri pipi wanita malang itu yang sudah tak sanggup menahan sakit, telapak tangannya memerah karena terlalu keras menggosok lantai dan kini ia mendapatkan biru lebam di lengan kirinya.

Alex merendahkan tubuhnya mendekati Aleana ke sisi sebelah kiri, merapikan rambut Aleana dan perlahan mendekatkan mulutnya ke arah telinga wanita malang itu, “Kenapa? Sakit?” bisiknya. “Ini bayaran buat istri yang suka melawan suami!” Alex kemudian berdiri mengusap-usap kedua tangannya untuk membersihkannya dari debu yang menempel. Sementara itu, seperti biasa keluarga Alex melihat kejadian itu seperti halnya sebuah tontonan saja.

***

“Est, aduh huh-huh.” Aleana meniup telapak tangannya yang mulai terasa perih karena ternyata ada goresan-goresan luka kecil di tangan, sepertinya karena sisa-sisa pecahan gelas yang masih tertinggal.

            Putri yang baru saja selesai dari hukuman langsung mencari-cari ibunya, “Ma, Mama. Di mana sih?” gumamnya.

“Mama di sini, Nak,” sahut Aleana dari teras belakang.

            Gadis yang matanya masih lengket karena belum cuci muka itu segera menghampiri ibunya ke teras belakang, telapak tangannya terus saja menghampiri mulutnya untuk menutup mulut yang menganga karena menguap.

“Mama ngapain udah di sini pagi-pagi?” tanyanya masih setengah sadar. Ia tak memerhatikan dengan benar ibunya sedang membasuh luka.

“E-e, Mama lagi ngadem aja, sambil bersihin bekas luka kemarin.”

“Hah? Luka?” Putri baru tersadar, “Eh, telapak tangan Mama kenapa?”

“Ini, kemarin Azka nggak sengaja jatuhin gelas jadi Mama bersihin dan pecahan gelasnya nggak sengaja kena tangan.”

“Nggak sengaja? Tapi kalau diliat dari lukanya tergores banyak gitu masa iya nggak sengaja?”

“Iya, sayang,” jawabnya berkilah.

“Mama yakin nggak sengaja?” tanya Putri curiga.

“Iya, Mama aja yang kurang hati-hati.”

            Mata Putri melirik lengan kiri Aleana, biru lebam di lengan kiri wanita itu menarik perhatian Putri.

“Terus ini biru gini kenapa, Ma?”

“Oh ini, Mama kebentur kemarin di meja makan, ujung meja kan agak runcing.”

“Hmm, kayaknya kemarin banyak banget kejadian, ya. Mama nggak papa kan?” Putri khawatir ibunya sedang membohonginya.

“Iya, nggak papa. Mama baik-baik aja, kok.”

“Ya udah deh, sini Putri bantu bersihin.”

“Semuanya hari ini kita mau makan di luar, siap-siap ya 2 jam lagi kita berangkat!” teriak Alex memberi pengumuman penghuni rumah.

            Putri yang mendengarnya sontak sumringah, “Hah, akhirnya setelah sekian lama Papa sibuk kerja kita diajak ke luar. Yuk Ma kita siap-siap.”

            Semuanya telah bersiap untuk berangkat termasuk Aleana pun sudah tampak kemas dengan dress bermotif bunga.

“Ayo Mas.” Aleana menggandeng tangan Alex.

Alex segera menghempaskan tangan Aleana yang membuat Aleana terkejut, “Apa-apaan sih kamu! Emang yang mau ngajak kamu siapa?”

DEG!

Perasaan Aleana seketika hancur, dadanya terasa sesak karena menahan tangis.

“A-aku nggak i-ikut ya Mas?” tanyanya terbata.

“Ya nggak lah! Kamu nggak bisa lihat dandanan kamu tu norak banget tau nggak! Udah kucel, bentukannya nggak fresh gini!”

Aleana menelan udara kosong, ia tertunduk lesu karena merasa malu Alex mengomentari penampilannya di hadapan keluarganya.

“Nanti yang ada kalau aku ngajak kamu, entar aku dikira bawa pembantu! Malu lah aku, mending kamu diem di rumah aja ya, kalau kamu mau pesen makan apa bilang aja biar aku bawain pulang.” Alex terus saja mengucapkan kata-kata hinaan pada Aleana.

“Pa! Papa kok gitu sih sama istri sendiri! Kasian kan Mama, harusnya Papa nggak berhak hina-hina istri Papa sendiri kayak gitu!” Putri tersulut emosi.

