Share

Bab 356

Author: kamiya san
last update Last Updated: 2025-07-11 16:53:32

Terjebak macet di latar parkir membuat Ingin mengumpat keras-keras! Mundur tidak mungkin, maju pun apalagi. Padat merayap di latar parkir. Terjebak sendiri di dalam mobil. Bukan berhenti total yang justru bisa ditinggal begitu saja, tetapi siaga untuk merambat pelan bergantian!

Amira telah masuk ke dalam mall melalu pintu belakang. Ingin rasanya memekik keras dengan menyebut nama perempuan itu jika lupa pada rasa malu. Tetapi dirinya bukan anak-anak dan bukan orang dalam gangguan jiwa, tidak mungkin pun berteriak. Semua yang di latar parkir mall pasti terkejut dan panik. Dipikir keadaan genting yang harus segera lari dan keluar secepat mungkin.

Ah, tidak mungkin berteriak. Harus bersabar maju sedikit demi sedikit seperti mobil-mobil yang lain. Namun, kini Amira sudah tidak terlihat lagi! Dimas frustasi.

“Ck! Rupanya dia memilih pergi ke sini sendiri. Dengan siapa dia di sini?” Dimas memukul-mukul setir sangat geram.

Hingga akhirnya, dengan kesabaran yang tidak ikhlas dan penuh
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 373

    Sore itu, Amira baru saja mandi dan shalat ashar saat satu pesan masuk terdengar. Mukena dalam gulungan sajadah telah dia letak di sofa. Kini tubuh seksi itu bergulingan di atas ranjang setelah menyambar ponsel dari atas meja. Pesan dari mamanya yang bilang sudah sampai di sebuah kota kecil di Jawa Timur, yaitu Kota Blitar. Membuatnya terkejut dan berdebar. Mereka bahkan menulis akan menginap di sebuah hotel bagus di pusat kota itu. Amira kian terkejut. Segera membalas pesan dengan bertanya alamat detail posisi orang tuanya sedang stay in. Rupanya berposisi cukup jauh dari penginapan yang sedang ditinggalinya di rooftop ini. Kenapa harus sama-sama di Blitar? Amira waswas jika posisinya terdeteksi oleh ponsel ibunya. Semoga saja tidak! Namun jika ketahuan, akan jawab apa? Ah, sebaiknya jujur saja. Keputusannya cepat dan segera dia hubungi seseorang yang masih membuatnya penuh harap. Demi tidak ingin berubah pikiran dan ragu-ragu dengan putusan terbaru, Amira buru-buru melak

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 372

    Mereka berpapasan dengan kakak perempuan Dimas tetapi tanpa membawa anak kembarnya. Sebab akan bergantian dengan Pak Darma untuk menjaga sang ibu yang tergolek sakit. “Terima kasih ya, Amira. Sudah menjenguk ibu kami,” ucap kakaknya Dimas dengan wajah berseri. “Sama-sama, Kak.” Amira menjawab dengan perasaan sedih. Menatap wanita anggun itu memasuki kamar rawat inap di paviliun. Berfikir andai kakaknya Dimas tahu dirinya gadis asing dari negara jiran di seberang, apakah masih bersikap ramah? “Apakah di sini tidak ada taksi?” tanya Amira dengan muram. “Kenapa? Aku akan mengantarmu kembali ke hotel, Amira. Aku akan kembali ke sini. Ayah dan keluargaku ingin berbicara denganku. Kuharap kamu mengerti. Maaf ya, ada masalah sedikit dengan ibuku. Kuharap kamu juga mengerti posisiku…,” ucap Dimas terdengar gusar. Amira mengangguk saja, kala menatap Dimas pun, rasa hati jadi sedih. Berpikir lelaki itu sebentar lagi akan menikah dengan gadis lain. Bukan dirinya. Mengingat Dimas adalah lela

