Istri Reinkarnasi Daddy Yang Kejam

Istri Reinkarnasi Daddy Yang Kejam

Oleh:  Sayonk  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat
52Bab
2.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Viona Zoe terpaksa menerima perjodohan dari kakeknya dengan seorang duda. Bahkan dia memutuskan hubungan dengan kekasihnya dan berusaha menerima suaminya, Frank Ed Gilson. Namun saat Viona mencintai Frank, dia mendapatkan sebuah kenyataan pahit yang di berikan oleh suaminya. Dimana dia melihat Frank dan mantan istrinya tidur bersama hingga kesakitan itu penyebabnya kecelakaan dan dia di hidupkan kembali ke tiga bulan sebelum kedatangan mantan istri suaminya.

Lihat lebih banyak
Istri Reinkarnasi Daddy Yang Kejam Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Kenzie Amirella
Cerita yg sangat menarik, tdk bertele-tele & si pembaca penasaran dg alur ceritanya
2024-02-04 06:37:36
0
52 Bab
Kenyataan Pahit
BrakPintu bercat putih dan kuat itu dibuka dengan kasar. Seorang wanita berdiri dengan wajah memerah dan air mata menggenang menahan tangis. Wanita yang memakai dress selutut berwarna putih dengan motif bunga tulip itu perlahan melangkah. Bahkan saking terkejut karena seseorang mengirimkan sebuah foto dia lupa menggunakan alas kaki.Langkahnya terasa berat, nafasnya semakin berat dan sesak. Hatinya sangat sakit, karena tidak percaya dengan foto itu dia ingin membuktikannya. Ruangan temaram dengan samar-samar aroma parfum yang dia kenal, semakin dia masuk, semakin dia mengenal aroma tersebut.DegAir mata yang menggenang itu mengalir membelah pipinya. Bibirnya sedikit terbuka, dadanya seperti kesulitan memompa oksigen. "Hah."Dia tak percaya dengan apa yang dia lihat. Tidak mempercayai kenyataan di depannya, seperti sebuah mimpi yang sangat menyakitkan. Kilat petir yang terlihat di gorden berwarna cokelat terasa terang seakan menghantam hatinya dengan tancapan bagaikan anak panah yan
Baca selengkapnya
Minta Maaf Yang Dipaksakan
Detakan jarum panjang itu terus berjalan, tanpa terasa jam dinding itu menunjuk pukul 08.30 malam.Viona masih termenung dengan semua kejadian masa lalu. Kisah masa lalu saat bersama Frank, sebelum dirinya jatuh cinta dan setelah dirinya jatuh cinta membuat dadanya semakin panas. Kedua tangannya mengepal kuat selimut berwarna putih itu. "Aku membenci mu Frank, sangat membenci mu." Nada dingin begitu tajam bagaikan belati yang akan menancap. Air mata yang ingin ia tahan masih saja memaksa keluar. Dia benci dengan air matanya yang memaksanya memperlihatkan ketidakberdayaannya. "Apa aku harus tertawa dengan kehidupan kali ini?"Tiba-tiba terlintas di benak Viona, sebelum Beliana menampakkan batang hidungnya, banyak kejadian yang tak terduga. Banyak sekali musuh yang mengincar Frank bahkan dengan tega mencelakai Jaxon."Buat apa aku peduli, heh? Tutup mata dan hati mu Viona." Gumamnya. Viona memejamkan kedua matanya, mengeraskan hatinya agar membiarkan kejadian itu. Dia menggeram kesal
Baca selengkapnya
Tidak Membutuhkan Mu
Viona menyilangkan kedua tangannya, langkahnya berhenti sampai di anak tangga yang terakhir. Pemandangan ini tak pernah ia lewatkan selama kehidupan terakhirnya. Setelah menjalani kehidupan kedua kalinya, rasanya tidak mungkin kalau mereka akan jatuh cinta.Perhatian Liliana pada Jaxon seperti seorang ibu kandung yang sangat menyayangi anaknya. Apa lagi Jaxon sangat dekat dengan Liliana dan setiap harinya Liliana akan membuatkan bekal dan mengatakan harus di makan siang, harus hati-hati dan segalanya dia perhatikan."Aku jadi kasihan kalau seandainya Liliana akan menangis dan kehidupan ini sama dengan kehidupan selanjutnya." Mungkin saat ini bagi Lilliana masih ada harapan, tapi ketika Beliana sudah datang Liliana pasti akan menangis. "Aku berharap kau bahagia Liliana, anggap saja aku masih berbaik hati pada mu agar dirimu tidak seperti ku."Viona melihat ke bawah, tangan kanannya mengetuk dagunya seakan dia berpikir keras. "Aku harus mengatakan pada pengawal belakang, dia kan penga
