Share

Bab 5 : Diracuni?

Nic melajukan mobil dengan kecepatan tinggi, pria itu bahkan tak peduli menerobos lampu merah untuk segera membawa Kala yang sudah tak sadarkan diri ke rumah sakit. Sementara di sampingnya, Cloud terus memeluk bocah malang itu, pipinya sudah basah akan air mata melihat Kala terkulai tak berdaya.

“Mama mohon, Kala! Maafkan Mama!”

Cloud benar-benar kacau, di dalam pikirannya dia takut hal yang buruk terjadi ke sang putra. Meski Kala terlahir bukan dari rasa cinta yang dia miliki ke sang suami, tetap saja dia adalah seorang ibu yang mengandung dan melahirkan anak itu.

Beberapa menit kemudian mobil Nic berhenti tepat di depan IGD rumah sakit, pria itu mamarkirkan mobil serampangan, melepas sabuk pengaman dengan kasar lantas membuka pintu penumpang dan meraih Kala dari gendongan sang istri.

Cloud sendiri bergegas mengejar masuk. Baru kali ini semenjak lima tahun yang lalu mereka terlihat kompak menjadi pasangan suami istri.

“Dia baru saja makan pasta kacang merah, tiba-tiba sesak napas lalu pingsan,”ucap Nic.

“Apa dia punya alergi makanan?” Tanya dokter yang ikut panik. Ia tahu siapa pasien yang sedang terbaring tak berdaya itu. Kala Mahatma Prawira, bahkan mertuanya suka melihat akting anak itu di sinetron yang dibintangi.

Nic tak bisa menjawab, hingga Cloud datang dan memastikan.

“Sebelumnya dia tidak pernah begini setelah makan kacang merah, Dok. Tapi saya … Saya memiliki alergi kacang merah.”

Mendengar penjelasan Cloud dokter pun mengangguk untuk segera mengambil tindakan. Ia mempersilakan Cloud dan Nic menunggu di luar. Pasangan suami istri itu menurut, meski Cloud merasa kakinya berat untuk meninggalkan putranya sendirian.

“Shit!”

Nic berteriak bahkan memukul tembok dengan kepalan tangan, sedangkan Cloud yang masih berdiri dibuat kaget dengan teriakan sang suami. Wanita itu mencoba untuk tenang dan berpikir positif. Cloud memilih duduk, dia menoleh pada Nic dan meminta pria itu untuk tidak berisik.

“Ini rumah sakit, jaga sikapmu! Apa kamu tidak malu dilihat banyak orang?”

“Apa kamu gila? Anakku sedang berada di dalam sana, entah akan seperti apa nasib Kala dan kamu memintaku menjaga sikap?” Amuk Nic.

Pria itu menatap Cloud penuh rasa benci seperti biasa. Namun, melihat sorot mata Cloud yang juga penuh kebencian dan kesedihan di waktu yang sama, membuat Nic membuang muka.

Cloud merasa semua ini salah Nic, jika saja Nic memikirkan kemungkinan Kala memiliki alergi makanan seperti dirinya dan mengindari mengajak bocah itu makan pasta kacang merah.

“Kacang merah memang makanan kesukaanmu, tapi kamu lupa aku punya alergi makanan itu dan mungkin saja Kala juga sama,” ujar Cloud penuh emosi.

Nic diam tak membalas, dia memutar badan memunggungi Cloud dan tampak merogoh kantong celana.  Nic mengambil ponsel untuk menelepon Rio, dia meminta bantuan sekretarisnya itu, untuk membawa pengacara ke restoran tempatnya makan tadi. Alih-alih percaya Kala mungkin saja alergi, dia malah berpikir anak itu diracuni.

Nic mematikan ponsel, dia masih berdiri di depan IGD menunggu dokter selesai memeriksa Kala, saat samar-samar dia mendengar Cloud berbicara di telepon, Nic menarik satu sudut bibir dan bergumam di dalam hati.

“Tentu saja! Dia pasti akan melapor ke orangtuanya.”

Berpikir Cloud menghubungi Skala dan Bianca, nyatanya wanita itu sedang berbicara dengan Nina. Sebagai artis cilik yang sedang digandrungi semua orang di negara ini, kabar Kala pingsan dengan cepat menyebar. Nina baru saja mengirim pesan dan menanyakan kebenaran hal itu, sehingga Cloud memutuskan untuk langsung menghubungi.

“Katakan saja Kala pingsan itu benar, untuk keadaannya dia masih di IGD, aku mungkin tidak bisa memberi kabar terus menerus, aku harus menjaganya,”ucap Cloud. Ia bahkan tidak berniat menyampaikan kabar ini ke orangtuanya karena takut mereka cemas.

Selang beberapa menit, Dokter akhirnya keluar. Cloud dan Nic bergegas mendekat, dokter menjelaskan kalau Kala harus melakukan bilas lambung, seperti apa yang disampaikan oleh Cloud, anak itu kemungkinan besar memang alergi kacang merah.

“Tapi Dok, dia sudah berumur empat tahun lebih, seandainya memiliki alergi kenapa tidak sejak kecil?”

Cloud tahu Nic sedang meminta penjelasan akan kondisi sang putra, tapi entah kenapa di telinganya terdengar seperti sedang melayangkan protes.

“Pak, tubuh orang memiliki kemampuan dan daya tahan yang berbeda-beda, bahkan ada kasus seseorang baru tahu dirinya memiliki alergi saat berumur tujuh belas tahun.”

Nic diam tak membantah, dia tidak ingin seperti orang bodoh yang berdebat tanpa tahu fakta yang sebenarnya. Untuk sementara dia menerima penjelasan dokter, tapi berniat mempelajari hal ini nanti.

“Lalu bagaimana kondisi anak saya, Dok?” Tanya Cloud.

“Dia masih lemah, kami akan memindahkan Ananda ke kamar rawat setelah kondisinya stabil, mohon mengurus administrasi. Anda juga sudah boleh melihatnya.”

Mendengar itu, tanpa kata Nic pergi begitu saja meninggalkan Cloud dan dokter. Cloud sendiri sudah bisa menebak apa yang akan dilakukan sang suami. Ia bergegas masuk, air matanya jatuh kembali melihat Kala terbaring tak sadarkan diri.

“Kala,” lirih Cloud. Ia duduk di samping ranjang sang putra dan meraih tangan Kala yang terasa sedikit dingin.

Cloud menunduk, dia tiba-tiba mengingat berkas perceraian yang ada di laci mobilnya dan semakin merasa bersalah. Cloud merasa berdosa, setiap kali ingin menggugat cerai Nic, hal buruk selalu saja terjadi. Bahkan bagi Cloud, ini adalah yang paling buruk karena harus menyaksikan putranya terbaring tak berdaya.

“Lihat! Kutukan itu terulang dan benar-benar terjadi!”

Suara bariton itu membuat Cloud tersentak, dia menoleh dan mendapati seorang pria sudah berdiri di belakangnya.

Komen (13)
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
kalau kamu ga keterlaluan Nic, cloud pasti ga akan minta cerai trs
goodnovel comment avatar
Sindi Sandora
kayaknya kala paham akan situasi hubungan antara mama papanya huhu kayaknya juga itu insting anak dengan orang tua makanya kala merasakan itu kalau cloud ingin berpisah dengan nic
goodnovel comment avatar
Yessy Susanti
smoga Nic Mao brubah sikap ny k Cloud
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status