Share

Bab 359

Author: kamiya san
last update Last Updated: 2025-07-12 23:58:38

Hati dalam dada terasa berdebar lebih keras, mendengar sahutan dari dalam yang menyuruhnya untuk duduk. Yakin jika suara lelaki yang khas itu sepertinya milik Dimas, tetapi mana dia?

Sekuriti yang mengantar telah pergi dan meninggalkannya sendiri. Di mana pemilik suara tadi?

Oh, ada orang di sana! Sedang jongkok dan menunduk. Apa benar dia Dimas? Apa yang dia lakukan? Bukan hati saja yang berdebar keras, kini jantungnya pun berdetak kencang.

Masih merasa sangat terkejut meski sudah menyangka. Orang yang tadi duduk jongkok, hanya tampak bahu dan ujung kepala, kini berdiri dengan gerakan cepat dan langsung menatapnya. Dimas Angkasa di sana!

Napas Dimas seperti sedang tersangkut di ujung tenggorokan. Shock dan masih sangat terkejut. Tidak menyangka melihat gadis itu datang sendiri di depan mata dengan sangat tiba-tiba.

“Mas Dimas …?” Amira menyapa lirih. Merasa ragu untuk mendapat sambutan yang baik. Tatapan Dimas setelah terkejut berubah dingin dan tajam.

“Kamu memang benar-benar s
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (5)
goodnovel comment avatar
kamiya san
Arigato, Kak
goodnovel comment avatar
kamiya san
kagak, Kak. ini Tamat dulu
goodnovel comment avatar
kamiya san
Kak, sudah.... Arigatou
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 374

    Kedua orang tua sempat kembali ke kamar demi membawa sang putri masuk ke dalamnya agar bergembira. Mengeluarkan banyak oleh-oleh dan hadiah untuk anak tunggal kesayangan. Satu koper besar yang hanya berisi buah tangan untuk anak gadis telah dihamparkan di atas pembaringan. Pemiliknya tidak berhenti tersenyum sebab merasa bahagia atas banyaknya oleh-oleh miliknya dari orang tua tercinta. Namun, kini dia sendiri sebab sudah di tinggal kembali oleh mereka demi urusan kerja yang sementara. “Banyak sangat … tak sabar nak bagi sama Osa. Dia pasti suka sama dua anak dia sekali,” ucap Amira dengan senyum yang terus tersungging. Orang tuanya yang tidak lupa pada siapa Osara, berjanji akan mengunjungi ibu muda itu bersama Amira ke Surabaya. Singgah di apartemen suaminya sebelum terbang menuju Kuala Lumpur. Memandangi banyak boneka, squishy, coklat, potato, baju branded, set dalaman branded, accessories dan masih banyak lain-lain yang semua adalah keluaran dari product original. Orang tua be

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 373

    Sore itu, Amira baru saja mandi dan shalat ashar saat satu pesan masuk terdengar. Mukena dalam gulungan sajadah telah dia letak di sofa. Kini tubuh seksi itu bergulingan di atas ranjang setelah menyambar ponsel dari atas meja. Pesan dari mamanya yang bilang sudah sampai di sebuah kota kecil di Jawa Timur, yaitu Kota Blitar. Membuatnya terkejut dan berdebar. Mereka bahkan menulis akan menginap di sebuah hotel bagus di pusat kota itu. Amira kian terkejut. Segera membalas pesan dengan bertanya alamat detail posisi orang tuanya sedang stay in. Rupanya berposisi cukup jauh dari penginapan yang sedang ditinggalinya di rooftop ini. Kenapa harus sama-sama di Blitar? Amira waswas jika posisinya terdeteksi oleh ponsel ibunya. Semoga saja tidak! Namun jika ketahuan, akan jawab apa? Ah, sebaiknya jujur saja. Keputusannya cepat dan segera dia hubungi seseorang yang masih membuatnya penuh harap. Demi tidak ingin berubah pikiran dan ragu-ragu dengan putusan terbaru, Amira buru-buru melak