Baca selengkapnya
Tidak Tertarik Dengan Kekasih Mu
"Bagaimana kalau suatu saat aku atau kita saling mencintai?" Gumam Viona. Seandainya saja bisa, tapi sepertinya sudah tidak bisa. Hatinya terlalu sakit atas pengkhianatan Frank. Perhatian Frank yang membuatnya bagaikan Cinderella ternyata hanyalah kebohongan. Perkataan Viona langsung membuat jantung Anya berhenti, tanpa sengaja ia mengerem mendadak dan membuat kening Fiona terbentur."Anya, aku tidak mau mati dua kali!" Geram Viona. Dia mengusap dahinya yang terasa berdenyut nyeri."Maaf, maaf ini reflek saja. Perkataan mu yang tadi, apa kalian bisa jatuh cinta?" Tanya Anya dengan mata menyipit. "Katanya kau ingin bercerai.""Yah, ini hanya angan-angan ku saja. Kita tidak akan bisa saling mencintai." Anya kembali melihat ke depan dan menancapkan gas mobilnya. "Tapi bisa jadi, seperti di novel-novel yang benci lalu jatuh cinta.""Tidak akan Anya. Frank masih mencintai Beliana, mantan istrinya. Suatu saat nanti wanita itu akan datang." Sebuah keyakinan akan kedatangan Beliana tak bisa
Baca selengkapnya
Kau Bukan Ibunya Jaxon
Frank menghentikan mobilnya di salah satu Restaurantnya. Selain ada perusahaan, Frank memiliki berbagai macam bisnis salah satunya di bidang Restaurant."Turunlah," titah Frank.Viona pun turun, dia mengekori Frank hingga ke sebuah ruangan VIP yang di khusukan untuknya sendiri. "Buatlah beberapa makanan untuk ku," ucap Frank. Dia masih kesal pada Viona yang masih meladeni mantan pacarnya. Kedua mata Viona terbelalak. Dia datang ke rumah Frank bukan sebagai pembantu. "Aku istri mu Frank, walaupun aku tidak memiliki status di hati mu."Frank tidak memperlihatkan wajahnya senang, kesal atau marah. Wajahnya bagaikan dinding yang sulit di tebak. "Aku bukan Beliana yang melayani mu.""Anggap saja hukuman untuk mu. Apa kau mau kakek Damian tau?""Frank!!" Viona menggebrak meja di depannya. Dadanya naik turun merasakan amarah yang meluap-luap di dadanya. "Kau mengancam ku?"Di kehidupan dulunya bagaimana hatinya bisa menyukai pria seperti Frank. Pria yang tidak memiliki perasaan, pria yang
Baca selengkapnya
Mengharapkan Beliana
Viona membaringkan tubuh Jaxon dengan pelan. Dia melepaskan sepatunya kemudian menaruhnya di lantai. Melihat tidur pulas Jaxon dia memperbaiki bantalnya agar tidak terlalu tinggi. "Apa yang kau rencanakan?" tanya Frank. Dia yakin Viona menginginkan sesuatu darinya. "Jangan memanfaatkan Jaxon untuk mendapatkan perhatian ku.""Frank kau tidak mungkin lupa dengan perkataan mu kan? kau sudah memberikan ku pada Arel. Jadi buat apa aku mencari perhatian mu." Viona memalingkan wajahnya. "Kau tidak akan melupakan perkataan mu kan?""Kau tidak perlu khawatir aku akan merebut posisi Beliana di hati Jaxon. Justru aku akan membantu mu untuk mendekatkan Jaxon pada Beliana."Frank memutuskan pandangannya. Dia melihat ke arah Jaxon. Putranya begitu kecil dan Beliana meninggalkannya hanya karena pekerjaannya. "Aku memang masih menginginkan Beliana, tapi sebagai ...."Hati Viona seperti di peras dan di hancurkan. Ternyata hatinya masih belum sembuh, luka yang menganga itu justru semakin lebar. "Kita
Baca selengkapnya
Rencana Beliana
