Share

57

Author: Kuldesak
last update Last Updated: 2025-07-01 17:49:44

Ancaman Darren menggantung di udara malam yang dingin, lebih tajam dan lebih mematikan daripada pedang manapun.

Lyra menatap pria di hadapannya—sang pewaris takhta Vordane, yang kini menunjukkan wajah aslinya sebagai pemeras licik.

'Jadi ini senjatamu, Pangeran Darren?' batin Lyra, otaknya bekerja cepat. 'Kau pikir kau sudah memegang leherku? Kau salah. Kau baru saja memberiku kesempatan.' Lyra harus berpura-pura kalah untuk bisa menang nanti.

Lyra menghela napas panjang, sebuah gestur kekalahan yang ia buat-buat dengan sempurna.

Lyra menundukkan kepalanya sedikit. "Anda... Anda tidak memberiku pilihan lain, Yang Mulia Pangeran?"

Darren tersenyum puas melihat Lyra 'patah'. "Aku tahu kau gadis yang cerdas. Jadi, kita sepakat?"

Lyra mengangkat wajahnya, matanya kini menunjukkan ekspresi pasrah yang begitu sangat meyakinkan.

"Baiklah. Aku akan bicara pada Kaisar. Aku akan mencoba membujuknya untuk membebaskan Lady Mathilda." Ia berhenti, lalu menatap Daren dengan tatapan baru. "Tapi,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri Palsu Grand Duke    78

    Kaisar Edmure berdiri di atas balkon, sorot matanya tajam menusuk malam, menatap murka ke arah api yang berkobar liar, melahap habis bagian Utara istana kekaisaran. Lidah-lidah api menjilat langit, menyembur merah dan oranye. Di bawah sana, kekacauan meledak dan prajurit berlarian, suara teriakan, derak bangunan runtuh, dan denting senjata bersahut-sahutan. Bau kayu terbakar, kain, dan darah menjadi aroma malam yang busuk dan menyiksa.Namun Edmure tidak bergeming. Wajahnya datar dan dingin. Seakan ia sedang menikmati setiap jerit kesakitan yang dibawa angin malam. Jubah hitam-keemasannya berkibar pelan diterpa angin, seolah ikut mengolok-olok kelemahan para bawahannya."Siapa yang membiarkan seekor tikus masuk ke rumahku, membawa api dan darah?" desis Edmure. Tak seorang pun menjawab."SIAPA?!"Suara Kaisar membahana, menggema hingga ke gerbang luar istana. Bahkan langit tampak bergetar mendengar murkanya.Count Sebelius berlutut satu kaki, peluh membasahi pelipisnya, napasnya ter

  • Istri Palsu Grand Duke    77

    Drap! Drap! Drap!Kuda hitam itu lenyap di balik lebatnya hutan, meninggalkan debu dan dedaunan yang beterbangan. Geon dan Theo berdiri terpaku di mulut lorong bawah tanah, diterangi cahaya bulan yang pucat.Geon menyeringai sambil menepuk-nepuk debu di bajunya. "Yah, Ratu kita sudah dijemput oleh Pangeran Berkuda Hitam. Romantis sekali, kan?"Theo hanya melirik sekilas, datar. Ia pun mulai melepaskan kostum pinjaman untuk menyamar. "Jangan banyak bicara, Geon. Kita masih punya sisa tugas yang harus diselesaikan.""Ya, ya... Aku tahu. Aku juga tidak sabar ingin minum bir dan makan daging panggang di desa terdekat," celetuk Geon. "Lagian, aku tidak tahan lagi dengan bau selokan di sini. Baunya mirip seperti Edmure." gumam Geon. lalu memutar tubuhnya. Geon pun bersiul pelan pada Corvus yang masih bertengger di batu. "Hei, jagoan. Kau sudah bawa surat dari Yang Mulia Raja, sekarang giliran kami yang beraksi."Theo membuka gulungan kecil dari dalam bajunya—surat perintah bersegel merah.

