Share

Bab 35

‘Dasar Erlangga sialan! Kacung kampret! Fuck*ng shit! Brengs*k! Tukang bully! Gue laporin lo ke Komnas Anak dan perempuan!’

Malati terus mengumpat sembari menjambak rambut Erlangga sangat kuat hingga membuatnya menangis tersedu-sedan dan mencium kakinya meminta pengampunan.

‘Ampun, Putri Melati!’

“Woi! Sadako! Lo ngelamun ya?” tanya Reynaldi-kakak tingkat berambut agak ikal dengan menatap sinis Malati.

Yang benar saja, baru saja Malati tengah menjambak rambut Erlangga. Sayangnya, itu semua ternyata hanya ilusi. Malati mana punya nyali melawan ke tiga kakak tingkat itu.

Tunggu, ada satu orang lagi teman satu kelasnya ikut namun di manakah dirinya? Mengapa ia tidak bergabung?

“Kalian udah mulai belum?”

Suara cempreng terdengar di telinga Malati hingga membuatnya meringis. Lantas, ia menoleh. Orang yang ia cari akhirnya muncul.

“Serena?” gumam Malati.

“Hai, Malati! Akhirnya kau mau juga kerja kelompok di sini,” cicitnya sembari menaruh satu kantong kain berisi cemilan untuk menemani wak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status