"Aidan......."
Kayla memanggil kekasihnya yang kini tengah menggandeng Perempuan yang tak lain adalah saudara tirinya. "Bisa-bisanya dari sekian banyak cewek di luar sana, kamu malah selingkuh sama sodara tiri aku?" Kayla tertawa miris dan menatap Aidan dengan penuh rasa kecewa. Merasa tersudutkan, pada akhirnya Aidan berseru, "Jangan salahkan aku! Kalau kamu mau diajak check in dan bisa kasih aku kepuasan, aku enggak mungkin selingkuh! Aku juga cowok, aku mau dipuasin!" Mendengarnya, Kayla merasa sangat muak. la menendang kuat tulang kering kaki Aidan, hingga membuat Aidan mengerang kesakitan. Lalu Kayla menyeka air matanya dan berkata, "Dasar Anjing! Mikirnya selangkangn doang. Sekarang, kita putus! Lagian aku enggak mau tuh punya pasangan bekas dicicipin cewek lain." Kayla lalu pergi dari acara kondangan itu dengan Menangis. Di tengah jalan perjalanan pulang, kayla berhenti untuk menuntaskan kesedihannya agar tidak di ketahui Raka, yaitu kakaknya sendiri. Diapun memilih untuk mampir Warung Nasi Padang langganan mereka. "Bang bungkus Sate 2 sama Nasi Padang 2 yah bang,, lauknya seperti biasa" ucap kayla lemah memesan ke penjaga warung makan tersebut. Sembari menunggu Pesanannya datang Kayla hanya melamun, menyandarkan kepalanya di Meja. Wajahnya pucat dan lemas. la belum makan, perutnya kosong dari tadi siang. Terlalu banyak beban pikiran yang harus ia hadapi. Kilasan balik tentang apa yang terjadi di hidupnya pun mulai berputar-putar di kepalanya. Ayah nya yang lebih memilih berpihak kepada anak dari istri keduanya dan bahkan sekarang pacarnya yabg selingkuh ke saudara tirinya sendiri. Hancur sungguh hancur itulah yang di rasakan Kayla saat ini. Tak ingin berlarut-larut dalam kesedihan, iapun pergi ke toilet untuk merapikan Make Up nya yang rusak akibat menangis tadi dan juga agar kakak nya tidak mengetahui perihal kejadian ini, sebab jika kakak nya tau, pasti akan bertengkar lagi dengan ayahnya demi membela dirinya. Usai merapikan Make Up nya dan menurut nya sudah tidak terlalu mencolok habis nangis, dia pun pulang setelah membayar Pesanannya. *** Sesampainya di Rumah, la yang tadi melihat mobil kakaknya terparkir di garasi, segera masuk ke ruang makan dan berseru, "Bang Raka, sini turun! Aku beliin nasi padang sama sate langganan kita!" Gadis itu bergegas mencuci tangan lalu menyiapkan makanan yang barusan ia sebutkan. Namun, gadis bernama Kayla Citra Aditama itu menjadi jengkel karena tidak mendengar sahutan dari sang kakak. "Bang Raka! Cepet turun ih, aku udah lapar!" seru Kayla lagi. Kayla memang berencana untuk makan terlebih dahulu sebelum mandi dan beristirahat. la sangat lapar setelah seharian berkutat dengan pekerjaan. Kayla meletakkan tasnya di kursi dengan jengkel. la pun melangkah menuju lantai dua, di mana kamar kakaknya berada. Di rumah itu, Kayla sebenarnya tidak hanya tinggal berdua dengan sang kakak. Biasanya ada mbok Inem yang memang membantu mengurus rumah. Sayangnya, seminggu yang lalu mbok Inem pulang kampung. Raka dan Kayla memang tinggal terpisah dari orangtua mereka. Ibu mereka sudah meninggal, lalu ayah mereka sudah menikah lagi serta kini tinggal dengan istri baru dan putri