Share

Bab 454

Author: kamiya san
last update Last Updated: 2025-08-27 13:07:06

Anthony terus berbicara sampai seperti kehabisan bahan ucapan dan kata-kata. Bahkan di tenggorokan terasa kerontang dan serik. Hampir pukul enam, tidak terasa dia bicara sendiri sudah sangat lama.

Dengan penuh harapan hingga sangat bersemangat sampai lupa waktu. Tahu-tahu dengan rasa tidak nyaman di lehernya, rupanya kehausan.

“Kamu sendiri sebentar ya, Yun. Biarkan aku ke kamar mandi. Rasanya sangat ingin buang air kecil. Kamu sendirian hanya sebentar saja …,” ucap Anthony tidak tahan lagi.

Anthony tidak langsung menghampiri ranjang setelah dari kamar mandi. Tetapi pergi ke sofa dan menyambar botol minuman. Mungkin punya Juan. Dia meneguknya dengan banyak. Bahkan hampir jadi kosong. Baru diingatnya bahwa selama perjalanan dirinya lupa tidak minum.

Dengan puas dia letak kembali botol itu di meja. Kini mengutip remote televisi dari tempat yang sama. Dia menyalakan televisi, tetapi tanpa duduk dan berdiri menyandar sofa. Berita Indonesia pagi dengan volume kecil segera memen
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 455

    Anthony sudah berkirim kabar supaya dirinya tidak usah datang sebab Yunita telah siuman. Kabar gembira ini benar-benar membuat Juan menjadi lebih santai. Ruwetnya kepala sebab bagaimana harus membagi waktu antara kerja dan menunggu Yunita dirawat, kini sudah ada calon suami sendiri yang menanggung. Sebaiknya yang wajib bukan lelaki itu, tetapi memang dirinyalah yang kena siaga. Namun, dunia telah berubah cerita dan semua individu boleh jadi fleksibel sesuai kebutuhan dan tujuannya. Asal masih berdasar etika dan aturan yang berlaku di lapisan agama dan masyarakat. “Tidak perlu, Ma. Sebentar lagi Yunita juga boleh pulang. Sebab Anthony bilang, kondisinya baik-baik saja, hanya sedikit gejala anemia.” Juan menjelaskan cepat. Setelah sarapan pagi ini, dirinya berencana untuk turun ke kota dan memastikan keadaan Yunita dengan langsung di rumah sakit. “Apa Anthony akan kembali ke Surabaya lagi setelah Yunita boleh pulang?” tanya Pak Agus. Dia paling terlambat datang ke meja makan

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 454

    Anthony terus berbicara sampai seperti kehabisan bahan ucapan dan kata-kata. Bahkan di tenggorokan terasa kerontang dan serik. Hampir pukul enam, tidak terasa dia bicara sendiri sudah sangat lama. Dengan penuh harapan hingga sangat bersemangat sampai lupa waktu. Tahu-tahu dengan rasa tidak nyaman di lehernya, rupanya kehausan. “Kamu sendiri sebentar ya, Yun. Biarkan aku ke kamar mandi. Rasanya sangat ingin buang air kecil. Kamu sendirian hanya sebentar saja …,” ucap Anthony tidak tahan lagi. Anthony tidak langsung menghampiri ranjang setelah dari kamar mandi. Tetapi pergi ke sofa dan menyambar botol minuman. Mungkin punya Juan. Dia meneguknya dengan banyak. Bahkan hampir jadi kosong. Baru diingatnya bahwa selama perjalanan dirinya lupa tidak minum. Dengan puas dia letak kembali botol itu di meja. Kini mengutip remote televisi dari tempat yang sama. Dia menyalakan televisi, tetapi tanpa duduk dan berdiri menyandar sofa. Berita Indonesia pagi dengan volume kecil segera memen

