ISTRI PILIHAN IBUBab 37 Jadi Pengasuh Anak Cherry bersuka cita, berbahagia dengan kehadiran Gemi yang akan menjadi pengasuhnya. Gadis desa itu berhasil mengambil hati cucu tunggal dari Pak Burhan, sejak saat pertama kali mereka bertemu ketika menolong gadis kecil itu terjatuh dari sepeda.Sepanjang hari, pekerjaan Gemi hanya menemani Cherry bermain, bercanda dan tertawa. Dari dulu ia memang menyukai anak kecil. Sewaktu masih tinggal di kampung, dengan sukarela Gemi sering mengasuh anak tetangga maupun anak-anak dari Paklik Man yang berjumlah empat orang. Bermain-main dengan Cherry, sejenak gadis bertubuh pendek dan gendut itu bisa melupakan masalah hidup yang akhir-akhir ini merenggut senyumannya.Gemi juga mengajak Cherry bermain sambil belajar membaca, menulis, dan juga berhitung. Itu yang dilakukan Gemi dalam mempersiapkan anak asuhnya memasuki bangku sekolah. Bulan depan anak perempuan yang berusia lima tahun itu sudah masuk sekolah taman kanak-kanak."Ini foto mamaku, Mbak Gem
Bab 38 Merasa Insecure Gemi khawatir perlakuan diskriminasi ini akan memunculkan perasaan itu dan dengki di hati kedua ART yang sudah lebih dulu bekerja. Gadis desa itu cemas akan dimusuhi mereka.Saat tengah melamun, sebuah notifikasi pesan masuk terdengar. Gemi bersemangat segera membuka ponselnya berpikir itu pesan balasan dari Sadewa yang sudah ditunggu-tunggunya. Baru sehari berpisah, Gemi sudah dilanda rasa rindu.[Gemi, kamu kenapa tiba-tiba kerja jadi pengasuh anak?] Gemi kecewa karena pesan itu bukan dari Sadewa, melainkan dari Haris. Mungkin Haris tadi datang ke rumah, tetapi tidak menemukan dirinya.[Aku pengen cari kesibukan saja, Ris.] Balas Gemi.[Kenapa jadi pengasuh anak? Apa enaknya? Kerja ngikut orang nggak bebas? Aku bisa mencarikan pekerjaan yang lebih layak untukmu bila kamu mau?] Haris tidak suka Gemi menjadi pengasuh anak. Ia pikir pengasuh anak itu pekerjaan rendah setara dengan asisten rumah tangga. Sebuah pekerjaan yang sering diremehkan orang.[Kamu tahu
Bab 39 Rahasia Terungkap Gemi merasa betah selama tinggal di rumah Pak Burhan. Lelaki paruh baya itu memberinya banyak kebebasan dan begitu perhatian kepadanya. "Begini mungkin rasanya, ya, punya Bapak," batinnya terharu dengan semua kebaikan majikannya itu.Gemi terpikirkan untuk mencari bapaknya. Namun, tidak memiliki informasi sedikit pun tentang masa lalu ibunya yang pernah menjadi pembantu di ibukota. Ia pikir mungkin Pak Lik Man tahu sesuatu. Saat mudik nanti ia berniat akan menanyakannya.Yang membuat Gemi makin betah tinggal di rumah Pak Burhan karena Cherry pun makin manja, lengket dan bergantung kepadanya. Gadis kecil itu seperti menemukan sosok ibu yang sangat dirindukannya selama ini pada Gemi yang begitu menyayangi anak asuhnya dengan tulus dari lubuk hati terdalamnya. Memang benar sesuatu yang dilakukan tulus dari hati akan sampai ke hati pula.Gemi senang sering diajak pergi ke berbagai tempat oleh Pak Burhan. Ia bukan lagi katak dalam tempurung yang tidak mengenal du
Bab 40 Kubuat Istrimu CantikFathur ikutan emosi dengan Sadewa yang telah menelantarkan Gemi, istrinya. Pria bertubuh tinggi kekar itu jadi teringat dengan istrinya yang meninggal saat melahirkan Cherry. Hingga saat ini belum ada satu wanita pun mampu mengisi hatinya yang gersang. Sadewa sudah memiliki istri sebaik Gemi malah disia-siakan."Ayah juga pengen banget menghajar Dewa dan nyuruh dia langsung ceraikan Gemi sekarang juga. Ayah punya cara lain untuk membalaskan sakit hati Gemi. Bukan sekarang, tetapi nanti. Lihat saja." Pak Burhan sangat geram ingin sekali mengerjai anak buahnya di kantor.Setibanya di kantor Pak Burhan langsung meminta Sadewa menghadap ke ruangannya."Dewa, siapakah Gemi sebenarnya?" todong Pak Burhan tanpa babibu. Pria paruh baya itu masih ingin mengetes kejujuran Sadewa.Firasat Sadewa langsung tidak enak. Pasti telah terjadi sesuatu. "Tetangga saya di desa yang ingin bekerja di Jakarta jadi ART, Pak." "Hanya tetangga dan ART-mu? Yakin?" desak atasannya.S
