Share

Aku Lelah

Author: ARY
last update Last Updated: 2023-11-06 15:23:24

“Hah, kalau Mama kewajiban sebagai seorang istri memerhatikan suami terus Papa nggak pernah peduli sama Mama, kewajiban Papa sebagai suami Mama apa dong?”

Aleana tertegun mendengar protes anaknya terhadap kelakuan Alex-suaminya, ucapan gadis itu begitu dewasa jika dibandingkan dengan usianya yang baru berusia lima belas tahun.

“Sutss, Putri sayang. Mama sama Papa baik-baik aja, apa yang Putri lihat belum tentu seperti apa yang kamu pikirkan Nak, lagi pula dia kan Papa kamu jadi Putri harus menghormati Papa dengan cara jangan membicarakan hal yang buruk tentang Papa ya Nak.” Aleana berusaha menasehati anaknya yang mulai berpikir macam-macam.

“Maaf Ma, Putri cuma nggak mau Mama dianggap kayak orang lain aja di rumah ini. Hmm, sisanya biar Putri yang beresin ya Ma, Mama mending makan dulu.”

“Eh, nggak usah. Putri istirahat aja kan kamu capek Nak habis les.”

“Mama juga lebih capek dari Putri, makan ya Ma!” Putri mendorong ibunya ke luar kamar niat untuk memaksa Aleana segera makan.

“Iya-iya Mama makan sekarang, makasi ya.” Mengelus kepala Putri.

            Aleana menuruni anak tangga menuju ke dapur, sesampainya wanita itu di dapur ia mengelus dada melihat makanan di meja makan bersih tak tersisa sedikit pun, karena sudah tak sanggup lagi menahan lapar ia terpaksa memasak mie instan untuk mengganjal perutnya.

Putri menghampiri Aleana, “Ma, aku udah selesai beresin ya.”

“Iya sayang, makasi anak Mama paling baik.”

“Oh wait! Mama makan mie instan lagi?”

“E-e, Mama akhir-akhir ini emang lagi doyan makan mie,” kilahnya.

“Ma! Mama nggak bohong kan? Tapi Mama tadi udah makan yang lain kan?”

“Iya sayang.” Berbohong untuk yang kesekian kalinya.

“Oke. Oh iya Ma, malam ini Putri tidurnya agak malaman ya soalnya ada tugas tambahan, tapi nggak sampai larut kok soalnya kalau mau dikerjain besok takut nggak sempat, karena besok aku ada janji sama temen nyari buku ke luar sekalian jalan-jalan hehe, nggak papa kan Ma?”

“Iya nggak papa, tapi janji ya jangan sampai begadang larut malam nanti kamu susah lagi bangun paginya.”

“Oke, siap Ma. Makasi ya.”

Salsabila kemudian datang dengan tergesa-gesa, “Mbak! Mbak Leaaa.”

“Iya, kenapa Bila?”

Menyodorkan beberapa potong baju, “Nih! Setrikain ya, yang rapi! Soalnya besok aku mau pakek.”

“Kamu kan udah ngerti pakek setrika Bila, kenapa harus nyuruh Mbak sih?”

“Ah ribet! Ya udah disetrikain aja kenapa emang!”

“Kamu udah gede lo bukan anak-anak lagi, belajar dewasa dari sekarang.”

“Mbak nggak usah sok-sokan nasehatin aku ya! Kalau aku bilang setrika ya setrika, ngeyel banget sih. Udah ya, setrikain sekarang nggak pakek lama,” ucapnya dengan nada ketus.

            Aleana lagi-lagi hanya bisa pasrah karena ia takut akan memunculkan keributan yang pada akhirnya ia juga yang akan disalahkan. Wanita itu segera membawa baju-baju Salsabila ke kamar untuk disetrika.

“Hah, Mas bisa nggak kamu nasehatin adik kamu?”

“Kenapa lagi sih?”

“Nih liat, aku disuruh nyetrika baju dia. Bila kan udah gede Mas udah bisa pakek barang elektronik, emangnya segala di rumah ini harus banget ya aku yang ngerjain? Nyetrika baju aja kan bisa dilakuin sendiri,” keluhnya.