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 453

    Betapa raga sebetulnya terasa remuk redam. Tetapi semua demi wanita bersama bayi di dalam rahimnya. Anthony rela pergi bolak balik untuk melihat keadaan mereka di Kota Proklamator yang jarak tempuhnya hampir lima jam perjalanan dari Kota Pahlawan. “Pukul berapa, Ar?” tanyanya pada Ardi, sopir pribadi. Kali ini Rendra tidak diajaknya. Bertugas mewakili andai ada pekerjaan yang patut diwakili oleh asistennya tersebut. Namun, tidak serta merta, mereka berdua akan video call terlebih dahulu. “Pukul empat pagi kurang, Pak!” jawab Ardi sedikit keras. Anthony terdiam. Merasa bersyukur, kali ini waktu tempuhnya lebih cepat dari biasanya. Mungkin karena tidak tersentuh oleh macet di sepanjang jalan manapun. Mengingat berangkatnya pukul setengah satu dini hari. Ardi membuat perjalanan ini terasa alap-alap yang terbang saat malam. Anthony menyempatkan diri untuk jamaah subuh saat azan berkumandang tepat dari masjid di seberang depan rumah sakit. Demi keselamatan seorang wanita dan ba

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 452

    Perempuan di depan Juan hingga melepaskan sendok yang dipegang dan berbunyi denting keras. Mendengar nama Anthony disebut, rasanya sangat terkejut. Siapa lelaki menyebalkan di depannya ini? Ada hubungan apa dengan Anthony? Jangan-jangan …. “Tunggu …!” serunya dengan penasaran. Juan yang akan pergi sambil membawa piring kotor sendiri, sebab dia lihat semua pengunjung juga mengantar piring kotor sendiri, tidak jadi pergi. Berdiri diam memandang perempuan yang tadi menahannya dengan masih membawa piring kosong yang kotor.. Jika perempuan itu masih terus bungkam, Juan akan pergi tanpa kata. Sebab perempuan cantik tetapi jutek itu hanya diam dengan mata seperti melotot padanya. Entah apa yang selalu dia pikirkan terhadapnya. “Emm, Anthony…. Emmm, nama Anthony, kenapa ada dalam panggilan masukmu? Siapakah dia bagimu?” Akhirnya perempuan itu bertanya juga demikian. Nadanya tinggi meski bermaksud tidak kasar. Wajah Juan yang semula datar, alis tebalnya jadi sedikit bertaut seba

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 451

    Juan menghampiri adiknya sekembali dari pengajuan kelas kamar inap di ruang administrasi. Dua orang perawat lelaki mendatangi ranjang mereka tidak lama kemudian. Salah seorang menjumpai Juan. “Kita pindah ke kamar inap eksklusif sekarang ya, Mas. Mari kita bawa pasiennya.” Salah satu dari dua perawat laki-laki itu berkata sambil membuka kunci di roda ranjang. Kemudian menarik Yunita beserta ranjangnya untuk meninggalkan ruang UGD yang menyesakkan. Adiknya telah diperiksa intensif lagi oleh dokter jaga yang berlainan dari dokter di UGD tadi. Semua menunjukkan hasil positif kecuali tekanan darahnya yang sedikit rendah. Bahkan hasil lab darah juga sudah keluar yang hasilnya pun positif dan sangat kondusif. “Kau tungguin di sini bentar ya, Nang. Aku ingin istirahat lima belas menit saja,” ucap Juan pada Nanang. Sepertinya sangat sopir jug mengantuk sambil melihat televisi yang tidak jauh dari ranjang Yunita. “Nggih, Mas…,” sahut Nanang yang ternyata masih siaga. Dia sambil men

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 450

    Pak Agus semakin gundah gulana. Hampir satu jam, Yunita tidak sadar. Bu Agus menangis terus dan tidak tahu harus bagaimana. Juan bahkan sudah menyiapkan mobil dan sopirnya sekali untuk bersiap pergi ke rumah sakit saja. “Baiklah, kita ke rumah sakit secepatnya saja,” ucap Pak Agus saat Juan kembali ke kamar dengan baju kerja yang sudah ditukarnya. Sempat mandi kilat sambil berharap adiknya siuman. Tetapi, hasilnya sama saja. Diam tak bergerak di atas pembaringan dengan posisi yang tidak berubah. “Tapi Papa dan Mama tidak perlu ikut. Biar aku dan Nanang saja yang pergi malam ini. Semoga ada kemajuan, jika tidak ada perubahan, kita rujuk lagi ke rumah sakit yang lebih besar di pusat kota atau sekalian di Kota Malang.” Juan berjalan menghampiri ranjang. “Iya, Juan. Apa kata Anthony?” tanya Pak Agus sebelum Juan mengangkat adiknya. “Dia pun masih dalam perjalanan ke Surabaya, Pa. Akan ada rapat penting dengan para petingginya. Setelah selesai, dia akan bertolak kembali ke sini

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status