Mayang terperanjat kaget, gadis cantik itu langsung melihat dibalik selimut, sambil gemetar ketakutan.
"Jangan dekati aku." ucap Mayang dari selimut yang menutupi seluruh tubuh. "Mayang ini aku Siska dan Lara." ucap mereka serempak. Lalu berjalan mendekati Mayang. Mayang perlahan menyibak selimut tersebut, dan langsung menghambur memeluk Siska. “Siska, kamu kemana saja.Tangan Jarwo terangkat hendak meraih dagu Mayang, namun terhenti ketika tiga orang tamu istimewa Jarwo, yang sudah membayar mahal tubuh Mayang malam ini, tiba-tiba datang kekamar ini."Jarwo, kamu tidak boleh kasar pada cewek-cewek cantik ini. kami tidak masalah jika digantikan oleh mereka dulu, namun saat gadis baru dan cantik itu telah selesai dari mentruasi nya. kami tidak akan membayarmu lagi untuk pemangsanya nanti." ucap salah seorang dari mereka.Papi Jarwo tertawa senang, karena tamunya tidak marah dan menuntut ganti rugi atas ketidak yamanan karena Mayang tadak bisa memuaskan mereka malam ini."Baiklah aku sangat setuju, kalian bersenang-senang lah dengan dua gadis terbaik di klub ku ini ha...ha...""Untuk kalian berdua layani tamu kita dengan baik." perintah papi Jarwo pada Siska dan Lara."Baik Pi."Jawab mereka patuh, meskipun saat ini mereka berdua. sebisa mungkin memaksakan diri untuk tersenyum dan Manahan perih bekas tamparan
Wuuaakk.... wuuaakk.... keringat dingin membasahi tubuh Mayang, dia tersandar Kedinding. Tubuhnya terasa kemas dan tidak memiliki tenaga lagi. “Anakku, apapun yang terjadi pada kita ditempat ini. Kamu harus tetap kuat nak, mama yakin kita pasti bertahan dan keluar dengan selamat dari tempat kotor ini.” Mayang kembali mengusap perutnya penuh kasih sayang. Pagi ini,, Siskaali masuk kekamar Mayang, dia tahu kondisi Mayang masih syok setelah kejadian, belum lagi kondisi nya yang terus menurun.
“ Siska, aku merasa kondisi ku semakin membaik. Terima kasih ya Siska kamu sangat baik membantu dan merawatku, dua hari ini.”“ Mayang, melihat semangat mu untuk keluar dari tempat ini. Aku juga ikut sadar dan bersemangat kembali Mayang. Mulai sekarang kita harus merencanakan sesuatu kembali.”"Oke aku setuju, Siska. Apapun rencana nya, aku setuju asalkan bisa lepas dari tempat ini?" Siska langsung menutup pintu kamar dan menguncinya rapat.