“Kamu ini masalah setrika baju aja kamu permasalahin, ya apa salahnya sih orang minta tolong? Kamu nggak ikhlas ya nolongin saudara aku, itu kan ipar kamu juga gimana sih!”

“Bukannya nggak mau nolongin Mas, kamu juga ngertiin aku dong! Dari pagi sampai malam aku rasanya nggak berhenti-berhenti ya harus ngelayanin semua orang di rumah ini, bahkan buat istirahat sebentar aja rasanya aku sampai nggak bisa.”

“Mau sampai kapan kamu ngeluh kayak gini? Aku capek tau nggak dengernya!”

“Ngeluh kata kamu? Kamu sih nggak ada di posisi aku gimana rasanya capek ngerjain semua pekerjaan rumah seharian, belum lagi adik kamu dan Mama suka ngasi aku kerjaan tambahan kayak gini, bukannya aku nggak ikhlas Mas tapi aku juga manusia yang bisa ngerasain capek.”

“Ya terus kamu maunya gimana?”

“Aku cuma minta tolong ke kamu buat nasehatin ke mereka, kalau bisa urusan pribadi yang bisa dikerjain sendiri ya tolong dikerjain sendiri, karena aku juga capek udah ngurus rumah seharian dan satu lagi tolong nasehatin adik kamu itu jangan pernah lancang ngambil barang-barang pribadi aku!”

“Banyak banget maunya! Emang Bila ngambil apa sih?”

“Hari ini dia ngambil kalung Mas, mahar pernikahan kita karena alasan buat gantiin kalung dia yang hilang.”

“Oh kamu ngambil kalung dia?”

“Nggak mungkin lah Mas! Kamu kenapa malah nyalahin aku sih?”

“Ya kan nggak mungkin ada asap kalau nggak ada api! Siapa suruh kamu cari masalah.” Alex terus saja menyalahkan istrinya.

            Perdebatan tersebut tanpa sengaja didengar oleh Putri yang kebetulan lewat di depan kamar mereka dan tak sengaja menguping. Putri yang meradang mendengar ibunya terus saja disalahkan itu lantas membuka pintu, tanpa berbicara sepatah kata pun gadis itu lantas mengambil semua baju milik Salsabila.

“Nak.” Aleana terkejut.

“Mau kamu apa kan baju tante Bila?”

            Gadis itu lantas membawa baju tersebut ke kamar Salsabila.

“Nih baju Tante! Udah gede kan, punya tangan? Bisa nyetrika kan!”

“Nggak sopan kamu ya!”

“Tante tau sopan santun? Kirain nggak tau, terus ngapain masih nyuruh-nyuruh Mama aku! Mama aku bukan pembantunya Tante ya!”

“Nak udah, Nak!” Aleana khawatir perdebatan itu semakin parah.

“Mama diem aja! Aku aja yang anak Mama nggak pernah nyuruh-nyuruh Mama buat ngerjain urusan pribadi aku segala, nyuci dan nyetrika aku bisa, masak Tante yang udah segede ini nggak bisa ngapa-ngapain emang nggak malu sama aku?” Putri mulai tersulut emosi.

“CUKUP! Mbak bisa nggak nasehatin anaknya biar nggak kurang ajar gini!”

“Maafin Mbak Bila, sayang udah, Nak.”

“Gini ni kalau kamu nggak becus didik anak kamu!” imbuh Alex, memperkeruh suasana.

“Papa nggak usah nyalah-nyalahin Mama, Papa sama Tante sama aja nggak pernah peduli sama Mama aku!”

            Putri mulai tak bisa mengontrol kata-kata yang ke luar dari mulutnya dan membuat suasana semakin memanas. Alex pun mulai meradang, pria arogan itu mengayunkan tangannya seraya menampar Putri.

“STOP!” Aleana menghalang Alex.

“Minggir kamu! Biar aku kasi pelajaran dia!” ucapnya emosi.

“Kamu kalau mau nyentuh anak aku lewati aku dulu! Berani kamu ngangkat tangan kamu ke anak kamu sendiri Mas!”

“Udah salah masih aja dibelain!” imbuh perempuan manja itu.

“Ma, udah Ma.”

