Share

Bab 16. Permainan Seorang Axel

"Aku tahu, dia tunangan pria tua itu. Wanita yang sudah membuat mamaku menangis!" Axel masih menatap laju langkah Felisha.

"Pria tua? Kurasa Sean Geraldo masih cukup tampan."

"Bagiku dia sudah tua, jelek, bodoh dan pengecut!"

David menaikkan dua bahunya. "Apa rencanamu, Axel?"

"Bermain dengan wanita itu dan om harus membantuku."

"Dengan senang hati, Pintar."

Axel menebar pandangan mencari toko mainan. "Aku akan mencari senjata sebentar dan Om tetap awasi wanita itu!"

David mengeluarkan dompetnya dan memberi Axel sebuah kartu. "Sepertinya kamu membutuhkan ini, Kawan."

"Makasih Om, kamu memang yang terbaik." Axel langsung berlari masuk pada gerai mainan.

Selang berapa saat, Axel sudah kembali membawa sebuah kantong berisi kelereng. Dia langsung mencari keberadaan David.

"Di mana dia sekarang, Om?"

"Mereka ada di gerai tas, apa yang kamu bawa?"

"Hanya kelereng yang ada di pikiranku. Kita bagi tugas." Axel menjelaskan rencananya yang membuat David menggeleng dengan senyuman.

"Tugasku sang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status