Viona menuruni anak tangga dan melihat seorang wanita di lantai bawah. Dia menahan kedua kakinya dan sejenak melihat ke arahnya. Dia tidak boleh menghindarinya dan akan membuktikan kalau dia bisa berdiri. "Beliana."Viona melanjutkan langkahnya dan menyambut Beliana. "Kau ingin bertemu dengan Frank?" Beliana mengangguk, kedua matanya menangkap sosok anak kecil berlari menuruni tangga kemudian berhambur memeluk Viona. "Mommy ayo antar aku lagi ke sekolah." Seru Jaxon. Dia memeluk erat kedua kaki Viona.Viona menoleh ke arah Beliana. Ini pertama ibu dan anak seharusnya dia tidak mengganggunya kan?"Apa dia Jaxon?" tanya Beliana. Dia melihat putranya begitu mirip dengan Frank."Iya," ucap Viona dengan singkat dan padat. Beliana ingin mendekat, namun sepertinya Jaxon masih asing padanya. "Bisakah kau menemani ku bersama dengan Jaxon.""Mommy dia siapa?" tanya Jaxon. Dia mengerutkan keningnya merasa asing."Jaxon duduklah dulu," ajak Viona. Dia duduk di samping Jaxon menghadap ke arah
Baca selengkapnya
Selamatkan Mommy
Beliana tersenyum, dia pun mengikuti mobil iti ke salah satu gedung. Tanpa mereka sadari Viona membuntutinya mobil yang menculik Jaxon. Viona menghubungi Frank, dia sangat khawatir pada Jaxon. "Cepat Anya," ucap Viona.Niat hati tadi dia menjemput Jaxon dan mengajak Anya."Lapor polisi, lapor polisi," ucap Anya. Dia terus mengikuti mobil itu dan tanpa sadar memasuki sebuah hutan. Mobil yang di tumpangi oleh Jaxon berhenti di sebuah rumah tua. Anya pun menghentikan mobilnya di dekat pohon besar. Tidak bisa menghubungi Frank, dia pun menghubungi Arel."Aku keluar dan mengulur waktu, kau harus mencari bantuan," ucap Viona. Dia melihat sebuah rumah tua. Viona berlari dan masuk. "Kemana dia membawa Jaxon?" Viona melihat sekeliling rumah tua yang terbengkalai tersebut. Kedua matanya melihat sekeliling rumah itu dan menaiki anak tangga, dia yakin Jaxon berada di lantai atas."Kenapa ada Viona?" Beliana keluar dari mobilnya. Dia melihat Viona berlari. "Baiklah, karena kau masuk sendiri ke
Baca selengkapnya
Kesedihan Viona Dan Kematian Arel
Arel meninju habis-habisan dua preman itu hingga wajahnya mereka babak belur. Pria itu seperti kesetanan melihat Viona terluka dan di perlakukan kasar. Ia tidak terima melihatnya.Setelah melihat dua preman itu terkapar. Dia menghampiri Viona dan memeluknya dengan erat.Viona menangis dalam pelukannya. Arel membantu Viona berdiri dia merangkul Viona dan tanpa di sadari satu preman itu menusuk Arel dengan pisau. Anya berteriak nama Arel sedangkan Viona mematung. Dia memeluk tubuh Arel. "Arel, Arel ...."Perlahan tubuh Arel merosot. Viona menahan tubuhnya. Darah segar mengalir dari perutnya. "Arel sadarlah, kau harus membuka kedua mata mu."Sedangkan Frank dan beberapa pengawalnya hendak meringkus dua preman itu namun seseorang menembak mereka."Beliana apa yang kau lakukan?!" Sentak Frank. Dia belum mengintrogasi mereka dan mencari tau siapa dalangnya yang menyentuh putranya."Frank mereka berbahaya," ucap Beliana. Dia yang tidak pernah membunuh orang kini harus membunuh orang. Sejuju
Baca selengkapnya
Kau Anak Baik, Bukan?
Kakek Damian menghapus air matanya, ia tidak tega melihat Viona terus menerus mengeluarkan air matanya, wajah pucatnya membuat sesak di dadanya. Ia tidak menyangka jika cinta Viona sedalam itu pada Arel. Ada rasa bersalah di hatinya."Viona." Viona tak mampu menahan tangisnya, dia memeluk batu nisan Arel. Rasa sakitnya seperti ribuan tombak yang menusuk tubuhnya. Rasanya sangat sakit seperti di hempaskan begitu saja sampai ke dalam jurang seakan ia tak mampu lagi untuk keluar. "Vio sudah, ayo kita pulang." Ajak kakek Damian."Tidak Kek, aku ingin tetap di sini. Kakek saja yang pulang. Vio masih ingin di sini, di sini." Frank memegang sebelah bahu kakek Damian. Dia menggelengkan kepalanya dengan pelan. "Biarkan saja Kek, Vio butuh waktu. Aku yang akan menemaninya di sini."Kakek Damian mengangguk. Dia cukup tenang jika ada Frank yang menjaga cucunya. "Terima kasih Nak, tolong jaga Viona."Anya masih setia berada di samping Viona. Dia cukup terpukul dengan kepergian Arel."Seharusnya
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status