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 371

    Bapaknya Dimas, Pak Darma dengan siaga telah memasangkan kembali selang oksigen yang lembut itu ke hidung sang istri. Meski tidak menunjukkan gejala sesak akut, tetapi untuk berjaga-jaga sebab istrinya terlihat pucat. Khawatir andai kritis lagi. Dimas mengusap-usap kaki ibunya dengan perasan sangat khawatir. Tetapi juga simalakama memandang Amira. Merasa iba dengan gadis itu yang juga pucat dan kebingungan. “Sebentar, Amira, kurasa ibuku masih ingin berbicara.” Dimas tidak tahu lagi bagaimana menyikapi. Bapaknya pun sedang terlihat gelisah dan kini memijat lembut kepala ibunya. “Iya, Mas.” Amira sambil mengangguk. Juga bimbang harus bagaimana bersikap. “Amira … bagaimana jika menunggu di luar dulu? Sepertinya ibunya Dimas ingin berbicara hal lain. Maaf, Amira tidak masalah kan?” tanya Pak Darma tiba-tiba. Nadanya lembut tetapi tegas. Pandangannya hangat dan sedikit tersenyum, membuat Amira tidak mengapa dan merasa berlapang dada. “Baik, Pak. Saya tidak masalah. Mas Dimas, ak

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 370

    Dimas membuka pintu kamar rawat yang disewa pribadi oleh orang tua setelah mengucap salam dan mengetuk pintunya. Terdengar sahutan dari bapak yang memang selalu siaga di dalam. Ternyata sedang menyuapi si pasien agung dengan duduk di sebelah ranjang. Ibunya menyandar ranjang dengan diganjal bantal di punggungnya. “Eh, siapa ini?” sapa bapaknya menyambut. Menatap Osara tak berkedip. Segera meletak sendok saat Amira mengulur tangan untuk bersalaman. Senyum pria itu terus nengembang hingga calon istri putra tercinta menyungkem punggung tangannya. Merasa senang dengan gadis yang bersikap santun pada orang tua. Sama juga dengan wanita tengah baya yang duduk di ranjang pasien di sampingnya. Tersenyum lebar dengan wajah sumringah meski raganya sedng tidak baik-baik saja. “Nama saya Amira, Pak, Bu.” Amira menyahut lembut dengan senyum mengembang. Cantik yang khas dari gadis negeri seberang. Ayah dan ibunya Dimas mengira jika Amira adalah gadis Surabaya di generasi gen Z milenial yang mod

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 369

    Untung saja ranjang itu sangat kuat dengan busanya yang tebal dan begitu empuk. Jika tidak, akan sesakit apa punggung atau perutnya saat Amira menimpa bulat-bulat di atas badannya. Bisa juga ranjang itu akan jepluk. Gemas sekali rasanya! “Amira, kamu ini laah. Masa kecil kurang bahagia kamu ya …,” celutuk Dimas bercanda. Tetapi wajah Amira seketika berubah suram. “Memang dari kecil aku tak bahagia. Aku ituuu, dah tumbuh tanpa orang tua.” Amira berkata dengan ekspresi yang sedih. Dimas jadi trenyuh. Dibiarkan saja Amira sejenak. Niat untuk menepikan dari atas tubuhnya pun urung. Sadar membawa dampak negatif yang membuat raganya panas dingin, dia biarkan Amira terus menumpuk di atas perut dan dadanya. Meski bayang dosa tidak putus merongrong, memilih diam saja dan kemungkinan pun tertarik pada bodi calon istri. Biarlah, mungkin ini yang disebut sistem nyicil dan sesat, toh sebatas begini dan tidak ingin melampaui batas lebih lagi. “Lalu, siapa jaga kamu? Ayah dan ibumu di

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 368

    Sayup adzan subuh terdengar bersahut-sahutan dari kejauhan. Bahkan suara adzan di Masjid Besar kota pun terdengar juga di perkebunan. Penduduk yang jarang dan tidak ada kebisingan kendaraan di sepanjang perkebunan, membuat udara jadi penghantar bunyi yang terbaik subuh itu. Amira terbangun oleh alarm yang hampir kadaluarsa dari masa aktifnya berdering. Tidak berbunyi bising sebab ditindih sendiri oleh tubuh yang berpindah posisi saat tidur. Ponsel yang semula aman diletak jauh pada tepi ranjang di dinding, telah bergeser ke tengah sebab polahnya yang ugal-ugalan saat tidur. Degh Amira sungguh terkejut, menyadari lampu telah Mati dengan suasana temaram. Membawa jantung yang sedang berdetak kencang, dia bangun dan meninggalkan ranjang untuk menekan tombol listrik di dekat pintu masuk kamar agar terang semula. "Bukankah semalam tidak aku matikan?" Amira bertanya-tanya sambil berjalan. Namun…. “Whaaaa!” Rasa jantung seperti sedang meledak sebab terkejut. Sosok hitam besar yang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status