            Aleana menatap Putri dan memberikannya kode untuk tidak menentang ayahnya lagi, Putri yang tak bisa berbuat apa-apa karena perintah ibunya seketika diam.

“Kamu anak kecil tau apa!”

“Putri udah sayang, kamu harus nurut sama Papa kamu,” timpal Kanjeng.

“Tapi Oma, kan kasian Mama sendirian di rumah. Putri jadi nggak pengen ikut ke luar!” rengeknya.

“Kamu dengerin Oma, lihat Mama kamu yang nggak bisa jaga penampilan, wajarlah kalau Papa kamu nggak mau ngajak dia ke luar.”

“Oma kok gitu sih!”

“Udah sayangnya Oma, nanti kalau kamu udah dewasa pasti bakalan ngerti.”

“Kita udah mau telat ini, biar nggak kesiangan di jalan! Nggak usah drama-drama lagi!” ucapnya, sembari melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. “Putri mau ikut atau tinggal di rumah sama Mama kamu?”

Putri melirik Aleana, keduanya saling beradu pandang, “Hah, iya Pa Putri ikut,” jawabnya lesu.

“Oke, kita langsung berangkat.” Semuanya bergegas masuk ke mobil, Alex yang sudah mengambil langkah seketika membalikkan badan dan menghampiri Aleana kembali. Wanita malang itu terlihat senang karena mengira Alex berubah pikiran.

Dengan tatapan polosnya Aleana memandang Alex, “Aku jadi ikut ya, Mas?”

Bersambung …

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Istri Kucelku Ternyata Pewaris Tunggal   Peringatan

    “Apa? Dia lagi?” Ekpresi Aleana yang sangat terkejut seperti itu mengundang banyak tanya di benak Putri-anaknya. “Eeee, emangnya kenapa Ma?” tanyanya ragu. “Aduh, sayang! Kamu ngapain masih mau dianterin sama om-om itu? Kan Mama udah bilang ke kamu kalau kamu harus hati-hati sama orang asing!” “Hmm, orang asing? Tapi kan Ma dia ayahnya temen aku di tempat les, jadi om itu kan bukan orang asing karena Putri tau!” bantahnya. Aleana memegang kepalanya dengan kedua tangan. “Mama kenapa sih? Hari ini aneh banget, kan buktinya Putri nggak kenapa-napa Ma … itu artinya om itu orang baik!” kekehnya. “Putri sayangnya Mama. Dengerin Mama baik-baik ya Nak, Mama cuma mau kamu aman dan kenapa Mama nggak setuju kalau kamu deket-deket sama om-om itu karena hari ini dia udah buat Mama kesel! Dan dari cara dia memperlakukan Mama tadi itu sudah menunjukkan kalau dia itu bukan orang baik!” jelasnya kembali berusaha meyakinkan. Alis Putri bertaut, bib

  • Istri Kucelku Ternyata Pewaris Tunggal   POV ALEANA [Pertemuan Kedua]

    *** Wanita 35 tahun itu berjalan dengan badan sedikit tegap dan pandangan lurus ke depan, sementara di sisi sebelah kanan Aleana tampak David yang setia menemani adik tak sedarahnya itu. “Semua urusan di kantor tadi aman kan, kak?” “Aman kamu tenang aja, ada aku di sini!” “Hah, untunglah! Maaf ya Lea nggak bisa balik lagi ke kantor tadi, soalnya acara sekolahnya Putri selesainya lama nggak seperti yang aku bayangin di awal,” keluhnya. “Kamu santai aja, aku masih bisa handle semuanya kok. Urusan seperti ini hanya masalah kecil buat aku!” tukasnya santai. Aleana tetap fokus dengan langkahnya namun matanya terpatri dengan layar gawainya, sembari tangan kanannya memegang minuman soda kaleng yang telah diteguknya setengah. KLENTENG! Gubrakkk! [wanita itu bertabrakan dengan seorang pria yang mengakibatkan minuman yang ada digenggamannya tumpah mengenai bajunya]. “Awww!” Baju Aleana basah terkena tumpahan minuman soda yang dibawanya. “Kalau jalan bisa pakai ma

  • Istri Kucelku Ternyata Pewaris Tunggal   POV ALEX [Dendam Kesumat!!!]