“Minggir kamu!” Menarik lengan Aleana dan menghempaskan badan Aleana menjauhi Putri.

Putri menatap Alex dengan penuh emosi, “Apa? Kenapa? Papa mau tampar aku! Tampar aja! Tampar Pa aku nggak takut!”

Bersambung …

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Kucelku Ternyata Pewaris Tunggal   Peringatan

    “Apa? Dia lagi?” Ekpresi Aleana yang sangat terkejut seperti itu mengundang banyak tanya di benak Putri-anaknya. “Eeee, emangnya kenapa Ma?” tanyanya ragu. “Aduh, sayang! Kamu ngapain masih mau dianterin sama om-om itu? Kan Mama udah bilang ke kamu kalau kamu harus hati-hati sama orang asing!” “Hmm, orang asing? Tapi kan Ma dia ayahnya temen aku di tempat les, jadi om itu kan bukan orang asing karena Putri tau!” bantahnya. Aleana memegang kepalanya dengan kedua tangan. “Mama kenapa sih? Hari ini aneh banget, kan buktinya Putri nggak kenapa-napa Ma … itu artinya om itu orang baik!” kekehnya. “Putri sayangnya Mama. Dengerin Mama baik-baik ya Nak, Mama cuma mau kamu aman dan kenapa Mama nggak setuju kalau kamu deket-deket sama om-om itu karena hari ini dia udah buat Mama kesel! Dan dari cara dia memperlakukan Mama tadi itu sudah menunjukkan kalau dia itu bukan orang baik!” jelasnya kembali berusaha meyakinkan. Alis Putri bertaut, bib

  • Istri Kucelku Ternyata Pewaris Tunggal   POV ALEANA [Pertemuan Kedua]

    *** Wanita 35 tahun itu berjalan dengan badan sedikit tegap dan pandangan lurus ke depan, sementara di sisi sebelah kanan Aleana tampak David yang setia menemani adik tak sedarahnya itu. “Semua urusan di kantor tadi aman kan, kak?” “Aman kamu tenang aja, ada aku di sini!” “Hah, untunglah! Maaf ya Lea nggak bisa balik lagi ke kantor tadi, soalnya acara sekolahnya Putri selesainya lama nggak seperti yang aku bayangin di awal,” keluhnya. “Kamu santai aja, aku masih bisa handle semuanya kok. Urusan seperti ini hanya masalah kecil buat aku!” tukasnya santai. Aleana tetap fokus dengan langkahnya namun matanya terpatri dengan layar gawainya, sembari tangan kanannya memegang minuman soda kaleng yang telah diteguknya setengah. KLENTENG! Gubrakkk! [wanita itu bertabrakan dengan seorang pria yang mengakibatkan minuman yang ada digenggamannya tumpah mengenai bajunya]. “Awww!” Baju Aleana basah terkena tumpahan minuman soda yang dibawanya. “Kalau jalan bisa pakai ma

  • Istri Kucelku Ternyata Pewaris Tunggal   POV ALEX [Dendam Kesumat!!!]

    “Awas ya kamu Lea! Jadi begini cara main kamu, kamu pikir aku takut dengan cara licik kamu ini! Tunggu pembalasan aku, bahkan kalau bisa kamu harus ngerasain rasa sakit lebih dari apa yang aku rasain sekarang!” ucapnya penuh amarah. Ia menarik jas berwarna hitam dan mengenakannya, lelaki itu bercermin untuk memastikan apa yang dikenakannya telah rapi. Ia telah nampak kemas dengan kemeja biru dan jas hitam serta sepatu hitam andalannya. “Kamu mau ke mana Alex?” tanya Kanjeng yang keheranan dengan penampilan putranya yang sudah rapi. “Alex mau ke luar sebentar, di rumah sumpek!” sindirnya pada Salsabila yang tengah duduk santai di sofa sembari menggeser-geser layar gawainya. “Palingan mau cari mangsa baru Ma atau nggak mau cari selingkuhannya si Zahra itu!” balasnya sinis. “Nih, ini nih yang bikin sumpek, ada mulut yang kurang di sekolahin kalau ngomong! Gini ni akibatnya dimanjain mulu, udah tua bukannya nyari pasangan! Jadi perawan tua juga lu!” Alex tak mau kalah. “S

  • Istri Kucelku Ternyata Pewaris Tunggal   Menuntut Nafkah Anak!