tirinya. Hubungan Kayla dan Raka dengan ayah mereka juga tidak terlalu baik. Sebab ayah mereka terkesan lebih menyayangi keluarga barunya. Alhasil, semenjak Kayla masih remaja, Raka membawanya untuk tinggal terpisah bersama dengan mbok Inem yangjuga sudah seperti pengasuh mereka. "Bang Raka, jangan pura-pura budeg ya! Budeg beneran baru tau rasa!" seru Kayla sembari menggedor pintu kamar sang kakak. Kayla menjadi sangat tidak sabar. Hingga pada akhirnya mendorong pintu kamar sang kakak, dan itu bertepatan dengan pintu yang terbuka dari dalam. Tentunya itu membuat Kayla menjadi kehilangan keseimbangan karena tadi mencoba membuka pintu dengan sekuat tenaga. Lalu tubuh Kayla yang limbung terasa menabrak sesuatu yang keras. "'Aduh!" seru Kayla dengan tangan yang meraba-raba apa yang sebenarnya ia tabrak. Kayla menegang dan syok bukan main saat Kayla mendengar suara pria yang begitu dekat darinya. Suara itu terdengar berkata, "Apa kamu orang mesum? Stop touching my body!" Sontak saja Kayla mendongak dan menyadari bahwa apa yang ia tabrak tidak lain adalah seorang pria. Pria itu tidak hanya memiliki tubuh kekar yang menggoda, tetapi juga wajah rupawan yang tampak bule. Kayla yang sebelumnya terpesona karena ketampanan pria itu, tiba-tiba berseru, "Kamu siapa? Kenapa ada di kamar bang Raka? Maling ya!" Kayla sedikit menjauh dari pria itu dengan ekspresi waspada, tetapi matanya tidak bisa ditahan untuk terus tertuju pada pemandangan menggoda di hadapannya. Sebab pria asing di hadapannya saat ini tengah berada dalam kondisi telanjang dada. "Atau kamu orang mesum? Kok bisa-bisanya telanjang dada di rumah orang lain kayak begini?! Aku laporin polisi nih!" seru Kayla lagi. Mendengar seruan Kayla, pria itu malah dengan santai bersandar pada kerangka pintu sembari menjawab, "Kira- kira, apa ada maling atau orang mesum yang tetap santai setelah tertangkap basah? Sepertinya perkataan Raka benar, adiknya cukup bodoh." Kayla tiba-tiba menjadi jengkel saat dirinya mendengar perkataan yang memang cukup sering dilontarkan oleh sang kakak. Lalu Kayla berseru, "Aku enggak bodoh ya!" Belum juga Kayla mengatakan hal yang lebih daripada itu, tiba-tiba Kayla merasakan daun telinganya ditarik. Orang yang menjadi dalangnya tidak lain adalah Raka. Kakaknya itu bertanya, "Kenapa kamu teriak-teriak sama tamu Abang?" Kayla memegangi tangan kakaknya yang masih menarik daun telinganya. "Dia tamunya Abang? Dia salah sendiri, di rumah orang pakai buka-buka baju segala. Terus pakai ngatain aku oon," balas Kayla berusaha membela diri. Raka menghela napas panjang dan mencubit pipi adiknya lalu berkata, "Ya harus dia buka baju, soalnya dia memang mau ganti baju. Kamu pasti buka pintu kamar tanpa izin, kan? Ngaku aja." Hanya saja, apa yang dikatakan oleh Raka itu membuat Kayla berpikir dengan cara lain. Kayla bertanya, "Kenapa gantinya harus di kamar dan enggak pergi ke kamar mandi aja? Tunggu jangan bilang kalau kalian sebenernya .. ?" "Jangan mikir aneh-aneh," ucap Raka penuh peringatan sembari melepaskan cubitan pada pipi Kayla. Sayangnya, Kayla yang memang memiliki imajinasi liar itu tidak mendengar peringatan kakaknya. Kayla menatap bergantian Raka