    “Awas ya kamu Lea! Jadi begini cara main kamu, kamu pikir aku takut dengan cara licik kamu ini! Tunggu pembalasan aku, bahkan kalau bisa kamu harus ngerasain rasa sakit lebih dari apa yang aku rasain sekarang!” ucapnya penuh amarah. Ia menarik jas berwarna hitam dan mengenakannya, lelaki itu bercermin untuk memastikan apa yang dikenakannya telah rapi. Ia telah nampak kemas dengan kemeja biru dan jas hitam serta sepatu hitam andalannya. “Kamu mau ke mana Alex?” tanya Kanjeng yang keheranan dengan penampilan putranya yang sudah rapi. “Alex mau ke luar sebentar, di rumah sumpek!” sindirnya pada Salsabila yang tengah duduk santai di sofa sembari menggeser-geser layar gawainya. “Palingan mau cari mangsa baru Ma atau nggak mau cari selingkuhannya si Zahra itu!” balasnya sinis. “Nih, ini nih yang bikin sumpek, ada mulut yang kurang di sekolahin kalau ngomong! Gini ni akibatnya dimanjain mulu, udah tua bukannya nyari pasangan! Jadi perawan tua juga lu!” Alex tak mau kalah. “S

  • Istri Kucelku Ternyata Pewaris Tunggal   Menuntut Nafkah Anak!

    TOK! TOK! TOK! “Iya sabar!” “Permisi!” “Duh, siapa sih? Nggak sabaran banget!” Salsabila ngedumel emosi. KREKKK! [pintu dibuka] “Mbak Lea! E … mbak ngapain ke sini?” tanyanya terheran. “Mbak mau nyari mas Alex, ada?” “Ada urusan apa ya?” “Kamu nggak perlu tau, mbak urusannya sama mas Alex bukan sama kamu!” ucapnya datar. “Ow nggak bisa dong mbak, aku kan adiknya mas Alex jadi aku berhak tau dong!” kekehnya. “Bila, udah ya! Mbak lagi nggak mau ribut sama kamu, mbak tanya sekali lagi mas Alex ada di rumah nggak?” Salsabila menarik napas dalam, “Hah, iya ada!” Aleana kembali melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah neraka itu, pandangannya beredar memerhatikan suasana yang sudah cukup lama ia tinggalkan. Kini tiap hirupan napasnya di rumah itu terasa sedikit lega tidak seperti sebelumnya yang penuh dengan kesesakan. “Mas … Mas Alex! Ada yang nyariin tuh,” panggilnya. “Siapa?” “Turun aja kenapa, banyak nanyak!” Alex yang masih asyik menggosok-gosok

  • Istri Kucelku Ternyata Pewaris Tunggal   POV ALEX [Gagal Total]

    PYANG! [suara barang-barang pecah] “Alex! Apa-apaan kamu,” tegur Kanjeng, yang keheranan melihat anaknya membabi buta. “Mama nggak usah ikut campur!” teriaknya kesal. “Ini jadi urusan Mama karena kamu masih anak Mama! Kalau kamu marah dan kesal bicara, jangan main rusakin barang kayak gini!” protesnya mulai tersulut emosi. “Ini semua gara-gara anak Mama yang manja itu, coba aja dia nggak ngasi rencana konyol seperti itu pasti semuanya masih baik-baik saja dan Alex tidak akan menanggung malu seperti ini serta kehilangan segalanya,” keluhnya. “Maksud kamu Bila?” “Iya, siapa lagi kalau bukan dia! Asal Mama tau ya, harga diri Alex sudah jatuh sejatuh-jatuhnya di hadapan semua orang, karena Aleana dan asisten keparatnya si David itu! Itu semua nggak bakalan pernah terjadi kalau anak manja Mama itu nggak ngasi ide konyol murahan!” “Ehmm,” Salsabila berdeham. Ia rupanya sedari tadi sudah berada di balik pintu mendengar semuanya. “Ini ni biang keroknya! Kamu harus tanggung jawab Bila!”

  • Istri Kucelku Ternyata Pewaris Tunggal   Mencari Pendamping?

    DEG!!! Menghadapi sikap Putri Aleana tiba-tiba kikuk, pernyataan anaknya membuat dirinya kehabisan kata-kata. “A e … ngobrolnya nanti aja ya sayang, kamu kan mau ke sekolah nanti telat lo,” kilahnya. Ia berusaha mengalihkan pembicaraan. “Hmm, iya deh Ma.” Pertanyaan Putri yang menyinggung soal pasangan kepada dirinya membuat wanita 35 tahun itu gelagapan, pasalnya pertanyaan tersebut dilontarkan oleh anak usia 15 tahun dan itu anak kandungnya sendiri. Aleana hanya terkejut mendengarnya karena hal itu menjadi sebuah pembicaraan yang tabu ketika yang menyatakan bukan orang yang seharusnya. “Bi, semua persiapan sekolah Putri udah kan?” “Udah bu, semuanya sudah saya siapin.” “Oke, makasi ya bi.” Putri sudah kemas dengan pakaian sekolahnya dan siap untuk berangkat ke sekolah. “Ayo sayang. Bi Aya nitip rumah ya, saya sama Putri berangkat dulu.” “Iya bu, siap.” “Pamit dulu sayang sama bi Aya,” titahnya. Putri meraih tangan bi Aya untuk bersalama

