Share

13 – Boleh Saya Peluk, Dok?

Rindu POV

Sialan, aku benar-benar ingin meremas wajah lelaki itu. Jadi kejadian malam hari itu dia bilang tidak sengaja? Padahal kami hampir berciuman di acara prom, dan kini dia bisa tertawa lebar dengan beberapa dosen seolah tidak melakukan kesalahan. Jika dia adalah roti yang sedang aku makan ini, sudah aku lenyapkan dia dari seluruh penjuru dunia.

Bohong kalau aku mengatakan tidak baper waktu itu. Aku tidak pernah mendapatkan perhatian seperti itu, apalagi dari seorang ayah. Jadi ketika pertama kali diperhatikan begitu, aku…hatiku terasa tidak baik-baik saja. Rasanya mendebarkan, setiap malam aku memimpikan wajahnya. Lalu di pagi harinya, aku bangun dengan perasaan kesal karena apa?

Karena semuanya hanyalah mimpi.

Dimana, itu tidak mungkin pernah terjadi?!

“Rindu, lo kenapa sih dari tadi bete mulu? Mana waktu prom kemarin lo juga ngilang.”

Pandu bergabung denganku di taman, lalu tidak lama Miquel dengan wajahnya yang selalu datar dan tanpa ekspresi ikut bergabung. Entah kenapa aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status