dan teman kakaknya yang masih bersandar santai di ambang pintu, lalu tiba-tiba menutup mulutnya. "Enggak ya, aku enggak mau punya abang yang jeruk makan jeruk!" seru Kayla. Raka memejamkan matanya merasa frustasi dengan tingkah Kayla. Sebab saat ini Kayla jelas menunduh Raka dan temannya itu memiliki hubungan spesial yang tidak seharusnya. Raka pada akhirnya memanggul adiknya dan berkata, "Ayo makan. Otak kamu makin nyeleneh kalau lagi kelaparan." Lalu Raka tidak lupa berseru pada temannya, "Pakai bajumu, lalu ayo makan bersama kami, Yuda!""Kalau ada apa-apa, langsung telepon Abang. Termasukkalau Yuda ngapa-ngapain kamu," ucap Raka membuatKayla mengernyit."Ngapa-ngapain gimana maksudnya, Bang?" tanya Kayla.Raka yang memang sudah memasukan koper berisibarang-barangnya ke dalam mobil, tampak menghelanapas panjang. la gelisah akan meninggalkan adiknyasepenuhnya dalam pengawasan Yuda. Mengingat saat ini dirinya memang waktunya ia pergi dan tinggal di luar kota.Selama ini dirinya sudah menunda kepindahannya sebisamungkin karena cemas dengan Kayla yang akan tinggalsendirian.Namun setelah Kayla menikah pun, rasa cemasnya masihsaja tersisa. Padahal ia tahu, Yuda adalah orang yangbertanggungjawab. la tidak mungkin mengkhianatijanjinya. Raka menjawab, "Ya contohnya kalau diaselingkuh atau ngelakuin hal kasar sama kamu. Walausebenarnya, Abang sendiri tau dia bukan tipe orang yangngelakuin semua hal itu.""Kan Abang udah kasih restu aku nikah
Pagi itu, Kayla terbangun dengan tubuh yang terasa pegal, terutama pada pinggang dan kedua betisnya. Lalu area intimnya terasa sangat ngilu. Bahkan saat bergerak sedikit saja sudah berhasil membuatnya mengerang kecil. Yuda yang sudah terjaga sejak tadi tampak duduk di samping Kala dengan posisi canggung. Yuda tampak gugup ketika mengamati Kayla. Lalu dengan hati-hati Yuda bertanya, "Apa masih sakit?"Alih-alih menjawab, Kayla yang masih berbaringtertelungkup kini menoleh ke arah Yuda. Dengan keningmengernyit, Kayla bertanya balik, "Apa Om mau ngelakuinhal yang sama kayak tadi malam?"Yuda terdiam, sedikit terkejut dengan pertanyaan Kaylayang tiba-tiba. la berpikir sejenak, berusaha menangkapmaksud dari pertanyaan Kayla. Namun, sebelum ia sempat menjawab, Kayla melanjutkan dengan nada bingung, "Aku benar-benar enggak paham. Kenapa orang-orang bisa kecanduan ngelakuin hal itu? Bahkan rela melakukannya sebelum nikah, padahal rasanya sakit dan sama sekal
"Jangan tegang begitu, nanti malah rasanya lebih sakit,"ucap Yuda sembari mencium leher Kayla hingga membuatbulu kuduknya meremang.Saat ini Kayla dan Yuda sudah berada di aras ranjang.Pencahayaan kamar sengaja dibuat remang agar Kaylatidak merasa terlalu malu ketika mereka melakukankegiatan ranjang perdana mereka sebagai pasangan suamiistri. Bagi mereka berdua, ini adalah pengalaman pertamamereka yang jelas sangat bersejarah. Karena itulah,mereka berusaha untuk melakukannya dengan penuhkehati-hatian dan perhitungan."ih Om geli," rengek Kayla ketika tangan Yuda sudahmenyusup ke dalam baju tidur yang Kayla kenakan danmulai mengelus lembut setiap inci kulit mulus istrinya itu."Jangan panggil om begitu disaat kita tengah di atasranjang, rasanya aneh sekali," balas Yuda masih belummenghentikan sentuhannya.Lalu sebelum sempat mendapatkan kesempatanmersepons, Kayla sudah lebih dulu kembali dibuat terkejutkarena Yuda melepaskan pakaian yang Kayla kenakanhingga menyisakan p