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 372

    Mereka berpapasan dengan kakak perempuan Dimas tetapi tanpa membawa anak kembarnya. Sebab akan bergantian dengan Pak Darma untuk menjaga sang ibu yang tergolek sakit. “Terima kasih ya, Amira. Sudah menjenguk ibu kami,” ucap kakaknya Dimas dengan wajah berseri. “Sama-sama, Kak.” Amira menjawab dengan perasaan sedih. Menatap wanita anggun itu memasuki kamar rawat inap di paviliun. Berfikir andai kakaknya Dimas tahu dirinya gadis asing dari negara jiran di seberang, apakah masih bersikap ramah? “Apakah di sini tidak ada taksi?” tanya Amira dengan muram. “Kenapa? Aku akan mengantarmu kembali ke hotel, Amira. Aku akan kembali ke sini. Ayah dan keluargaku ingin berbicara denganku. Kuharap kamu mengerti. Maaf ya, ada masalah sedikit dengan ibuku. Kuharap kamu juga mengerti posisiku…,” ucap Dimas terdengar gusar. Amira mengangguk saja, kala menatap Dimas pun, rasa hati jadi sedih. Berpikir lelaki itu sebentar lagi akan menikah dengan gadis lain. Bukan dirinya. Mengingat Dimas adalah lela

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 371

    Bapaknya Dimas, Pak Darma dengan siaga telah memasangkan kembali selang oksigen yang lembut itu ke hidung sang istri. Meski tidak menunjukkan gejala sesak akut, tetapi untuk berjaga-jaga sebab istrinya terlihat pucat. Khawatir andai kritis lagi. Dimas mengusap-usap kaki ibunya dengan perasan sangat khawatir. Tetapi juga simalakama memandang Amira. Merasa iba dengan gadis itu yang juga pucat dan kebingungan. “Sebentar, Amira, kurasa ibuku masih ingin berbicara.” Dimas tidak tahu lagi bagaimana menyikapi. Bapaknya pun sedang terlihat gelisah dan kini memijat lembut kepala ibunya. “Iya, Mas.” Amira sambil mengangguk. Juga bimbang harus bagaimana bersikap. “Amira … bagaimana jika menunggu di luar dulu? Sepertinya ibunya Dimas ingin berbicara hal lain. Maaf, Amira tidak masalah kan?” tanya Pak Darma tiba-tiba. Nadanya lembut tetapi tegas. Pandangannya hangat dan sedikit tersenyum, membuat Amira tidak mengapa dan merasa berlapang dada. “Baik, Pak. Saya tidak masalah. Mas Dimas, ak

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 370

    Dimas membuka pintu kamar rawat yang disewa pribadi oleh orang tua setelah mengucap salam dan mengetuk pintunya. Terdengar sahutan dari bapak yang memang selalu siaga di dalam. Ternyata sedang menyuapi si pasien agung dengan duduk di sebelah ranjang. Ibunya menyandar ranjang dengan diganjal bantal di punggungnya. “Eh, siapa ini?” sapa bapaknya menyambut. Menatap Osara tak berkedip. Segera meletak sendok saat Amira mengulur tangan untuk bersalaman. Senyum pria itu terus nengembang hingga calon istri putra tercinta menyungkem punggung tangannya. Merasa senang dengan gadis yang bersikap santun pada orang tua. Sama juga dengan wanita tengah baya yang duduk di ranjang pasien di sampingnya. Tersenyum lebar dengan wajah sumringah meski raganya sedng tidak baik-baik saja. “Nama saya Amira, Pak, Bu.” Amira menyahut lembut dengan senyum mengembang. Cantik yang khas dari gadis negeri seberang. Ayah dan ibunya Dimas mengira jika Amira adalah gadis Surabaya di generasi gen Z milenial yang mod

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 369

    Untung saja ranjang itu sangat kuat dengan busanya yang tebal dan begitu empuk. Jika tidak, akan sesakit apa punggung atau perutnya saat Amira menimpa bulat-bulat di atas badannya. Bisa juga ranjang itu akan jepluk. Gemas sekali rasanya! “Amira, kamu ini laah. Masa kecil kurang bahagia kamu ya …,” celutuk Dimas bercanda. Tetapi wajah Amira seketika berubah suram. “Memang dari kecil aku tak bahagia. Aku ituuu, dah tumbuh tanpa orang tua.” Amira berkata dengan ekspresi yang sedih. Dimas jadi trenyuh. Dibiarkan saja Amira sejenak. Niat untuk menepikan dari atas tubuhnya pun urung. Sadar membawa dampak negatif yang membuat raganya panas dingin, dia biarkan Amira terus menumpuk di atas perut dan dadanya. Meski bayang dosa tidak putus merongrong, memilih diam saja dan kemungkinan pun tertarik pada bodi calon istri. Biarlah, mungkin ini yang disebut sistem nyicil dan sesat, toh sebatas begini dan tidak ingin melampaui batas lebih lagi. “Lalu, siapa jaga kamu? Ayah dan ibumu di

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status