Erik kembali ketempat semula saat anak buahnya yang lain sedang menuju kearahnya."Ada apa kalian terlihat cemas semua?" tanya Erik seperti tidak ada kejadian. Sebisa mungkin dia mencoba untuk bersikap biasa-biasa saja, agar tidak ada yang mencurigai gelagat nya yang sudah membantu Mayang dan Siska kabur."Gawat Bos, papi tengah marah besar. setelah Club kita digerebek, dia meminta mas Erik segera menghadap sekarang." ucap anak buah Erik yang berjumlah delapan orang.Belum sempat Erik menuju kedalam, tamparan keras melayang di pipi Erik."Dasar tidak becus kalian semua, dua gadis itu ternyata berhasil kabur dari disini. apa saja kerja kalian diteras belakang ini. sehingga kalian bisa kecolongan." bentak papi Jarwo penuh kemarahan. mengingat malam ini Mayang harus melayani tamu yang telah membayar mahal tubuh nya.Sedangkan Siska, selain sebagai DJ dia juga primadona dengan bayaran termahal di klubnya ini. Namun keduanya sekarang sudah menghilang dalam
Erik sempat beberapa kali jatuh, tubuh terdapat luka-luka kecil karena menerobos semak belukar, hingga dia berhasil menemukan jalan setapak diatas persawahan.Erik sangat yakin, jika ini jalan yang sudah dilalui oleh Mayang dan Siska, mengingat Erik sempat melihat mereka berdua lari melalui arah jalanan ini.“ Mudah-mudahan aku bisa menemukan mereka berdua.” Ucap Erik sambil berusaha untuk menahan rasa perih karena luka-luka kecil ditubuh nya.Cukup lama dan jauh perjalanan yang sudah ditempuh Erik, hanya pencahayaan bulan yang tidak terlalu terang, namun sedikit banyak bisa membantu Erik untuk menembus kegelapan malam.“ Siska, apa kamu ketiduran?”Mayang mengguncang pelan tubuh Siska disebelahnya.Siska segera membuka matanya.“ Iya aku sempat ketiduran, sebaiknya kita melanjutkan perjalanan kita. Aku takut mereka akan menemukan tempat ini, mengingat mereka biasanya membawa anjing pelacak. Aku tidak
Mayang mencoba membuka mata, lalu menguceknya secara perlahan. ketika merasakan silau karena terpaan cahaya matahari langsung mengenai mata nya. dia berusaha untuk bangun, namun tubuh nya terasa berat seperti ditimpa sesuatu, tepatnya di bagian kedua belah kaki. Mayang mengedarkan pandangannya ke sekeliling tempat. yang terdapat pasir putih, dan bentangan ilalang luas disekitarnya. Deru ombak yang saling kejar mengejar, menyadarkan Mayang jika dia berada ditepi pantai, tepatnya sebuah pulau terpencil.
Erik mengesankan pandangan nya, disampingnya saat ini terdapat muara sungai yang luas, dan tidak jauh darinya juga terdapat hamparan lautan lepas.“ Sial.”Umpat Erik panik mengingat dia dan kedua gadis cantik itu terpisah, perahu yang semalam mereka naiki sudah pecah, perahu yang berukuran kecil dan kapuk itu tidak mampu menopang tubuh mereka bertiga sehingga rusak, dan membuat mereka terbawa arus dan terpisah."Semua ini Pasti gara- gara benda ini, yang membuatku semalam tiba-tiba pingsan." menatap pengayuh sampan lalu mengambilnya, lalu melemparkannya kedalam muara yang terlihat tenang, namun diluar dugaan, beberapa ekor buaya beraksi, Erik langsung lari Ponrang penting menyelamatkan diri. Hingga dia berhasil bersembunyi dengan memanjat pohon kayu yang cukup besar.“ Tempat ini sangat berbahaya, aku harus mencari keberadaan Mayang dan Siska, aku tidak ingin mereka kenapa-kenapa, lagian berlama-lama ditempat
Erik juga berharap, seseorang atau nelayan ada yang melihat keberadaan nya, sehingga datang dan memberikan bantuan secepatnya. dia berjalan menuju sebuah bukit bebatuan karang. tanpa sadar Erik menginjak batu hingga membuatnya tergelincir."Aaaaawww ... aaaagghhh.... Erik berhasil berpegangan pada akar kayu, dan kaki bawahnya mampu bertumpu pada batu karang. Erik melirik kebawah yang hampir membuat nya pingsan."Ya Tuhan, jika aku jatuh kebawah. mungkin Tamat lah riwayat ku saat ini." gumam Erik, begitu melihat jurang yang sangat tinggi, dibawah sana juga sudah menanti bebatuan karang yang tajam dan ombak yang siap menghempaskan tubuhnya.Dengan gerakan pelan namun pasti, Erik berhasil kembali keatas."Alhamdulillah, ya Allah ternyata engkau masih memberikan ku kesempatan untuk hidup, aku akan berusaha menjadi orang yang lebih baik lagi setelah kejadian ini, memberikan ku banyak pembelajaran hidup."Ucap Erik disela-sela nafasnya yang masih