Singkat cerita, dua bulan kemudian Kayla dan Yuda benar-benar memulai serangkaian acara untuk pernikahanmereka. Semuanya berjalan dengan mulus, bahkan Rakayang sebelumnya marah, kini mendukung pernikahantersebut. Pernikahan diselenggarakan dalam serangkaiantradisi jawa kental. Alih-alih Bayu dan Resa yang mengurussemua keperluan pernikahan Kayla, malah Eva dankeluarga dari pihak ibu kandung Kayla yang mengurussemuanya. Termasuk acara langkahan hingga siraman.Setiap detail disiapkan dengan teliti agar acara ini menjadimomen yang istimewa. Tradisi demi tradisi dijalankandengan seksama, membawa Kayla dalam perjalananmenuju hari pernikahan yang sakral. Di setiap tahapanprosesi, Kayla selalu ditemani oleh Bela. Sahabatnya itutak pernah bisa menyimpan rasa penasaran pun akhirnyabertanya pada Kayla di tengah persiapannya untuk prosesiakad nikah."Emang sih aku yang kasih saran buat mepet tetangga hotkamu, tapi bukannya ini terlalu ugal-ugalan? Maksud aku,kamu baru pisah sam
Setelah hari ulang tahun Kayla berlalu dengan cukupkacau, kini Kayla dipusingkan oleh dua hal. Pertama, iapusing harus menghadapi ayahnya setelah mengacaukanacara perjodohan yang ia atur. Lalu yang kedua, ia sibukmenenangkan Raka yang marah. Sebab rupanya Naomijuga ikut serta dalam rencana Bayu untuk merencanakantipuan acara makan bersama untuk merayakan ulangtahunKayla.Singkat cerita, Raka bisa ditenangkan oleh Kayla, dan padaakhirnya memberikan hadiah yang telah ia persiapkan.Singkat cerita, setelah hampir seminggu berlalu dari hariulang tahunnya, Kayla mendapatkan telepon dari Bayu.Dengan mempersiapkan diri untuk menghadapikemarahan ayahnya, Kayla mengangkat telepon dariayahnya itu."Kamu harusnya beritahu Ayah kalau kamu sudah punyapacar. Apalagi kalau pacarmu itu adalah Yuda,"ucap Bayumembuat Kayla seketika terperanjat. la sungguh tidak bisamemproses situasi ini."Ayah kenal sama om--maksudku, Ayah kenal Mas Yuda?"tanya Kayla."Tentu kenal. Dia salah satu teman
Sore itu Kayla dan Yuda kembali makan bersama. Namun,itu di luar janji Yuda mentraktir Kayla karena sudahmembantu mengurus Monalisa. Ini adalah ajakan spontansaat Yuda melihat Kayla yang tampak sangat bersedih. Kini,mereka makan di warung satai yang memang langgananKayla. Di atas meja, piring-piring berisi tusuk satai menjadisaksi betapa lahapnya mereka menikmati makananbersama. Tepatnya Kayla yang menghabiskan sebagianbesar satai ayam tersebut.Kayla menatap dua puluh lima tusuk sate yang telah iahabiskan. Lalu Kayla berkata, "Kayaknya aman dehnambah lima belas tusuk lagi."Yuda yang tengah menyeka sudut bibirnya tampak terkejutmembalas, "Kalau memang mau tambah, ya pesan aja.Tapi pastiin jangan berlebihan. Kalau mau, kita bisabungkus untuk bawa pulang.""Pantes Bang Raka percaya banget sama Om Yuda sampaikasih izin aku pulang sama Om," balas Kayla yang memangmemberitahu Raka terlebih dahulu saat akan pergi denganYuda. Kebetulan, Yuda memang tengah ada acara di dekat