    TOK! TOK! TOK! “Iya sabar!” “Permisi!” “Duh, siapa sih? Nggak sabaran banget!” Salsabila ngedumel emosi. KREKKK! [pintu dibuka] “Mbak Lea! E … mbak ngapain ke sini?” tanyanya terheran. “Mbak mau nyari mas Alex, ada?” “Ada urusan apa ya?” “Kamu nggak perlu tau, mbak urusannya sama mas Alex bukan sama kamu!” ucapnya datar. “Ow nggak bisa dong mbak, aku kan adiknya mas Alex jadi aku berhak tau dong!” kekehnya. “Bila, udah ya! Mbak lagi nggak mau ribut sama kamu, mbak tanya sekali lagi mas Alex ada di rumah nggak?” Salsabila menarik napas dalam, “Hah, iya ada!” Aleana kembali melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah neraka itu, pandangannya beredar memerhatikan suasana yang sudah cukup lama ia tinggalkan. Kini tiap hirupan napasnya di rumah itu terasa sedikit lega tidak seperti sebelumnya yang penuh dengan kesesakan. “Mas … Mas Alex! Ada yang nyariin tuh,” panggilnya. “Siapa?” “Turun aja kenapa, banyak nanyak!” Alex yang masih asyik menggosok-gosok

  • Istri Kucelku Ternyata Pewaris Tunggal   POV ALEX [Gagal Total]

    PYANG! [suara barang-barang pecah] “Alex! Apa-apaan kamu,” tegur Kanjeng, yang keheranan melihat anaknya membabi buta. “Mama nggak usah ikut campur!” teriaknya kesal. “Ini jadi urusan Mama karena kamu masih anak Mama! Kalau kamu marah dan kesal bicara, jangan main rusakin barang kayak gini!” protesnya mulai tersulut emosi. “Ini semua gara-gara anak Mama yang manja itu, coba aja dia nggak ngasi rencana konyol seperti itu pasti semuanya masih baik-baik saja dan Alex tidak akan menanggung malu seperti ini serta kehilangan segalanya,” keluhnya. “Maksud kamu Bila?” “Iya, siapa lagi kalau bukan dia! Asal Mama tau ya, harga diri Alex sudah jatuh sejatuh-jatuhnya di hadapan semua orang, karena Aleana dan asisten keparatnya si David itu! Itu semua nggak bakalan pernah terjadi kalau anak manja Mama itu nggak ngasi ide konyol murahan!” “Ehmm,” Salsabila berdeham. Ia rupanya sedari tadi sudah berada di balik pintu mendengar semuanya. “Ini ni biang keroknya! Kamu harus tanggung jawab Bila!”

  • Istri Kucelku Ternyata Pewaris Tunggal   Mencari Pendamping?

    DEG!!! Menghadapi sikap Putri Aleana tiba-tiba kikuk, pernyataan anaknya membuat dirinya kehabisan kata-kata. “A e … ngobrolnya nanti aja ya sayang, kamu kan mau ke sekolah nanti telat lo,” kilahnya. Ia berusaha mengalihkan pembicaraan. “Hmm, iya deh Ma.” Pertanyaan Putri yang menyinggung soal pasangan kepada dirinya membuat wanita 35 tahun itu gelagapan, pasalnya pertanyaan tersebut dilontarkan oleh anak usia 15 tahun dan itu anak kandungnya sendiri. Aleana hanya terkejut mendengarnya karena hal itu menjadi sebuah pembicaraan yang tabu ketika yang menyatakan bukan orang yang seharusnya. “Bi, semua persiapan sekolah Putri udah kan?” “Udah bu, semuanya sudah saya siapin.” “Oke, makasi ya bi.” Putri sudah kemas dengan pakaian sekolahnya dan siap untuk berangkat ke sekolah. “Ayo sayang. Bi Aya nitip rumah ya, saya sama Putri berangkat dulu.” “Iya bu, siap.” “Pamit dulu sayang sama bi Aya,” titahnya. Putri meraih tangan bi Aya untuk bersalama

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status