  • Istri Palsu Grand Duke    76

    "Apa kau bilang?" tanya Edmure sekali lagi, memastikan. Pengawal dengan napas tersengal itu menelan ludah. "Panah api, Yang Mulia! Mereka datang dari hutan luar tembok utara! Benteng luar terbakar! Kita tak bisa menghalau semuanya—"Boom!Suara ledakan kecil terdengar dari kejauhan, disusul getaran samar. Dinding di kamar yang menjadi penjara Lyra bergetar. Dari celah tirai, cahaya jingga api tampak mengintip. Edmure terdiam sejenak. Mata birunya membulat tak percaya. Kemudian wajah itu berubah—dari kaget, menjadi gelap seperti malam tanpa bulan."Brengsek..."BRAK!Dengan amarah, Edmure membantig apapun yang ada didekatnya. Hingga perabot berupa teko, cawan, dan tempat lilin jatuh berserakan. "Turunkan semua panji kerajaan!" teriak Edmure, suara Kaisar menggelegar seperti petir. "GUNAKAN PANJI PERANG! Segel seluruh gerbang, kepung setiap lorong—AKU TAK MAU ADA YANG MASUK ATAU KELUAR!"Para menteri dan jenderal yang berada di ruangan itu tercekat, wajah mereka pucat."Sapu semua me

  • Istri Palsu Grand Duke    75

    "Leon, mimpimu tentang kita memiliki seorang putra adalah sebuah kebenaran. Di dalam perutku, ada mahkluk kecil yang tumbuh," lirih Lyra. Setelah mendengar pernyataan tabib, ketakutan menghinggapi Lyra. Dia tidak tahu harus melakukan apa selama dirinya di kurung dan di belenggu seperti ini. Surat Leonhard, Lyra buang untuk mengantisipasi musuh yang kemungkinan akan menemukan surat itu. Karena di dalam surat itu, Leonhard memberitahukan lokasi ibunya. "Aku ... Bersumpah akan melindungi anak ini. Dan jika Kaisar menginginkan kematian anak ini, maka jalan satu-satunya adalah berpura-pura mencintai kaisar," batin Lyra. Semenjak satu bulan Lyra dikurung, Lyra tak pernah tergiur dengan ucapan manis dan janji Edmure. Setiap kali Edmure ingin melecehkannya, Lyra akan mengigit lidahnya hingga berdarah. Sampai-sampai, Edmure merasa frustasi dan sekaligus tertantang untuk menjinakkan Lyra. Dan Edmure selalu berkata, "Aku akan melihatmu menyerah, Lyra. Seekor kucing liar tak selamanya liar.

  • Istri Palsu Grand Duke    74

    "Uhuek...!"Untuk kesekian kali, Lyra merasa perutnya seperti ada tornado. Rasa mual kini kembali menyerang, lebih kuat dari sebelumnya.'Apa yang terjadi dengan tubuhku? Mengapa lemas sekali? Leon... Kau di mana? Mengapa sampai purnama berganti kau tak memberikan kabar?' batin Lyra, ia memejamkan mata dengan tangan terpasung di atas tempat tidur, Lyra mencengkram sepreinya. Seorang pelayan yang tengah mengantarkan sarapan pun tersentak, suara Lyra muntah cukup menarik perhatian pelayan itu. Pelayan pun buru-buru meletakkan nampan emasnya di meja, bergegas menghampiri Lyra yang kini tengah terpasung di ranjang. Di atas ranjang, kedua tangan dan kaki Lyra di pasung oleh rantai. "Yang Mulia, apa Anda baik-baik saja? Wajah Anda kelihatan sangat pucat," ucap pelayan itu, khawatir, ia pun meletakkan punggung tangannya di dahi Lyra. Setelah kejadian percobaan bunuh diri yang Lyra lakukan karena tak ingin tunduk, Lyra kini dipasung di dalam kamar berlapis emas. Alasannya, agar Lyra tida

  • Istri Palsu Grand Duke    73

    "Ugghh...!" Jeritan Lyra tertahan oleh pedang yang menancap di lehernya. "Hentikan dia!" teriak Edmure panik. Para pengawal pribadi Kaisar bergerak cepat. Sir Gideon, dengan wajah pucat, melesat ke depan. Ia mencengkeram pergelangan tangan Lyra yang gemetar, menarik paksa pedang patah itu dari lehernya. "Yang mulia Ratu Utara, apa kau gila?!" pekik Sir Gideon. "Lepas ... Biarkan aku ... Aku mati! Aku ... Tidak akan menjadi boneka siapapun!" Lyra meronta, berusaha sekuat tenaga untuk menyelesaikan apa yang sudah ia mulai, namun tangannya ditarik dengan kekuatan brutal. "Jangan gegabah! Kaisar memintamu untuk hidup," sungut Sir Gideon. Darah segar kini merembes dari luka di leher Lyra, mengalir dan mewarnai gaunnya. Kaisar Edmure segera mehanan tubuh Lyra, wajahnya merah padam karena amarah dan kekhawatiran yang bercampur aduk. "Bodoh! Apa kau pikir aku akan membiarkanmu melukai dirimu sendiri, hah?!" desis Edmure. "Jangan menyentuhku. Demi dewa dan semesta, aku tidak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status