  • Istri Kucelku Ternyata Pewaris Tunggal   Dipecat! [Alex dan Zahra kehilangan harga diri]

    Alex mengangkat tangan kanannya ke udara seraya menampar Aleana namun, sebelum tangan lelaki licik itu menyentuh Aleana tangan David melesat cepat mencekal Alex. “Jauhkan tangan kotor kamu itu dari adik saya!” “Wanita sialan! Apa maksud kamu melakukan ini semua?” Aleana hanya membalas senyum kepuasan di wajahnya. “Kamu … kamu akan membayar mahal atas apa yang telah kamu lakukan Lea!” Alex sangat marah. Lelaki berengsek itu sedang menikmati sensasi marah yang meluap dan juga rasa malu yang tertahankan di waktu yang bersamaan, pasalnya baru saja video perselingkuhannya dengan Zahra di kantor telah ditayangkan di hadapan seluruh undangan yang datang pada pesta itu. Di sisi lain di pojok ruangan sedang ada Zahra yang menangis karena merasa malu. Alex mendengus, rahangnya mengeras dan matanya memerah. Lelaki itu melangkah menuju Zahra meraih tangan wanita itu dan berniat mengajaknya segera pergi meninggalkan pesta yang telah menjatuhkan harga diri mereka berdua

  • Istri Kucelku Ternyata Pewaris Tunggal   Berkedok Pesta Malam

    “Bu-bukan gitu Lea.”“Jadi? Gimana? Semua keputusan ada di tangan Mas, pikirkan ini baik-baik Mas.” Alex terdiam, ia tampak menimbang keputusan. “A-aku setuju, tapi setelah aku melakukan ini kamu percaya kan sama aku?” tanyanya kembali ragu. “Itu tergantung bagaimana sikap kamu Mas, buktikan dulu omongan kamu.” “O-oke, aku bakalan buktiin ke kamu kalau aku bener-bener serius ingin menebus semua kesalahan aku,” tegasnya. Alex berusaha meyakinkan Aleana kembali. “Bagus kalau memang begitu.” Alex kali ini akan menghadapi situasi yang sangat sulit, begitu saja ia langsung setuju dengan permintaan Aleana. “Kamu disuruh ngapain sama si nenek lampir itu Mas?” “E-enggak ada,” kilahnya. “Nggak ada tapi kok muka kamu panik gitu!” ucap Zahra curiga. “Kamu nyembunyiin sesuatu ya dari aku?” Alex mendengus, “Hah, nanti kalau aku cerita kamu marah!” keluhnya. “Ya, apa dulu Mas, belum juga cerita!” “Ja-jadi gini, besok akan diadakan pesta untuk rekan-rekan kerja di

  • Istri Kucelku Ternyata Pewaris Tunggal   Berkuasa [Mulai Memainkan Peran]

    *** “Zahra! Apa-apaan kamu, bukannya kemarin saya sudah pesan untuk melakukan pencatatan surat masuk dan surat ke luar!” Aleana meradang. “Ma-maaf bu, itu sudah saya lakukan dan pencatatan tersebut kemarin saya sudah cek,” jelasnya. “Terus kenapa masih ada surat masuk yang tertinggal? Dan ini tanggal pengiriman sudah dua hari yang lalu.” “Tapi saya sudah cek kemarin bu dan memang tidak ada.” Zahra berusaha membela dirinya. “Jadi maksud kamu saya yang salah?” Zahra tertunduk. “Ma-maaf bu, saya yang salah. Lain kali saya akan lebih berhati-hati,” jawabnya terpaksa. “Ingat ya, ini kesalahan fatal yang pertama kamu lakukan. Kamu bisa bayangkan kalau surat penting ini hilang atau tercecer, sudah barang pasti kalau kamu yang akan menanggung resikonya, karena hal fatal seperti ini bisa mengancam kerugian untuk perusahaan ini, paham kamu!” “Ba-baik bu. Tapi maaf sebelumnya kalau saya lancang … bukannya saya sudah mengatakan bahwa alangkah baiknya jika pekerjaan seperti ini

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status