Share

Bab 44 : Jangan Gede Rasa!

“Mas, ini nggak bisa dibiarkan. Perempuan itu sudah buat aku seharian pusing, bahkan Mama kesal.”

Jiwa melepas dasinya dengan kasar. Baru saja menginjakkan kaki di kamar, bukannya sapaan ramah tapi malah aduan yang dia dengar. Pria itu tak menjawab, memilih melepas kemeja dan melemparnya ke keranjang cucian dengan kasar.

“Mas jiwa,”panggil Wangi.

Ia sadar suaminya tidak dalam suasana hati yang baik. Tidak ada satu orang pun yang memiliki suasana hati baik sejak Ayuda menginjakkan kaki di istana Ramahadi. Wangi dan Jiwa bahkan terlambat untuk makan malam bersama karena malas bertemu dengan Ayuda.

Namun, saat sudah berada di ruang makan. Mereka terkejut karena tak menemukan sosok Ayuda di sana, bahkan Raga juga tak nempak batang hidungnya. Padahal jelas Jiwa tadi melihat sang adik pulang.

Bersikap tak peduli, Jiwa duduk dan membiarkan pembantu melayaninya makan. Ia melirik Linda yang memasang muka masam. Suasana rumah itu sangat mencekam.

“Di mana Raga?” tanya Jiwa sambil meraih alat ma
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (19)
goodnovel comment avatar
viiii
sama2 jemawa ini......🫢
goodnovel comment avatar
ALYATUSANl
Awas nanti jatuh cinta dulu loh mas sakit jiwa...
goodnovel comment avatar
Lkems Fhitria
yg bener sakit jiwa, jangan terlalu yakin atau benih cinta sudah tumbuh
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status