Bab 41 Jauh di Mata Dekat di Hati"Mulai saat ini Gemi tidak akan pernah lagi datang ke rumahmu untuk bersih-bersih. Kamu jangan pernah menemuinya, bertelepon atau berkirim pesan sekalipun. Bukankah Gemi hanya penbantumu dulu? Kalo kamu langgar, kupastikan kamu akan membusuk di penjara!"Ancaman dari Pak Burhan benar-benar membuat Sadewa takut untuk menemui Gemi. Sekadar bertanya kabar lewat pesan pun pria tampan itu tidak berani.Sadewa tidak ingin ambil risiko. Ia masih membutuhkan pekerjaan di PT Buana Aksara. Cicilan rumah dan cicilan mobilnya belum lunas. Ia masih bergantung dengan gaji dari perusahaan penerbitan buku berskala nasional itu.Setiap teringat Gemi, terbersit perasaan rindu ingin bertemu dengan istri sahnya itu untuk meminta maaf. Terselip pula perasaan malu dan bersalah serta menyesal telah menyia-nyiakan gadis sebaik Gemi. Sadewa pun kerap bermimpi bertemu almarhumah ibunya selalu dalam keadaan diam, melihatnya dengan tatapan marah. Ia merasa telah mengecewakan san
Bab 42 Tampil Memukau PT Buana Aksara akan mengadakan perayaan ulang tahun perusahaan yang kelima puluh tahun. Ulang tahun emas yang spesial. Perayaannya tentu lebih meriah dan mewah.Pendiri perusahaan penerbitan buku berskala nasional itu awalnya adalah Pak Atmaja, ayahnya Pak Burhan. Saat ini yang menjabat sebagai CEO PT Buana Aksara adalah Pak Hadiwijaya, kakak tertua dari Pak Burhan. Sementara Pak Burhan cukup puas dengan jabatannya sebagai manager pemasaran. Jabatan manager keuangan dan manager produksi masih kedua adiknya. Begitulah bila sebuah perusahaan keluarga, di mana pemegang jabatan tinggi masih dipegang saudara dan keluarga sendiri.Pak Burhan berencana akan mengajak Gemi untuk menghadiri acara perayaan ulang tahun perusahaan yang akan dilangsungkan di sebuah hotel mewah secara meriah. Pada anniversary perusahaan ini seluruh karyawan diundang untuk datang menghadiri perayaan dan jamuan makan malam karena akan ada penganugerahan dan pemilihan karyawan terbaik.Pak Bu
Bab 43 Pilihan Sulit "Assalamualaikum semuanya. Pada perayaan ulang tahun PT Buana Aksara, saya ingin menyampaikan berita bahagia. Saya akan memperkenalkan anak angkat saya dengan bangga. Gemi Nastiti," ucap Pak Burhan dengan sorot mata berbinar-binar bahagia. Perasaan haru menyelusup dari lubuk hatinya. Pria paruh baya itu merasa senang bisa sedikit menebus dosanya dengan menghadirkan sepercik kebahagiaan untuk putri kandungnya. Mengakui Gemi sebagai anak kandungnya pasti akan memicu kontroversial di dalam keluarga besarnya yang dari golongan orang berada. Juga reaksi negatif dari dunia sekitar. Membongkar masa lalunya sama aja mencoreng sendiri arang di muka.Sebab Gemi hanyalah anak dari mantan ART-nya. Lagi pula nasab gadis desa itu ada pada ibunya. Pak Burhan akhirnya memutuskan untuk mengadopsi Gemi saja.Gemi Nastiti tampil dan berdiri di sebelah Pak Burhan dengan tatapan mata penuh percaya diri. Senyuman terus terkembang dari bibir mungilnya yang dipulas dengan gincu merah
Bab 44 Masihkah Ada CintaSetelah berpikir semalaman, Sadewa memutuskan untuk menemui Pak Burhan keesokan harinya. Pria tampan itu sengaja mendatangi ruangan atasannya itu berbicara empat mata terkait masalah Gemi."Mau ngapain kamu, Dewa?" tanya Pak Burhan dengan tatapan tidak suka."Ada yang ingin saya sampaikan ke Bapak," jawab Sadewa dengan perasaan deg-degan. Jantungnya berdegup kencang karena cemas. Ia sudah menebak atasannya itu akan marah saat mendengar pengakuannya nanti."Katakan secepatnya! Nggak usah bertele-tele!" perintah lelaki paruh baya itu dengan tatapan tajam."Ge-mi ... sebenarnya adalah istri sah saya, Pak," ucap Sadewa dengan susah payah.Pak Burhan tidak menampilkan ekspresi terkejut. Wajahnya datar saja, membuat Sadewa yang justru mengerutkan kening heran. Mungkinkah Gemi sudah mengatakan yang sebenarnya, pikirnya."Kemarin kamu membohongiku? Teganya kamu bilang istrimu sebagai ART," dengkus Pak Burhan kesal."Maaf, Pak. Saya mengaku salah dan menyesal," ucap